Tuesday, 3 November 2015

Rusia-Israel Main Mata di Suriah?

Indonesian Free Press -- Sebuah situs berita Israel yang cukup terkenal, The Algemeiner pada hari Senin (2 November) melaporkan bahwa Israel telah melakukan serangan udara terhadap konvoi militer Hizbollah di Suriah dekat perbatasan Lebanon. Tidak ada konfirmasi dari pihak-pihak terkait, namun diduga hal ini terkait dengan adanya 'kesepakatan rahasia' antara Israel dan Rusia tentang Suriah.

Menurut laporan tersebut setidaknya 12 pesawat tempur Israel memasuki wilayah Suriah melalui Lebanon dan menyerang konvoi militer Hizbollah di dekat perbatasan. Kantor berita Israel Maariv, menurut laporan itu menyebutkan bahwa warga Israel di wilayah utara menyaksikan pesawat-pesawat Israel terbang melintasi perbatasan, namun para pejabat melarang media-media massa Israel untuk melaporkan peristiwa itu karena khawatir Suriah akan bereaksi dengan memindahkan sistem perbatasannya ke dekat perbatasan Israel.

Menurut laporan itu aksi serangan udara itu merupakan bagian dari kesepakatan rahasia antara Rusia dan Israel, dimana Rusia tidak akan turut campur dalam aksi-aksi Israel di Suriah barat, sementara Israel tidak akan turut campur dalam aksi Rusia di wilayah timur dan utara Suriah.

Untuk memahami hal ini perlu diingat bahwa menjelang Rusia memulai serangan udara di Suriah pada tanggal 30 September lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Putin. Diduga Netanyahu bermaksud membujuk Putin untuk membatalkan niatnya melakukan serangan di Suriah. Namun ketika niat itu gagal, ia meminta Rusia untuk tidak campur tangan dalam masalah keamanan Israel di sekitar perbatasan Israel dengan Suriah dan Lebanon.

Sangat bisa difahami jika Israel menuntut adanya 'kesepakatan rahasia' itu, sementara Rusia pun memenuhi permintaan Israel. Tanpa kesepakatan itu operasi militer Rusia di Suriah bisa kacau balau karena gangguan Israel, yang merasa agendanya berantakan oleh serangan udara Rusia di Suriah. Namun tentu saja Rusia tidak akan mengakui kesepakatan itu karena akan menyakiti sekutu-sekutunya, terutama Suriah.(ca)

No comments: