Saturday 29 February 2020

ANTISIPASI KONFLIK LEBIH SERIUS SETELAH 34 TENTARA TURKI TEWAS, RUSIA KIRIM 2 KAPAL PERANG KE SURIAH

Indonesian Free Press -- Rusia mengirimkan dua kapal perang modern mereka ke Suriah mengantisipasi perkembangan lebih serius konflik Suriah setelah tewasnya 34 tentara Turki tanggal 27 Februari lalu.

"Rusia pada hari Jumat mengumumkan telah mengirimkan dua kapal perang modern ke Timteng setelah serangan di Suriah yang menewaskan 33 tentara Turki," tulis Veterans Today mengutip pernyataan Kemenhan Rusia. 

Menayangkan video kedua kapal perang Rusia tersebut melintasi Selat Bosphorus menuju Suriah, laporan tersebut menyebut kedua kapal perang adalah kapal frigat terbaru Rusia: Admiral Grigorovich dan Admiral Makarov. Keduanya dilengkapi rudal jelajah jarak jauh Kalibr-N yang bisa menjangkau seluruh sudut di Suriah, dan bisa menjadi faktor penting dalam konflik Suriah akhir-akhir ini.

Sementara itu Rusia berdalih perihal insiden serangan maut yang menewaskan 34 tentara Turki di Idlib, setelah Turki menuduh Rusia mengabaikan informasi posisi pasukan Turki agar tidak menjadi sasaran serangan. Rusia menyebut pasukan Turki menjadi sasaran serangan Suriah karena berada di tempat yang sama dengan para teroris di dekat pemukiman Behun.

Friday 28 February 2020

34 Orang Tewas, Iran Jadi Negara Korban Virus Corona Terbesar Kedua

Indonesian Free Press -- Iran menjadi negara korban virus corona terbesar kedua setelah Cina setelah 34 orang dinyatakan tewas oleh penyakit mematikan ini.

Seperti dilaporkan Press TV hari ini (Jumat, 28 Feb), Jubir Kemenkes Iran Kianoush Jahanpour hari Jumat mengumumkan terdapat delapan korban tewas baru akibat virus corona sehingga secara keseluruhan jumlah korban tewas mencapai 34 orang. Selain itu sebanyak 73 orang dinyatakan sembuh. Secara keseluruhan jumlah korban virus mencapai 388 orang setelah ada tambahan 143 orang.

"Perkembangan terakhir jumlah warga yang terinveksi virus corona di negara ini adalah 388 orang, 73 orang dinyatakan sembuh dan meninggal 34 orang," katanya di hadapan pers.

34 Tentaranya Tewas di Suriah, Erdogan Perintahkan Gelar Rapat Darurat

Indonesian Free Press -- 34 tentara Turki tewas dibom pesawat-pesawat Suriah dan Rusia, Kamis (27 Feb), Erdogan pun memerintahkan rapat darurat. Demikian kantor berita Press TV melaporkan.

"Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan bahwa 34 tentara Turki terbunuh oleh serangan udara di wilayah tersebut hari Kamis," tulis Press TV merujuk pada pertempuran di wilayah Idlib.

Menurut SOHR, lembaga pengamat konflik Suriah yang berbasis di Inggris dan selama ini menjadi sumber informasi kalangan oposisi Suriah, pertempuran yang merengut nyawa puluhan tentara Turki itu terjadi di distrik (setingkat kecamatan) antara kota al-Bara di  Pegunungan Zawiya, dengan kota Billion, Idlib.

Thursday 27 February 2020

Lieberman: Kepala Mossad ke Doha, Bujuk untuk Menyuap Hamas

Indonesian Free Press -- Sebuah pengakuan mengejutkan dilakukan politisi dan mantan Menlu Israel Avigdor Lieberman yang menyebutkan bahwa kepala Mossad telah melakukan kunjungan rahasia ke Doha, Qatar. Namun tidak kalah mengejutkan, agendanya adalah membujuk otoritas Qatar untuk membantu kelompok pejuang Palestina Hamas. Demikian seperti dilaporkan Veterans Today (VT) dengan mengutip media Israel Haaretz pekan ini.

Menurut laporan itu Lieberman mengatakan bahwa kepala Mossad Yossi Cohen bersama pejabat militer Jendral Herzl Halevi telah mengunjungi Doha pada 5 Februari lalu atas perintah PM Benjamin Netanyahu. Tujuannya adalah membujuk otoritas Qatar untuk meneruskan bantuan kepada Hamas.

Wednesday 26 February 2020

Turki Lakukan Penjarahan dan Tangkapi Militan yang Menolak Perang di Suriah

* 36 Tentara Turki Tewas di Suriah dan Libya


Indonesian Free Press -- Turki menangkapi sejumlah anggota kelompok militan yang menolak berperang melawan Suriah-Rusia di Idlib, Suriah. Demikian laporan Veterans Today, 23 Februari.

"Tentara pendudukan Turki menangkap puluhan tentara teroris binaannya di wilayah Ras al-Ayn di Hasaka, barat-laut Suriah setelah mereka mencoba melarikan diri ke wilayah Turki karena takut untuk berperang di Idlib," tulis Veterans Today.

Sejumlah warga lokal di Hasaka mengatakan tentara Turki menutup pintu perbatasannya di hadapan para teroris binaannya di Hasaka setelah mereka mencoba melarikan diri dari wilayah Ras al-Ayn menuju wilayah Turki. Tentara Turki juga menangkap sejumlah besar dari mereka karena menolak berperang di Idlib.

Sunday 23 February 2020

Ingin Buktikan Bumi Datar, ‘Mad’ Mike Hughes Tewas dlm Peluncuran Roket Buatan Sendiri

Indonesian Free Press -- Mike Hughes, seorang tokoh pemikiran 'bumi datar' asal Amerika harus meregang nyawa akibat kebodohannya ingin membuktikan teorinya yang nyeleneh tersebut. Ia tewas dalam kecelakaan dalam peluncuran roket buatan sendiri yang bertenaga uap.

Seperti laporan Sputnik News, Ahad (23 Feb) 'Si Gila' Mike Hughes (64 th) tewas setelah roket buatannya jatuh dalam percobaan penerbangan di gurun pasir California, Sabtu (22 Feb). Polisi wilayah San Bernardino County kini tengah melakukan penyelidikan atas insiden itu. Namun dipastikan tidak ada korban lain dalam insiden itu.

Dipermalukan Suriah, Turki Hanya Berharap Dukungan Amerika

Indonesian Free Press -- Hari Kamis lalu (20 Feb) Turki mendapat pelajaran pahit di Idlib Suriah. Kekuatan terbesar kedua NATO ini gagal merebut sebuah desa di Suriah meski sudah dibantu oleh kelompok-kelompok militan di Suriah. Turki pun hanya bisa berharap pada dukungan NATO/Amerika untuk bisa mempertahankan kekuasaannya di Idlib.

Seperti dilaporkan situs inteligen dan militer Southfront, Jumat (21 Feb), sekitar 1 batallion tentara Turki yang dibantu kelompok Hayat Tahrir al-Sham (cabang Al Qaida Suriah) dan kekompok-kelompok militan lainnya menyerbu desa Nayrab di sebelah timur Idlib, Suriah timur-laut. Serangan dimulai pukul 13:00 dengan menggunakan 25 kendaraan lapis baja termasuk tank, peluncur roket dan mortir. Namun hingga malam hari usaha itu gagal total. Tidak hanya itu, Turki kehilangan dua prajuritnya dan sejumlah kendaraan militer dalam pertempuran.  

Kemenhan Rusia mengaku pesawat-pesawat SU-24 Rusia terlibat dalam pertempuran itu membantu pasukan Suriah dan koalisi pendukungnya dan mengklaim berhasil menghancurkan sebuah tank, 6 kendaraan lapis baja dan 5 pick-up bersenjata berat. Di pihak Suriah, hanya 4 orang terluka.

Friday 21 February 2020

Turki Minta Bantuan Rudal Patriot AS untuk Lawan Suriah-Rusia di Idlib

Indonesian Free Press -- Otoritas Turki telah mengajukan permintaan bantuan dua rudal Patriot kepada Amerika untuk melawan Suriah yang didukung Rusia dalam konflik di Idlib 
yang semakin memanas. Demikian seperti dilaporkan Sputnik News dengan mengutip laporan Bloomberg, kemarin (20 Feb).

"Dari keterangan pejabat senior Turki diperoleh kabar bahwa Ankara telah mengajukan bantuan dua battere rudal Patriot dari United States untuk memukul pasukan Suriah yang didukung pesawat-pesawat Rusia, di Idlib," tulis Sputnik News.

Turki meminta AS menggelar rudal-rudal tersebut di perbatasan selatan dekat dengan perbatasan Suriah, untuk 'menghukum setiap serangan oleh Suriah yang didukung angkatan udara Rusia.'

Thursday 20 February 2020

Bakal Capres AS Sebut Rejim Saudi 'Bajingan Pembunuh'

Indonesian Free Press -- Bakal Capres AS Senator Bernie Sanders menyebut Saudi Arabia dipimpin oleh para ‘Murderous Thugs’. Hal itu disampaikan Sanders dalam kampanyenya di University of Nevada, Las Vegas, 18 Februari llu. Demikian seperti dilaporkan Press TV Rabu (19 Feb).

"Selama bertahun-tahun kita menyukai Saudi Arabia, sekutu kita yang baik. Masalah satu-satunya adalah orang-orang yang memerintah negara itu adalah para 'bajiangan pembunuh'," kata Sanders seperti dikutip dari MIDDLE EAST EYE.

Lebih jauh senator asal Vermont itu menyebut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sebagai 'diktator milioner'.

Wednesday 19 February 2020

Ditinggalkan NATO dan Al Qaida Sendirian, Turki pun Menarik Diri dari Idlib

* Kapal Turki Diroket di Libya


Indonesian Free Press -- Orang tamak tidak mendapatkan apapun. Demikian kata-kata bijak yang sudah berlaku sejak ribuan tahun yang lalu di seluruh dunia. Namun Thayeb Erdogan tidak mau belajar dari itu semua.

Saat ini Erdogan memendam dua ambisi besar sekaligus, menguasai Suriah utara dan Libya. Tanpa mau berhitung sejenak, bahwa salah satu ambisi tersebut tidak bisa diraihnya tanpa dukungan Amerika dan NATO, yang sayangnya keduanya justru tidak menyukai Erdogan yang dianggap sebagai 'berandalan' yang tidak bisa dipercaya.

Seperti diberitakan Southfront kemarin (19 Feb), Turki telah menarik sebagian besar pasukannya dari wilayah Suriah utara. Diduga kuat setelah terjadi perselisihan dengan kelompok-kelompok militan pemberontak Suriah yang didukungnya dan setelah NATO tidak memberikan dukungan terhadap rencana Turki.

Tentara AS Tewas dan Terluka Dihadang Warga Sipil Suriah

Indonesian Free Press -- Seorang tentara AS tewas dan seorang lainnya terluka dalam insiden penghadangan patroli tentara AS di Suriah timur laut baru-baru ini. Demikian laporan Veterans Today mengutip keterangan seorang kepala suku (klan) setempat kepada media Rusia Sputnik News

Sebagaimana telah dilaporkan blog ini, pada 12 Februari lalu satu regu patroli pasukan AS dihadang warga di kota kecil Kharbat al-Amou di Suriah timur-laut. Dalam insiden ini dua orang warga tewas ditembak pasukan AS dan warga yang marah kemudian melucuti senjata pasukan AS dan merusak sejumlah kendaraan militer AS sebelum akhirnya patroli tentara Rusia mengevakuasi tentara AS tersebut. Sejumlah tentara AS terluka dalam insiden itu.

Tuesday 18 February 2020

Perkembangan Konflik Suriah dan Kekhawatiran Amerika-Turki

Indonesian Free Press -- Bagi Amerika dan Turki konflik di Suriah memberikan keuntungan yang tidak sedikit. Bagi Amerika, Suriah yang hancur akan menghancurkan 'poros perlawanan' antai-zionis yang digagas Iran dan didukung Suriah, Lebanon, Irak, Yaman dan Palestina. Adapun untuk Turki, Suriah yang hancur memungkinkan Turki membangun kembali pengaruhnya di Suriah sebagaimana masa khilafah Usmaniyah dahulu sekaligus memenuhi ambisi pribadi Presiden Erdogan untuk menjadi 'khalifah Usmaniyah baru'.

Dan bagi keduanya sekaligus, krisis Suriah memungkinkan mereka untuk 'mencuri' sumber-sumber minyak Suriah yang terutama terletak di Suriah timur-laut.

Untuk yang satu ini Amerika bahkan tidak malu-malu lagi untuk mengakuinya. “Apa yang ingin saya lakukan adalah, mungkin, membuat kesepakatan dengan ExxonMobil atau salah satu perusahaan besar kita untuk pergi ke sana (Suriah) dan melakukan pekerjaan dengan baik," kata Presiden Donald Trump pada Oktober tahun lalu.

Monday 17 February 2020

Rusia Ancam NATO dan Turki

Indonesian Free Press -- Rusia mengancam NATO dan Turki untuk 'mengubah sikap sebelum terlambat' terkait dengan ketegangan Rusia-NATO dan Rusia-Turki terkait dengan masalah Suriah.

“Sengaja meningkatkan ketegangan, infrastruktur militer NATO terus bergerak ke timur (perbatasan Rusia), latihan-latihan perang besar-besaran di dekat perbatasan Rusia, memompa anggaran pertahanan di luar kewajaran, semuanya ini menciptakan sesuatu yang tidak pernah diduga,” kata Menlu Rusia Sergei Lavrov dalam acara Munich Security Conference seperti dilansir Russia Today, kemarin (16 Feb).

Lavrov menyebut saat ini di Eropa telah terjadi krisis saling kepercayaan tertinggi dalam sejarah, terutama antara Rusia dengan negara-negara NATO. Sementara struktur 'perang dingin' juga telah terbentuk kembali.

Sunday 16 February 2020

Pejuang Yaman Rilis Video Penembakan Pesawat Tornado Saudi

Indonesian Free Press -- Pejuang Ansarullah (Houthi) Yaman pada hari Sabtu (15 Feb) merilis video penembakn pesawat tempur Tornado Saudi Arabia di Provinsi Jawf, utara Yaman sehari sebelumnya. Demikian seperti laporan Press TV kemarin (16 Feb).

Menurut keterangan Jendral Yahya Saree, jubir militer pejuang Yaman, pesawat serbu-pembom Tornado tersebut ditembak dengan rudal 'canggih' milik kelompok pejuang, namun tidak menyebutkan jenis rudal tersebut. Pesawat ditembak di Jawf yang berbatasan dengan Saudi Arabia pada Jumat malam. Video juga menunjukkan reruntuhan pesawat dan proses pencarian oleh para pejuang. 

Menyusul penembakan tersebut Saudi melakukan serangan udara di lokasi dekat jatuhnya pesawat, menewaskan 30 warga sipil. Demikian kata Jendral Saree.

Saturday 15 February 2020

Buntut Krisis Suriah, Dubes Rusia Terancam

Indonesian Free Press -- Dubes Rusia untuk Turki mengaku telah diancam oleh seseorang yang tidak disebutkan identitasnya terkait dengan posisi Rusia dalam konflik di Suriah yang tengah memanas di wilayah Idlib dan Aleppo.

Dalam wawancara dengan Sputnik News, Jumat (14 Feb) Dubes Rusia Turki Aleksei Erkhov, mengaku telah mendapatkan ancaman. Hal ini mengingatkannya pada pembunuhan Dubes Rusia tahun 2015 oleh seorang anggota polisi Turki simpatisan partai pendukung Presiden Turki Erdogan. Kala itu, Mevlut Mert Altinas, mengaku membunuh Dubes Andrey Karlov sebagai balasan atas intervensi militer Rusia di Suriah.

Friday 14 February 2020

Kitab Talmud Kuno Ditemukan di Turki Buktikan Pemujaan Setan

Indonesian Free Press -- Dua kitab Talmud kuno ditemukan polisi Turki menunjukkan dengan jelas adanya praktik-praktik penyembahan setan di kalangan kaum yahudi.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Kamis (13 Feb), polisi Turki menyita dua kitab Talmud kuno dari sekelompok orang di Provinsi Bilecik pada bulan Mei tahun lalu. Di dalamnya terdapat gambar-gambar yang membuktikan adanya praktik-praktik penyembahan setan. 

Dengan mengutip Russia Today, laporan itu menyebutkan bahwa penyitaan diperoleh secara tidak sengaja ketika polisi menangkap empat anggota kelompok militan Faylaq al-Rahman dan seorang warga sipil Turki. Mereka diduga hendak menjual barang-barang jarahan kelompok Faylaq al-Rahman di kota Jobar, Damaskus saat masih dikuasai kelompok pemberontak.

Ancaman Halu Erdogan Perihal Idlib

Indonesian Free Press -- Ancaman Presiden Turki Reccep Erdogan untuk menyerang Suriah jika tidak menghentikan offensif ke Idlib dianggap halu oleh pejabat Suriah. Sementara mantan Dubes Inggris di Suriah menganggap operasi militer Turki untuk menghentikan offensif Suriah dan sekutu-sekutunya sebagai 'missi imposibel'.

Seorang pejabat militer Suriah kepada kantor berita Rusia Sputnik News menyebut ancaman Erdogan adalah ucapan yang dikeluarkan oleh orang yang tidak mengerti realitas di lapangan.

"Sumber kami mengatakan bahwa pernyataan tersebut (Erdogan) hanya bisa dilakukan oleh orang yang tidak mengetahui perkembangan, dan mengancam akan menyerang tentara Suriah setelah tentara Turki dan proksi-proksinya mengalami pukulan telak," tulis Sputnik News.

Thursday 13 February 2020

PBB Rilis Nama 112 Perusahaan Pelanggar HAM di Wilayah Pendudukan Israel

Indonesian Free Press -- Badan PBB urusan HAM, UNHCR, hari Rabu (12 Feb) merilis 112 nama perusahaan yang dianggap melakukan kegiatan ilegal di wilayah pendudukan Israel di Tepi Barat. Enam dari nama-nama itu berasal dari AS, empat dari Belanda, 3 Inggris, 3 Perancis dan masing-masing satu perusahaan dari Luxembourg dan Thailand.

UNHCR dalam keterangannya menyebut aktifitas perusahaan-perusahaan itu 'menimbulkan keprihatinan tentang pelanggaran HAM'.

Daftar tersebut didominasi oleh perusahaan Israel, termasuk bank-bank dan perusahaan konstruksi. Namun sejumlah perusahaan internasional raksasa juga terdaftar, termasuk Airbnb, Expedia dan TripAdvisor (ketiganya perusahan jasa traveling), raksasa teknologi Amerika Motorola dan perusahaan-perusahaan konstruksi dan infrastruktur Egis Rail (Perancis) dan JC Bamford Excavators (Inggris).

Otoritas Israel sangat marah dengan keluarnya daftar ini dan menyebutnya sebagai “blacklist,” sementara Palestina menyebutnya sebagai “kemenangan hukum internasional.”

Di bawah adalah daftar perusahaan-perusahaan tersebut:

Wednesday 12 February 2020

Warga Lokal Suriah Hadang Patroli AS, 2 Orang Tewas

Indonesian Free Press -- Dua orang warga Suriah, termasuk seorang anak-anak 10 tahun tewas ditembak pasukan AS saat warga lokal Provinsi Qamishli, Suriah Timur-Laut, mencoba memblokade patroli AS sebagai protes atas kehadiran pasukan AS untuk melindungi pencurian minyak Suriah.

Seperti dilaporkan Vetarans Today, 12 Februari, di tengah-tengah situasi yang memanas di Idlib dan Aleppo dimana pasukan Suriah dan koalisi pendukungnya tengah berusaha mengusir para teroris yang didukung Turki dari wilayah-wilayah terakhir yang dikuasai, insiden berdarah terjadi di kota Kherbet Ammo, Provinsi Qamishli. Sekelompok warga Kurdi-Suriah menghadang patroli bersenjata Amerika di tengah kota. Dua kendaraan lapis baja berhasil dikuasai warga dan tentara AS dilucuti sebelum patroli Rusia tiba dan membebaskan mereka. 

Politisi 'Pengkhianat' Venezuela Mendapat Sambutan Panas di Bandara

Indonesian Free Press -- Politisi Venezuela yang dianggap telah mengkhianati negaranya mendapat sambutan panas saat kembali dari lawatan luar negeri.

Seperti laporan Veterans Today, 12 Februari, terjadi kericuhan saat massa yang marah mencoba menghalangi Juan Guaido di bandara Internasional Caracas, Selasa (12 Feb). who was declared interim president by the opposition, returned from an overseas trip. Guaido yang mengklaim sebagai pelaksana presiden Venezuela baru kembali dari lawatan ke mancanegara untuk mendapat dukungan. Salah satu kegiatannya adalah menghadiri pidato kenegaraan Presiden AS Donald Trump di Washington.

