Friday, 18 September 2009

Ironi Bush dan "Pelempar Sepatu"-nya


George W Bush adalah "orang paling berpengaruh" di dunia antara 2001-2009, yaitu periode ia menjadi presiden Amerika. Sementara Muntazar al-Zaidi hanyalah seorang wartawan media lokal Irak, Al Baghdadia TV. Keduanya telah terlibat dalam satu insiden yang menarik, yaitu saat al-Zaidi melemparkan sepatunya ke arah Bush dalam sebuah acara konperensi pers pertengahan tahun 2008. Akibatnya Zaidi harus mendekam dalam penjara yang harus dijalaninya selama sembilan bulan.

Namun kini keduanya menjalani kehidupan yang sangat bertolak belakang. Al Zaidi hidup dalam kebahagiaan setelah pembebasannya sementara Bush hidup dalam pengasingan. Koran Rusia Pravda pernah mengejek Bush: "Tidak ada orang yang tidak menunjukkan jari tengahnya (tanda ejekan khas Amerika) setiap melihat wajah Anda di televisi", terkait dengan kebohongan Bush mengenai dalih senjata pemusnah massal Irak sebagai alasan penyerbuan Amerika ke Irak yang ternyata tidak ada.

Saat ini mungkin Bush sedang bertapa di sebuah gereja tua di tempat terpencil sembari mengeluh kepada Tuhan: "Mengapa orang-orang mengejekku setelah aku menjalankan misi-Mu ya Tuhan?"

Sebagaimana sempat menjadi berita di media-media massa independen dan telah ditulis dalam sebuah buku, George W Bush telah meminta dukungan Presiden Perancis Jacques Chirac untuk menyerang Irak dengan berdasarkan "ramalan Injil": Gog Magog telah muncul di Irak dan harus dihancurkan demi mempersiapkan "Jaman Baru". Gog Magog adalah penjelmaan iblis yang menurut pandangan Bush adalah presiden Irak Saddam Hussein.

Pada tahun 2007 koran Perancis Le Matin Dimanche menulis artikel berjudul “When President George W. Bush Saw the Prophesies of the Bible Coming to Pass.” Sementara itu koran Perancis lainnya, La Liberte, menulis artikel sejenis berjudul “A Small Scoop on Bush, Chirac, God, Gog and Magog.” Keduanya mengenai motif konyol George W Bush menyerang Irak. Chiraq sendiri telah membenarkan apa yang ditulis media massa tersebut dalam interview dengan jurnalis televisi Jean-Claude Maurice yang menyinggung masalah tersebut baru-baru ini. Maurice adalah juga penulis buku berjudul Si Vous le Répétez, Je Démentirai (If You Repeat it, I Will Deny), yang dirilis di Perancis Maret lalu. Buku tersebut juga menyinggung masalah tersebut.

Menurut pengakuan Chiraq, dalam percakapan telepon sebelum serangan Amerika ke Irak tahun 2003, Bush mengatakan, "Gog dan Magog telah muncul di Timur Tengah. Ramalan Injil telah terpenuhi.... Peperangan ini adalah kehendak Tuhan, yang ingin menjadikan konflik ini untuk menghancurkan musuh umatnya sebelum kedatangan "Jaman Baru"."

Chiraq mengatakan dalam interview-nya bahwa ia terkejut dengan pernyataan Bush tersebut. "Saya heran betapa seorang presiden Amerika bisa begitu terobsesi dengan ramalan dan fanatik dengan keyakinannya."

Dan inilah yang dialami oleh "sang pelempar sepatu":



Keluar Penjara, Pelempar Sepatu Bush Dihadiahi Rumah Baru
Shohib Masykur - detikNews

Sabtu (12/9)
Baghdad - Sengsara membawa nikmat. Mungkin itulah perumpamaan yang tepat disematkan kepada Muntazar al-Zaidi, wartawan Irak yang berani melempar George W Bush dengan sepatu pertengahan Desember 2008 lalu.

Setelah mendekam di penjara selama 9 bulan, Zaidi akan dibebaskan dari penjara 14 September mendatang. Sebuah rumah dengan 4 kamar tidur telah menunggunya di luar jeruji besi. Rumah baru itu merupakan hadiah dari kantor tempat Zaidi bekerja, Al Baghdadia TV. Demikian seperti dilansir allheadlines.com, Kamis (10/9/2009).

Tak hanya itu, sebuah mobil baru hadiah dari orang tak dikenal juga telah menanti Zaidi. Itu belum termasuk uang yang dikirim oleh para dermawan, beberapa tawaran menikah, dan tunjangan kesehatan yang ditujukan kepadanya.

Para editor Al Baghdadia TV mengatakan mereka telah menerima banyak permintaan dari perempuan yang hendak menikahi Zaidi. Selain itu banyak pula datang tawaran harta benda, mulai dari uang, mobil, hingga kuda berpelana emas dari Moroko. Seorang warga Arab bahkan bersedia membeli sepatu Zaidi seharga USD 10 juta.

"Pemilik televisi (Al Baghdadia) telah membangunkan rumah baru buat Zaidi dan keluarganya. Banyak pula orang yang mengontak kami menawari berbagai hadiah," kata produser Al Baghdadia TV, Anas Al Bayaty.

"Seseorang dari Arab Saudi bahkan ingin membeli sepatu Zaidi seharga USD 10 juta. Ada juga yang ingin memberinya emas, dan banyak pula yang ingin menawarinya untuk dinikahkan dengan putri mereka. Kami masih menunggu Zaidi dan tidak menerima pemberian mereka kecuali bunga," imbuh Bayaty.

Seorang petani Palestina berusia 75 tahun yang tinggal di Tepi Barat, Ahmad Jouda, rela menjual sebagian kambingnya dan mengumpulkan puluhan ribu dolar dari kerabatnya untuk mendukung Zaidi. Dia bahkan menawari Zaidi untuk menikah dengan salah seorang kerabat perempuannya.

Berbagai tawaran itu dimulai tahun lalu ketika seorang pria Mesir bernama Saad Gumaa menelepon keluarga Zaidi dan menawarkan anak perempuannya yang berusia 20 tahun, Amal Saad Gumaa, untuk dinikahi Zaidi. "Saya ingin tinggal di Irak. Apalagi kalau saya bisa bersama dengan pahlawan ini (Zaidi)...Itu adalah suatu kehormatan bagi saya," kata Amal.

Mantan Presiden AS George W Bush memang tidak disukai di dunia Arab. Para analis berpendapat, banyak warga Arab yang beranggapan dengan tindakannya itu Zaidi telah mewakili mereka mengekspresikan kemarahan, hal yang tidak berani dilakukan oleh para pemimpin politik lokal.

"Zaidi mewakili perasaan umum penduduk Arab terhadap kebijakan luar negeri AS atas Timur Tengah dan khususnya permusuhan mereka terhadap Bush karena invasi ke Irak," kata sosiolog Muna Al-Bahar.(sho/sho)

No comments: