Sunday 28 November 2010

Jack Ruby, Riwayatmu Dulu


Meski telah berselang waktu 47 tahun, peristiwa pembunuhan Presiden John F. Kennedy pada tgl 22 November 1963, tetap saja menyimpan misteri yang masih menarik untuk diungkapkan. Congress Amerika memang telah membentuk sebuah komisi penyidik atas peristiwa itu dan telah mengumumkan hasilnya, namun tidak bisa menjelaskan secara memuaskan atas beberapa aspek dalam peristiwa tersebut. Apalagi jika ditambahkan pembunuhan tersangka penembak Kennedy, LH Oswald oleh Jack Ruby, membuat kasus ini semakin rumit.

Namun satu hal pasti yang difahami oleh mereka yang terbiasa dengan "teori konspirasi", inteligen, dan "American socio criminalism", bau yahudi sangat kental dalam peristiwa itu. Dan itu dimulai dari sosok bernama Jack Ruby yang bernama asli Jacob Leon Rubenstein. Dari nama aslinya semua orang sudah tahu, Jack adalah yahudi. Apalagi jika mengetahui latar belakangnya dari dunia mafia. Tidak ada alternatif lain.

Saat Jacob Leon Rubenstein menembak mati LH Oswald, tersangka pembunuh Kennedy di dalam garasi kantor kepolisian Dallas, jutaan orang menyaksikan peristiwa itu yang tengah disiarkan secara langsung oleh televisi. Awalnya reporter CBS News menyebutkan pelaku penembakan dengan nama lengkapnya, Jacob Leon Rubenstein yang sangat "jewy". Namun dalam hitungan menit ia mengubahnya menjadi Jack Ruby, setelah seseorang yang sangat berpengaruh menelepon produsernya. Dan sejak itu nama Jacob Leon Rubenstein tidak pernah lagi disebut-sebut, hingga sekarang. Hanya orang yang pernah belajar tentang sosiologi yahudi yang mengetahui bahwa nama Ruby pun sebenarnya menunjukkannya sebagai orang yahudi.

Ruby lahir di Chicago tahun 1911 dari pasangan yahudi imigran asal Polandia. Ia adalah anggota aktif mafia yang terkenal dengan temperamannya yang kasar dengan julukan "Sparky". Ia bekerja untuk Meyer Lansky, yahudi "Don of Dons" semua mafia Amerika yang bahkan mempekerjakan Al Capone, anggota mafia Sisilia-Italia sebagai salah seorang "tukang pukul"nya. Tentu saja sebagaimana orang-orang Amerika "liberal idiot" dan "brainwashed" Kevin Costner tidak mengetahui hal ini saat membintangi film Untoucables tahun 1987. Namun Robert de Niro yang memerankan sang Al Capone dalam film itu mengetahui hal sebenarnya, karena ia yahudi favorit Hollywood.

Dan sebagaimana Lansky, Ruby juga seorang yahudi orthodok pendukung gerakan zionisme. Menurut hukum Isrel, mereka otomatis adalah juga warganegara Israel meski mereka tinggal dan memiliki paspor Amerika. Tidak heran jika di hari tuanya Lansky tinggal di Israel, meski sempat diesktradisi ke Amerika dan meninggal dengan tenang, tanpa pernah diadili, di Florida. Ruby mengalami nasibnya sendiri.

Sebagai warga keturunan yahudi, mereka adalah asset yang sangat berharga bagi Mossad, karena kebanyakan dari mereka dengan sukarela akan rela bekerja untuk "ibu pertiwi" Israel sebagai mata-mata dengan julukan "sayan". Mereka bisa siapa saja: seorang pemilik hotel yang siap menyediakan kamarnya untuk operasional agen-agen rahasia Mossad, seorang montir yang siap memperbaiki kendaraan operasional agen-agen Mossad yang mengalami masalah, seorang dokter yang rela mengobati agen Mossad yang terluka dalam operasinya, atau menjadi seseorang dengan peran lebih besar seperti Bernard Madoff yang menipu ribuan warga Amerika senilai $60 miliar dan mengalirkan sebagian dana tersebut ke Israel.

Atau bahkan menjadi pemilik hak leasing atas kompleks WTC untuk menjadikannya sebagai obyek operasi "false flag" agar Israel dan yahudi bisa menghancurkan salah satu ancaman militer terbesarnya, Irak, sekaligus menguasai jalur minyak paling strategis di Afghanistan. Inilah yang menjelaskan mengapa ada 5 warga Israel tertangkap polisi saat kedapatan bersorak-sorak mengabadikan peristiwa Serangan WTC 11 September 2001, namun diam-diam bisa menyelinap kembali ke Israel.

Atau bahkan menjadi seorang presiden negara besar sebagaimana presiden Perancis Nicholas Sarkozy, yang oleh sebuah koran nasional Perancis, Le Monde, terang-terangan disebut sebagai seorang "sayan".

Orang-orang yahudi tentu telah berkata kepada Ruby sebelum pembunuhan Kennedy: "Bisakah kamu melakukan sesuatu yang sangat-sangat penting bagi ibu pertiwi? Jika kamu bisa melakukannya, namamu akan dikenang oleh rakyat Israel dan masyarakat yahudi di seluruh dunia, sebagaimana Samson yang terus dikenang karena pengorbanannya terhadap ibu pertiwi."

Dan karena pentingnya misi ini, menghilangkan jejak motif dan otak pelaku pembunuhan Kennedy, sangat boleh jadi orang-orang yahudi telah mempersiapkan beberapa "Jack Ruby" sekaligus mengantisipasi jika Rubenstein gagal menjalankan misi sucinya.

Adalah menggelikan media-media massa Amerika menyebut Ruby adalah pendukung setia Kennedy yang melakukan pembunuhan atas Oswald demi agar Jackie Kennedy (janda yang ditinggalkan Kennedy) tidak perlu repot-repot memberikan kesaksian dalam pengadilan Oswald, disandingkan dengan fakta bahwa Ruby menyatakan motif sebenarnya atas penembakannya terhadap Oswald. "Saya melakukan ini agar mereka tidak mengarahkan tuduhan pembunuhan Kennedy terhadap yahudi." Demikian pengakuan Ruby kepada William Kuntsler, seorang pengacara yahudi sebagaimana tertulis di buku biografi Kuntsler “My Life as a Radical Lawyer” yang terbit tahun 1994). Selanjutnya Rubi menulis pesan kepada Kuntsler: "Lindungi yahudi Amerika dari pogrom (aksi kekerasan yang dilandasi sentimen anti yahudi) yang bisa terjadi karena pembunuhan itu (Kennedy)."

Anda bisa bayangkan apa yang akan dikatakan Oswald dalam kesaksiannya di pengadilan penembakan Kennedy? Sangat boleh jadi ia akan membuka fakta sebenarnya bahwa ia adalah agen rahasia Mossad, atau orang yang ditugaskan oleh komunitas yahudi Amerika untuk membunuh Kennedy. Tentu saja karena itu ia harus dilenyapkan usai menunaikan "tugasnya".

Orang-orang yahudi dan para liberal idiot pencela "teori konspirasi" sering berdalih: jika untuk menghilangkan kesaksian harus membunuh seorang saksi, maka diperlukan pembunuhan lainnya untuk membunuh pembunuh saksi tersebut, dan seterusnya diperlukan pembunuh untuk menghilangkan jejak pembunuhan atas saksi tersebut. Mereka tidak mengetahui karena keidiotannya, atau pura-pura tidak mengetahui adanya semangat "pengorbanan terhadap ibu pertiwi" oleh orang yahudi sebagaimana dicontohkan oleh Samson, Esther, dsb dalam kitab perjanjian lama.

“Dengar, saya adalah seorang pebisnis yang rasional. Saya tidak akan melakukan ini jika tidak perlu," kata Rubenstein menjelang kematiannya kepada seorang sahabatnya.

Perintah kepada Ruby untuk membunuh Oswald kemungkinan besar melalui sang "Don of Dons" Meyer Lansky, yang pernah membual: "Mafia lebih besar daripada US Steel (perusahaan baja raksasa Amerika)." Sebagaimana Ruby, Lansky adalah keturunan imigran yahudi dari Eropa Timur. Saat Senat Amerika melakukan penyidikan atas aktifitas bisnisnya di Amerika, ia menuduhnya sebagai anti-semit. Bersama rekannya sesama mafia yahudi, Bugsy Siegel, Lansky adalah pendiri kota hiburan Las Vegas, namun kemudian demi menguasai sendiri kota itu, Lansky membunuh Siegel. Lansky mendapat peruntungan besar pertamanya dari bisnis gelap penyelundupan minuman keras saat Amerika menerapkan UU anti-minuman keras tahun 1920-1930an. Seolah-olah UU itu dibuat untuk keuntungan orang-orang yahudi. Selain Lansky sebagai penyelundupnya, minuman keras yang beredar di Amerika kala itu, hingga sekarang malah, sebagian besar diproduksi oleh Seagram, perusahaan pembuat minuman keras asal Kanada milik keluarga Bronfman yang juga yahudi. Salah seorang "pinisepuh" keluarga ini, Edgar Bronfman, pada dekade 1990-an menjadi ketua World Jewish Association. Sebagai salah seorang terkaya Amerika, Edgar melancarkan kampanye "holocoust industry" dengan sasaran industri perbankan Eropa. Dengan menjadikan mitos holocoust sebagai dasarnya, Edgar dan teman-temannya memeras industri perbankan Swiss dan Jerman hingga mendapatkan dana segar miliaran dollar yang sebenarnya ditujukan untuk kompensasi orang-orang yahudi korban penindasan Nazi Jerman. Namun alih-alih, sebagian besar dana itu masuk ke kantong pribadi tokoh-tokoh zionis.

Sebagaimana Ruby, Oswald pun hanyalah pion dari konspirasi besar yahudi untuk tetap menguasai Amerika, menjadikannya sapi perahan dengan sistem perbankannya yang dikuasai para bankir yahudi dengan menggunakan bank sentral The Fed dan pajak pendapatan (income tax) sebagai alatnya. Oswald terkait dengan dinas inteligen CIA melalui sosok agen rahasia CIA bernama George DeMohrenschildt yang dikenal memiliki hubungan dengan keluarga Jacky Kennedy keluarga dan Bush.

Oswald boleh jadi hanya seorang petugas kurier yang mengirimkan senapan yang digunakan untuk menembak Kennedy di perpustakaan, atau hanya seorang dari beberapa penembak jitu yang ditugakan untuk menghabisi Kennedy.

Dan bagi yahudi ada beberapa alasan mendasar yang bisa dijadikan alasan untuk membunuh Kennedy. Secara tegas ia menyatakan akan mengecek keberadaan reaktor nuklir Israel di Dimona dan menghentikannya jika memang ditemukan. Mereka tentu tidak akan membiarkan seorang goyim katholik menghentikan ambisi mereka memiliki senjata pemusnah massal yang bisa menjadi senjata terakhir paling ampuh itu. Apalagi setelah Kennedy mengeluarkan "executive order" untuk membuat uang kertas pemerintah, di luar uang kertas ciptaan bank sentral, yang bisa mengakhiri perbudakan pemerintah dan rakyat Amerika oleh para bankir yahudi.

Lagipula presiden Israel, perdana menteri Israel saat itu, Ben Gurion, adalah teman dekat keluarga Bloomfield, kapitalis besar dari Montreal, Kanada, pemilik perusahaan minyak Permidex. Melalui jaksa Clay Shaw dan perwira penghubung antara CIA-Mossad, James Jesus Angleton, Permidex terlibat dengan pembunuhan Kennedy. Demikian tertulis dalam buku "Final Judgement" karya Michel Collins Piper.

Dan yahudi juga telah membunuh presiden William McKinley pada tahun 1901, saat seorang anarkis yahudi, Leon Czolgosz, menembakkan dua peluru revolver kalibar 32 ke kepalanya di acara pameran Pan-American Exhibition di Buffalo, New York. Dan dalam beberapa tahun setelah pembunuhan itu segala bencana kemanusiaan datang silih berganti menimpa Amerika. Beberapa krisis ekonomi dan moneter yang diselesaikan dengan pembentukan bank sentral Federal Reserve. Namun itu semua tidak pernah benar-benar menyelesaikan masalah. Dua perang dunia dan krisis ekonomi dan moneter yang terus saja terjadi dengan kuantitas yang semakin besar dari waktu ke waktu, serta hutang pemerintah yang semakin menggunung, dari $0 pada saat Federal Reserve didirikan, menjadi $13 triliun saat ini.

Dan setelah semua bencana itu, orang-orang yahudi justru semakin kaya dan kuat. Bagaimana dengan ketakutan seluruh orang Eropa untuk sekedar mengkritik Israel dan orang-orang yahudi paska Perang Dunia II? Dan hutang $13 triliun dengan bunganya yang mencapai ratusan miliar dolar setahun itu, adalah milik para bankir yahudi.


Sumber: incogman.net

No comments: