Friday 26 August 2011

AMERIKA KEBAKARAN JENGGOT ATAS KEMAJUAN MILITER CINA


Kemajuan militer Cina benar-benar mengkhawatirkan Amerika. Hal itu tampak dari laporan kajian tahunan departemen pertahanan Amerika (Pentagon) atas kemajuan militer Cina baru-baru ini. Pembangunan beberapa kapal induk (1 telah mulai beroperasi), pengembangan pesawat tempur siluman, rudal balistik anti kapal induk, teknik perang "cyber" serta doktrin "dominasi ruang angkasa" Cina akan menjadikan Cina sebagai super power yang memiliki kemampuan tempur modern. Ini belum termasuk jumlah personil militernya yang mencapai 2,3 juta tentara siap tempur.

Laporan tersebut muncul di tengah-tengah perhatian serius yang diberikan Amerika, Jepang, dan negara-negara tetangga di kawasan Laut Cina atas agresifitas Cina mengembangkan kemampuan militer serta sikapnya yang agresif dalam menghadapi perselisihan perbatasan wilayah dengan negara-negara tetangganya.

Namun Cina tentu saja membantah laporan setebal 94 halaman tersebut seraya menuduh Amerika "bermental era Perang Dingin" dalam memandang kebijakan pertahanan Cina yang "cinta damai". Cina juga menuduh Amerika turut campur dalam masalah Thaiwan, negara yang diklaim sebagai provinsinya yang melepaskan diri.

Hubungan keamanan kedua negara tahun ini mengalami kemajuan dengan masing-masing kepala staff gabungan kedua negara saling berkunjung, setelah pada tahun 2009-2010 dunia menyaksikan para pejabat militer keduanya saling mengkritik.

Dalam laporan Pentagon tersebut disebutkan bahwa anggaran militer Cina sebenarnya mencapai $160 miliar, atau 2x dari anggaran yang diumumkan Cina, meski masih jauh dibanding Amerika yang mencapai $700 miliar.

Mengenai kesiapan persenjataan modern Cina, laporan itu menyebutkan bahwa kapal-kapal induk Cina baru akan siap beroperasi penuh paling cepat pada tahun 2015, sementara pesawat tempur siluman J-20 Chengdu baru siap beroperasi pada tahun 2018. Yang paling menjadi perhatian Amerika adalah rudal balistik anti kapal induk Dong Feng DF-21D yang mendekati kesiapan operasional penuh. Rudal ini bisa mengurangi keunggulan tempur armada laut Amerika di Pasifik dengan mamaksa kapal-kapal induk Amerika menjauhi jarak tembak rudal itu yang mencapai 1.500 km dari lepas pantai Cina.

Meski berulangkali Cina menyatakan tidak memiliki ambisi militer, Amerika dan sekutu-sekutunya di Asia Timur mempertanyakan mengapa Cina terus mengembangkan kemampuan militernya.

"Langkah dan jangkauan program militer Cina telah memungkinkan Cina mengejar kemampuan militer yang kita percaya bisa menggoyahkan stabilitas keamanan regional," kata Michael Schiffer, deputi asisten menteri pertahanan Amerika saat merilis laporan tersebut ke media massa di Washington baru-baru ini.

Di samping meningkatkan kemampuan tradisional militernya, Cina juga menaruh perhatian besar dalam pengembangan kemampuan militer modern seperti "cyber-space", satelit, dan sistem informasi modern yang mengkoordinasikan kekuatan perang modern.

Cina telah membentuk "unit perang informasi" untuk menyerang sistem komputer musuh dan melindungi sistem komputer domestik. Cina juga serius mengembangkan kemampuan persenjataan luar angkasa.


Sumber:
"China rises: US warns Beijing is expanding its military power"; Peter Foster; Telegraph.co.uk; 25 Agustus 2011

No comments: