Saturday, 24 March 2018

Saudi Buka Penerbangan ke Israel

Indonesian Free Press -- Seperti sudah diduga, Saudi Arabia akhirnya membuka penerbangan pesawat komersil ke Israel. 

Seperti dilaporkan The Independent, Sabtu (24 Maret), Saudi mengijinkan maspakai penerbangan Air INdia untuk melalui wilayah Saudi Arabia sebelum mendarat di Israel. Hal ini dianggap sebagai tahap awal sebelum pembukaan penerbangan langsung antara kedua negara.


"Anda tahu, mereka mengatakan bahwa Saudi tidak akan mengijinkan pesawat tujuan Israel melalui wilayah udaranya. Namun kini Saudi sudah mengijinkannya. Ini adalah sebuah proses," tulis laporan tersebut mengutip pernyataan narasumber.

Menurut laporan itu pesawat dengan nomor penerbangan 139 yang tinggal landas dari New Delhi itu mendarat di Bandara Ben Gurion, Tel Aviv, setelah terbang selama 7,5 jam. Dengan jalur penerbangan baru melalui Saudi, penerbangan menjadi lebih pendek 2 jam dan memungkinkan harga tiket untuk dipermurah. Saat mendarat, pesawat disambut dengan inagurasi yang diwarnai dengan penyemprotan meriam air. Sementara para pejabat Israel menyatakan kegembiraannya dengan perkembangan ini sebagai faktor yang dipengaruhi oleh 'ancaman Iran'.

"Ini adalah hari yang sangat-sangat bersejarah, yang berhasil dicapai setelah melalui kerja intensif selama dua tahun," kata Menteri Pariwisata Israel Yariv Levin, merujuk pada perundingan rahasia antara Israel-Saudi.

Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu memasuki wilayah Saudi pada pukul 16.45 GMT hari Rabu (21 Maret). Pesawat terbang di ketinggian 40.000 kaki dan melintas selama tiga jam di udara Saudi Arabia. Pada satu titik jalur penerbangan hanya berjarak 37 km dari ibukota Saudi, Riyadh.

Pemerintah Saudi tidak berkomentar tentang penerbangan ini. Namun, bagaimana pun hal ini telah mengakhiri larangan terbang di udara Saudi atas pesawat yang terbang dari dan ke Israel, yang telah berlangsung selama 70 tahun. Pemerintah Oman yang juga melarang penerbangan dari dan ke Israel juga tidak berkomentar. Padahal, diketahui pesawat-pesawat Air INdia itu terbang melalui wilayah udara Oman sebelum Saudi mengijinkan wilayahnya dimasuki pesawat-pesawat tersebut.

Dengan penerbangan langsung India-Israel melalui Saudi itu, maskapai penerbangan nasional Israel, El Al, merasa dirugikan. Maspakai ini melayani rute Israel-Mumbai empat kali dalam seminggu dengan melintasi Laut Merah dan Ethiopia untuk menghindari wilayah Saudi. Namun menteri Levin yakin bahwa cepat atau lambat El Al pun akan diijinkan melewati udara Saudi.

"Anda tahu, mereka mengatakan bahwa Saudi tidak akan mengijinkan pesawat tujuan Israel melalui wilayah udaranya. Namun kini Saudi sudah mengijinkannya. Ini adalah sebuah proses," kata Levin kepada radio Israel Army.

Levin menambahkan bahwa pihaknya tengah dalam negosiasi dengan Singapura dan Filipina bagi pembukaan rute penerbangan ke Israel dengan melintasi udara Saudi Arabia.

Isyu tentang pembukaan penerbangan langsung antara Saudi-Israel telah menjadi berita berbagai media internasional dalam dua tahun terakhir ini menyusul kabar pertemuan-pertemuan diam-diam yang intensif antara para pejabat Israel dengan Saudi.(ca)

No comments: