Monday 2 November 2015

Tidak Perlu Diragukan, CIA-Mossad-ISIS Terlibat dalam Jatuhnya Pesawat Rusia

Indonesian Free Press -- "Sejauh yang saya tahu, ISIS dan kelompok-kelompok sejenis tidak memiliki kapasitas untuk menembak jatuh pesawat terbang yang terbang di ketinggian sekitar 10.000 meter," kata mantan pejabat anti-terror Inggris Charles Shoebridge kepada Russia Today, Minggu (1 November).

"Tidak, hal itu tidak perlu dipertanyakan. Saya mantan penerbang angkatan udara dan saya memiliki pengetahuan tentang cara menembak pesawat yang terbang tinggi yang membutuhkan peralatan yang hanya dimiliki oleh sebuah negara. Ini membutuhkan beberapa peralatan canggih: radar pencari, radar untuk menentukan posisi sasaran, radar untuk mengontrol tembakan. Hanya negara yang memiliki peralatan seperti itu, tidak satu kelompok (teroris) pun yang memilikinya," kata Wail al-Madawi, mantan Menteri Penerbangan Sipil Mesir, juga kepada Russia Today.

Ketika kabar tentang jatuhnya pesawat penumpang Rusia di atas Sinai, hari Sabtu (31 Oktober) lalu muncul, dan disusul kemudian dengan klaim kelompok ISIS sebagai pelaku penembak pesawat itu, para pakar terorisme dan penerbangan membantah klaim tersebut. Sebaliknya mereka merujuk pada Israel dan Amerika, atau kerjasama Israel-Amerika-ISIS sebagai pelakunya.

Bagi ISIS, mengklaim sebagai penembak jatuh pesawat Rusia bisa mengobati 'pening kepala' mereka setelah Rusia menghancurkan posisi-posisi mereka di Suriah sehingga menurunkan moral anggotanya begitu rupa. Maka, mereka dengan senang hati akan mengklaim sebagai penembak pesawat Rusia meski pesawat itu jatuh karena tabrakan dengan burung sekalipun. Sebaliknya, bagi Amerika dan Israel klaim ISIS itu setidaknya akan mengaburkan pandangan publik atas keterlibatan mereka.

Sebagaimana diketahui, langkah Rusia menyerang kelompok-kelompok pemberotak Suriah telah memporak-porandakan agenda besar mereka untuk mengganti regim Bashar al Assad sebagai pemimpin Suriah. Jatuhnya pesawat Rusia oleh mereka akan memberikan pesan kepada Rusia untuk menghentikan aksinya di Suriah.

Sementara 'dipilihnya' Sinai, Mesir, sebagai lokasi jatuhnya pesawat itu juga tanpa alasan, yaitu adanya dukungan yang mengejutkan Mesir terhadap aksi Rusia di Suriah. Padahal selama ini Mesir dikenal sebagai pendukung pelengseran Bashar al Assad.

Pada akhirnya Rusia tentu akan mengetahui siapa penanggungjawab jatuhnya pesawat yang menewaskan 224 penumpang dan awaknya itu. Bisa saja pesawat itu ditembak dengan rudal-rudal Israel, rudal-rudal Amerika yang ditembakkan dari kapal perang, atau senjata EMP yang ditembakkan dari satelit di luar angkasa. Namun Rusia juga tidak akan memulai perang nuklir dengan Amerika hanya karena masalah ini. Maksimal Rusia akan melakukan hal yang sama terhadap pesawat sipil Amerika atau Israel, tergantung tega tidaknya Presiden Vladimir Putin. Atau Rusia akan menerima 'pesan' Amerika itu dengan menghentikan aksinya di Suriah.

Namun Putin tentu sudah mengkalkulasi risiko seperti ini ketika memutuskan melancarkan serangan udara di Suriah. Tergantung seberapa penting orang-orang yang meninggal dalam musibah jatuhnya pesawat penumpang di Sinai, Rusia akan meningkatkan serangannya terhadap posisi-posisi ISIS di Suriah. Kita akan melihatnya dalam waktu dekat ini.(ca)

5 comments:

Kasamago.com said...

mengingat Rusia psti akan dijadikan sasaran bls dendam Barat perihal serangan udaranya ke Suriah, seharusnya Rusia memberikan travel warning bagi penerbangan sipil nya bla melakukan perjalanan disekitar negara konflik terutama timur tengah..


-kasamago.com

abu bakar said...

cui bono

bagaimana dengan bom dari dalam pesawat

ada beza dengan serangan luar pesawat

cahyono adi said...

Abu Bakar: Barack Obama dan David Cameron rame-rame mengklaim penyebabnya bom di dalam pesawat. Mungkin benar, tapi mungkin justru pengakuan merekalah yang bertanggugjawab atas musibah itu. Lokasi jatuhnya pesawat dekat perbatasan Israel tempat ditempatkannya fasilitas radar dan peralatan elektronik canggih Israeh 'Unit 8200' yang bisa membajak peralatan elektronik pesawat penumpang.

abu bakar said...

yes mr adi- bom plastik jenis baru yang meledak berasakan sensor tekanan/barometer-saya terbaca tapi lupa mengkopynya---asalan negara james bond

cui bono

russia keterlaluan namun putin masih no satu di foerbes

russia takkan jadi pecundang--russia menemui rakan sejatinya

serangan ke suriah memasuki fasa ke 2-- kamov akan masuk

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2015/11/hezbollah-syria-russia-iran-coordination.html#ixzz3qrFztyEz

abu bakar said...

putin mengcounter-blowback to zionis us axis

rudal s 300 akan dimasukkan ke syria--ini akan menyukarkan operasi udara us dan sekutu melawan isis

setiap aksi menuai reaksi--