Sunday 8 February 2009

ANGGOTA DPR AS: CUKUP YA CUKUP


Meski berusaha untuk ditutup-tutupi, namun kebusukan sistem ekonomi Amerika secara pelan namun pasti terkuak. Kali ini seorang anggota DPR (Congress) Amerika, David Kucinich, menyerukan penghapusan bank sentral Federal Reserve dan mengembalikan kekuasaan pencetakan uang kepada pemerintah.

"The Federal Reserve tidak lebih federal daripada Federal Express (perusahaan kargo)," kata Kucinich dalam pidatonya di muka sidang DPR Amerika, 26 Januari lalu, mengenai alasannya menyerukan penghapusan bank sentral.

"Lembaga ini hanyalah sekumpulan bank swasta yang dibentuk tahun 1913 dengan UU Bank Sentral." tambahnya.

Menurut Kucinich bank sentral bersama-sama lembaga-lembaga keuangan WallStreet harus bertanggungjawab atas terjadinya krisis keuangan yang melanda Amerika dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Untuk menggantikan peran bank sentral, menurut Kucinich, pemerintah dapat mencetak uang kertas sendiri yang bebas dari beban bunga. "Kita dapat menempuh cara baru, yang di antaranya adalah dengan melakukan reformasi moneter," imbuhnya.

Kucinich juga mengutip pernyataan ahli moneter Stephen Zarlenge, penulis buku "The Lost Science of Money" yang mengatakan, bahwa pemberian kewenangan pencetakan uang kepada swasta bertentangan dengan konstitusi.

"Dengan adanya krisis keuangan, kita memiliki kesempatan untuk mengubah bank sentral sebagai lembaga swasta menjadi lembaga pemerintah dimana uang yang dicetak adalah uang pemerintah, bukan uang swasta yang berbunga," kata Kucinich.

Selama ini dengan sistem Federal Reserve, kebutuhan uang pemerintah dipenuhi oleh uang yang dicetak oleh bank sentral. Tiap uang yang dikeluarkan bank sentral dianggap sebagai hutang dan pemerintah dibebani dengan bunga. Pada saat ini uang yang dicetak bank sentral adalah fiat money, alias tidak lagi didukung oleh cadangan emas. Bank sentral boleh mencetak uang berapa pun tanpa terikat pada kondisi apapun.

"Kita tidak perlu lagi berhutang untuk memenuhi kebutuhan keuangan negeri ini," tambah Kunicich.

"Kita berada di dunia hutang, menciptakan hutang demi hutang dalam ekonomi berbasis hutang. Dan orang-orang yang mendorong situasi ini menolak mengakui bahwa hutang adalah masalah mendasar kita. Situasi seperti ini sangat aneh, karena tidak pernah dalam sejarah Amerika, kita memiliki hutang yang sangat banyak. Selama Bank Sentral dipimpin oleh Alan Greespan saja (1987-2006) hutang nasional (pemerintah dan swasta) tumbuh dari $10,5 triliun menjadi $43 triliun," kata Kucinich.

No comments: