Wednesday 29 July 2009

Para Pelaku Seperti Biasanya


Tgl 23 Juli yang lalu saya melihat running news di Metro TV tentang penangkapan massal puluhan pengusaha dan pejabat korup yang terlibat dalam satu kasus kejahatan. Meski seperti biasa, Metro TV dan media massa lainnya tidak menyebutkan motif dan para tersangka pelaku kriminal jika pelakunya orang yahudi, saya sebenarnya sudah curiga, ini adalah kasus kejahatan lain yang dilakukan orang-orang yahudi. Dan benar saja sehari kemudian saya mendapat konfirmasinya setidaknya di dua situs internet: Sabili Cyber dan Incog Man.

Menurut Incogman, polisi federal FBI menangkap puluhan orang di New Jersey dan New York dalam kasus kejahatan konspirasi massal penjualan aksesoris palsu mereka Gucci, plus pencucian uang melalui organisasi amal yahudi Amerika dan bank-bank di Israel. Tidak hanya itu, kejahatan tersebut juga termasuk perdagangan ilegal organ manusia. Sedang menurut Sabili Cyber di antara yang ditangkap adalah tiga orang walikota, seorang wakil walikota, dua orang anggota legislatif serta beberapa orang rabbi di New Jersey dan New York.

Mengenai kejahatan perdagangan organ tubuh manusia tentunya mengingatkan kita pada karya sastrawan besar Inggris Shakespearre berjudul "Saudagar dari Venesia" yang menceritakan bagaimana seorang rentenir yahudi meminta bayaran keratan daging dari tubuh korbannya yang tidak mampu membayar. Hal ini bukan sekedar igauan Shakespearre, karena sebagian besar orang yahudi memang demikian halnya. Salah satu pasal dalam kitab suci orang yahudi Talmud menyebutkan orang yahudi dibolehkan membunuh orang non-yahudi untuk diambil organ tubuhnya demi menyelamatkan nyawa orang yahudi.

"Jika seorang yahudi memerlukan jantung, bolehkah kita mengambil jantung milik orang non-yahudi yang tidak bersalah yang tengah melintas, untuk menyelamatkan orang yahudi itu? Kitab Taurat mungkin membolehkannya." (sekedar eufimisme karena sebagai seorang rabbi ia tentu tahu bahwa kitab Talmud, kitab tandingan Taurat yang lebih dihormati, membolehkannya). Ada satu keunikan yang suci tiada batas pada jiwa seorang yahudi dibandingkan jiwa orang non-yahudi,” kata Rabbi Yitzhak Ginsburgh dalam majalah Jewish Week, 26 April 1996.

Beberapa pejabat FBI menyebutkan tindakan para pelaku sebagai "kanker yang menghancurkan nilai-nilai dasar negara bagian." Mungkin mereka sebenarnya ia ingin mengatakan: "Orang-orang yahudi ini terus-menerus menghancurkan nilai-nilai dasar seluruh negara Amerika."

Dan seperti yang sudah-sudah, kasus ini dilakukan oleh mafia yahudi yang didukung oleh beberapa pemuka agama yahudi dan dibantu oleh para pejabat korup. Kasus ini menjadi semakin menarik karena melibatkan seorang developer kotor terkenal yang terlibat kasus penyuapan tiga tahun lalu.

Awalnya polisi menyidiki kasus pencucian uang yang dioperasikan antara Hoboken & Deal, sebuah kawasan peristirahatan di New Jersey yang sebagian besar dihuni oleh orang-orang kaya yahudi, dengan Israel. Pencucian uang adalah upaya menyembunyikan uang haram hasil kejahatan, atau juga menyembunyikan uang halal dari tuntutan pajak.

Dan seperti biasa, pelaku kejahatan yang melibatkan mafia yahudi yang terbongkar akan ditimpakan kepada mitra yuniornya, mafia Italia. Sama seperti Al Capone, seorang centeng kelas kambing tahun 1930-an yang harus menanggung dosa-dosa mafia yahudi penguasa Amerika, Meyer Lansky dan Bugsy Siegel (Bugsy sang inventor kota Las Vegas mati dibunuh oleh Lansky karena pertikaian harta. Lansky sendiri meninggal di pengasingan, dimana lagi kalau tidak di Israel).

Dan dalam skenario yang sama, stasion televisi ABC mengasosiasikan kasus ini dengan sebuah film Italia "The Soprano" dan selanjutnya sang host Charlie Gibson mengatakan, "Tony (Mafia Italia paling terkenal, mitra yunior Meyer Lansky) akan sangat bangga."

Sebaliknya, fakta sebenarnya adalah kejahatan ini dilakukan oleh orang-orang yahudi yang dibantu orang-orang non-yahudi upahan termasuk para pejabat publik, lolos dari perhatian media massa Amerika dan selanjutnya ditiru oleh media-media massa Indonesia seperti Metro TV. Sama halnya dengan kasus Bernard Madoff, spekulan yahudi yang menggelapkan uang nasabahnya hingga $60 miliar. Anda pikir Madoff menghabiskan sendiri uang sebanyak itu (setara hampir Rp600 triliun)? Seadainya Madoff hidup 1000 tahun pun uang sebanyak itu tidak dapat dihabiskannya sendirian. Kenyataannya sebagian besar uang itu mengalir ke Israel, untuk dicuci tentunya. Sementara itu ribuan korban Madoff hanya bisa menangisi uangnya yang "menguap".

Upaya lainnya untuk menyembunyikan perhatian publik dari kasus ini adalah dengan memblow-up kasus lain yang tidak penting, seperti kasus penahanan seorang profesor negro, James Crowley oleh kepolisian Massachusetts. Media massa menggembar-gemborkan kasus kriminal biasa ini sebagai kasus berbau rasialisme. Presiden Obama pun tidak mau ketiggalan dalam sebuah konspirasi untuk menyembunyikan kasus ini dengan mengeluarkan komentar yang tidak proporsional atas kasus ini. Mungkin ia tidak sengaja karena ia pun tidak lebih dari boneka.

Peranan para rabbi dalam kasus ini adalah mengumpulkan dana illegal melalui sinagog-sinagog yang dipimpinnya untuk ditransfer ke beberapa bank di Israel. Dari Israel dana-dana ilegal tersebut kembali ke Amerika dalam bentuk investasi "legal", atau disimpan di Swiss.

Hitler pernah mengatakan bahwa negeri bangsa yahudi di Palestina (saat itu negera Israel masih dalam proses pembentukan yang sudah dilakukan sejak akhir abad 19) akan menjadi ibukotanya kriminalitas dunia. Ia benar dengan ramalannya. Dengan tipuan mitos holocoust Israel dapat "memeras" negara-negara barat, terutama Jerman, untuk memberikan kompensasi miliaran dolar dan bantuan miliaran juta dollar setiap tahun.

Para pejabat Amerika memang korup. Demikian pula para mafia Italia yang jahat. Namun kejahatan mereka tidak sebanding dengan apa yang telah dilakukan orang-orang yahudi. Kini rakyat Amerika telah menanggung hutang hingga 11 triliun dolar karena perekonomian, termasuk bank sentral, dikuasai orang yahudi. Hutang itu bertambah besar setiap tahun seiring kebijakan anggaran keuangan negara yang defisit yang harus ditutup dengan berhutang. Tahun ini defisit tersebut bahkan melampaui 1 triliun dolar. Hutang itu tidak pernah mungkin terlunasi karena bunganya saja yang harus dibayar pemerintah mencapai 300 miliar dolar setahun.

300 miliar dolar setahun dari pendapatan bunga hutang pemerintah Amerika saja? Anda bisa membayangkan penghasilan para kapitalis yahudi itu secara global. Percayalah, kekayaan Bill Gates tidak ada sekuku hitamnya para kapitalis yahudi itu dan daftar orang-orang terkaya dunia yang dikeluarkan Forbes setiap tahun tidak lain hanyalah pengalih perhatian saja agar mata masyarakat tidak tertuju kepada mereka.

No comments: