Thursday 22 January 2009

Agresi ke Gaza, Ekspor Buah Israel Diboikot


Agresi Israel atas Gaza telah memukul sektor pertanian negeri bangsa Yahudi tersebut. Menurut laporan media Israel, Ynet News tgl. 16 Januari lalu, ekspor buah-buahan Israel ke beberapa negara Eropa dan Jordania mengalami penurunan tajam setelah terjadinya agresi Israel atas Gaza sejak tgl 27 Desember 2008 lalu.

"Setelah perang sejumlah negara dan distributor telah membatalkan pemesanan," kata Giora Almagor, seorang petani buah yang tinggal di kota Bitzaron kepada Ynet News.

Menurut Giora banyak produk buah-buahan ekspor yang harus disimpan di gudang akibat pembatalan pesanan dari luar negeri, terutama Inggris, negara-negara Skandinavia dan Jordania.

"Akibat pembatalan itu kami mengalami kerugian cukup besar karena semakin lama disimpan di gudang, semakin turun kualitas dan harganya. Lagipula kami masih harus membayar biaya penyimpanan yang tidak kecil," tambah Giora.

Ilan Eshel, direktur asosiasi petani buah Israel mengatakan, di negara-negara Skandinavia seperti Swedia, Norwegia dan Denmark terdapat kecenderungan untuk memboikot produk-produk Israel meski secara resmi tidak ada perubahan sikap politik pemerintah, terutama setelah agresi Israel atas Gaza.

"Keadaan sangat mengkhawatirkan. Setiap saat suara-suara untuk memboikot produk-produk Israel semakin nyaring terdengar. Sebelum agresi Israel kami memiliki prospek bisnis yang bagus meski agak menurun akibat krisis ekonomi yang melanda Eropa."

Buah-buahan andalan ekspor Israel adalah alpukat, persimmon, citrus dan markisa Israel yang terkenal dengan sebutan buah Sabra.

Keterangan gambar: buah Sabra atau markisa Israel.

1 comment:

sendra said...

hahh?? buah israel?? waduh,, jangan2 yang tumbuh di Wamena(Papua) itu dulu'na ditanam ne2k moyang'na israel!! iiihh amit2!!!