Insiden dimulai saat Guaido yang tengah menjalani proses administrasi imigrasi dihadang oleh seorang wanita paruh baya yang menuduhnya sebagai 'pengkhianat penjual negara'. Guaido sempat melayani perdebatan sebelum meninggalkan ruangan untuk memasuki mobil penjemputnya. Namun ternyata ratusan massa sudah menghadangnya dan berusaha menghalang-halanginya. Ketika Guaido memasuki mobilnya sejumlah massa melemparkan segala macam benda padat ke mobilnya sementara sebagian lainnya memukuli mobil.

Tuesday 11 February 2020

Iran Resmikan Rudal Baru Pengembangan Rudal Penghancur Pangkalan AS

Indonesian Free Press -- Iran hari Ahad kemarin (9 Feb) meresmikan rudal baru yang merupakan hasil pengembangan rudal penghancur pangkalan militer AS di Irak. Demikian Veterans Today (VT) malaporkan.

Menurut VT rudal baru ini diberi nama Raad-500, merujuk pada daya jangkaunya yang mencapai 500 km. Rudal ini adalah pengembangan dari rudal Fateh-110 yang sukses menghancurkan pangkalan militer AS di Irak bulan lalu.

Kelebihan rudal baru ini adalah pada roketnya yang dibuat dari bahan komposit yang lebih ringan dari titanium dan baja sehingga memungkinkan rudal ini melaju lebih cepat, lebih jauh dan lebih akurat.

Monday 10 February 2020

Bagaimana Iran Putuskan Serang Pangkalan Militer AS

Indonesian Free Press -- Publik dunia telah mengetahui bahwa sebagai respon atas pembunuhan AS atas Jendral Qaseem Soleimani tanggal 3 Januari lalu, Iran melancarkan serangan rudal terhadap dua pangkalan militer AS di Irak yang menghancurkan pangkalan tersebut dan melukai puluhan personil militer AS. Ini adalah serangan telak yang menampar muka AS sebagai negara superpower.

Namun bagaimana keputusan tersebut diambil oleh otoritas tertinggi Iran dan bagaimana pilihan Iran bila Amerika kemudian melancarkan serangan balik, tentu tidak banyak diketahui publik.

Situs Anti-Empire pada 4 Februari lalu memberikan laporan menarik yang ditulis Elijah J. Magnier mengenai detik-detik seputar pembunuhan Jendral Soleimani dan serangan balasan Iran yang bisa diringkas sebagai berikut:

Saturday 8 February 2020

Rencana ‘deal of the century’ Ditolak Kubu Demokrat, Trump Pecat Pejabatnya

Indonesian Free Press -- Lebih dari 100 anggota parlemen Amerika (House of Representatives) dari kubu oposisi Demokrat menolak rencana damai Palestina-Israel usulan Donald Trump 'deal of the century'. Mereka menganggap usulan itu hanya akan memicu konflik lebih luas di Timteng.

Seperti dilaporkan Sputnik News kemarin, dalam surat yang dikirimkan oleh para anggota parlemen itu hari Jumat (5 Feb) mereka menyebut rencana itu tidak mengikuti konsultasi dengan Palestina dan hanya merugikan semua pihak, 'mendorong Palestina-Israel ke konflik lebih luas'.

Mereka juga mengkritik 'timing' dirilisnya rencana itu yang mendekati pemilu di Israel sehingga diduga hanya untuk menguntungkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar terpilih kembali.

Irak Makin Membara, 2 Komandan Milisi Sadr Tewas Dibunuh

Indonesian Free Press -- Diduga dilakukan oleh intel Amerika sebagai peringatan untuk ulama kharismatik Muqtada al Sadr, dua komandan milisi pendukung Al Sadr tewas dibunuh dalam sehari.

Seperti dilaporkan Press TV, Jumat (7 Feb), Sheikh Hazim al-Hilfi dan Abu-Muqada al-Azirjawi yang merupakan komandan senior milisi pendukung Al Sadr tewas dibunuh dalam serangan terpisah yang hanya berselang kurang 24 jam.

"Dua komandan Muqtada al-Sadr terbunuh dalam serangan terpisah dalam rentang waktu 24 jam dalam apa yang diduga sebagai rencana untuk memecah belah antara kelompok-kelompok di Irak," tulis laporan tersebut.

Friday 7 February 2020

Israel Kembali Serang Suriah dengan Tameng Pesawat Sipil

Indonesian Free Press -- Israel kembali bertindak licik dengan menggunakan pesawat sipil sebagai tameng untuk melakukan serangan ke Suriah. Sebuah pesawat Airbus dengan 172 penumpang nyaris menjadi korban kelicikan Israel ini dan terpaksa mengubah arah dan mendarat darurat di pangkalan militer Rusia.

