Monday 2 July 2012

KERETA API CEPAT INGGRIS INTERCITY 125

Mengingat banyaknya hits pada artikel tentang kereta api cepat Cina beberapa waktu lalu, saya ingin menulis kembali artikel tentang perkereta-apian. Kali ini tentang kereta api cepat Inggris, Intercity 125.

Meski bukan kereta api cepat pertama, dan juga bukan kereta api tercepat, Intercity 125 telah menempatkan diri sebagai salah satu "milestone" perkereta apian dunia. Tercatat sebagai kereta api cepat (kecepatan maksimal mencapai 200 km/jam) operasional kedua dalam sejarah (setelah Shinkansen Jepang) dan pertama di Eropa, hingga saat ini Intercity masih memegang rekor sebagai kereta api diesel tercepat yang masih beroperasi.

Pertama kali diluncurkan tahun 1976 (Shinkansen tahun 1964), Intercity 125 telah menjadi salah satu ikon negeri Inggris dan selama beberapa dekade, hingga saat ini, mampu memberikan pengaruh signifikan bagi kemajuan bangsa Inggris.

Intercity 125 adalah kereta api cepat pertama Inggris yang terdiri dari 2 loko pendorong di depan dan belakang (tarik-dorong) dan beberapa set gerbong Mark 3. Setelah tiga dekade lebih, InterCity 125 masih menjadi tulang punggung perkereta apian Inggris hingga kini. Sebagian besar kereta api ini akan diganti hingga 10 tahun mendatang oleh versi yang lebih modern, namun sebagian lainnya masih akan dipertahankan di jalur-jalur yang belum terelektrifikasi seperti jalur London-Devon/Cornwall. Dengan sedikit perbaikan Intercity 125 masih bisa beroperasi paling tidak hingga tahun 2035.



LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN

Pada awal akhir dekade 1050-an dan awal dekade 1960-an operator Inggris, British Rail (BR), mulai berfikir tentang modernisasi perkereta apian Inggris untuk menghadapi persaingan dengan moda transportasi lain khususnya jalan raya yang mendapat perhatian besar pemerintah. Dan karena pemerintah menolak mengembangkan jalur baru, BR memfokuskan diri pada program peningkatan kecepatan rata-rata operasional kereta pada jalur yang ada.

(Paska Perang Dunia II para kapitalis global yang menguasai bisnis minyak berusaha memarginalkan moda tranportasi kereta api yang tidak banyak mengkonsumsi BBM. Misalnya saja dalam program rekonstruksi Eropa paska PD II, Marshall Plan, ditetapkan penghentian program pengembangan jaringan kereta api hingga pengurangan jaringan-jaringan kereta api yang operasional. Sebaliknya pembangunan jalan raya digenjot habis-habisan. Di Amerika konspirasi memarginalkan moda transportasi selain kendaraan bermotor berjalan lebih intensif lagi termasuk pengambil alihan paksa perusahaan-perusahaan trem oleh Rockefeller untuk digantikan dengan bus-bus yang boros mengkonsumsi BBM).

Pada awal dekade 1960-an sebuah tim teknis dibentuk di Pusat Teknik Keretaapi di Derby dengan tujuan mengembangkan keretaapi penumpang modern (Advanced Passenger Train / APT) yang mampu berjalan dengan kecepatan setidaknya sampai 125 mil/jam atau 200 km/jam.

Proyek ini mengalami beberapa kali penundaan dan pada tahun 1970 British Railways Board (BRB) memutuskan untuk mempercepat program ini dengan pengembangan kereta api cepat bertenaga diesel, mengingat pengembangan kereta api bertenaga listrik membutuhkan waktu yang lebih lama. Dan pada tahun 1972 prototip kereta api yang dimaksud berhasil dibuat.

Prototip ini sudah berbentuk rangkain kereta api dengan 2 lokomotif yang berada di kedua ujungnya, 1 loko menarik dan loko lainnya mendorong rangkaian. Hal ini diputuskan mengingat perhitungan bahwa satu rangkain kereta api cepat membutuhkan tenaga 4.500 tenaga kuda. Di sisi lain tidak ada satu lokopun yang bisa menghasilkan tenaga sebesar itu. Selain itu 2 loko yang berada di depan dan belakang akan memberikan beban yang lebih ringan pada rel daripada 1 loko yang lebih berat, sehingga pada akhirnya bisa memperpanjang umur rel.

Pekerjaan utama loko, yang kemudian diklasifikasikan sebagai loko Kelas 41 (British Rail Class 41), dilakukan di Crewe Works sebelum dikirim ke Derby Carriage and Wagon Works untuk penyelesaiannya. Disain loko mengkombinasikan meja instrumen di sekitar tempat duduk masinis, pintu kedap suara yang memisahkan kabin dengan ruang mesin dan, yang agak unik, tidak ada pintu samping. Prototip loko ini menjadi yang pertama dalam sejarah perkereta apian Inggris yang menggunakan AC alternator sebagai pengganti generator arus DC, dengan output yang dikonversikan menjadi arus DC saat digunakan untuk traksi mesin.

Prototip lengkap akhirnya selesai dibuat tahun 1972 terdiri dari 2 loko dan 7 gerbong. Pada musim semi prototip ini mulai menjalani serangkaian uji coba. Pada bulan Mei 1973 kereta api ini berhasil mencatat rekor kecepatan kereta api diesel dengan catatan kecepatan 230,5 km/jam. Pada tahun 1976 ujicoba dianggap sukses dan British Rail langsung memesan 27 set kereta api ini untuk digunakan melayani rute London Paddington, Bristol, dan South Wales.

Produksi pertama loko yang diberi kode 43002 berhasil diselesaikan tahun 1975 yang agak berbeda bentuknya dengan prototipnya. Kaca depan misalnya, lebih lebar dari prototipnya. Jendela samping juga dibuat. Selain itu tidak ada kursi pengemudi untuk posisi mundur. Seluruh bentuk kereta api didisain oleh Kenneth Grange.

Secara teknis Intercity 125 terdiri dari 2 loko diesel-electric Class 43 yang tiap lokonya digerakkan oleh mesin Paxman Valenta 2.250 bhp (1,678 kW) Paxman Valenta engines (meski kemudian bisa diganti dengan mesin lain), serta serangkaian gerbong tipe Mark 3 (bisa 7 atau 8 gerbong). Normalnya terdapat 2 tipe rangkaian, yaitu 8+2 (5 kelas standard, 1 buffet, 2 kelas 1) dan 7+2 (4 kelas standard, 1 buffet, 2 kelas 1), sedang +2 menunjukkan 2 loko.

Beberapa hal baru yang menarik dari rangkaian kereta api ini adalah rasio tenaga-berat lokomotif yang didisain untuk kecepatan tinggi (1678 kW per 70 ton), ketahanan atas tabrakan yang lebih baik, serta 2 loko depan-belakang yang memungkinkan kereta api tidak perlu berputar untuk berbalik arah. Selain itu tentu saja adalah kecepatannya. Sebelumnya kecepatan tertinggi kereta api di Inggris yang diijinkan adalah 160 km/jam. Dengan Intercity 125, kecepatan tersebut ditingkatkan 25% lebih tinggi mencapai 200 km/jam meski tidak semua jalur bisa dilalui dengan kecepatan itu.

Pada bulan Oktober 1976 beberapa jalur mulai dijalani kereta dengan kecepatan maksimal 200 km/jam, yaitu di jalur-jalur wilayah barat seperti Bristols dan South Wales. Dan tiba-tiba saja jumlah penumpang kereta api di jalur-jalur itu meningkat dengan pesat akibat berkurangnya jarak tempuh dan frekuensi pangangkutan yang bertambah, fenomena yang pernah terjadi ketika kereta-kereta api listrik menggantikan kereta uap. Pada tahun 1977 secara efektif kereta api cepat Intercity menghentikan operasi kereta api berpenggerak diesel-hidrolik Class 52 di wilayah barat sebagaimana juga di beberapa wilayah lain. Pada tahun 1978 misalnya, Intercity menggantikan kereta "Deltics" setelah berhasil mengurangi jarak tempuh London-Edinburg hingga 1 jam.



PENGARUHNYA

Intercity tidak hanya meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan perkereta apian Inggris dan memberikan keuntungan besar bagi operatornya, kehadirannya juga mampu membuat British Rail menjadi operator yang aktif dalam manajemen marketing yang modern. Iklan promosi buatan Jimmy Savile, berjudul "This Is The Age Of The Train" yang dibuat tahun 1970-an misalnya, hingga saat ini masih menjadi kenangan yang indah bagi sebagian besar rakyat Inggris. Dan tidak bisa dinafikan adalah pangaruhnya terhadap harga tanah di jalur-jalur yang dilalui Intercity yang naik dengan pesat. Kehadiran kereta api ini membuat tiba-tiba saja kota-kota seperti Huntingdon, Peterborough, Swindon, dan bahkan yang lebih jauh lagi yaitu York dan Bristol, menjadi daerah sub-urbannya kota London karena bisa ditempuh dalam waktu lebih cepat. Kegairahan masyarakat naik kereta api karena kehadirannya juga membuat beberapa jalur yang nyaris ditutup, bisa dipertahankan lagi.



REKOR DUNIA

Sejak produksinya Intercity 125 telah mencatat beberapa rakor dunia. Selain prototipnya yang mencatat rekor kecepatan kereta api diesel dengan kecepatan 230 km/jam tahun 1973, kereta api ini membukukan rekor dunia kereta api diesel operasional hingga saat ini. Pada tgl 27 September 1985 sebuah rangkaian Intercity 125 berformasi 5+2 dari Newcastle ke London berhasil menembus kecepatan 232 km/jam dalam sebuah ujicoba. Pada tgl 1 November 1987 rekor tersebut dipecahkan oleh kereta api Intercity lainnya yang menembus kecepatan 238 km/jam saat melaju di sebuah turunan di Stoke Bank.



PEREMAJAAN

Mengingat usianya yang tidak muda lagi, program peremajaan atau penggantian dengan kereta api baru yang lebih baik tentu saja menjadi perhatian. Misalnya saja saat ini sudah tidak ada lagi mesin Paxman Valenta yang digunakan pada model asli dan digantikan mesin baru yang lebih kuat dan efisien. Adapun penggantian operasional dengan kereta api lain dimulai pada tahun 1988 ketika beberapa kereta Intercity 125 jalur Pantai Timur diganti dengan versi Intercity 225 bertenaga listrik, setelah jalur ini dielektrifikasi. Intercity 225 dirancang untuk berjalan hingga kecepatan 225 km/jam. Selain itu beberapa kereta api diesel model baru yang lebih efisien dan kuat juga telah menggantikan peran Intercity 125, seperti kereta api "Voyagers" serta kereta api "Coradia" yang merupakan versi Inggris dari TGV Perancis.

Kereta-kereta api baru ini memang memiliki kekuatan dan akselerasi yg lebih besar (karena belum adanya program peningkatan kualitas rel, kecepatan maksimal kereta api di Inggris hanya diijinkan sampai 200 km/jam), namun Intercity 125 dianggap memiliki kelebihan kenyamanan, terutama gerbong Mark 3 yang lembut suspensinya dan lebih kedap suara.

Pada tahun 2005 program pembangunan kereta api cepat generasi kedua pengganti Intercity 125 (HST, High Speed Train II) ditolak oleh pemerintah Inggris. Sebagai konsekuensinya operator mamutuskan untuk memperpanjang operasional kereta api cepat Intercity dengan beberapa perbaikan. Selain itu program HST II diganti dengan proyek Intercity Express Programme untuk menggantikan operasional kereta api Intercity 125 dan 225. Pengganti kedua kereta api cepat ini kemungkinan nantinya adalah kereta api buatan Jepang Hitachi Super Express.

Di daerah operasi Greater Western, kereta-kereta api Intercity diharapkan masih beroperasi hingga tahun 2017 sebelum digantikan oleh kereta api Intercity Express/Hitachi Super Express. Namun sekitar 12-20 Intercity masih dipertahankan hingga tahun 2025 di jalur antara London, Devon dan Cornwall yang sampai saat itu belum akan dielektrifikasi.


CATATAN BLOGGER

Inggris adalah negara pelopor perkereta apian dunia dimana lokomotif pertama ditemukan di negeri ini. Tidak berlebihan jika saat Intercity 125 diperkenalkan, seluruh masyarakat dunia menyangka Inggris akan menjadi negara operator kereta api cepat paling maju di dunia. Namun tentu saja karena tekanan industri otomotif dan minyak, pemerintah terus menekan kemajuan tersebut hingga pada akhirnya perkereta apian Inggris tertinggal jauh dari negara-negara tetangganya seperti Perancis, Jerman, Italia dan Spanyol. Kini bahkan Cina telah jauh meninggalkan keunggulan perkereta apian Inggris.

Kereta api adalah moda transportasi yang jauh lebih efektif dan efisien daripada moda transportasi mobil dan pesawat udara yang boros BBM. Kereta api-kereta api di Perancis dan Jepang bahkan sama sekali tidak memerlukan BBM karena digerakkan dengan tenaga listrik yang diproduksi oleh reaktor nuklir. Satu jalur kereta api tidak perlu diganti hingga berpuluh-puluh tahun, berbeda dengan jalan raya yang harus dilapis kembali aspalnya (overlay) berkali-kali dalam setahun yang tentunya sangat memboroskan anggaran negara. Seandainya Indonesia juga memilih strategi memajukan perkereta-apian daripada jalan raya, seperti halnya Cina, tentu akan tercapai efisiensi pembangunan yang sangat signifikan.

Namun selama keum neoliberalis masih bercokol di pemerintahan, kita hanya boleh bermimpi. 


Sumber: Wikipedia

1 comment:

Unknown said...

Kira-kira Kereta Indonesia nanti bisa kayak gitu gk ya??