Sunday, 28 June 2009
DPR AS TUNTUT KETERBUKAAN THE FED
Federal Reserve Bank (The Fed) atau bank sentral Amerika, bank swasta yang diberi kekuasaan untuk menciptakan uang dollar dan bekerja secara rahasia dan serba eksklusif termasuk mendapat keistimawaan bebas pajak (meski sebenarnya melanggar UU), kembali mendapat sandungan kecil. DPR Amerika atau Senat, baru-baru ini menuntut The Fed untuk membuka dokumen-dokumen terkait dengan pemberian dana talangan (bailout) yang diberikannya kepada Bank of America yang diduga telah disalah gunakan untuk melakukan akuisisi terhadap Merryl Lynch (salah satu perusahaan investasi terbesar Amerika).
Tuntutan keterbukaan tersebut sebenarnya bukan yang pertama kali. Beberapa bulan lalu Bloomberg, salah satu media massa informasi bisnis terkemuka Amerika mengajukan tuntutan berdasarkan UU kebebasan informasi kepada The Fed, untuk membuka informasi tentang alokasi dana talangan (yang nilainya mencapai ratusan miliar bahkan mungkin triliunan dollar) yang dikeluarkan The Fed. Namun tuntutan tersebut, sebagaimana tuntutan-tuntutan serupa yang pernah diajukan, tidak pernah mendapatkan respon yang diharapkan.
Senator Dennis Kucinich (Demokrat-Ohio), yang mengepalai Sub-komisi Kebijakan Domestik Senat AS saat ini dikabarkan tengah berupaya mencari informasi mengenai motif-motif tertentu di balik akuisisi pengambil-alihan tersebut yang diduga menggunakan dana talangan pemerintah. Menurut anggota senat Edolphus Towns (D-N.Y.) dan Darrell Issa (R-Calif.), dokumen-dokumen yang diminta senat di antaranya adalah email, catatan-catatan tanya jawab, dan dokumen-dokumen lain yang penting.
Ketika Bank of America menyelesaikan proses akuisisi atas Merryl Lynch bulan Januari lalu dengan nilai $30 miliar, bank raksasa tersebut baru saja mendapat tambahan dana talangan (bailout) senilai $20 sehingga total dana talangan yang diterima mencapai $45 miliar.
Kucinich dan Towns ingin mengetahui detil-detil sebenarnya di balik kedua kejadian yang berdekatan waktunya tersebut. Mereka khawatiwrr dana talangan (yang semestinya hanya untuk melakukan restrukturisasi internal) justru digunakan untuk mengambil alih perusahaan lain dengan persetujuan The Fed.
Dalam kesaksiannya di depan komisi senat tgl 11 Juni lalu, CEO Bank of America Kenneth Lewis menolak dana talangan digunakan untuk proses akuisisi. Namun ia tidak membantah bahwa Departemen Keuangan dan The Fed lah yang telah mendorong akuisisi tersebut.
“Saya percaya orang-orang yang berkomitmen dan bermaksud baik, baik di kalangan pemerintahan maupun swasta, telah bekerja keras untuk mencegah hancurnya sistem keuangan global yang telah menjalar dalam ekonomi global," katanya.
Namun Kuninich bersikukuh menuduh Bank of America melakukan akuisisi untuk mendapatkan lebih banyak dana segar dari talangan pemerintah yang dikucurkan Departemen Keuangan maupun The Fdd.
"Berdasarkan kebijakan-kebijakan the Fed yang bersifat rahasia dan tidak akuntabel dalam menangani masalah krisis keuangan, banyak pertanyaan masih tidak terjawab hingga sekarang seputar akuisisi Bank of America-Merrill Lynch,” kata Kucinich dalam rapat tersebut.
“Cerita tentang merger Bank of America dengan Merrill Lynch dengan bantuan subsidi yang diberikan rakyat (melalui dana talangan) menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana manajemen perusahaan finansial raksasa bekerja di luar hukum,” tambahnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment