Wednesday 29 April 2009

Yahudi Hitam & Keluarga Obama


Sehari sebelum pelantikan Barack Obama sebagai presiden Amerika, Rabbi Capers Funnye, seorang yahudi berkulit hitam, mengadakan peringatan Martin Luther King Day di Stephen Wise Free Synagogue, New York bersama sekitar 700 orang yahudi, sebagian berkulit hitam.

Funnye, pendeta ketua dari Beth Shalom B'nai Zaken Ethiopian Hebrew Congregation di Chicago, salah satu sinagog kulit hitam terbesar di Amerika, menjadi pengkotbah malam itu. Dalam kutbahnya ia menyebutkan peranan dua orang kulit hitam Amerika, yaitu Martin Luther King Jr dan Barack Obama. King adalah seorang pahlawan di mata Funnye. Sedang Obama, adalah keluarganya karena Funnye adalah sepupu dari Michelle, istri Barack Obama.

Kakek Michele dari pihak ayah adalah kakak dari ibu Funnye. Namun Obama selalu merahasiakan itu. Ia tidak pernah menyebutkan soal Funnye selama masa kampanye pemilihan presiden meski banyak orang pada awalnya meragukan komitmen Obama terhadap Israel. Funnye mengatakan ia tidak pernah dilibatkan dalam kampanye Obama. Tapi ia memberikan sumbangan bagi dana kampanye saudara iparnya itu. “Saya sangat senang dan bangga atas apa yang telah mereka raih sejauh ini,” kata rabbi 56 tahun ini kepada Associated Press.

Saat masih kecil, Funnye dan keluarga Michele Obama saling mengunjungi hampir saban bulan. Ibu Funnye dan ayah Michele yang usianya sebaya mempunyai hubungan baik. Mereka tidak pernah bertemu lagi sejak Funnye menghadiri pernikahan Michele pada 1992. Keduanya baru berjumpa lagi sepuluh tahun lalu ketika Funnye bekerja di sebuah organisasi sosial dekat Universitas Chicago, tempat Michele bekerja. Funnye mengaku sempat bertemu Obama sebelum menikah dengan Michele. “Ia sangat perhatian, sedikit kurus, dan amat tulus,” ujarnya. Ia kadang melihat Obama di acara keluarga. Namun kandidat presiden kulit hitam pertama Amerika itu tidak pernah datang ke sinagog Beth Shalom B’nai Zaken yang dipimpin Funnye. Menurut juru bicara Michele, Katie McCormick Lelyveld, Obama tidak mempublikasikan hubungannya dengan Funnye lantaran menghormati rahasia keluarga besarnya. Surat kabar Yahudi, The Forward, yang pertama kali menulis soal itu. “Itu sangat mengejutkan saya,” kata Ira Forman, direktur eksekutif Dewan Demokrat Yahudi Nasional.

Mary, sang istri dari Funnye, menggoyangkan kakinya sesuai iringan musik religi dan tersenyum dalam ketegangan. "Mary telah menjadi istri seorang rabi cukup lama. Namun sebenarnya ia ingin berada di Washington (tempat Obama akan dilantik sebagai presiden), bukan New York. Anda tidak dapat menyalahkannya," komentar Funnye.

Yah, suami istri Funnye termasuk dalam daftar undangan pesta pelantikan Barack Obama yang diadakan keesokan harinya. Di antara acara yang akan mereka ikuti adalah menghadiri acara khusus makan malam bersama keluarga dan para penasihat dekat presiden. Saudara laki-laki Mary, Frank White Jr, seorang pengusaha yang berperan sebagai tim sukses Obama, juga diundang. Boleh dikatakan, malam pelantikan Obama juga menjadi malam reuni keluarga Funnye.

Namun bagaimana pun malam dimana Funnye berkhotbah di New York merupakan malam yang sangat monumental baginya. Untuk pertama kalinya dalam kariernya sebagai rabbi sejak tahun 1985, Funnye diundang untuk berkhotbah di sinagog terbesar di New York.

Beberapa pendata utama Kristen telah diundang untuk berkhotbah di sinagog tersebut sebagai bentuk kampanye ecumenisme dan harmoni rasial. Namun seorang rabbi kulit hitam, itu belum pernah terjadi sebelumnya. Kebanyakan orang yahudi putih memandang yahudi hitam sebagai "najis" atau "bi'dah". Di Israel sendiri orang-orang yahudi hitam dari Afrika (disebut kaum Falasha, konon keturunan Ratu Saba), diperlakukan sebagai warga kelas dua.

Perkenalan awal Funnye dengan dunia yahudi terjadi saat bekerja magang di Chicago dalam masa kuliahnya. Beberapa temannya memperkenalkannya dengan Rabi Robert Devine, pemimpin agama di the House of Israel Congregation. Devine mengkhotbahi Funnye bahwa orang-orang kuliht hitam Afrika adalah keturunan yahudi. Bahkan, kata Devine, Jesus adalah seorang kulit hitam. Khutbah itu mengesankan Funnye hingga ia tertarik untuk menjadi pengikut yahudi dan dibabtis di sebuah kolam renang umum.

Tentang berapa jumlah orang yahudi kulit hitam di Amerika, terdapat berbagai pendapat yang berbeda, tergantung siapa yang menghitung dan kriteria apa yang dipakai. Ada orang yahudi yang terlahir berkulit hitam: anak-anak kulit hitam yang diadopsi oleh keluarga yahudi putih, atau anak hasil kawin campur (sebagaimana Barack Obama). Seorang yang lahir dari ibu yang berdarah yahudi otomatis dianggap sebagai orang yahudi dan otomatis dianggap sebagai warga negara Israel, karena dalam hal ini yahudi mengakui garis ibu (maternal). Namun secara umum diperkirakan jumlah yahudi hitam hanya sekitar 2% dari seluruh penduduk keturunan yahudi di Amerika.

Orang-orang yahudi hitam yang merupakan keturunan yahudi putih dengan kulit hitam telah tercatat ada di Amerika sejak awal abad 19. Di antara mereka adalah Julia Ann Isaacs, putri dari yahudi putih David Isaacs dan seorang wanita kulit hitam Nancy Ann West. Pada tahun 1832 Julia menikah dengan Eston Heming, putra dari pasangan Sally Hemings dan Thomas Jefferson, presiden Amerika. Yang lainnya adalah Francis Cardozo, seorang menteri negara bagian South Carolina. Namun pada masa itu kebanyakan dari mereka menyembunyikan ke-yahudi-annya.

Yahudi hitam sebagai sebuah identitas aliran kepercayaan mulai terbentuk di Amerika sejak tahun 1896, tepatnya di kota Lawrence, Kansas. Saat itu William Saunders Crowdy mendirikan gereja kulit hitam Church of God and Saints of Christ, dimana ia mengajarkan orang kulit hitam adalah keturunan asli dari "10 suku Israel yang hilang". Salah satu alasannya adalah Musa, sebagaimana disebut dalam Bibel, menikah dengan wanita berkulit hitam. Selain itu alasan lain sebagaimana disebutkan dalam Bibel adalah perkawinan Solomon (Sulaiman) dengan ratu Sheba dari Ethiopia.

Jemaah Crowdy menjalankan semua ibadah yahudi seperti sunat di masa bayi, "nyepi" di hari Sabbath (Sabtu), merayakan Passover (hari raya memperingati lepasnya kaum Yahudi dari penindasan Firaun), Purim (hari raya memperingati lepasnya kaum yahudi dari penindasan bangsa Parsi) dan lain-lain. Namun berbeda dengan keum yahudi lainnya, Crowdy juga memuja Jesus.

Pada hari pelantikan Barack Obama, Capers dan Mary Funnye berkendaraan ke Washington dari New York. Sesampai di Washington mereka bergabung dengan keluarga Obama mengikuti acara sepanjang hari. Pada saat itu ia bersama-sama dengan keluarga Obama dari Kenya seperti nenek Obama, keponakan Obama serta saudara-saudara tiri Obama.

Selain aktif di Amerika, Funnye juga memiliki jemaah yahudi hitam di Nigeria, terutama di kalangan suku Ibos. Sinagog Funnye di Chicago memiliki "sister synagogue" di Nigeria dan itu membuat Funnye sering mondari-mandir ke sana. Secara praktis bahkan dapat dikatakan Funnye adalah kepala pendeta yahudi di Nigeria.

Bagi seseorang yang menyandang status keluarga presiden, status sosial Funnye tentu saja berubah drastis. Sebuah organisasi sosial Perancis baru-baru ini menerbangkan Funnye ke Paris untuk memperingati Marthin Luther King. Ia juga mendapat banyak undangan untuk berkhotbah di berbagai sinagog di Amerika dan mancanegara.

Keterangan gambar: Barack Obama sedang beribadah di Tembok Ratapan, Jerussalem.

Tuesday 28 April 2009

Konperensi Pengkhianatan Amerika


Kurang dari satu minggu mendatang AIPAC, organisasi yahudi Amerika yang sangat berpengaruh akan mengadakan konferensi politik. Saat itu kita akan menyaksikan ratusan pejabat publik Amerika berbondong-bondong untuk memberikan tabik hormat kepada bendera Israel dan membuka mata publik tentang loyalitas mereka kepada Israel, bukan negaranya sendiri.

Lebih dari 300 anggota legislatif Congress plus puluhan pejabat publik Amerika termasuk presiden hadir dalam acara serupa tahun 2008 lalu. Untuk acara tahun ini panitia menyembunyikan daftar peserta yang akan datang untuk menghindari kritikan. Namun sangat boleh jadi jumlah pejabat publik dan politisi Amerika yang datang akan lebih banyak lagi.

Dan tentu saja para pemimpin tertinggi Israel juga hadir. Presiden Barack Obama pun bisa dipastikan akan hadir di acara paling penting setelah pelantikan dirinya ini.

Bertindak sebagai pembicara pertama adalah politisi dan anggota Congress Jane Harman yang akan memaparkan makalah tantang kebijakan politik Amerika di timur tengah. Tentu saja ini menjadi hadiah bagi Israel yang secara cuma-cuma mendapatkan informasi mengenai kebijakan politik Amerika di timur tengah, tanpa harus mengirimkan mata-matanya.

Beberapa isu akan dibicarakan dalam acara ini, termasuk menentukan sikap atas kasus mata-mata yang dilakukan dua orang mantan pejabat AIPAC, Steve Rosen and Keith Weissman. Nasib mereka akan ditentukan, apakah harus menjalani proses pengadilan, atau mendapatkan ampunan presiden dengan alasan "keamanan nasional" sebagaimana kasus Scooter Libby, pejabat Amerika keturunan yahudi yang menjadi mata-mata Israel namun mendapat pengampunan Presiden Bush. Isu-isu lain yang akan dibicarakan adalah keputusan tentang jadi tidaknya rencana mengebom Iran (dan memicu Perang Dunia III), juga masalah Palestina: melaksanakan perjanjian Annapolis dengan membantu pembentukan negara Palestina, atau membuang kertas perjanjian itu ke tempat sampah sebagaimana biasanya dilakukan Israel.

Beberapa pejabat dan politisi yang dipastikan hadir adalah senator Richard Durbin (D-IL), senator Jon Kyl (R-AZ), anggota Congress Steny Hoyer (D-MD) dan anggota Congress Eric Cantor (R-VA). Beberapa figur terkenal lainnya adalah walikota Los Angeles Antonio Villaraigosa, mantan direktur CIA James Woolsey, direktur eksekutif Washington Institute for Near East Policy Robert Satloff, komandan AU Israel Maj. Gen. Ido Nechustan, mantan ketua Congress Newt Gingrich dan Senator John Kerry (D-MA) yang menjadi ketua komisi luar negeri Senat.

Last but not least, agenda penting lainnya yang dibicarakan dalam konperensi tersebut adalah berapa miliar dolar bantuan Amerika akan diberikan kepada Israel tahun ini. Pendek kata di even inilah, kebijakan politik Amerika diputuskan. Bukan di kantor-kantor publik Amerika dan bukan oleh pejabat-pejabat publik Amerika sendiri.

Namun sebagaimana tahun-tahun lalu, pertemuan akbar Amerika-Israel ini luput dari
pemberitaan media massa. Event ini memang sengaja disembunyikan dari perhatian publik karena sangat memalukan Amerika.

Monday 27 April 2009

Amerika pun Mensubsidi Taliban


Illuminati (organisasi rahasia para bankir global) membiayai semua perang. Tidak terkekcuali aturan ini juga berlaku dalam Perang Afghanistan.

Banyak berita yang menyebutkan bahwa untuk melancarkan transportasi logistiknya, pasukan Amerika di Afghanistan harus "menyuap" para gerilyawan Afghanistan hingga seringkali konvoi kendaraan logistik pasukan Amerika justru dikawal oleh gerilyawan. Namun ternyata jumlah "suapan" yang diberikan kepada para gerilyawan Afghanistan yang diperanginya, jauh lebih besar lagi.

Presiden Barack Obama terus meningkatkan jumlah pasukannya di Afghanistan. Ofensif militer juga terus ditingkatkan. Dan semuanya itu berujung pada membengkaknya hutang Amerika kepada para bankir yang menyediakan "amunisi" hutang kepada pemerintah yang harus dibayar dengan darah dan keringat rakyat Amerika. Saat ini jumlah hutang pemerintah Amerika kepada para bankir telah mencapai $11 triliun dolar dengan bunganya mencapai 200 miliar dolar setahun.

Motif para bankir anggota illuminati sangat gamblang dianalisa. Melalui para birokrat dan politisi korup, pakar analisis bayaran dan media massa yang dimilikinya, mereka mendorong pemerintah untuk terjun ke dalam berbagai peperangan. Pemerintah (presiden) yang tidak berdaya terpaksa mengajukan undang-undang perang (termasuk anggarannya) kepada Congress yang diisi oleh para politisi korup untuk segera disetujui.

Minggu lalu Hillary Clinton yang merupakan birokrat korup (sebelumnya ia adalah politisi korup yang duduk di Congress) mengeluarkan wacana untuk membantu Pakistan dengan paket bantuan ekonomi senilai $7,5 miliar. Di waktu hampir bersamaan Komandan Amerika di Timur Tengah Jendral David Petraeus mendesak Congress untuk menyetujui bantuan militer senilai $3 miliar kepada Pakistan. Pada sisi lain sebenarnya sudah menjadi pengetahuan umum bahwa dinas inteligen Pakistan (ISI) adalah pendukung gerilyawan Afghanistan dan Taliban. Dan ISI adalah "anak buah" dinas inteligen Amerika CIA.

Pada bulan Oktober 2006 lalu NATO dengan gamblang menuduh ISI sebagai pendukung kuat Taliban. "NATO telah mengidentifikasi seluruh struktur dukungan ISI kepada Taliban di Balochistan dengan membangun kamp latihan perang di Quetta, gudang-gudang penyimpanan senjata, tempat penyerahan senjata untuk Taliban, tempat-tempat pertemuan rahasia shura (dewan pimpinan para ulama dan komandan gerilyawan) yang diketuai oleh Mullah Mohammad Omar, ketua Taliban sejak organisasi ini didirikan belasan tahun lalu."

Lebih jauh NATO telah mengidentifikasi bahwa Taliban taliban telah membuat kamp latihan perang di Pajwai (Pakistan) untuk melatih gerilyawan menyerang Kandahar, kamp latihan perang lainnya untuk melatih pembom bunuh diri serta membangun sebuah rumah sakit khusus bedah serta beberapa tempat penyimpanan senjata yang nilai stok senjatanya mencapai 2,6 juta pound.

"Taliban tidak mungkin dapat melakakukan itu semua tanpa bantuan ISI," kata seorang pejabat NATO.

Inilah sebabnya mengapa Pakistan, negeri yang memiliki 500.000 tentara reguler dan 500.000 tencara cadangan tidak mampu menetralisir Taliban dan gerilyawan lainnya.

Pada bulan Agustus 2008 Presiden George W Bush dalam pertemuan dengan PM Pakistan Yusuf Gillani di Washington bahkan sempat mengungkapkan kemarahannya atas keterlibatan ISI dalam mendukung Taliban. Namun secara paradok Amerika menggunakan alasan Taliban untuk membantu Pakistan.

Mari langsung pada pokok bahasan. Dalam aksi peperangannya di Afghanistan, Amerika membantu Pakistan untuk memerangi Taliban. Namun alih-alih memerangi Taliban, Afghanistan justru mengalirkan bantuan Amerika untuk Taliban. Dengan kata lain Taliban membiayai perangnya dengan uang Amerika.

Bagi Pakistan dan Taliban mungkin pemerintah Amerika dianggap moron (lebih bodoh dari idiot). Namun tidak bagi para bankir illuminati. Semakin besar biaya yang dikeluarkan pemerintah, semakin besar keuntungan bagi mereka. Maka mereka akan terus menciptkan peperangan-peperangan.

Sunday 26 April 2009

Bangsa Yahudi dan Palestina yang Sebenarnya


“No population remains pure over a period of thousands of years… But the chances that the Palestinians are descendants of the ancient Judaic people are much greater than the chances that you or I are its descendents.”— Professor Shlomo Sand, “When and How the Jewish People was Invented”.


Saat ini di Israel tengah beredar buku yang sangat menghebohkan. Yaitu "When and How the Jewish People was Invented" karangan Professor Shlomo Sand. Buku ini mempertanyakan legitimasi bangsa Israel saat ini atas klaim mereka sebagai "bangsa pilihan" pewaris ajaran Ibrahim, Musa dan Sulaiman, yang oleh Tuhan telah dijanjikan tanah Palestina sebagai miliknya. Menurut Professor Shlomo, bangsa Palestina lebih berhak atas semua klaim yang dikatakan bangsa Israel berdasarkan kajian sejarah dan bukti-bukti ilmiah.

Untuk lebih jelasnya saya akan meringkas kajian buku tersebut ditambah berbagai analisis lain yang terkait sebagai berikut:

Bangsa yahudi sebagaimana pemahaman masyarakat dunia saat ini sebenarnya merujuk pada sebuah entitas bangsa khazar (bangsa yang berasal dari wilayah Euroasia di sekitar Turki dan Mongolia) yang telah menganut sistem politik dan agama bangsa yahudi sebelum Yesus Kristus (Isa Al Masih), dan kini telah menyebar ke berbagai penjuru dunia dan menjadi penguasa di balik layar bangsa-bangsa Amerika dan Eropa.

Mungkin agak membingungkan? Baiklah saya akan coba menjelaskannya secara kronologis. Sepeninggal Sulaiman (Solomon) sekitar abad 8 SM, bangsa yahudi yang terdiri dari beberapa suku terlibat dalam pertikaian dan perpecahan yang akhirnya mengundang bangsa-bangsa lain di sekitarnya untuk mendudukinya. Tercatat dalam sejarah negeri Palestina yang menjadi negerinya orang-orang yahudi diserbu dan diduduki oleh bangsa Babilonia (abad 6 SM), Yunani (abad 4 SM) dan terakhir bangsa Romawi (63 SM).

Pada tahun 142 SM bangsa Yahudi sempat meraih kemerdekaan kembali setelah berhasil mengusir bangsa Yunani melalui sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Judas Macabaeus. Namun negara yahudi yang terbentuk setelahnya adalah negara yang agak liberal dan sekuler. Berbeda dengan negara agama yang didirikan oleh Raja David (Daud) dan Solomon (Sulaiman) dimana negara dipimpin oleh raja sebagai pimpinan pemerintahan sekaligus pemimpin tertinggi agama.

Hal ini disebabkan karena Macabaeus melanggar beberapa aturan dasar agama, seperti berperang di hari Sabbath (Sabtu). Akibatnya orang-orang yahudi yang lebih taat beragama, memilih mengasingkan diri ke daerah pegunungan bernama Qumran dan mendirikan sekte Essenes atau disebut juga Nazarenes. Mereka sepenuhnya mengabdikan dirinya untuk agama dan menghindari kekuasaan sembari menunggu datangnya "Messiah" yang telah diramalkan dalam kitab perjanjian lama (Torah). Di kalangan mereka inilah lahir para nabi dan orang suci seperti Zakharia, Yahya (John Pembabtis), keluarga Imran, Maria dan Jesus (Isa).

Di sisi lain, para pengikut Maccabaeus memerintah Israel dengan dukungan sekte Pharisee dan Sadducce, dengan sistem pemerintahan yang agak liberal. Dalam perjalanannya rejim penguasa ini berubah menjadi rejim yang sangat korup. Tidak hanya dalam hal material seperti kekuasaan dan penguasaan sumber-sumber ekonomi, tapi juga dalam hal hukum agama. Awalnya mereka mengutak-atik Torah (Taurat) agar dapat mengakomodasi kepentingan mereka. Namun kemudian mereka bahkan mulai membuat kitab suci sendiri yang disebut Talmud (selesai keseluruhan menjadi sebuah kitab utuh pada tahun 500).

Pada saat kelahiran Jesus tahun 9 SM ---sistem penanggalan yahudi saat itu berdasarkan tahun dimana diramalkan akan lahir Messiah. Sebelum kelahiran Messiah, tahun penanggalan yahudi berjalan mundur, 1000 SM, 999 SM, 998 SM dst. Baru setelah kelahiran tahun penanggalan berjalan maju, 1, 2, 3 dst. Jesus lahir berselisih 9 tahun dengan tahun ramalan kelahiran messiah sehingga sebagian orang yahudi menolak klaim Jesus sebagai sang Messiah. --- sistem politik korup seperti itulah yang berlaku di Israel (Palestina). Hanya saja saat itu di atas penguasa raja yahudi yang liberal dan para pendeta Pharisee dan Sedducce yang korup terdapat penguasa Romawi yang menguasai Israel sejak tahun 63 SM.

Jesus, sang Messiah yang mengemban misi membebaskan bangsa Israel dari penindasan penguasa keji dan korup serta mengabarkan kedatangan nabi penutup jaman, awalnya melakukan upaya damai. Namun ia tidak dapat menahan kemarahan setelah melihat dengan mata kepala sendiri praktik-praktik kotor rejim penguasa yahudi dengan dewan pendeta tingginya (high priests). Pada hari Kamis, sehari sebelum penyalibannya, Jesus melihat Kuil Sulaiman, tempat paling suci ummat yahudi dipenuhi dengan pedagang. Maka ia mengamuk dengan mengobrak-abrik barang-barang dagangan. Melihat itu, penguasa yahudi yang merasa terancam dengan misi Jesus, memutuskan menangkap Yesus dan menyalibkannya sehari kemudian.

Pada tahun 70 M di bawah pimpinan sekte Essenes, bangsa Israel memberontak terhadap Romawi, namun ditumpas hingga kota Jerussalem hancur lebur. Akibat kerusuhan ini sebagian orang yahudi mulai melakukan eksodus dan menjalani diaspora. Tujuan eksodus terutama adalah Irak, Mesir, dan Turki. Eksodus ini semakin besar setelah Romawi di bawah kaisar Hadrian, sekali lagi menyerbu dan menghancurkan Jerussalem tahun 135 M.

Namun tidak semua orang yahudi melakukan eksodus. Mereka yang eksodus kebanyakan adalah para elit penguasa dan orang-orang Pharisee dan Sadducee. Sementara sebagian besar lainnya tetap tinggal di Palestina. Mereka kemudian berpindah keyakinan ke Kristen. Namun setelah Islam menguasai Palestina di bawah khalifah Umar bin Khattab, sebagian besar dari mereka berpindah keyakinan ke Islam. Mereka adalah orang-orang Palestina sekarang.

Orang-orang yahudi Pharisee dan Sadducee yang melakukan eksodus membawa serta sistem pemerintahan dan ajaran moral mereka. Pada tahun 499 kitab Talmud selesai mereka kodifikasikan di Baghdad sehingga disebut juga sebagai Talmud Babylonia. Ajaran yang tercantum dalam Talmud sangat jauh menyimpang dari Torah (Taurat). Kitab ini mengajarkan percabulan, pembunuhan terhadap orang-orang non-yahudi, riba dan pencurian kepada orang-orang non-yahudi, serta pelecehan terhadap orang-orang suci serta para nabi. Di antaranya kitab ini menyebutkan bahwa Adam melakukan persetubuhan dengan semua binatang sebelum bertemu Eva (Hawa), dan Isa dipendam dalam semen panas di neraka.

Namun yang sungguh ironis adalah bahwa kitab ini juga melecehkan Tuhan. Di antaranya disebutkan bahwa salah satu kegiatan tuhan setiap hari adalah bermain-main dengan ikan paus dan membaca Talmud.

Sebagian orang yahudi eksodus yang mengungsi ke Mesir, kemudian meneruskan pengembaraannya hingga ke Spanyol dan Eropa Barat. Mereka inilah yang saat ini disebut sebagai yahudi putih atau Sephardin. Dalam derajat tertentu mereka masih mewarisi gen yahudi meski tidak sekuat orang-orang Palestina.

