Saturday 30 November 2019

Iran, China dan Russia Gelar Latihan Perang Bersama

*Iran Lengkapi Kapal2 Perangnya dgn Peluncur Rudal Vertikal


Indonesian Free Press -- Iran bersama Cina dan Rusia semakin mengukuhkan posisi bersama sebagai kekuatan penyeimbang AS dan sekutu-sekutunya dengan menggelar latihan perang bersama.

Seperti dilaporkan Mail Online dengan mengutip media Iran Mehr, 28 November, ketiga negara akan menggelar latihan perang bersama untuk pertama kalinya 'dalam waktu dekat'. Latihan akan berlangsung di Samudra Hindia, demikian seperti dikatakan komandan AL Iran Admiral Hussein Khanzadi, 27 November.

"Disain dan rencana latihan ini telah dibuat bulan lalu dan pasukan sudah bersiap untuk berlatih," kata  Khanzadi .

Friday 29 November 2019

FBI Inginkan Pangeran Andrew Bersaksi atas Jaringan Prostitusi Global

Indonesian Free Press -- Penyidik federal AS FBI dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk memanggil Pangeran Andrew dari Inggris untuk dimintai keterangan terkait jaringan prostitusi ilegal global milik yahudi kontroversial Jeffrey Epstein yang melibatkan dua presiden AS.

Seperti ditulis Jonas E. Alexis di Veterans Today, 24 November lalu, FBI dan Kejaksaan Agung AS tengah membicarakan kemungkinan pemanggilan Pangeran Andrew untuk memberikan keterangan penting terkait jaringan prostitusi Epstein. Pangeran Andrew diketahui memiliki hubungan dekat dengan Epstein dan sejumlah saksi menyebutkan Andrew melakukan hubungan seks dengan wanita-wanita di bawah umur yang dipelihara oleh Epstein.

Namun tidak hanya Andrew yang  harus dipanggil. Sejumlah tokoh penting juga harus dipanggil untuk membantu penyidikan, termasuk Presisden Donald Trump dan mantan Presiden Bill Clinton.

Media Rusia Sebut Direktur CIA-AS Ancam Raja Saudi

Indonesian Free Press -- Media Rusia New Eastern Outlook (NEO) melaporkan bahwa Direktur CIA Gina Haspel telah mengancam Raja Saudi Arabia agar menghentikan langkah Saudi untuk berdamai dengan Iran. 

Dalam ancaman tersebut disebut-sebut Amerika akan menyeret Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) ke pengadilan internasional atas pembunuhan wartawan Jamal Khasoggi. Amerika juga mengancam akan menfasilitasi serangan drone dan rudal pejuang Yaman seperti terjadi bulan Sepember lalu terhadap fasilitas minyak Aramco.

Menurut laporan itu langkah Saudi untuk berdamai dengan Iran telah membuat cemas AS dan Israel. Beberapa langkah telah diambil AS untuk mencegah perdamaian Saudi-Iran seperti pengiriman pasukan AS ke Saudi serta beberapa perundingan rahasia antara pejabat pejabat kedua negara termasuk pertemuan Menlu Saudi dan Iran. Namun demi menjamin berjalannya agenda AS di kawasan, Direktur CIA pun dikirim ke Saudi.

Thursday 28 November 2019

Rusia Ijinkan AS Inspeksi Rudal Hipersonik Avangard

Indonesian Free Press -- Rusia mengijinkan sekelompok ahli AS untuk melakukan inspeksi atas rudal hipersonik terbaru mereka Avangard. Rusia menyebut rudal ini sudah akan siap beroperasi akhir tahun ini.

Seperti dilansir NEWSWEEK dengan mengutip Interfax, 26 November, para inspektor AS itu terbang ke Rusia minggu ini dalam kunjungan selama 2 hari sebagai bagian dari kesepakatan perjanjian pengawasan senjata nuklir bilateral New START yang akan berakhir tahun 2021 mendatang.

Presiden Russia Vladimir Putin mengumumkan keberadaan senjata ini pada bulan Februari tahun lalu bersama beberapa senjata 'pengubah permainan' lainnya seperti torpedo dan rudal jelajah berpenggerak tenaga nuklir. Putin menyebut Avangard akan mulai beroperasi akhir tahun ini.

Israel - Suriah Saling Gempur

Indonesian Free Press -- Israel dan Suriah terlibat aksi saling gempur pekan lalu. Sementara sistem pertahanan udara Rusia kembali bungkam atas serangan Israel ke Suriah.

Seperti dilansir kantor berita Rusia TASS dengan mengutip keterangan pers militer Israel, 20 November lalu, Israel melancarkan serangan udara ke sejumlah posisi pasukan Suriah dan Iran di Suriah sebagai balasan atas serangan roket yang dilancarkan Iran atas posisi Israel di Dataran Golan. 

"Pada hari Selasa (19 November) Israel mengumumkan telah menembak jatuh empat roket yang ditembakkan dari Suriah ke Dataran Golan," tulis TASS.

Wednesday 27 November 2019

Uji Coba Radar S-400 Turki Olok-Olok AS

Indonesian Free Press -- Turki dianggap telah mengolok-olok AS dan 'melampaui lampu merah' dengan menggelar ujicoba radar sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia.

Seperti dilansir Russia Today, 26 November, keputusan Turki untuk melakukan ujicoba tersebut dianggap telah mempermalukan AS dan dianggap sebagai 'pelecehan terbuka' terhadap Presiden AS Donald Trump. Hal itu disampaikan oleh Senator Chris Van Hollen dalam kicauannya di Twitter yang juga menyebut Turki telah 'melampau garis merah' dengan langkah tersebut.

“Dua minggu setelah kunjungannya ke Gedung Putih, Erdogan mengolok-olok Presiden Donald Trump, AS dan NATO”, tulis Van Hollen di akun Twitter-nya, Senin (25 November). Ia juga menyerukan Trump untuk memberikan sanksi kepada Turki.

Pejuang Yaman Lancarkan Serangan Besar di Tengah2 Perundingan dengan Saudi

Indonesian Free Press -- Pejuang Yaman melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan koalisi Saudi Arabia di tengah-tengah perundingan yang digelar kedua pihak. 

Seperti dilansir situs Almanar News, 25 November dengan mengutip keterangan pers jubir militer Yaman Jendral Yehya Sarea, Senin (25 November), pihaknya telah melancarkan serangan rudal ballistik dan drone bersenjata terhadap pangkalan militer pasukan bayaran (mercenaries) di daerah Mocha di pantai barat Yaman.

Jendral Sarea mengungkapkan pihaknya meluncurkan sembilan rudal ballistik dan 20 drone terhadap pangkalan pasukan bayaran yang berasal dari berbagai negara seperti Saudi, Emirat Arab dan Sudan. Sekitar 350 pasukan tewas dan terluka dalam serangan itu, kata Sarea. Selain itu serangan menghancurkan sejumlah peralatan termasuk radar dan kendaraan-kendaraan militer.

Sunday 24 November 2019

Iran Tangkap Para Pemimpin Aksi Rusuh

Indonesian Free Press -- Iran telah menangkap sejumlah besar pemimpin aksi-aksi kerusuhan yang telah menelan sejumlah besar nyawa. AS, Israel dan sejumlah negara kawasan dituduh berada di balik aksi-aksi tersebut.

Seperti dilansir Fars News, 21 November, Jubir pasukan Garda Revolusi Iran Brigjen Ramezan Sharif mengumumkan penangkapan sejumlah pemimpin aksi rusuh di empat provinsi.

"Para pemimpin aksi rusuh di empat provinsi , Alborz, Fars, Tehran dan Khuzestan, telah ditangkap, kata Jendral Sharif, di hadapan peserta pertemuan di Provinsi Gilan pada hari Rabu," tulis laporan itu.

Saturday 23 November 2019

Suriah akan Pasang Rudal HQ-9 Cina

Indonesian Free Press -- Suriah dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk memasang sistem rudal pertahanan udara buatan Cina, HQ-9. Demikian seperti ditulis media Lebanon Al-Masdar News dan dikutip Veterans Today, 22 November.

"Sejumlah sumber di Suriah mengatakan bahwa Suriah tengah bernegosiasi dengan China terkait dengan pembelian sistem rudal HQ-9 (sumber lain menyebutkan HQ-22) sebagai alternatif rudal S-300 Rusia yang tidak efektif menghadapi serangan -serangan Israeli,” tulis Al-Masdar.

Menurut laporan itu keinginan Suriah tersebut disebabkan oleh Rusia yang tidak sepenuhnya memberikan sistem rudal S-300 kepada Suriah dan hanya menggunakannya untuk keamanan militer Rusia di Suriah saja. Itulah sebabnya Israel berkali-kali leluasa melakukan serangan ke Suriah.

Puluhan Pendeta dan Cendekiawan Katholik Protes Vatikan Dikangkangi 'Dajjal'

Indonesian Free Press -- 100 pendeta dan cendekiawan Katholik membuat pernyataan bersama memprotes aksi Paus Francis menggelar acara pagan di Vatican. Demikian laporan LifeSiteNews 12 November lalu.

Dipimpin Archbishop Carlo Maria ViganĂ² sekelompok pendeta dan cendekiawan lintas negara itu merilis pernyataan bersama hari itu untuk memprotes upacara ritual pagan Amazon Synod di Roma dimana penyembahan dewa Pachamama dilakukan. Pada saat itu Sri Paus tidak hanya mendukung namun juga terlibat dalam ritual tersebut. Mereka menyebut tindakan Paus sebagai 'dosa besar' dan meminta para pemimpin agama Katholik di seluruh dunia untuk melakukan koreksi atas 'skandal' tersebut.

Wednesday 20 November 2019

Turki Dituduh Lindungi Teroris-Teroris ISIS

Indonesian Free Press -- Turki diketahui melindungi sejumlah teroris yang telah melakukan sejumlah aksi keji di Suriah. Demikian laporan jurnalis Fabio Giuseppe dan Carlo Carisio yang dilansir Veterans Today Italy, 12 November. Sejak ribuan anggota ISIS dilepas Turki bulan lalu telah terjadi 30 pemboman dalam rentang waktu 10 hari bulan November. Tambah laporan itu.

"Di antara mereka terdapat seorang pemimpin ISIS yang pada 12 Oktober membunuh politisi wanita Kurdi Hevrin Khalaf," tulis Veterans Today. 

Khalaf diketahui aktif melakukan dialok politik di antara kelompok-kelompok Kurdi, Shiah, Sunni dan Kristen di Rojava (Kurdistan Suriah) pada saat AS, Inggris, Israel dan Turki melakukan segalanya untuk menciptakan pertikaian antar kelompok etnis demi menjaga bisnis gelap senjata dan minyak yang menguntungkan negara2 tersebut.

Monday 18 November 2019

Joe Biden: Pemimpin2 Yahudi Dorong Pernikahan Sejenis

Indonesian Free Press -- Mantan Wapres AS Joe Biden menyebut bahwa para pemimpin yahudi telah berhasil membuat pernikahan sejenis diterima di mana-mana. Demikian seperti dilansir The Washington Post, 22 Mei tahun 2013 lalu.

“Para pemimpin yahudi di media massa berperan besar bagi diterimanya pernikahan sejenis di Amerika," kata Biden dalam acara yang digelar warga yahudi Amerika, Democratic National Committee Reception for Jewish American Heritage Month.

"Saya percaya bahwa apa yang mempengaruhi gerakan ini (pernikahan sejenis), apa yang mempengaruhi sikap kita di Amerika baik di bidang budaya dan seni dan sebagainya,” tambahnya.

Sunday 17 November 2019

Kekuatan Gelap di Balik Kerusuhan Iraq, Juga Lebanon

Indonesian Free Press -- Irak dan Lebanon, dua negara dimana pengaruh Iran semakin kuat, kini tengah dilanda krisis politik yang serius yang diwarnai dengan aksi-aksi demonstrasi dan anarkhisme menentang kekuasaan. Dalam aksi-aksi tersebut sangat tampak ditujukan terhadap Iran meski para demonstran menyembunyikannya sebagai tuntutan demokrasi dan perbaikan ekonomi. 

Di Lebanon aksi demonstrasi relatif mereda setelah pemerintahan Saad Hariri mengundurkan diri dan rakyat sudah relatif sadar dengan adanya persekongkolan zionis untuk menghancurkan negara tersebut. Ingat, Israel menyerbu Lebanon tahun 1982 dan menduduki sebagian wilayah negara ini selama bertahun-tahun kemudian membentuk faksi-faksi yang bertikai dalam perang sipil berdarah-darah. Setelah itu Israel juga berkali-kali melakukan serangan militer ke Lebanon, terakhir tahun 2006. Namun Irak yang tidak pernah merasakan langsung invasi Israel dan sentimen Shiah-Sunni-Kurdi yang masih kuat masih terus dilanda kerusuhan.

Friday 15 November 2019

Tolak Dajalisme Rusia Pun Gemilang

Indonesian Free Press -- Poitisi dan media-media Barat terus-menerus menggambarkan Rusia sebagai negara 'sakit' negara setengah maju yang tidak pernah bisa benar-benar maju. 
Politisi dan mantan kandidat presiden AS John McCain menyebut Rusia sebagai 'stasiun BBM yang menyamar sebagai negara'. Cendekiawan Inggris Robert Service yang pernah menulis biograpi Lenin, Stalin, dan Trotsky mengolok-olok kelemahan Rusia dalam tulisan terakhirnya berjudul ‘Kremlin Winter’ bulan lalu dan mendapat sambutan hangat media-media utama Barat seperti Financial Times. 

