Friday 29 November 2019

Media Rusia Sebut Direktur CIA-AS Ancam Raja Saudi

Indonesian Free Press -- Media Rusia New Eastern Outlook (NEO) melaporkan bahwa Direktur CIA Gina Haspel telah mengancam Raja Saudi Arabia agar menghentikan langkah Saudi untuk berdamai dengan Iran. 

Dalam ancaman tersebut disebut-sebut Amerika akan menyeret Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) ke pengadilan internasional atas pembunuhan wartawan Jamal Khasoggi. Amerika juga mengancam akan menfasilitasi serangan drone dan rudal pejuang Yaman seperti terjadi bulan Sepember lalu terhadap fasilitas minyak Aramco.

Menurut laporan itu langkah Saudi untuk berdamai dengan Iran telah membuat cemas AS dan Israel. Beberapa langkah telah diambil AS untuk mencegah perdamaian Saudi-Iran seperti pengiriman pasukan AS ke Saudi serta beberapa perundingan rahasia antara pejabat pejabat kedua negara termasuk pertemuan Menlu Saudi dan Iran. Namun demi menjamin berjalannya agenda AS di kawasan, Direktur CIA pun dikirim ke Saudi.


"Rather demagogically, the US Secretary of State reminded his Saudi counterpart of the far-reaching history of the development of strategic relations between the Kingdom and the USA, and that the latter plays an important role in protecting Saudi interests in their relations with all its neighbors in the Gulf.... And finally, CIA Director Gina Haspel arrived in Riyadh," tulis NEO  tanggal 23 November lalu.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana tanggal 7 November itu Raja Saudi dilaporkan harus menahan ketidak-nyamanan 'dikuliahi' oleh seorang wanita yang umurnya jauh lebih muda.

Langkah Haspel itu tampak mujarab. Tidak lama kemudian Menlu Saudi  Adele Al-Jubair melakukan 'langkah balik' dengan menyatakan perdamaian dengan Iran tidak mungkin berhasil kecuali dengan melakukan tekanan kuat untuk membuat Iran mau bernegosiasi.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Iran menjadi satu2nya kekuatan regional yang dapat mengimbangi dominasi barat..