Tuesday, 5 November 2019

Karena Terlalu Liberal

Indonesian Free Press -- Publik Amerika, khususnya di negara bagian Minnesotta, tengah dilanda kegalauan karena tingkah polah para pelaku dan aktifis LGBT yang semakin menjadi-jadi. Seorang transgender diketahui telah menunjukkan alat kelaminnya di hadapan anak-anak sekolah dalam acara 'drag queen' yang digelar di Ridgedale Library Minnesotta bulan Oktober lalu.

Seperti dilaporkan oleh LifeSiteNews, 31 Oktober, LSM perlindungan anak Child Protection League (CPL) mempublikasikan gambar yang menunjukkan seorang trangender bernama Sasha Sota mempertunjukkan alat kelaminnya di hadapan anak-anak kecil.


"Orang tua macam apa yang membiarkan anaknya melihat seorang penari telanjang membacakan buku-buku transgender?” tulis CPL seraya meminta para anggotanya untuk memprotes Hennepin County Public Libraries dan menuntut pembatalan acara-acara serupa yang telah dijadwalkan.

Menurut aktifis CPL Anne Taylor yang memantau acara tersebut, Sota mengangkangkan kakinya berulangkali hingga menunjukkan kelaminnya saat ia membacakan dua buku bertema gender. Aktifis lainnya, Julie Quist, mengecam penyelenggara Church Militant dan Hennepin County Public Libraries karena tidak mengecek latar belakang Sasha Sota, yang dalam acara tersebut ditemani seorang penari telanjang transgender lainnya.

"Ini adalah agenda yang sama (dgn agenda lainnya) untuk membuat anak-anak berfikir bahwa memperlihatkan alat kelamin adalah perbuatan yang normal,” katanya.

Quist menyebut hal itu sebagai 'upaya nyata untuk menjadikan pedophilia sebagai hal yang bisa diterima.' 

Drag Queen adalah julukan untuk para transgender yang berprofesi sebagai penghibur, biasanya di klub-klub malam. Pada bulan Desember 2015 Radar Productions dan aktifis pro-LGBT Michelle Tea membuat konsep 'Drag Queen Story Hour'. Dalam acara ini para drag queen membacakan buku kepada anak-anak di dalam perpustakaan. Acara ini mulai digelar di San Francisco Public Library. Kemudian acara ini juga digelar di Brooklyn Public Library sejak pertengahan 2016, dan sejak itu acara ini tidak saja digelar di perpustakaan-perpustakaan juga di museum, toko buku dan tempat-tempat berkumpul orang. Setelah Amerika acara ini juga digelar di Kanada dan Inggris.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

penghancuran generasi muda sejak dini..
ngeriii