Service menyebut ekonomi Rusia hanya sebesar Belanda dan sangat tergantung pada ekspor minyak dan gas dan bukan pada industri manufaktur. Para ahli Barat juga menuduh Rusia lebih banyak membelanjakan kebutuhan militer ketimbang infrastrukturnya. 

Tuesday 12 November 2019

Pemimpin Teroris 'White Helmets' Tewas di Istanbul

Indonesian Free Press -- Mantan tentara Inggris yang turut mendirikan organisasi White Helmets, James Le Mesurier, ditemukan tewas di dekat rumahnya di Istanbul Turki, Senin (11 November). Demikian seperti dilaporkan Reuters.

"Pendiri organisasi yang melatih kelompok penolong “White Helmets” di Suriah ditemukan tewas di Istanbul, seorang tetangga dan seorang diplomat mengatakan hari Senin," demikian tulis Reuters.

Mengutip keterangan seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya Reuters menyebut penyebab kematian pendiri Mayday Rescue Group itu masih belum jelas. Sky News menyebutkan kemungkinan 'bunuh diri'. Sementara Veterans Today menyebut kemungkinan agen-agen Rusia sebagai pembunuhnya.

Tuesday 5 November 2019

Karena Terlalu Liberal

Indonesian Free Press -- Publik Amerika, khususnya di negara bagian Minnesotta, tengah dilanda kegalauan karena tingkah polah para pelaku dan aktifis LGBT yang semakin menjadi-jadi. Seorang transgender diketahui telah menunjukkan alat kelaminnya di hadapan anak-anak sekolah dalam acara 'drag queen' yang digelar di Ridgedale Library Minnesotta bulan Oktober lalu.

Seperti dilaporkan oleh LifeSiteNews, 31 Oktober, LSM perlindungan anak Child Protection League (CPL) mempublikasikan gambar yang menunjukkan seorang trangender bernama Sasha Sota mempertunjukkan alat kelaminnya di hadapan anak-anak kecil.

Sunday 3 November 2019

Israel-Iran Tidak Punya Pilihan Selain Perang

Indonesian Free Press -- Tidak pernah selama ini Israel berada pada situasi terancam seperti saat ini. Berpuluh-puluh tahun sejak merdeka tahun 1948 Israel merasa jauh lebih superior dibandingkan tetangga-tetangganya di kawasan sehingga dengan percaya diri melancarkan serangan-serangan dan pendudukan-pendudukan ke tetangga-tetangganya itu. Namun, saat ini Israel justru merasa tengah terpojok dan terancam, oleh Iran.

Dalam artikel berjudul 'Iran Prepares For War With Israel' di situs Oil Price.com tanggal 21 Oktober lalu analis politik Yossef Bodansky mengungkapkan kegundahan Israel ini.

Saturday 2 November 2019

Baghdadi ISIS Hanya Pensiun Seperti Halnya Osama

Indonesian Free Press -- Seorang aktifis yang kemarin sangat galak menuntut keadilan atas kematian peserta aksi 22 Mei dan ratusan petugas KPPS pilpres lalu dalam beberapa hari terakhir tampak melunak sikapnya setelah sebagian tuntutannya mendapatkan 'lampu hijau' dari rejim curang. Kemudian, secara tiba-tiba ikut-ikutan latah menanggapi kabar kematian pimpinan ISIS Baghdadi yang diklaim Amerika dengan menyatakan dukungan pada Amerika.

Ini mengingatkan saya pada seorang 'pejuang kemanusiaan' dan aktifis perburuhan yang ikut-ikutan latah mendukung Amerika dalam peristiwa serangan WTC tahun 2001. Bagi kami keduanya sama saja, hanya manusia-manusia rendahan yang mencari keuntungan pribadi dengan mengorbankan prinsip-prinsip kebenaran.

Friday 1 November 2019

AS Pergi, Saudi Minta Damai dan Iran pun Menang

Indonesian Free Press -- Konflik Timteng tengah bergerak ke satu titik yang semakin jelas. Yaitu bahwa Iran tengah memenangkan perang melawan musuh-musuhnya, AS-Israel-Saudi.

Meski Israel berkali-kali melancarkan serangan ke Suriah untuk menghancurkan suplai senjata Iran ke Suriah dan Lebanon, Israel tidak bisa mencegah fakta bahwa kekuatan Iran telah berjejer di dekat perbatasan Israel baik di Suriah, Irak, Palestina dan Lebanon. Selain itu, AS juga mulai meninggalkan Timteng dengan menarik diri dari Suriah. Dan bahkan secara mengejutkan, AS juga mulai memindahkan markas komando militernya untuk Timteng (CENTCOM) yang berada di Qatar ke kampung halamannya di AS, diduga karena khawatir menjadi sasaran rudal-rudal Iran.