Indonesian Free Press -- “Do not march on Moscow”, atau bisa diterjemahkan juga dengan "Jangan Menyerang Rusia", adalah perkataan bijak Jendral Montgomerry, jendral legendaris Inggris dalam Perang Dunia II.
Ia mengatakan hal itu setelah melihat petaka yang dialami balatentara Jerman setelah menyerang Rusia pada tahun 1941, dan berakhir dengan kehancuran total Jerman. Montgomerry tentu juga telah mengetahui kehancuran bala tentara Napoleon ketika menyerang Rusia pada abad 19.
Namun tentu saja para politisi salon yang tidak pernah terjun ke medan perang, seperti Obama, Merkel, Hollande dan Cameron, tidak pernah mengerti hal ini sehingga Amerika dan NATO terus-menerus melakukan provokasi terhadap Rusia sekaligus mengancam terjadinya perang dunia ketiga, dengan menumpuk kekuatan militer di sepanjang perbatasan Rusia dan melakukan kudeta di negara sekutu Rusia, Ukraina.
Di sisi lain, Rusia sadar bahwa cepat atau lambat Amerika dan NATO akan menyerang Rusia. Maka, di tengah-tengah ancaman serius itu Rusia, di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, telah melakukan sejumlah langkah antisipasi yang bisa menjamin Rusia mengulangi keberhasilan menghancurkan kekuatan-kekuatan agresor asing.
Tulisan ini akan memaparkan empat langkah militer strategis Rusia, yaitu:
1. Pembentukan kembali satuan First Guards Tank Army.
2. Pengerahan rudal-rudal taktis Iskander-M.
3. Penggelaran rudal-rudal ICBM Sarmat.
4. Penggelaran torpedo strategis Status-6.
First Guards Tank Army
Rusia telah mengumumkan rencana pembentukan satuan ini sebagai simbol kebangkitan militer Rusia. Inilah pasukan yang terlibat dalam Perang Stalingrad dan Perang Kursk yang menghancurkan kekuatan Jerman dalam Perang Dunia II. Ini juga pasukan 'siap tempur' pertama sebesar 'Tentara' setelah selama bertahun-tahun paska kejatuhan komunis Rusia tidak memilikinya.
Satuan ini akan meliputi Divisi Pengawal Tank ke-4 “Kantemirov”, Divisi ke-2 “Taman” Guards Motorized Rifle, Brigade tank ke-6, Brigade ke-27 Guards Motor Rifle Sevastopol dan unit-unit militer lainnya. Markas besar pasukan ini akan berada di Odinstovo di luar Moskow.
Saat ini pasukan ini masih diperkuat dengan tank-tank lama T-72B3 dan T-80, namun tidak lama lagi akan digantikan oleh tank generasi terbaru T-14 Armata. Sedangkan unit-unit infantrinya akan dilengkapi dengan kendaraan-kendaraan pengangkut personil terbaru. Sebagai perlindungan, satuan ini akan diperkuat dengan helikopter-helikopter serang Mi-28 dan Ka-52.
Iskander-M
Seperti telah ditulis di IFP, Iskander-M adalah senjata konvensional paling berbahaya. Perpaduan daya hancurnya yang hebat, kecepatan jelajahnya yang sulit dilacak oleh sistem pertahanan udara manapun, dan akurasinya yang tinggi (deviasi maksimal kurang dari 10 meter), rudal inilah yang telah menggagalkan rencana invasi Georgia ke wilayah Ossetia tahun 2008 lalu. Terkejut dengan serangan dadakan Georgia, Rusia hanya bisa meluncurkan beberapa rudal Iskander-M ke posisi-posisi pasukan Georgia. Namun dampaknya sangat mengejutkan, pasukan Georgia tidak berani lagi bergerak maju setelah dihantam rudal ini dengan tingkat kerusakan yang hebat. Dan setelah kehancuran itu, moral pasukan Georgia pun runtuh dan akhirnya pasukan Rusia bisa dengan mudah memukul mundur mereka, dan bahkan balik menduduki wilayah Georgia.
Meski secara teknis termasuk rudal jarak menengah dengan daya jangkau 500 km, sistem persenjataan ini bisa meluncurkan rudal R-500 yang berdaya jangkau 2.000 km. Rudal Iskander-M juga bisa diisi dengan hulu ledak nuklir untuk menambah daya hancurnya.(ca)
(Bersambung)
1 comment:
Sejarah membuktikan alam Rusia adlh benteng alam terkuat yg sulit ditaklukan..
As & NATO terasa sngt ingin segera mngepung Rusia dari berbagai sudut hingga terpojok
Smg perang nuklir tk prnh terjadi
Post a Comment