Indonesian Free Press -- Inggris berusaha membunuh mantan agen rahasia Rusia Sergei Skripal, dan untuk menutupinya Inggris menuduh Rusia yang melakukannya. Meski untuk itu Inggris telah menggiring dunia ke arah Perang Dunia III.
Seperti dilaporkan sejumlah media utama Inggris seperti The INdependent, The Telegraph, dan BBC, sebagaimana juga situs independen The Truthseeker, 25 Maret lalu, Sergei Skripal telah mengajukan permohonan kepada Rusia untuk kembali ke Rusia serta meminta maaf.
Mengutip pernyataan Vladimir Timoshkov, sahabat dari Skripal, media-media massa tersebut melaporkan bahwa Skripal telah menulis sepucuk surat yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam surat itu Skripal mengungkapkan penyesalannya telah menjadi mata-mata Inggris dan meminta ijin untuk kembali ke Rusia dan berkumpul bersama keluarganya.
Hal ini membuat Inggris tidak memiliki pilihan lain. Jika Skripal kembali ke Rusia, ia tidak hanya menjadi barang tak berharga lagi, namun bahkan menjadi malapetaka bagi Inggris karena sangat mungkin ia bakal membocorkan rahasia inteligen Inggris ke Rusia.
"Jelas, hal ini akan membuat inteligen Inggris mencegah hal ini terjadi. Maka, meski Rusia tidak mempunyai motif untuk membunuhnya, inteligen Inggris memilikinya," tulis The Truthseeker.
"Ketika menyelidiki setiap kejahatan, harus dilihat siapa yang paling diuntungkan dari peristiwa itu. Dalam kasus ini inteligen Inggris lebih diuntungkan daripada Rusia," tambahnya.
Pada tahun 2006 Kolonel Skripal dipenjara oleh Rusia karena menjual data inteligen rahasia Rusia kepada agen dinas inteligen Inggris MI6. Ia dikirim ke Inggris sebagai bagian dari 'tukar-menukar inteligen' antara Inggris dan Rusia pada tahun 2010 dan sejak itu tinggal di Salisbury.
Pada 4 Maret lalu ia dan putrinya Yulia, yang tengah mengunjunginya dari Moskow, mendapat serangan racun yang kemudian dikenal sebagai racun 'Novichok', di sebuah taman di Salisbury. Sampai saat ini keduanya dalam kondisi kritis di Salisbury District Hospital.
Kasus serangan racun kimia ini memicu krisis diplomatik terbesar sejak Perang Dingin setelah Inggris yang menuduh Rusia sebagai pembunuh Skripal, mengusir puluhan diplomat Rusia. Langkah ini diikuti oleh sekutu-sekutu Inggris di NATO termasuk Amerika.(ca)
3 comments:
Waah...bangsat inggris, benar2 licik. Inggris mungkin ingin merasakan negaranya musnah jadi sejarah, inggris sok jagoan.
Waah...bangsat inggris, benar2 licik. Inggris mungkin ingin merasakan negaranya musnah jadi sejarah, inggris sok jagoan.
Ulah bejat bakal menuai balasan nya..
Apa yg dilakukan intelwjwn Inggris justru membawa kerugian bagi bangsa Inggris sendiri
Post a Comment