Sedangkan orang-orang yahudi yang berada di Irak dan Turki melakukan asimilasi dengan orang-orang khazar. Mereka melahirkan etnis baru yahudi ashkenazi yang mempunyai ciri watak kejam dan licik. Yahudi baru ini secara genetis maupun secara spiritual telah jauh menyimpang dari yahudi asli yang diwariskan dari Ibrahim, Yakub, Musa, Daud, Sulaiman, Zakharia dan Isa. Kitab suci mereka pun tidak sama, yaitu Talmud yang sebenarnya tidak lain adalah karangan para pemuka agama, bukan wahyu Tuhan. Torah bagi mereka hanyalah totem, hiasan di dalam kuil yang tidak pernah mereka sentuh. Namun justru karena kesadaran bawah sadar bahwa mereka sebenarnya bukan orang yahudi membuat mereka lebih besar obsesinya untuk menguasai dunia mengalahkan orang-orang yahudi asli seperti orang orang yahudi Sephardin dan Palestina.

Bangsa Rusia dan Slavia pernah berupaya mengekang keberadaan orang-orang yahudi ashkenazi ini dengan menempatkan mereka di lokasi khusus yang disebut Pale of Settlement di selatan Polandia. Namun mereka tidak dapat dicegah untuk terus menyebar ke seluruh Eropa, kemudian Amerika, dan terakhir Israel setelah mengusir orang-orang Palestina. Diperkirakan sekitar 80% orang yahudi di Israel, Amerika dan Eropa saat ini adalah yahudi ashkenazi. Orang-orang yahudi sephardin yang berbasis di Inggris dan Perancis sempat terlibat persaingan sengit dengan orang-orang ashkenazi yang berbasis di Jerman hingga menimbulkan Perang Krim, Perang Dunia I dan II. Namun saat ini sepertinya kedua sub-etnis yahudi ini telah saling melebur seiring mengguritanya kekuasaan keluarga Rothschild yang juga yahudi ashkenazi.

Maka bila Anda menuding yahudi keji, culas, cabul, pemakan riba, pemakan darah (sebagaimana disebut oleh Shakespeare dalam bukunya "Saudagar dari Venesia"), sekuler, liberal, atheis dan hal-hal negatif lainnya, maka sebenarnya Anda menuding orang-orang yahudi ashkenazi yang telah menyimpang dari ajaran yahudinya Ibrahim, Musa dan Isa. Dan bila Anda mencari siapa pewaris Ibrahim, Musa dan Isa yang sebenarnya? Tidak lain adalah orang Palestina.

Columbine Massacre: 10 Tahun Kebohongan Pers


"Ambillah nyawa dari kliphoth (jiwa jahat dari orang-orang non-yahudi) dan bunuhlah mereka, dan kamu akan memuaskan Tuhan.." --- Talmud: Sepher 177b.


10 tahun sudah peristiwa penembakan massal yang menggemparkan dunia terjadi di sekolah menengah Columbine, Colorado Amerika (Columbine Massacre). Penembakan tersebut menewaskan 13 orang siswa dan guru yang tidak bersalah dan dua orang pelaku penembakan yang bunuh diri setelahnya. Hingga kini media massa terus berusaha mempermalukan para korban penembakan dan keluarganya dengan memanipulasi fakta-fakta di balik peristiwa tersebut.

Media massa mengklaim bahwa para pelaku pembantaian adalah "orang-orang rasis", "white supermacist" dan "neo nazi". Ini adalah istilah-istilah yang dibuat oleh orang-orang "liberal", "kiri", "demokrat", "pejuang HAM", "feminis", "pluralis" dsb yang dilabelkan kepada orang-orang yang tidak mereka sukai, terutama orang-orang kulit putih, orang-orang Islam dan kelompok-kelompok agama yang memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas. (Saat ini mereka menciptakan istilah baru yang cukup ampuh, yaitu "teroris").

Faktanya adalah para pembunuh adalah orang-orang yahudi homoseks yang karena indoktrinasi agamanya menjadi pembenci orang-orang non-yahudi. Merekalah para rasis musuh masyarakat yang sebenarnya.

Salah seorang pembunuh, Dylan Klebold, berasal dari keluarga yahudi yang ta'at. Namun demikian Reuters melakukan klaim yang aneh bahwa Klebold adalah seorang "yahudi neo-nazi". Yahudi dan neo-nazi adalah dua kutub yang bertentangan sebagaimana orang beragama dan komunis. Jadi mengapa Reuters menggabungkan dua kutub itu dalam diri Klebold?

Media massa juga mengklaim bahwa hari pembantaian sengaja dipilih para pelaku untuk memperingati "Tragedi Pembantaian Waco". Media lainnya menulis hari ulang tahun kelahiran Adolf Hitler. Semuanya untuk mengkait-kaitkan para pelaku dengan "neo nazi" atau "White supremacist". Namun sebenarnya para pembunuh memilih hari aksinya di hari yang sama dengan bubarnya group band favorit mereka, KMFDF, sebuah group band yang mengajarkan kekerasan, rasisme, nihilisme, dan bunuh diri. KMFDF sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jerman yang artinya adalah tidak ada belas kasihan bagi orang-orang.

KMFDF juga menjadi band yang menginspirasi aksi penembakan di sebuah sekolah di Finlandia baru-baru ini.

Para pelaku juga dikenal sebagai anggota kelompok homoseksual yang menamakan diri sebagai “trench coat mafia.”

Beberapa tahun setelah aksi penembakan, berbagai bukti terkumpul dalam satu file yang disebut “basement tapes” yang disimpan oleh penyidik. Para pembunuh membuat video tentang aktifitas mereka sebelumnya. Secara jelas mereka mengungkapkan kebencian kepada orang-orang kristen terutama para wanitanya. Mereka mengekspresikan keinginan mereka untuk membunuh "pelacur kristen pecinta tuhan. Klebold berkata, "Saya senang bisa membunuh orang-orang kristen," dan "saya akan menembak gadis-gadis kristen tepat di kepala."

Namun tentu saja semua itu tidak ada di berita-berita yang dibuat media massa.

Ibu Klebold, Susan Yassenoff adalah jemaah sinagog Temple Israel di Comumbus, Ohio, dimana kakeknya, Leo Yassenoff membangun sebuah balai pertemuan yahudi yang diberi nama sesuai namanya.

Rekan Klebon sesama pelaku penembakan, Eric Harris berasal dari New York dan datang ke Columbine dua tahun sebelum penembakan. Rekan-rekan Harris mengklaim bahwa Harris adalah penderita depresi, narsis dan paranoid serta agresif, yang dibuktikan dengan aksinya melakukan penembakan sadis di Columbine. Harris juga berdarah yahudi dan berpacaran dengan yahudi wanita bernama Sarah Davis. Selain itu ia juga aktif mengelola suatu website pro-yahudi yang menulis isu-isu sosial politik, agama dan ras.

Setelah pembantaian, keluarga dan orang-orang yang menghormati para korban mendirikan monumen berbentuk salib. Namun lobbi yahudi memaksa sekolah untuk memindahkan monumen tersebut.

"Kemenangan" Ahmadinejad


Pada tanggal 20 April lalu Ahmadinejad, Presiden Iran yang kini menjadi pemimpin paling terkenal di dunia, berpidato di hadapan ratusan delegasi negara-negara dunia dalam event Konferensi PBB anti-Rasisme di Genewa, Swiss. Dengan lantang ia memborbardir negara-negara barat dengan kecaman-kecaman pedas atas aksi-aksi mereka di masa lalu dan masa kini.

"Mereka yang berkuasa pada saat terjadinya dua perang dunia. ... membunuh seratusan juta orang dan menciptakan kehancuran massal. ... Mereka yang memenangkan perang dunia, menganggap dunia sebagai milik mereka, dan menciptakan aturan-aturan yang opresif dan tidak adil," kata Ahmadinejad menuding negara-negara barat sebagai "mereka".

Ahmadinejad juga menuduh negara-negara barat telah sengaja menciptakan negara Israel yang rasis dengan mengorbankan rakyat Palestina.

"Yang terjadi setelah Perang Dunia II, tentara menduduki wilayah negara lain dan rakyat dipindah-pindahkan dari tempat tinggalnya. Kenyataannya, dengan alasan untuk memberikan kompensasi akibat kekejian perang dengan nama xenophobia, mereka telah menciptakan xenophobia paling keji, di Palestina," tambah Ahmadinejad.

Ahmadinejad juga mengecam Dewan Keamanan PBB sebagai institusi yang tidak fair dengan adanya hak veto yang dimiliki beberapa anggota tetapnya. Dan tidak hanya itu, ia mengecam pendudukan Amerika atas Irak sebagai menguntungkan penjualan senjata Israel.

Dan akhirnya Ahmadinejad mengecam zionisme, sebagai sebuah gerakan rasis yang didukung barat, dan menyerukan negara-negara di dunia untuk menghentikan dukungan dan bantuannya. "Segala upaya harus dilakukan untuk menghentikan zionisme."

"Dewan Keamanan PBB telah memungkinkan negara ilegal ini (Israel maksudnya, pen) terbentuk. Selama 60 tahun negara ini didukung oleh dunia. Banyak negara barat berkata bahwa mereka memerangi rasisme, namun sebenarnya mereka justru membantu rasisme dengan membiarkan pendudukan, pengeboman, dan kejahatan-kejahatan sebagaimana terjadi di Gaza. Negara-negara itu mendukung kejahatan," semprot Ahmadinejad.

Saat ia berpidato, 23 delegasi negara-negara Eropa menyingkir dari ruangan, tidak tahan dengan kecaman-kecaman pedas yang dilancarkan Ahmadinejad. Beberapa negara barat lainnya seperti Amerika, Australia, Kanada dan Israel sendiri memilih tidak menghadiri forum ini sejak awal.

Namun selayaknya pengecut, mereka mengirimkan agen-agen bayarannya, atau saya sebut sebagai "useful idiot" meniru istilah yang digunakan Stalin, untuk mengacaukan forum ini terutama saat Ahmadinejad berpidato. Saat Ahmadinejad baru mengeluarkan sambutan, dua orang gay berdandan badut tiba-tiba menyerbu ke arah mimbar sembari mengucapkan kata-kata kotor kepada Ahmadinejad sebelum akhirnya diringkus petugas keamanan. Selain itu sebagian delegasi terutama dari kalangan LSM bayaran yang berada di tribun terus-menerus melakukan kegaduhan.

--- Ahmadinejad adalah seorang pemimpin yang sangat taat beragama. Itulah sebabnya ia sangat menentang homoseksual dan berbagai penyimpangan seksual lainnya yang dilarang oleh agama. Ia bahkan pernah berkata, "tidak ada tempat bagi homoseksual di negeri Iran." ---

Namun sebaliknya, sebagian besar peserta memberikan sambutan meriah kepada Ahmadinejad. Berkali-kali terdengar tepukan tangan bergemuruh saat Ahmadinejad berpidato. Alhasil dan tidak dapat disangkal lagi forum tersebut menjadi arena kemenangan Ahmadinejad atas lawan-lawan politiknya.

Mengenai apa yang terjadi dalam forum PBB tersebut, Gilad Atzmon, penulis berdarah yahudi pendukung Palestina menulis di blog Palestina Think Tank: "Sekali lagi saya salut kepada Presiden Iran Ahmadinejad. Tidak ada yang bisa menyamainya dalam membongkar sentimen-sentimen diskriminatif rasial Eropa. Apa yang kita lihat kemarin di Forum PBB anti-Rasialisme merupakan bentuk Islamphobi kolektif yang kasar, sebuah aksi terkoordinasi dari chauvinisme barat yang dipengaruhi zionisme. Sekelompok diplomat barat bertindak seperti sekawanan domba, mempertunjukkan penolakan total atas kebebasan berbicara dan budaya bertukar pendapat."

Tuesday 21 April 2009

Drakula Modern yang Akhirnya Dihukum


Anda mungkin masih ingat berita tentang seorang duta besar Israel untuk Amerika yang ditemukan tergeletak di pinggir jalan setelah mabuk semalaman. Saat ditemukan ia mengenakan pakaian khas yang diasa digunakan para penganut kebiasaan seks sadis (masokis). Karena membuka aib negara, duta besar tersebut langsung ditarik pulang ke Israel.

Anda mungkin juga pernah mendengar kisah pembunuhan bermotif masokis yang dilakukan oleh Phil Spector, mantan produser Beatles dan beberapa penyanyi top lainnya, terhadap aktris Lana Clarkson tahun 2003. Setelah enam tahun dan melalui dua kali proses pengadilan, pada tanggal 13 April lalu Phil akhirnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 25 tahun karena terbukti melakukan pembunuhan tingkat II ditambah penggunaan senjata api ilegal.

Phil sebenarnya nyaris bebas setelah pengadilan pertama tahun 2007 gagal menjatuhkan hukuman akibat dua dari 12 juri membebaskan Phil sementara humum Kalifornia mensyaratkan tidak ada juri yang berbeda pendapat. Jika saja ini yang terjadi maka hal itu menjadi tamparan bagi hukum Amerika serta hinaan bagi kaum wanita.

Bagaimana tidak. Phil Spector memperlakukan Lana Clarkson seperti drakula memperlakukan korbannya. Setelah menyiksa Lana, Phil memaksa Lana melakukan permainan rollet Rusia. Karena menolak, Phil menyumbat mulut Lana dengna pistol hingga dua gigi depannya patah (yang membuktikan Lana Clarkson tidak bunuh diri sebagaimana dituduhkan pengacara Spector dan dikutip media-media massa Amerika). Dan setelah itu Phil meledakkan pistolnya. Selama drama menegangkan itu, Phil menikmati kepuasan seksual.

Hal menarik lainnya adalah, meski melibatkan publik figure terkenal seperti Phil, media massa Amerika jarang memberitakan kasus ini. Tidak bisa dibantah, ini disebabkan karena Phil adalah orang Yahudi. Dan kalaupun ada liputan dengan porsi kecil, mereka selalu mendeskreditkan Lana sebagai "artis gagal yang depresi dan bunuh diri di rumah Phil Spector".

Spector adalah anak hasil hubungan incest antara paman dan keponakan pertama --- hal biasa di kalangan Yahudi ---. Inilah yang membuat dia memiliki kelainan jiwa sebagaimana duta besar Israel di Amerika di atas. Jaksa penuntut yang menangani pengadilan kedua ini menuduh Phil sebagai "demonic maniac”. Ia berhasil menghadirkan kesaksian lima wanita yang pernah berkencan dengan Phil. Menurut mereka, jika marah atau cemburu, Phil suka mengancam mereka dengan pistolnya. Dan waktu melakukan hubungan sek, Phil sering memaksa mereka melakukan permainan maut rollet Rusia. Ke lima orang wanita tersebut selamat karena waktu pistol ditembakkan, ruang tempat peluru dalam kondisi kosong. Namun malang bagi Clarkson, ia mendapatkan ruang peluru yang berisi.

"Demi tuhan, lima orang yang lain mendapatkan peluru kosong dan selamat untuk menceritakan yang terjadi. Lana adalah wanita keenam yang mendapatkan peluru yang berisi," kata Truc Do, sang jaksa.

"Jika marah, ia selalu melakukan hal yang sama, meraih pistol. Di setiap kejadian, Spector telah menunjukkan sikapnya yang tidak menghargai hidup manusia. Kematian Clarkson adalah kematian yang telah ditunggu untuk terjadi," tambah jaksa.


MEDIA YANG BIAS

Meski Spector adalah artis besar, media massa sangat terasa membatasi diri untuk meliput kasus ini. Yang paling intens tentu saja media masa lokal Hollywood, itupun tidak banyak mengkover detil kasus ini seperti misal kelainan jiwa Spector. Mereka lebih banyak meliput berita seorang wanita gila yang terjun ke kandang beruang, atau tentang hewan piaraan baru Barack Obama. Perlakuan media massa sangat berbeda dalam kasus pembunuhan yang dilakukan OJ Simpson, atlet baseball kulit hitam terhadap istrinya yang berkulit putih.

Pengadilan kasus ini pun berjalan sangat lambat. Setelah empat tahun, proses pengadilan baru berlangsung dengan hasil yang nyaris menyelamatkan Spector dari hukuman andai saja jaksa tidak cukup gigih untuk membukan kembali kasus ini dengan bukti-bukti baru.

Selain itu Spector terlalu besar untuk disembunyikan. Berita tentang kasus ini tetap beredar meski lebih banyak di internet.


KEBENCIAN RAS

Perlakuan Spector terhadap Lana Clarkson dan wanita-wanita kulit putih lainnya dapat dilihat juga sebagai bentuk kebencian laten orang yahudi terhadap goyim (artinya adalah binatang ternak, ditujukan bagi orang-orang non-yahudi). Selain orang Islam, yahudi menyimpan kebencian laten terhadap orang-orang kulit putih yang mayoritas beragama kristen.

Itulah sebabnya mengapa mafia yahudi suka sekali mempekerjakan wanita kulit putih untuk menjadi pegawai seks komersialnya. Wanita-wanita kulit putih Rusia yang berambut pirang merupakan favorit laki-laki yahudi dan mereka banyak sekali terdapat di tempat-tempat hiburan di Israel. Selain dikenal cantik, mereka juga penganut kristen, ditambah sejarah permusuhan Rusia-yahudi di masa lalu menjadi alasan mengapa meraka mengalami ekspoitasi oleh orang-orang yahudi.

Dan dalam hal seks bebas, orang yahudi adalah rajanya. Kitab suci mereka, Talmud, tidak saja membolehkan, bahkan memerintahkan seks bebas. Yang lebih gila lagi, mereka juga menyarankan incest (hubungan seks sedarah) dan pedhopilia (hubungan seks dengan anak kecil). Seks bebas tidak saja dilakukan laki-laki biasa, namun juga para rabbi (pemuka agama).

Sedemikian longgarnya seks bebas di kalangan yahudi, tidak heran jika berbagai penyimpangan seks seperti masokis, homo dan lesbian dapat dilacak berasal dari mereka. Kitab-kitab suci agama Islam dan kristen termasuk kitab suci yahudi sendiri Taurat dan talmud telah mengkonfirmasi hal ini. Tidak dapat dibantah.

Para Pembenci yang Sebenarnya


Pada hari Jum'at Suci, 10 April lalu, mantan prajurit nazi Jerman, John Demjanjuk, berumur 89 tahun dan sakit-sakitan, dideportasi secara paksa dari Amerika ke Jerman untuk menjalani pengadilan dengan tuduhan turut bertanggungjawab atas pembantain 29.000 orang yahudi di kamp Sobibor Polandia selama berlangsung Perang Dunia II.

Bagi Demjanjuk, pengadilan ini adalah yang kedua setelah yang pertama tahun 1986 dengan tuduhan turut membunuh 870 yahudi di Treblinka, Polandia. Dan ini membuktikan bahwa orang-orang yang sama yang telah menuntutnya, tidak pernah puas untuk menghancurkan korban-korbannya sekaligus mem-brainstorming masyarakat tentang "kebenaran" holocoust.

Pengadilan pertama atas Demjanjuk tahun 1986 diawali dengan "temuan" Office of Special Investigations (OSI), lembaga di bawah kejaksaan agung yang bertugas memburu para penjahat perang eks nazi Jerman, bahwa Demjanjuk adalah “Ivan the Terrible,” seorang penjaga kamp Treblinka yang brutal dan sadis yang telah membunuh banyak tawanan yahudi termasuk dengan cara memasukkan ke dalam kamar gas beracun.

Demjanjuk bersikukuh bahwa dirinya tidak pernah bertugas di Treblinka. Dengan berbagai rekayasa, beberapa korban selamat dari kamp Treblinka memberi kesaksian yang memberatkan Demjanjuk. Maka pada tahun 1986 OSI mengekstradisi Demjanjuk ke Israel untuk diadili. Pada tahun 1988 pengadilan Israel menjatuhi hukuman gantung terhadapnya.

Namun keluarga, teman-teman dan pengacara Demjanjuk tidak putus asa. Mereka menjelajahi Eropa, dan menjelang runtuhnya UNi Sovyet tahun 1989, mereka mendapatkan bukti baru yang sangat vital. Dari arsip nasional di Moskow tentang Treblinka, mereka menemukan foto sebenarnya dari "Ivan the Terrible". Ivan yang sebenarnya jauh lebih besar dan dewasa dibanding Demjanjuk yang pada tahun 1943 baru berusia 23 tahun. "Ivan the Terrible" yang sebenarnya adalah bernama Ivan Marchenko.

Bukti baru tersebut menggagalkan hukuman gantung terhadap Demjanjuk sehingga peluangnya menjadi orang pertama yang dihukum mati di Jerussalem setelah hukuman mati Adolf Eichmann tahun 1961.

Demjanjuk kemudian dilepaskan dan kembali dengan tenang ke Cleveland, sebagai warga terhormat yang telah direhabilitasi nama baiknya.

Mungkin juga tuduhan kedua yang kini dihadapi Demjanjuk bermotif balas dendam atas "kekonyolan memalukan" yang dibuat OSI.

Dalam tuntutan kedua yang diajukan OSI kali ini, Demjanjuk dituduh menjadi pengawal di kamp Sobibor pada periode waktu yang sama saat ia dituduh menjadi pengawal di Treblinka. Adapun bukti baru yang diakukan adalah pengakuan seseorang bernama Danilchenko yang mangaku menjadi pengawal di kamp Sobibor bersama-sama dengan Demjanjuk. Selain itu juga diajukan dokumen yang menunjukkan keberadaan Demjanjuk di kamp Solibor.

Namun keanehan terjadi karena Danilchenko telah lama meninggal setelah membuat "pengakuan" sehingga tidak dapat dimintai kesaksiannya di pengadilan.

Saat ini Demjanjuk tengah menghadapi proses pengadilan dengan tuduhan sangat serius, pembantaian 29.000 tawanan yahudi di kamp Sobibor, namun tanpa ada seorang saksi matapun, bahkan tidak seorang jaksa pun yang bisa membuktikan bahwa Demjanjuk telah menyakiti seseorang. Bahkan seorang mantan penghuni kamp Sobibor yang kini tinggal di Israel mengaku dirinya tidak pernah mengenal penjaga kamp seperti Demjanjuk.

Adalah suatu ironi bahwa Demjanjuk diadili di Jerman dengan tuduhan kejahatan yang tidak dilakukan di Jerman. Demjanjuk sendiri sebenarnya bukan orang Jerman, melainkan Polandia. Sebaliknya kejahatan tersebut (holocoust) justru dilakukan oleh penguasa Jerman sendiri.

Demjanjuk tidak bisa dipungkiri merupakan tumbal yang digunakan untuk membersihkan dosa-dosa Jerman, dengan bantuan Amerika tentunya. Adapun bagi Israel, asalkan ada seseorang yang dihukum dengan tuduhan melakukan kejahatan holocoust, cukup memuaskan mereka meski untuk sesaat karena korban-korban tidak bersalah lain masih akan terus berjatuhan.


KETERANGAN GAMBAR: Demjanjuk pingsan saat akan ditahan polisi Amerika untuk dideportasi ke Jerman.

Saudara Tiri Obama Lakukan Pelecehan Seksual


Presiden Barack Obama baru saja datang ke Inggris dan menerima sambutan hangat. Namun ironisnya adik tiri Obama, Samson Obama, ditolak kedatangannya ke Inggris karena terlibat dalam kejahatan seksual terhadap anak-anak.

Menurut berita media massa Inggris, News of the World, “Saudara tiri presiden Amerika Barack Obama telah ditolak permohonannya untuk datang ke Inggris setelah dituduh melakukan pelecehan seksual kepada anak perempuan Inggris."

Menurut News of the World, Samson Obama yang berasal dari Kenya berusaha masuk ke Inggris untuk menemui kerabatnya di sana sebelum bersama-sama terbang ke Amerika untuk mengikuti upacara iangurasi Barack Obama sebagai presiden Amerika. Namun berkat kejelian aparat imigrasi East Midlands Airport, yang menggunakan peralatan canggih uji biometric, Samson diketahui telah terlibat dalam kejahatan seksual bulan November 2008.

News of the World melanjutkan, “Bukti-bukti yang diperoleh dari peralatan database hi-tech menemukan bahwa Samson, seorang manajer sebuah toko HP di Nairobi, Kenya, adalah orang yang sama dengan pelaku pelecehan seksual terhadap anak perempuan berumur 13 tahun di Berkshire, November tahun lalu.

Kejadiannya bermula saat ia mendatangi sekelompok abg perempuan dan berusaha mengganggu salah seorang di antaranya. Kelompok abg itu kemudian meninggalkannya dan masuk ke sebuah kafe. Namun Samson mengikuti dan terus mengganggu mereka. Setelah menolak perintah pemilik kafe untuk pergi, polisi datang dan menangkap Samson.

Ia dibebaskan setelah menunjukkan kartu identitas palsu sebagai pengungsi untuk kemudian meninggalkan Inggris. Namun data-data dirinya, termasuk sidik jarinya masih tersimpan di database aparat keamanan Inggris sehingga ia ditolak kembali ke Inggris bulan Januari lalu.

Namun beberapa pertanyaan tertinggal dalam kasus Samson Obama. Pertama mengapa kasus ini tidak muncul di media-media massa pada saat kejadian dan kedua mengapa baru bocor ke media massa (News of the World) beberapa bulan setelahnya?

Ini tidak lain karena kasus ini, jika terbuka pada saat kejadian, akan menghancurkan sebuah skenario besar untuk menempatkan Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Selama bertahun-tahun sebuah mesih politik yang korup di Chicago berusaha mengubah sesosok laki-laki kulit hitam yang berasal dari keluarga yang berantakan menjadi seorang messiah (nabi akhir jaman yang ditunggu-tunggu). Tentu saja mereka tidak akan rela hasil jerih payah tersebut berantakan hanya karena ulah seorang pemuda iseng yang tidak lain adalah saudara tiri (seayah, lain ibu) dengan Barack Obama.

Friday 17 April 2009

PIL PAHIT BUAT RAKYAT AMERIKA


Senat Amerika baru saja menyetujui APBN Amerika senilai $3,5 triliun. Dengan jumlah sebesar itu, tanpa bekerja pun rakyat Amerika semestinya mendapatkan anggaran pembangunan tidak langsung senilai $12.000 atau sekitar Rp120 juta. Dengan kata lain lagi, tanpa bekerja pun rakyat Amerika semestinya sudah kaya raya.

Tapi tunggu dulu. Jumlah sebesar itu sebagian besar bukan dihabiskan untuk kepentingan rakyat Amerika sendiri. Senilai $3 miliar diberikan cuma-cuma untuk Israel, diluar bantuan lainnya ke negeri kesayangan itu. Beberapa ratus miliar dolar untuk membayar bunga hutang pemerintah kepada bank-bank swasta, termasuk kepada bank sentral yang juga milik swasta. Beberapa ratus miliar dolar untuk menalangi bank-bank yang kolaps. Sebanyak $53,8 miliar untuk bantuan luar negeri, dan lain sebagainya. Akibatnya Amerika tidak bisa mencegah jutaan orang kehilangan rumahnya karena disita bank karena tidak dapat membayar cicilan, dan jutaan pekerja yang kehilangan pekerjaan karena dampak krisis keuangan.

Inilah harga mahal yang harus dibayar Amerika karena memilih pemimpin-pemimpin yang lebih mementingkan kepentingan asing.

Keterangan gambar: kota-kota tenda kini menjadi pemandangan biasa di Amerika terutama di pinggiran kota-kota besar. Sebagian besar dari penghuni tenta-tenda tersebut adalah kalangan kelas menengah yang setahun lalu masih menghuni rumah-rumah kelas menengah dan bekerja sebagai profesional di perusahaan-perusahaan besar Amerika.

Perang Melawan Teror atau Komedi Teror?


Serangkaian aksi anti-teror kepolisian Inggris yang dipublikasikan, terjadi di utara Inggris minggu lalu dengan "hasil" 12 orang tersangka ditangkap. Aksi-aksi ini menyusul kedatangan Asisten Komisionaris Kepolisian Metropolitan Bob Quick ke kantor Perdana Menteri yang tertangkap kamera wartawan membawa catatan hasil rapat berjudul "Rahasia", dimana di dalamnya berisi rencana rahasia operasi anti terorisme yang ditujukan kepada jaringan Al Qaeda di Inggris.

12 "tersangka" ditangkap di kota-kota Manchester, Liverpool Clitheroe, dan Lancashire. Usia mereka antara remaja belasan hingga 41 tahun. Seorang lahir dan besar di Inggris, sisanya warga negara Pakistani pemegang visa pelajar.

Namun aksi serius ini berubah menjadi sesuatu yang "menggelikan". Contohnya aksi teroris yang konon tengah direncanakan para tersangka tersebut dituduhkan dirancang oleh Rashid Rauf. Padahal pasukan pendudukan Amerika di Pakistan pada bulan November tahun lalu telah membuat pernyataan resmi bahwa Rauf telah meninggal akibat serangan Amerika di wilayah Waziristan, daerah perbatasan dengan Afghanistan yang menjadi ajang perang paling keras antara pejuang mujahidin dengan pasukan Amerika, Afghanistan dan Pakistan.

Untuk menutupi kekonyolannya, para pejabat Inggris membuat pernyataan bahwa Rauf "mungkin" masih hidup karena pihak Pakistan belum membuat konformasi atas kematiannya. Dengan kata lain penangkapan dan penahanan 12 tersangka adalah berdasarkan "kemungkinan", bukan fakta-fakta.

Amerika dan Inggris seringkali saling bertikai soal kebijakan keamanan di Afghanistan dan Pakistan. Dalam hal ini, Amerika bersikukuh bahwa Rauf telah meninggal karena aksi mereka, tanpa peduli dengan "aib" yang harus ditanggung para pejabat Inggris karena aksi mereka di Inggris utara.

"Meski tidak bisa dijamin 100%, ada alasan yang kuat bahwa Rashid telah tewas," kata seorang pejabat Amerika kepada majalan Newsweek minggu lalu.

Rauf, seorang mantan warga negara Inggris, dinyatakan sebagai tokoh sentral dalam rencana peledakan 12 pesawat sejumlah penumpang trans-athlantik bulan Agustus 2006 lalu. Jika saja khayalan ini terealisasi, ini akan menjadi aksi terorisme yang lebih besar dari peledakan WTC th 2001.

Dan setelah tidak ditemukan bukti rencana aksi teror, ke 12 tersangka akhirnya dibebaskan. Namun alih-alih direhabilitasi nama baiknya, sebagian besar dari mereka akan dideportasi keluar Inggris.

Di sisi lain, dalam rentang waktu yang tidak lama dengan aksi pengangkapan di Inggris, otoritas keamanan Pakistan telah menahan warga Inggris bernama James McLintock (44 th) di Peshawar, tempat dimana sebagian besar tersangka (yang tak terbukti) kasus teror di Inggris berasal yang diduag menjadi penghubung militan Islam Inggris dengan militan Pakistan. Namun ternyata Lintock adalah agen rahasia M16 Inggris.

Dalam dunia inteligen, segala hal adalah mungkin terjadi.

Tuesday 14 April 2009

Mafia Culik Anak Arab & Dipaksa Masuk Agama Yahudi


(Dari blog Islam Agamaku badrislam.blogspot.com
Rabu, Maret 04, 2009)


Sedikitnya 1,2 juta anak yang berasal dari negara-negara Arab telah diculik oleh para mafia yang dibentuk oleh kaum Yahudi di Israel. Mereka diculik untuk dijual di Israel dan dipaksa masuk agama Yahudi, ungkap organisasi perlindungan anak di Arab sebagaimana diberitakan oleh situs Islammemo, Rabu (4/3).

Anak-anak yang telah diculik umumnya dijual kepada warga Israel yang tidak memiliki anak dan sebelum mereka dijual, anak-anak itu dipaksa untuk masuk agama Yahudi terlebih dahulu. Karena warga Israel tidak mau membeli anak yang bukan beragama Yahudi. Penjualan anak ini diperkirakan menghasilkan uang sekitar 9,5 milyar dollar perbulan.

Selain anak-anak yang dijual, diantara mereka juga ada yang dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial di Israel.

Setelah berhasil mengungkap kasus ini, organisasi perlindungan anak mendesak negara-negara Arab untuk mengawasi para mafia yang dibentuk oleh kaum Yahudi itu dan melindungi hak-hak anak dari perdagangan dan pemurtadan anak itu.

Israel di Balik Para Pembajak Laut Somalia


Sebagaimana perdagangan heroin dan obat-obatan terlarang, saya sudah lama curiga bahwa insiden-insiden pembajakan laut di perairan Somalia didalangi oleh kekuatan rahasia internasional dengan tujuan ekonomi dan politik. Sebagai contoh, saya pernah mendengar berita-berita tentang ditangkapnya para pelaku pembajakan laut Somalia oleh angkata laut Nato, namun para pelaku kemudian justru dibebaskan. Dan dalam kasus bajak laut Somalia, hal ini saya anggap sudah terkonfirmasi dengan munculnya tuduhan bahwa Israel di belakang kasus-kasus tersebut oleh media-media massa Arab.

"Apa yang terjadi di perairan Tanduk Afrika (Laut Merah) bukanlah kasus pembajakan laut biasa. Aksi-aksi pembajakan ini menimbulkan berbagai pertanyaan tentang bagaimana canggihnya kemampuan dan peralatan sekelompok kecil pembajak dari negara miskin yang hanya sekedar mencari makanan," tulis analis Nawaf Al-Meshal Sabhan di harian Arab Saudi Al-Iqtissadia.

"Aksi-aksi ini telah menimbulkan wacana untuk menginternasionalkan (baca: memberikan hak pengawasan kepada PBB, NATO, Amerika, dsb) Laut Merah dimana Israel akan mendapatkan peran krusial," tambahnya.

"Siapa yang mendapatkan keuntungan dari internasionalisasi perairan itu? Perkembangan lain yang mengganggu telah dilakukan oleh sebuah perusahaan pelayaran (AP Moller-Maersk, operator kontainer dan kapal pengangkut terbesar di dunia untuk mengalihkan jalur pelayarannya ke Tanjung Harapan (afrika Selatan)."

"Siapa yang berkepentingan untuk menekan Mesir dengan pengalihan tersebut dari terusan Suez sehingga Mesir kehilangan pendapatan $15 juta sehari?," kata analis tersebut lagi.

Sementara itu harian Al Riyadh dalam editorialnya berjudul "Siapa di Belakang Aksi-Aksi Pembajakan?" menuliskan, "Aksi-aksi pembajakan ini telah dipersiapkan sebelumnya. Mereka disponsori oleh negara atau organisasi, dalam beberapa kasus oleh sekelompok orang yang bertujuan menciptakan ketegangan, perhatian dan ketidakstabilan di Laut Merah dalam upaya mendapatkan keuntungan strategis."

Editorial tersebut menambahkan, "kelompok ini berusaha meyakinkan masyarakat internasional untuk mengawasi perairan tersebut dengan dalih keamanan pelayaran, menjamin kemanan suplai energi, dan mencegah menyelundupan senjata ke kelompok tertentu."

Lebih jauh analis Jalal Aref menulis di media al-Youm bahwa negara-negara Arab yang berbatasan dengan Laut Merah kini menghadapi empat bahaya sekaligus: internasionalisasi perairan Laut Merah dengan dalih memerangi pembajakan, kontrol Laut Merah oleh Israel, perampokan minyak milik negara-negara Arab melalui aksi pembajakan, serta hancurnya pelayaran terusan Suez.

Amin Sa'ati, pakar politik internasional menulis dalam harian Al-Iqtissadiya bahwa “keamanan Saudi Arabia dan Laut Merah tidak dapat dipisahkan karena 30% minyak mentah dunia, termasuk dari Saudi Arabia dan negara-negara Teluk melalui Laut Merah, juga sumber air bersih datang melewati Laut Merah, semua barang impor dan ekspor melalui Laut Merah."

Sa'ati menambahkan bahwa Laut Merah adalah perairan yang berada di tengah-tengah bangsa Arab, dan harus tetap milik bangsa Arab.

"Laut Merah adalah tulang belakang kita. Kerajaan harus mengadakan pertemuan internasional negara-negara di sekitar Laut Merah untuk mengembangkan kerjasama strategis. Namun sepertinya kekuatan asing tidak menginginkan stabilitas kawasan ini dan berusaha menjegal upaya kerjasama negara-negara sekitar Laut Merah."

Negara-negara di sekitar Laut Merah adalah Saudi Arabia, Yaman, Mesir, Jordania, Sudan, Djibouti, Eritrea, Somalia dan Israel.

Bulan Oktober tahun lalu presiden Yaman, Ali Abdallah Saleh menyerukan negara-negara Arab untuk mewujudkan tanggungjawabnya dengan menggagalkan setiap upaya internasionalisasi Laut Merah. Seruan tersebut menyusul keputusan NATO untuk meningkatkan kehadiran militernya di perairan Samudera Hindia yang berdekatan dengan Laut Merah dengan alasan menangani pembajakan.

Menyusul seruan tersebut Saleh mengadakan kunjungan ke Jordania, Mesir dan Arab Saudi. Sementara Menlu Yaman, Abu Bakr al-Korbi, mengatakan bahwa Arab Saudi telah menyambut positif seruan Yaman dan siap bekerjasama dengan negara-negara Arab di sekitar Laut Merah untuk meningkatkan keamanan kawasan tersebut.

Berbicara di pertemuan negara-negara Arab di Kairo bulan November tahun lalu Korbi menyebut kehadiran angkatan laut asing di kawasan Laut Merah merupakan ancaman bagi keamanan negara-negara Arab.

Sejak terjadinya aksi pembajakan terhadap kapal supertanker "Star Sirius" milik Saudi Arabia tgl 15 November lalu, media massa Arab telah menyerukan suara-suara peringatan terhadap ambisi Israel untuk menguasai akses jalur Laut Merah dengan menggunakan AL Amerika dan Eropa sebagai alatnya.

Sementara itu mantan Sekjen Kuwaiti Salafist Movement, Sheikh Hamed Al Ali dalam artikel panjangnya di sebuah situs internet Arab mengutip pernyataan seorang mantan komandan AL Israel yang mengatakan bahwa Israel berambisi menjadikan Laut Merah menjadi wilayah Israel. Sheikh al-Ali juga menyebutkan kehadiran perlengkapan intelegen dan komunikasi Israel di Ethiopia berupa radar canggih serta puluhan ahli militer Israel di negeri itu. Ethippia, negara yang dipimpin penguasa non-muslim baru saja terlibat dalam petualangan militer yang gagal di Somalia, sebuah negara Arab Afrika.

Sheikh Ali menyerukan kepada para mujahidin Somalia untuk memberangus para pembajak yang aksi-aksinya hanya menguntungkan Israel dan negara-negara barat. Seruan tersebut telah mendapat sambutan positif dari kelompok mujahidin Somalia, Shebab, yang menyebut aksi pembajakan sebagai serangan terhadap Islam dan berjanji akan menyerang para pembajak.

Saturday 11 April 2009

Prospek Perdamaian Timteng dengan Pemerintahan Baru Israel


Israel adalah negeri yang paling tidak bisa dipercaya. Bahkan oleh Amerika, sekutu utama yang telah banyak berkorban untuknya. Hal ini tampak dalam kasus pertikaian antara Amerika dan Israel akhir-akhir ini perihal penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Seperti sudah diduga sebelumnya, terpilihnya tokoh ultranasionalis Benjamin "Bibi" Nethanyahu menjadi perdana menteri Israel, apalagi ditambah bergabungnya tokoh fasis pemimpin partai Yisrael Beitenu, Avigdor Lieberman dalam pemerintahan, membuat prospek perdamaian timur tengah semakin jauh dari harapan. Dalam berbagai kesempatan selama kampanye, Nethanyahu membuat pernyataan kontroversial, yaitu mengancam untuk menyerang Iran jika dirinya terpilih sebagai perdana menteri.

Pernyataan soal penyerangan terhadap Iran tampak telah menjadi isu yang sangat serius sehingga komandan pasukan Amerika di Timur Tengah, Jendral David Petraeus perlu mengingatkan kegentingan masalah tersebut di hadapan para anggota Congress Amerika tgl 1 April lalu. Wapres Joe Biden juga telah memperingatkan Israel bahwa menyerang Iran bukanlah kebijakan yang disarankannya (ill advised).

Adapun Jendral Muellen, kepala staff gabungan Amerika bahkan memberikan komentar agak keras tentang kemungkinan aksi serangan Israel atas Iran. "Ini adalah wilayah yang paling tidak stabil di dunia. Saya tidak ingin menjadi lebih tidak stabil lagi," kata Muellen.

Namun lain pejabat Amerika, lain pula pejabat Israel. "Si vis pacem, para bellum. Jika ingin damai, siapkan perang," kata Lieberman di hari pertama menjabat sebagai Menlu Israel. Pernyataan Lieberman disusul dengan kebijakan perluasan pemukiman ilegal yahudi di wilayah pendudukan Palestina. Padahal masalah pemukiman ilegal yahudi di Pelestina adalah batu sandungan terbesar dalam masalah Israel-Palestina selain masalah status pengungsi Palestina.

Sudah barang tentu Amerika "marah" karena ulah Israel ini. Mereka sudah bersusah payah mengupayakan penyelesaian konflik Israel-Palestina, namun lagi-lagi seperti yang sudah-sudah, upaya itu dihancurkan oleh Israel. Namun kali ini sepertinya "kemarahan" Amerika sangatlah serius sehingga pemerintahan Barack obama perlu mengadakan briefing dengan para anggota Kongress dari partai Demokrat yang menduduki kursi mayoritas baik di Senat (wakil rakyat pengawas pemerintah) dan Congress (wakil rakyat pembuat undang-undang) untuk menyatupadukan suara Amerika terhadap Israel.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Israel memiliki pengaruh sangat kuat dalam peta politik Amerika sehingga bahkan perdana menteri Israel Ariel Sharon pernah berkata, "Kita orang yahudi menguasai Amerika dan mereka (orang Amerika) tahu itu." Dan itulah sebabnya Obama harus bersusah payah melakukan briefing dengan rekan-rekannya dari partai Demokrat yang duduk sebagai wakil rakyat.

Terlepas dari suara pesimis terhadap Obama yang sebagaimana kebanyakan presiden Amerika dianggap hanya menjadi kepanjangan tangan kepentingan para bankir kapitalis, Obama telah menunjukkan langkah-langkah diplomatik yang simpatik. Pertama ia membuka kontak dengan pemerintah Iran. Kemudian dalam pernyataan politiknya di Turki baru-baru ia kembali menyatakan pernyataan politik simpatik yang menjanjikan hubungan lebih baik dengan dunia Islam.

Dalam pernyataannya di Turki, Senin 6 April lalu, Obama kembali mengingatkan solusi dua negara (Israel dan Palestina) sebagai solusi paling memungkinkan bagi tercapainya perdamaian timur tengah. Solusi ini mengharuskan Palestina diberikan hak mendirikan negara sendiri. Perjanjian Annapolis yang dibuat semasa pemerintahan presiden Bush menetapkan pembentukan negara Palestina pada tahun 2008. Namun sampai saat ini rencana tersebut belum juga terealisasikan.

Dalam kesempatan tersebut Obama juga menuntut Israel untuk menghentikan aktivitas pemukiman liar, membongkar pos-pos keamanan ilegal, dan menyediakan bantuan ekonomi dan keamanan kepada Otoritas Palestina sebagaimana dimandatkan perjanjian Annapolis.

Meski terdapat nada minor dari Israel tentang perjanjian Annapolis, pemerintah Amerika masih berharap Israel tetap berkomitmen terhadapnya. Menurut para pejabat Amerika, mereka akan menunggu sikap resmi Israel dalam pertemuan Obama-Nethanyahu yang akan diadakan bulan depan.

Lebih jauh departemen luarnegeri Amerika hari Selasa (7 April) lalu mengkritik menlu Israel Avigdor Lieberman yang telah membuat "peringatan" kepada pihak-pihak yang menekan Israel dalam kebijakan luar negerinya. Maksud Lieberman tentu saja adalah Amerika. "Kita tidak pernah mencampuri urusan negara lain dan kami berharap negara lain untuk tidak berdiri dengan stopwatch di tangan (maksudnya menuntut segera realisasi perjanjian Annapolis, pen)," kata Lieberman dalam sebuah konperensi partai ultra radikal Yisrael Beitenu yang dipimpinnya.

Menanggapi pernyataan tersebut jubir deplu Amerika Robert Wood mengatakan bahwa prioritas utama Amerika adalah melanjutkan perundingan yang terhenti untuk menuju tercapainya solusi dua negara. Wood mengatakan, utusan khusus Amerika di Timur Tengah, George Mitchell, akan mengunjungi kawasan tersebut minggu ini untuk "melanjutkan diskusi untuk mengembalikan jalur sebenarnya demi mencapai solusi dua negara". "Kami akan mendengarkan pendapat berbagai pihak mengenai penilaian mereka tentang berbagai hal," kata Wood sembari mengakui bahwa situasi yang dihadapi sangatlah komplek.

Sumber-sumber di Washington mengatakan balum ada rencana kunjungan kenegaraan Obama ke Israel yang awalnya dijadwalkan pada bulan Juni. Demikian juga belum ada kejelasan tentang rencana kunjungan Nethanyahu ke Amerika bulan Mei mendatang. Namun "di belakang layar" kedua pihak sibuk mengkalkulasi langkah-langkah diplomatik apa yang akan mereka lakukan di masa mendatang terutama berkaitan dengan pernyataan-pernyataan kontroversial Lieberman dan Nethanyahu.

Lieberman tidak hanya telah membuat merah telinga para pejabat Amerika, namun juga orang-orang Israel sendiri. Tokoh partai oposisi Kadima, MK Yohanan Plesner mengecam pernyataan Lieberman. "Pada saat yang sangat sensitif, saat mana hubungan antara Israel dan Amerika semestinya lebih dikukuhkan, Lieberman telah merusak hubungan itu dan menempatkan dalam resiko komitmen dukungan Amerika terhadap Israel. Lieberman harus mengerti bahwa hubungan diplomatik tidak dapat diatur sebagaimana mengatur organisasi seperti Yisrael Beitenu," katanya.

Plester mengatakan bahwa partai buruh yang tergabung dalam pemerintahan bersama dua partai ultranasionalis, Likud dan Yisrael Beitenu, kini memiliki satu kesempatan akhir untuk "menghindari diri dari permainan membahayakan" yang dilakukan pemerintah.

Pernyataan lebih pedas dikemukakan anggota partai buruh, MK Eitan Cabel mengatakan: "Sang gajah terus mengamuk dan tidak ada seorangpun yang menghentikannya. Saya berharap menteri-menteri dari partai buruh, terutama menteri pertahanan Ehud Barak untuk berhenti berdiri di pinggir jalan. Karena inilah janji yang telah disampaikan partai buruh saat bergabung dengan pemerintahan. Ini harus dihentikan sekarang juga karena orang itu (maksudnya Lieberman) tidak dapat mengontrol mulutnya dan menyebabkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki."

Jadi kini lagi-lagi dunia hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas bahwa pemerintahan Israel akan benar-benar komitmen mewujudkan perdamaian. Dan tampaknya harapan tersebut kembali tinggal menjadi sebuah harapan tanpa pernah menjadi kenyataan.

Keterangan gambar: satu keluarga warga Palestina meninggalkan rumahnya yang hancur akibat aksi perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat.

Thursday 9 April 2009

Teka-Teki Kaligrafi Istana Al Hambra Spanyol belum Terpecahkan


(Dari blog Islam Agamaku, badrislam.blogspot.com
Senin, April 06, 2009)


Berabad lamanya, para peneliti pusing dengan teka-teki ribuan huruf Arab (Kaligrafi) yang terpahat indah di dinding dan langit-langit Istana Alhambara, Arsitektur Islam yang disebut pula permata Eropa.

Saat ini, para peneliti sedang mencari berbagai katalog dan sumber-sumber sejarah untuk memecahkan misteri kata-kata yang telah menjadi magnet penarik para turis datang ke Spanyol itu.

“Semua nampak luar biasa ketika tak ada katalog atau sumber sejarah yang mampu memecahkannya di abad 21 ini” ujar Juan Castilla, seorang investigator dari sebuah sekolah Studi Arab di Lembaga Tinggi Ilmu Penelitian Spanyol. Ribuan ukiran huruf Arab terpahat di di dinding dan langit-langit Istana Alhambra yang dalam bahasa Arab disebut Al Hamra.

“Tak ada yang pemenang selain Allah” kalimat itulah yang banyak terpahat berulang di dinding-dinding. “Kalam tersebut berulang ratusan kali,” ucap Castilla.
Kalam tersebut adalah jargon dari Dinasti Nasrid penguasa Granada di Andalusia sejak tahun 1238 sampai tahun 1492 ketika Spanyol berhasil merebut kembali kota itu.
Pesan lain yang juga sering terpahat di sana adalah kata-kata seperti “Kebahagian Abadi” yang menjadi landasan pemikiran dan ekspresi keinginan para umat Islam di Granada waktu itu.

Tulisan-tulisan lain ada pula yang berupa kebenaran umum yang memberi semangat tersendiri, seperti “Janganlah terlalu banyak bicara, dan kau pun akan pergi dengan damai” dan “Bersukacitalah dalam hidup, karena Allah selalu menolongmu.”
Sampai sekarang, hanya ada beberapa penelitian yang mempelajari tulisan-tulisan tersebut.

Saat ini, para peneliti sedang mencoba mencari maksud dari tulisan-tulisan lain yang ada di istana tersebut. Menggunakan teknologi modern serupa kamera digital dan laser pemindai tiga dimensi, mereka mengambil contoh pembacaan dari tiga dimensi berbeda dari batu-batu yang nampak terawat di sana. Banyak dari tulisan-tulisan yang menyelubungi lengkungan-lengkungan langit-langit dan pilar-pilar, sehingga membuat orang-orang yang berada di bawah sukar memahaminya dengan mata telanjang.

Hal lain yang menyulitkan pemecahan teka-teki ini adalah penggunaan variasi tulisan yang dilakukan oleh pemahat dalam mengukirnya. Para peneliti berharap bisa menyelesaikan 65 persen dari proyek ini dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Spanyol di akhir tahun. Mereka berharap pula proyek ini bisa selesai di tahun 2011.

Tulisan-tulisan tersebut akan diterjemahkan pula ke dalam bahasa Inggris dan Prancis.
Sejak proyek tersebut dimulai tahun 2002, 3.116 dari sekitar 10.000 tulisan yang tersebar di Istana tersebut telah dipecahkan. Beberapa tulisan yang telah berhasil dipecahkan itu kini telah tersedia dalam bentuk DVD dan buku yang terbit bertahap dan telah bisa dinikmati.

Dibangun pada awal abad ke tiga belas di selatan kota Granada, Istana Alhambra dianggap sebagai permata arsitektur Islam Eropa. Pernah menjadi tempat pemukiman Muslim dan Pengadilan Tinggi Granada, Istana tersebut kini telah menjadi salah satu tempat wisata utama di Spanyol. Terdaftar sebagai salah satu warisan dunia pada tahun 1994 oleh UNESCO, Istana Alhambra menarik sedikitnya 3,1 juta pengunjung di tahun 2008.

Al Andalus mengacu pada dua hal Emirate (ca 750-929) dan Kalifah Kordoba (929-1031)
Pada Tahun 1236, perebutan kekuasaan di Spanyol yang berhasil menaklukkn kekuatan Ilam terakhir di Granada dibawah pimpinan Mohammad Bin Alhamar, dilakukan oleh pasukan Kerajaan Kristen dibawah pimpinan Ferdinand III. Sejak saat itu, Granada menjadi wilayah yang diperintah oleh kerajaan Kristen selama 250 tahun setelahnya sampai 2 Januari, 1942, ketika pemimpin Muslim terakhir Granada, Boabdil, menyerahkan semua kontrol dari semua benteng-bentengnya di Granada, untuk Ferdinand dan Isabella.(suaramedia)

Wednesday 8 April 2009

Andai Saja Rasputin Mampu Bertahan


Selama ratusan tahun rakyat Rusia di bawah kepemimpinan para tsar (kaisar) dan gereja orthodox, berperang melawan dominasi yahudi. Sama seperti negeri-negeri lain yang menjadi tuan rumah bagi komunitas yahudi, rakyat Rusia mendapatkan fakta-fakta menyakitkan berkaitan dengan orang-orang yahudi. Selain pembunuhan ritual yang dilakukan orang-orang yahudi di hari-hari besar mereka terhadap anak-anak Rusia, praktik riba, monopoli, spekulasi dan "perampasan" lahan-lahan subur dan properti, membuat para tsar melakukan kebijakan anti-yahudi yang keras.

Di rusia, kaum yahudi dibatasi dalam kepemilikan, dilarang tinggal di daerah-daerah tertentu, dilarang bekerja di beberapa jenis pekerjaan, dan sebagainya dan berbagai bentuk penindasan lainnya. Dalam rangka memerangi yahudi, Rusia mengirimkan dua armada AL ke Amerika untuk membantu Presiden Lincoln dalam perang sipil (Rusia menganggap pihak konfederasi merupakan antek yahudi). Dalam rangka memerangi yahudi pula Rusia terlibat dalam Perang Krim dan Perang Dunia I untuk mencegah yahudi askhenazi (keluarga Rothschild) yang menunggangi negara Jerman menguasai Selat Bosporus yang sangat vital bagi kepentingan ekonomi politik Rusia.

Namun orang-orang yahudi pun bukan tanpa perlawanan. Mereka mengorganisir aksi-aksi massa dan pembunuhan-pembunuhan politik termasuk terhadap para tsar. Mereka dibantu oleh opini yang dikembangkan pers Inggris dan Amerika dan uang dari para bankir Amerika dan Inggris. Dan yang paling sukses adalah mendorong Jepang untuk memerangi Rusia tahun 1905.

Dan setelah "munculnya" Engels dan Karl Marx, yahudi menemukan senjata baru untuk memecah belah dan menguasai: komunisme.

Singkat kata, dengan senjata baru ini yahudi pada awal abad 20 mengalami kemajuan pesat di Rusia. Di sisi lain kekuasaan Tsar menjadi semakin lemah, terutama akibat berbagai kerusuhan, aksi-aksi massa, dan agitasi serta propaganda yahudi c.q. komunisme.

Namun pada tahun 1905 kemajuan yahudi tersendat oleh munculnya figur berkharisma dan kuat secara fisik, yang kemudian menjadi penasihat kerajaan Rusia, Rasputin. Rasputin yang tahu apa yang tengah terjadi di Rusia, berupaya sekuat tenaga mencegah Rusia semakin jatuh ke dalam perangkap yahudi. Ia misalnya berhasil membujuk tsar untuk mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia II th 1914-1918. Maka ia harus dilenyapkan.

Pada suatu malam tgl 16 Desember 1916 Rasputin menghadiri undangan makan malam di istana pangeran di St Petersburg. Rasputi dijamu di ruangan basement sementara di lantai atas beberapa konspirator bersembunyi. Mulanya Yusopov menjamu Rasputin dengan roti yang telah diolesi racun sianida. Meski demikian racun paling mematikan tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap Rasputin. Maka Yusupov, setelah berkonsultasi dengan orang-orang di lantai atas, menembak Rasputin tepat di jantungnya. Namun saat Yusupov mengecek tubuh Rasputin yang tergeletak, tiba-tiba Rasputin bangun dan mencengkeram leher Yusupov. Terkejut, Yusupov meronta dan berhasil melepaskan diri dan lari keluar rumah. Rasputin yang terluka pun berusaha menyelamatkan diri dengan berlari keluar.

Ternyata di luar rumah, para konspirator lain, termasuk beberapa agen rahasia Inggris, sudah menunggunya yang menembak kepala Rasputin dalam jarak dekat. Namun bahkan dalam kondisi terluka hebat, Rasputin masih bertahan hidup. Ia baru meninggal setelah tubuhnya ditenggelamkan ke dalam sungai Neva yang membeku.

Seandainya saja Rasputin masih bisa bertahan hidup, mungkin Revolusi Oktober Bolshevik yang mengantarkan komunis ke puncak kekuasaan Rusia tidak akan terjadi, Perang Dunia II, Perang Dingin Sovyet-Amerika, Perang Vietnam dan perang-perang lain yang menewaskan ratusan juga umat manusia tidak akan terjadi.

Namun Rasputin harus kalah. Setahun setelah kematiannya, Leon Trotsky dan kawan-kawannya pendiri negeri komunis Uni Sovyet, berlayar diam-diam dari Amerika ke Rusia untuk melancarkan Revolusi Bolshevik. Ia menggunakan kapal yang disediakan oleh Presiden Amerika FD Rossevelt dan membawa berkilo-kilo emas dan jutaan dolar dana revolusi bantuan para bankir yahudi Amerika.

Sementara itu Lenin juga secara diam-diam kembali ke Rusia dari Jerman melalui Swedia dengan menggunakan kereta api. Dengan jutaan dolar dana revolusi bantuan yahudi Eropa, ia ditemani 20 dedengkot komunis bersenjata tommy gun. Sebagaimana Trotsky, Lenin berdarah yahudi. Demikian juga halnya Stalin, Hegel dan "Bapak Komunisme" Karl Marx.

Tahap demi tahap, langkah demi langkah dilakukan untuk menghancurkan kerajaan Rusia. Tidak hanya itu, Rusia kemudian menjadi cikal bakal kekuatan superpower Uni Sovyet yang menguasai separoh dunia selama beberapa dekade, dengan komunisme sebagai fahamnya.

Adalah menarik bahwa Rasputin, sebelum kematiannya telah meninggalkan surat wasiat berupa kabar kematian dirinya sekaligus nasib Rusia setelahnya. Tidak saja tepat meramalkan kematiannya sendiri, ia juga dengan tepat meramalkan nasib negeri Rusia, keluarga Tsar, dan rakyat Rusia, bahkan nasib pembunuhnya yang meninggal di pengasingan di Perancis.

Berikut adalah tulisan surat Rasputin yang ditulis sebelum kematiannya yang ditujukan kepada Tsar Nicholas II.

"Saya menulis dan meninggalkan surat ini di St. Petersburg. Saya merasa bahwa saya akan meninggalkan dunia ini sebelum tgl 1 Januari. Saya ingin memberitahu seluruh rakyat Rusia, kepada seluruh negeri Rusia, apa yang harus mereka ketahui. Jika saya terbunuh oleh rakyat biasa, khususnya oleh seorang petani Rusia, Anda, Tsar Rusia, tidak perlu khawatir dengan kekuasaan Anda dan nasib keturunan Anda, mereka akan memerintah negeri Rusia selama ratusan tahun. Namun jika saya dibunuh oleh orang kaya, seorang bangsawan, dan jika mereka menumpahkan darah saya, selama dua puluh lima tahun mereka tidak akan menghapus darah saya di tangan mereka. Mereka akan pergi dari Rusia meninggalkan perselisihan hebat. Sesama saudara akan saling membunuh, mereka akan saling membenci, dan selama dua puluh lima tahun tidak akan ada lagi kaum bangsawan di Rusia. Tsar Rusia, jika Anda mendengar suara bel yang menandakan kematian saya, Anda harus mengetahui ini: jika pembunuh saya adalah kerabat Anda, maka tidak seorangpun dari keluarga Anda dan kerabat Anda yang akan tetap hidup selama dua tahun. Mereka akan dibunuh oleh rakyat Rusia... Saya akan segera terbunuh. Saya tidak akan bersama lagi dengan mereka yang hidup. Berdoalah, berdoalah, tetaplah tabah dan kuat, pikirkanlah nasib keluarga Anda."

Sunday 5 April 2009

ZERO SUM GAME SEKTOR KEUANGAN


Mengapa judi dilarang oleh agama? Karena judi tidak memberikan nilai tambah apapun kecuali fitnah dan kehancuran tatanan rumahtangga dan sosial. Setiap kemenangan yang diperolah oleh satu pihak berarti kerugian dalam jumlah yang sama pada pihak lain. Bagi penjudi yang memiliki modal besar, kemungkinan memenangkan permainan judi lebih besar dari lawannya yang bermodal lebih kecil. Bagi yang memiliki modal "tak terbatas", kemenangan mutlak berada di tangan mereka.

Demikian juga halnya dengan bisnis "sektor keuangan" yang berlaku di seluruh penjuru dunia. Namun masyarakat dunia tidak pernah mau belajar dari pengalaman masa lalu. Semua krisis keuangan global adalah rekayasa para penjudi sektor keuangan yang bermodal "tak terbatas". Mereka memborong dan mengobral saham atau mata uang untuk membuat nilainya meroket atau jatuh demi keuntungan mereka tidak peduli akibatnya adalah kehancuran ekonomi masyarakat.

Pada akhir dekade 80-an negara-negara Asia Timur dinina-bobokkan dengan ramalan "kejayaan ekonomi" Asia melalui buku-buku seperti Megatrend, Future Shock, Third Wave dll. Para penulis buku-buku tersebut seperti Alfin Toffler disambut sebagai tamu kehormatan di negara-negara Asia. Dan untuk memenuhi ramalan para penulis tersebut, negara-negara Asia timur berlomba-lomba menggenjot hutang luar negeri demi memacu pembangunan.

Pada akhir dekade 90-an dimana sebagian besar hutang luar negeri negara-negara Asia timur jatuh tempo, George Soros dan para pedagang uang lainnya memborong mata uang dolar di pasar uang Asia timur. Akibatnya nilai dollar melonjak tinggi padahal negara-negara Asia Timur membutuhkannya untuk melunasi hutangnya. Akibatnya terjadilah krisis moneter di kawasan Asia Timur yang menghancurkan perekonomian kawasan ini termasuk Indonesia.

Lain negara-negara Asia Timur lain George Soros cs. Ia mengeruk keuntungan berlipat ganda dari nilai dolar yang melonjak tinggi. Dengan dolar harga baru yang dimilikinya, ia bisa membeli lebih banyak barang dan jasa, properti, hingga perusahaan di negara-negara korban permainannya. Dan keuntungan Soros cs dan penyandang dana mereka semakin besar dengan banyaknya hutang baru yang mereka berikan kepada negara-negara Asia Timur, yang mereka panen dalam bentuk bunganya setiap tahun.

Praktek semacan itu kembali mereka lalukan dalam episode krisis kredit perumahan Amerika yang kemudian menjalar menjadi krisis keuangan global akhir-akhir ini. Setelah mengobral kredit secara besar-besaran, tiba-tiba mereka menarik likuiditas sehingga masyarakat dan dunia usaha penerima kredit tidak dapat membayar cicilan kreditnya. Akibatnya terjadi krisis keuangan yang memaksa perusahaan mengurangi produksi dan tenaga kerjanya dan jutaan orang kehilangan rumahnya karena disita bank. Dan setelah harga barang-barang, properti dan saham perusahaan jatuh, mereka memborongnya.

"Saya mendapatkan "krisis" yang sangat baik," kata George Soros kepada koran The Australian baru-baru ini menanggapi krisis keuangan global yang tengah berlangsung saat ini.

Krisis yang sangat baik yang dimaksud Soros adalah keuntungan yang diraihnya akibat krisis keuangan global yang menurut prediksinya mencapai $1,1 miliar tahun lalu.

Soros, pemilik perusahaan hedge fund Quantum Fund, tidak sendirian, sebanyak 25 top spekulan bisnis keuangan Wall Street meraup keuntungan total hingga $11,6 miliar tahun lalu. Keuntungan terbesar diraih oleh James H. Simons dari Renaissance Technologies yang meraup keuntungan hingga $2,5 miliar tahun lalu. Keuntungan terbesar kedua diraih oleh John A. Paulson dengan keuntungan $2 miliar.

Namun "penjudi" yang kalah jauh lebih banyak dari mereka. Sekitar 2/3 perusahaan hedge fund di Wall Street mengalami kerugian dengan margin kerugian mencapai 18%, demikian menurut laporan New York Times.

Dan akhirnya kerugian terbesar tetap harus ditanggung masyarakat yang harus kehilangan pekerjaan dan propertinya sekaligus.

Friday 3 April 2009

PERANG DUNIA III DALAM JANGKAUAN


"The Third World War must be fomented by taking advantage of the differences caused by the "agentur" of the "Illuminati" between the political Zionists and the leaders of Islamic World. The war must be conducted in such a way that Islam (the Moslem Arabic World) and political Zionism (the State of Israel) mutually destroy each other. Meanwhile the other nations, once more divided on this issue will be constrained to fight to the point of complete physical, moral, spiritual and economical exhaustion…We shall unleash the Nihilists and the atheists, and we shall provoke a formidable social cataclysm which in all its horror will show clearly to the nations the effect of absolute atheism, origin of savagery and of the most bloody turmoil. Then everywhere, the citizens, obliged to defend themselves against the world minority of revolutionaries, will exterminate those destroyers of civilization, and the multitude, disillusioned with Christianity, whose deistic spirits will from that moment be without compass or direction, anxious for an ideal, but without knowing where to render its adoration, will receive the true light through the universal manifestation of the pure doctrine of Lucifer, brought finally out in the public view. This manifestation will result from the general reactionary movement which will follow the destruction of Christianity and atheism, both conquered and exterminated at the same time." (Albert Pike, pemimpin Freemason Amerika Utara, dalam suratnya kepada rekannya pemimpin Freemason Eropa Giusseppe Mazzini tahun 1870).


Saat Anda membaca tulisan ini boleh jadi Anda tengah memasuki detik-detik paling menentukan dari suatu kejadian paling besar dalam sejarah dunia, yaitu Perang Dunia III.

Mengada-ada dan berlebih-lebihan? Tidak juga. Perang Dunia I dan II juga sudah pernah diprediksikan orang jauh sebelum kejadian. Meski dianggap mengada-ada, namun ramalan tersebut toh terjadi juga. Dokumen rahasia Protocols of Learned Elders of Zion yang terbongkar ke publik tahun 1905 dengan tepat meramalkan peristiwa Revolusi Komunis di Rusia, tumbangnya negara-negara kerajaan Eropa, Perang Dunia I, Depresi Besar, Perang Dunia II. Saat dokumen tersebut dipublikasikan, sebagian besar masyarakat menganggapnya sebagai banyolan belaka.

Albert Pike, tokoh freemason Amerika telah meramalkan kejadian Perang Dunia I dan II pada tahun 1870 dengan akurasi yang sangat tinggi. Dan kini dunia tengah menunggu terjadinya ramalan selanjutnya, Perang Dunia III. Dan melihat segala kejadian yang berlangsung selama beberapa tahun terakhir, secara teori ramalan tersebut semakin mendekati kenyataan.

Saya ingin tekankan kejadian paling akhir yang mendukung ramalan tersebut, yaitu terpilihnya Benjamin "Bibi" Nethanyahu, seorang tokoh garis keras yahudi sebagai Perdana Menteri Israel. Baru sehari setelah dilantik tgl 31 Maret 2009, Bibi telah mengeluarkan ancaman untuk menyerang Iran dan membatalkan rencana pembentukan negara Palestina yang oleh semua orang dianggap sebagai satu-satunya cara mengurangi konflik di Timur Tengah.

Kejadian-kejadian lain adalah krisis nuklir Iran, krisis keuangan global, terpilihnya Barack Obama dan penyerbuan Israel atas Gaza. Jauh sebelumnya penyerbuan Amerika atas Afghanistan dan Irak telah menciptakan kondisi awal yang sempurna. Semuanya saling terkait dan menguatkan untuk menuju satu titik: penyerbuan Amerika-Israel ke Iran yang selanjutnya memicu terjadinya perang regional yang lebih besar melibatkan Iran-Palestina-Lebanon-Irak-Syria di satu pihak melawan Amerika-Israel dan sekutunya. Dalam tahap selanjutnya dengan keterlibatan Pakistan, Turki, Rusia dan Cina dan para mujahid Islam di pihak Iran, perang berubah menjadi perang global. Semuanya persis dengan ramalan yang dibuat Albert Pike.

Seperti permainan catur, langkah-langkah strategis telah dijalankan dan persiapan telah disiapkan. Meski tanpa publikasi, semuanya itu terus berlangsung. Sebagai contohnya adalah adanya informasi mengenai persiapan senjata dan amunisi yang telah berlangsung di Amerika dan Inggris. Informasi penting lainnya adalah adanya pertemuan para petinggi komando militer NATO di kawasan terpencil Adirondacks di sebelah utara New York, AS bulan Oktober 2008 lalu. Selain itu persiapan yang lebih terbuka --- mungkin dimaksudkan sebagai perang psikologi--- adalah latihan angkatan udara Israel di Laut Tengah akhir tahun lalu.

Namun lebih penting dari itu semua adalah "ramalan" Joe Biden sebelum dirinya bersama Barack Obama terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Amerika. Dalam sebuah kampanya tgl 19 Oktober 2008, Joe Biden meramalkan bahwa tidak sampai 6 bulan setelah dilantik, Barack Obama akan mendapatkan ujian berat berupa krisis internasional yang hebat.

"Catat kata-kata saya. Tidak sampai 6 bulan setelah pelantikan, dunia akan menguji Barack Obama sebagaimana dialami John Kennedy. Hati-hati! Kita akan menghadapi sebuah krisis internasional, krisis yang sengaja diciptakan untuk menguji mental Obama," kata Biden.

Perlu dicatat, Biden mengeluarkan ramalan ini bahkan sebelum Barack Obama memenangkan pemilihan umum di bulan November.

Jadi, mungkinkah Amerika-Israel akan menyerang Iran, paling lama bulan Juli tahun ini atau enam bulan setelah Barack Obama dilantik? Kita tunggu saja.

LOBI YAHUDI YANG SEMAKIN TELANJANG


Di tengah-tengah meningkatnya sentimen anti-Yahudi di negara-negara barat khususnya Amerika menyusul aksi biadab Israel di Gaza serta terbongkarnya praktik-praktik keculasan orang-orang Yahudi di sektor keuangan sebagaimana kasus Bernard Madoff, lobi Yahudi semakin menampakkan kebusukannya.

Dua lembaga yahudi Amerika, AJC (American Jewish Committee) dan ADL (Anti Demafation League) kini gencar menekan pemerintah Amerika cq Kejaksaan Agung untuk menghentikan proses hukum kasus spionase yang dilakukan dua pejabat AIPAC (American-Israeli Public Affairs Committee, lembaga kajian yahudi di Amerika), Steve Rosen dan Keith Weissman. Sejak tahun 2005 kedua orang yahudi tersebut menjalani proses penyidikan kasus spionase karena melanggar UU Spionase dengan menyelundupkan dokumen-dokumen rahasia ke Israel.

"Tuduhan (kepada dua orang pejabat AIPAC) tersebut menciptakan efek yang tidak menyenangkan," kata Executive Director AJC David Harris dalam pernyataan resmi organisasinya minggu lalu. "Berdasarkan fakta-fakta yang telah diumumkan sejauh ini, kami berharap pemerintah mengkaji kembali kasus ini dan mempertimbangkan untuk tidak meneruskan kasus ini," tambahnya.

Kasus ini muncul ke permukaan sejak diberitakan oleh koran New York Times pada tahun 2004. Larry Franklin, seorang analis politik Timur Tengah di Defense Intelligence Agency, juga turut diperiksa karena turut membantu pencurian data rahasia berkaitan dengan kebijakan politik pemerintah Amerika atas Iran tersebut.

ADL baru-baru ini juga mengumumkan isi surat yang mereka kirimkan ke deputi Jaksa Agung September tahun lalu. Isi suratnya adalah mendesak kejaksaan agung untuk mengkaji kembali tuduhan dan penyidikan kasus tersebut.

"Kami mendukung pemerintah untuk melindungi keamanan informasi negara. Namun demikian tuduhan dalam kasus ini tidak diperlukan dalam kaitan perlindungan keamanan informasi negara," demikian salah satu bunyi surat tersebut.

Lembaga-lembaga yahudi di Amerika telah lama mendapat sorotan para analis karena perannya yang lebih membela kepentingan Israel daripada Amerika sendiri. Mereka secara membabi-buta membela orang-orang yahudi yang telah merugikan kepentingan Amerika sebagaimana dalam kasus Jonathan Pollard. Meski telah terbukti menjadi mata-mata Israel dan dijatuhi hukuman penjara, organisasi-organisasi yahudi tidak pernah jemu mendesak pemerintah Amerika untuk membebaskannya.

Dalam situasi sekarang ini dimana orang-orang yahudi tengah menjadi sorotan negatif karena perannya dalam praktik-praktik kotor bisnis keuangan yang mendorong terjadinya krisis keuangan global plus kekejian vulgar yang diperlihatkan Israel atas Gaza awal tahun ini, tingkah laku AJC dan ADL semakin menyulut sentimen anti-Yahudi.

"ADL telah nampak nyata menjadi salah satu pilar propaganda Israel di Amerika, sebagaimana dinyatakan sendiri oleh media massa Israel. Mereka melakukan kegiatan mata-mata, mengeluarkan daftar hitam, mengkompilasi file-file yang beredar yang dianggap mengkritik ataupun merugikan tindakan-tindakan Israel, dan lain-lain," tulis ilmuwan Noam Chomsky dalam bukunya Necessary Illusions.

"Apa-apa saja yang telah dilakukannya dimaksudkan untuk menghancurkan setiap sikap oposisi yang ditujukan kepada kebijakan politik Israel, termasuk penolakan mereka untuk mengikuti standar politik umum," tambah Chomsky.

Sementara itu AIPAC, lembaga lobi yahudi paling kuat di Amerika, juga banyak mencatat sejarah hitam di masa lalu. Sebagai contoh pada tahun 1992 ketua organisasi tersebut, David Steiner dikritik keras oleh masyarakat setelah membual tentang pengaruhnya terhadap kebijakan politik Amerika untuk lebih menguntungkan Israel. David dengan bangga membongkar lobi yang dilakukannya terhadap pemerintahan Presiden Bill Clinton atas penunjukan pejabat direktur National Security Agency.

"AIPAC secara de facto adalah agen pemerintahan asing (Israel) yang kesuksesannya tergantung pada kemampuannya memberikan "imbalan" terhadap kandidat politisi yang mendukung agenda mereka, dan menghukum mereka yang menentangnya," tulis profesor John Mearsheimer dari University of Chicago dan profesor Stephen Walt dari Harvard University dalam buku mereka yang terkenal: "The Israel Lobby and U.S. Foreign Policy".

Mantan presiden President Jimmy Carter juga pernah mengeluarkan tuduhan bahwa AIPAC selalu melakukan tekanan kepada pejabat publik dan politisi untuk menjalankan agenda mereka.

Kepentingan yahudi di Amerika selama ini tertolong dengan sikap "tidak peduli" atau lebih tepatnya "kebodohan" rakyat Amerika sendiri. Sebagaimana ditulis Michael Moore dalam bukunya "Stupid White Men" sebanyak 40 juta warga Amerika masih buta hurup dan 100 juta lainnya tidak pernah membaca berita di media massa. Mereka lebih mengerti gambar tatoo di tubuh Britney Spears dan cemilan kesukaan Oprah Wimfrey daripada nama para pejabat publik mereka sendiri. Bahkan saking na'if-nya mereka menyangka orang-orang Yahudi beragama Islam.

Namun bagimana pun kebusukan tidak dapat disembunyikan selamanya. Kini fenomena anti yahudi di Amerika sudah mulai terasa meski tidak sebesar di Eropa.