Seperti dilaporkan Veterans Today 7 Februari, sebuah pesawat Airbus 320 yang hendak mendarat di Damascus terpaksa harus mengubah arah dan mendarat darurat di pangkalan udara Hmeinim milik Rusia di Suriah. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari salah sasaran sistem pertahanan udara Suriah setelah pesawat -pesawat F-16 Israel menembakkan rudal-rudalnya ke Damascus saat pesawat hendak mendekat.

Thursday 6 February 2020

Rusia Gelar S-400 di Cuba

Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan telah menggelar sistem pertahanan udara canggih S-400 di Cuba sebagai respons atas penggelaran senjata besar-besaran Amerika di perbatasan Rusia di Eropa timur. Demikian tulis Veterans Today Selasa (4 Feb).

"Sebagai respon atas penggelaran sistem pertahanan udara Amerika di dekat perbatasan Rusia, yaitu Polandia, Rumania, dan negara-negara Baltic, Moscow memutuskan untuk merespons dengan cara yang sama, mengirim setidaknya satu batallion S-400 di perbatasan Amerika. Lebih spesifiknya di Cuba," tulis Veterans Today.

Panggelaran satu unit sistem S-400 di Cuba memang tidak terlalu mengancam keamanan Amerika karena senjata ini memang bukan untuk menyerang dan hanya untuk keperluan pertahanan. Namun konteks simbolisnya sansgatlah penting.

Tuesday 4 February 2020

Rusia Hancurkan Konvoi Militer Turki

* Pembantu Dekat Jendral Soleimani Tewas di Suriah


Indonesian Free Press -- Turki baru saja mengklaim telah menjadi korban serangan Suriah di Idlib dengan sejumlah tentaranya tewas. Sebagai respon, Turki kemudian melakukan serangan terhadap Suriah dan menewaskan puluhan tentara Suriah. Menurut Veterans Today, yang terjadi adalah Rusia menghancurkan konvoi militer Turki yang dikirim untuk melindungi teroris di Idlib dan untuk menutupi muka mengklaim serangan balasan mematikan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.

Dalam pernyataan resmi hari Senin (3 Jan), Departemen Pertahanan Rusia menyatakan pasukan Suriah telah menyerang konvoi pasukan Turki yang dikirim ke Idlib tanpa pemberitahuan kepada Rusia. Serangan ini menewaskan 6 tentara Turki dan melukai 9 orang lainnya.

"Sebenarnya serangan itu dilakukan oleh pesawat SU-34 (Rusia) yang menghancurkan konvoi militer Turki yang dikirimkan ke Idlib untuk mendukung teroris al-Qaida melawan Surih, Iran dan Rusia," tulis Veterans Today.

Monday 3 February 2020

Negara-Negara Muslim OIC Tolak Proposal Trump

*Saudi Tolak Delegasi Iran


Indonesian Free Press -- Negara-negara Muslim OIC menolak dengan tegas proposal “deal of the century” Amerika. Namun, Saudi Arabia justru semakin menunjukkan niatnya untuk berkhianat.

Seperti dilaporkan Press TV Senin (3 Jan), dalam pertemuan antar menteri luar negeri negara-negara OIC yang digelar hari itu di Jeddah, Saudi Arabia, ke-57 anggota OIC menyerukan 'seluruh negara anggota untuk tidak berhubungan dengan rencana tersebut atau bekerjasama dengan Amerika untuk mengimplementasikan rencana itu dalam segala bentuk."

Pertemuan ini diusulkan oleh Palestina untuk menanggapi rencana “deal of the century” yang diumumkan oleh Presiden Amerika Donald Trump hari Selasa (28 Jan). Sebelumnya seluruh faksi politik Palestina menolak dengan keras rencana ini. Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bahkan memutuskan semua bentuk kerjasama dengan Amerika dan Israel sebagai protes atas rencana ini.

Rahasia Paling Kotor Amerika yang Terbongkar

* Bisnis Prostitusi Anak-Anak Senilai $9.5 Miliar Se-tahun
* Diperkirakan Terdapat 100 Ribu Sampai 150 Ribu Pekerja Paksa Seks Anak-Anak


Indonesian Free Press -- “Anak-Anak diincar dan diperjual-belikan sebagai pekerja seks setiap hari di Amerika.”—John Ryan, National Center for Missing & Exploited Children.

"Pecundang Terbesar Turnamen Super Bowl: Bocah-bocah laki-laki dan perempuan dijual untuk seks 20 kali sehari," tulis John W. Whitehead untuk The Rutherford Institute, 29 Januari.

Menurut Whitehead selama pertandingan Super Bowl LIV antara San Francisco 49ers dan Kansas City Chiefs baru-baru ini ratusan anak-anak laki-laki perempuan, sebagian baru berusia 9 tahun, harus melayani para lelaki hidung belang (normal dan homoseksual) selama pertandingan berlangsung.

Sunday 2 February 2020

Erdogan Kecam Pemimpin-Pemimpin Muslim yang Bungkam soal Rencana Damai Buatan Amerika

Indonesian Free Press -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengecam keras bungkamnya pemimpin-pemimpin Islam atas rencana damai buatan Amerika yang merugikan Palestina. Ia menyebut bahwa 'iblis akan turun ke Mekkah' jika dunia Islam bungkam atas ketidak-adilan ini.

"Saudi Arabia terutama, kalian bungkam. Kapan kalian ngomong? Hal sama ada pada Oman, Bahrain, dan pimpinan Abu Dhabi. Mereka bahkan bertepuk tangan. Celaka kalian, negara-negara Arab yang mendukung rencana itu dengan mengkhianati Jerusalem, mengkhianati rakyatnya sendiri dan juga mengkhianati ummat manusia,” kata Erdogan di hadapan pemimpin partai Justice and Development Party di Ankara, Jumat (31 Jan), seperti dilaporkan MiddleEast Monitor dengan mengutip media Turki Daily Sabah.

Jumlah Tentara AS Korban Rudal Iran Bertambah Lagi, Iran Sebut Mereka Semua Tewas

Indonesian Free Press -- Jumlah tentara AS yang menjadi korban serangan rudal ballistik Iran terus bertambah. Amerika menyebut mereka mengalami 'trauma otak' sementara Iran menyebut mereka semua tewas.

Seperti dilaporkan MiddleEast Monitor (MEMO), Jumat (31 Jan), Pentagon mengumumkan bahwa sebanyak 64 tentara Amerika mengalami luka-luka akibat serangan rudal Iran atas pangkalan militer AS di Irak tanggal 8 Januari lalu. Sebelumnya Amerika mengklaim tidak ada prajuritnya yang menjadi korban, kemudian mengaku ada 11, 34, 50 dan terakhir adalah 64.

"Diagnosis yang kami peroleh adalah mereka mengalami 'mild traumatic brain injury [TBI],” kata General Mark Milley, Kastaf Gabungan Amerika kepada reporter sehari sebelumnya.

Yaman Klaim Hancurkan Ribuan Tentara Bayaran Saudi yang Hendak Serang Sanaa

Indonesian Free Press -- Tentara Yaman mengklaim berhasil menawan dan menewaskan ribuan tentara bayaran yang hendak menyerang ibukota Sanaa. Selain itu Yaman juga berhasil membebaskan kota Naham dan sebagian wilayah Al-Jawf dan Marib yang sebelumnya dikuasai tentara bayaran Saudi.

Seperti dilaporkan Press TV, Sabtu (1 Jan), Jubir Tentara Yaman Jendral Yahya Sarea mengumumkan keberhasilan operasi militer “Compact Structure” yang ditujukan untuk menggagalkan rencana serangan besar-besaran koalisi pimpinan Saudi Arabia ke kota Sanaa dengan menggunakan tentara bayaran asing. 

Saturday 1 February 2020

Palestina Marah Pada Arab yang Bungkam Soal Rencana Damai Amerika

Indonesian Free Press -- Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh marah pada sikap negara-negara Arab yang dianggap mendukung rencana damai Amerika dengan sikap mereka yang bungkam.

Seperti dilaporkan Sputnik News, Kamis (30 Jan), dalam surat yang dikirimkan kepada pimpinan negara-negara Arab setelah pengumuman rencana damai Amerika, mengancam bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah melupakan pengkhianatan pemimpin-pemimpin Arab atas dukungan mereka pada rencana damai Amerika yang merugikan Palestina.

Surat tersebut dikirim melalui Sekjend Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, ketua organisasi kerjasama Islam OIC Yusuf bin Ahmed al-Uthaymeen dan ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat.