Saturday 28 November 2009

Lisbon Treaty Kukuhkan Dominasi Yahudi


"Ini adalah hari besar bari Eropa!" tulis surat kabar European Jewish Press pada 4 Oktober lalu, dua hari setelah Irlandia mendukung Perjanjian Lisbon (Lisbon Treaty). Sebelumnya pada tgl 2 Oktober 2009, di bawah tekanan Uni Eropa dan kampanye gencar media-media massa mapan, Irlandia menyatakan duungannya pada perjanjian yang secara efektif mengakhiri kedaulatan negara-negara anggota Uni Eropa yang berjumlah 27 negara. Untuk selanjutanya negara-negara itu diperintah oleh sekelompok elit penguasa yang bermarkas di Brussels namuns secara efektif dikontrol oleh para kapitalis yahudi yang bermarkas di Frankfurt, Jerman.

Di Frankfurt sendiri berdiri markas besar Bank Sentral Eropa dengan presidennya, yahudi Jean Claude Trichet dan patronnya, keluarga Rothschild yang memiliki saham semua bank sentral di Eropa hingga Amerika.

"Uni Eropa kini berbicara dan bertindak dalam satu suara berdasar kepentingan seluruh rakyat Eropa," tulis European Jewish Press. Tentu saja hal ini sama sekali tidak berdasar karena pada kenyataannya rakyat Eropa tidak terlibat dalam semua kebijakan Uni Eropa yang presiden dan pejabat-pejabatnya, anggota parlemennya, undang-undangnya, pengadilannya, dan bank sentralnya dipilih oleh sekelompok kecil elit orang-orang berpengaruh di Eropa: bankir, pengusaha, politisi, dan bangsawan yang seluruhnya yahudi dan antek-anteknya.

Pertanyaannya adalah: mengapa orang-orang yahudi sebagaimana European Jewish Press bergembira, sementara sebagian besar rakyat Eropa justru melihat dengan cemas masa depan mereka paska diratifikasinya Lisbon Treaty? Ini tidak lain karena orang-orang yahudi itu tahu, sebuah pemerintahan yang tidak dipilih oleh rakyat lebih mudah dikendalikan daripada 27 pemerintahan masing-masing negara anggota Uni Eropa. Ibaratnya, sekali tepuk, 27 negara dikendalikan.

Bagaimana pun, sebuah pemerintahan dan kebijakan tunggal Uni Eropa yang ditetapkan melalui Lisbon Treaty, hanya akan menjaga kepentingan para kapitalis yahudi. Bukan kepentingan rakyat 27 negara Eropa yang sebagian besar bahkan tidak tahu bahwa mereka kini telah memiliki seorang presiden (presiden Uni Eropa) bernama Herman Van Rompuy, yang di masa mendatang akan bisa memecat presiden pilihan mereka, membubarkan parlemen pilihan mereka, dan memaksakan kebijakan luar negeri, moneter dan sosial negara mereka.

Liston Treaty telah menciptakan untuk pertama kalinya sebuah negara super bernama Uni Eropa. Namun jauh dari prinsip demokrasi, Uni Eropa tidak berbeda dengan negara swasta dengan pemiliknya adalah para kapitalis dan para eksekutifnya (presiden dan jajaran birokratnya) adalah para politisi bayaran. Mereka semua, dan bukannya rakyat Eropa, yang memilih presidennya, membentuk undang-undangnya dan pengadilannya, menentukan mata uangnya (Euro) dan nilai tukarnya, dan kebijaan politiknya.


KONSEKWENSI SERIUS

Seiring dengan semakin kukuhnya kelembagaan Uni Eropa, para elit yahudi mulai memaksakan tata nilai baru yang harus diberlakukan di seluruh negara anggota Uni Eropa, khususnya berkaitan dengan kepentingan etnis yahudi. Tata nilai itu adalah isu anti-semitisme, holocoust dan undang-undang anti kejahatan kebencian (hate crime). Padahal dengan ketiga hal itu yahudi secara efektif berhasil "menyandera" rakyat Eropa untuk tunduk kepada kekuasaan mereka. Kini hal itu akan ditetapkan dengan undang-undang.

Salah satu charter yang tercantum di dalam Lisbon Treaty adalah Charter Of Human Rights. Charter ini memberi hak pengadilan HAM Uni Eropa di Strasbourg, France, kekuatan untuk menentukan kebijakan sosial untuk 500 penduduk Eropa anggota Uni Eropa, termasuk masalah aborsi, perkawinan homoseksual, rasisme, dan sudah barang tentu anti-semitisme. Bagi penduduk yang melanggar isu-isu tersebut di atas, kejaksaan Uni Eropa telah siap untuk menjerat mereka ke pengadilan HAM Uni Eropa.

Dan dalam hal "anti-semitisme" organisasi yahudi Eropa, European Jewry, melakukan lobi-lobi intensif untuk memperngaruhi kebijakan sosial dengan menguasai kantor Public Prosecutor, semacam lembaga kejaksaan khusus untuk Uni Eropa. Dengan upaya-upaya itu mereka berharap penolakan terhadap mitos holocout (Holocaust Denial atau Historians Beware) yang sudah ditetapkan sebagai kejahatan di Jerman dan Perancis, akan diperlakukan sama di semua negara Uni Eropa. Ini akan menjadi tanda hilangnya kebebasan mengeluarkan pendapat dan berekspresi di Eropa.

Baru-baru ini organisasi yahudi, Anti Defamation League of Europe dan Jerusalem Center Of Public Affairs, mengumumkan kampanye untuk "meningkatkan" legislasi atas masalah holocoust denial di Eropa dengan membidik pengguna dan penyedia layanan internet yang dianggap menolak "kebenaran" mitos holocoust. Pada bulan April lalu Komisi Eropa menyetujui undang-undang yang mengancam penolak mitos holocoust dengan hukuman penjara dengan catatan hal itu tidak bertentangan dengan undang-undang lokal masing-masing negara anggota.

European Jewry langsung mendukung undang-undang itu dan, secara sepihak mengumumkan Jerman menghendaki undang-undang itu segera diamandemenkan di seluruh negara anggota Uni Eropa. Berikutnya European Jewry memprovokasi Italia untuk mulai menghukum penjara para penolak mitos holocoust. Namun Italia menolaknya, diikuti penolakan oleh Slovakia, Spanyol, Inggris, Denmark dan Swedia.

Namun meski Uni Eropa berusaha mendinginkan suasana penolakan dengan mengatakan undang-undang tersebut hanya simbolis semata, namun orang-orang yahudi akan terus berupaya undang-undang otoriter tersebut akan diberlakukan efektif di seluruh Eropa, sebagaimana juga di Amerika dan Kanada. Dan pasa saat ini terjadi, budaya demokrasi yang selama ini diagung-agungkan orang-orang barat, hanya tinggal kenangan digantikan undang-undang jaman pra-sejarah dan "Agama Holocoust Yahudi" menggantikan agama kristen yang selama 2000 tahun telah dipeluk oleh orang-orang Eropa.

Benarkah Nabi SAWW Terputus Keturunannya?


Somewhere Over The Rainbow
Senin, 21 Mei, 2007
Posted by Quito Riantori


KETIKA Thahir, putra Nabi Saw dari Khadijah lahir dan langsung meninggal dunia, Amr bin Ash dan Hakam bin Ash justru bergembira ria sambil mengejek Nabi Saw dengan sebutan Al-Abtar, orang yang terputus keturunannya. 1]

Ejekan-ejekan mereka menyebar di kalangan kaum kafir Quraisy dan hal ini membuat Nabi Saw dan istri tercintanya, Khadijah as semakin berduka. Bagaimana tidak, tidak lama setelah kedua manusia mulia ini kehilangan seorang anak laki-lakinya, dua manusia berhati Iblis ini justru menyebarkan penghinaan terhadap Nabi Saw dengan sebutan yang sangat menyakitkan : Al-Abtar!

Namun Allah Swt tidak membiarkan kedua manusia (Rasul Saw & Khadijah as) yang dicintai-Nya ini terus dilarut duka. Allah Yang Maha Pemurah menurunkan sebuah surah yang diturunkan khusus untuk menghibur keduanya : Surah Al-Kautsar!

Tahukah Anda apakah Al-Kautsar itu? Apa isi surah ini sehingga Nabi Saw serta Sayyidah Khadijah merasa terhibur karenanya?

APAKAH AL-KAUTSAR ITU?

AL-KAUTSAR secara literal bermakna : Yang Berlimpah (abundance). Dengan wafatnya putra Rasulullah Saw dari Khadijah as tersebut, Allah SwT menghibur keduanya dengan Al-Kautsar, yaitu Sayyidah Fathimah! 2] Yang melalui Sayyidah Fathimah as inilah keturunan Muhammad Saw berlanjut berlimpah-ruah sampai akhir zaman. 3]

Fakhrur Razi mengatakan bahwa, “Surah (Al-Kautsar) ini diturunkan untuk membantah pernyataan seorang kafir yang mencela Nabi Saw karena tidak mempunyai anak laki-laki, menjadi jelas bahwa makna yang diberikan di sini adalah bahwa Allah Swt memberi Nabi Saw keturunan yang akan abadi. Kita harus mengingat bahwa banyak pembantaian telah dilakukan terhadap keluarga Nabi, namun dunia masih dipenuhi oleh mereka; sementara Bani (keturunan) Umayyah punah kecuali beberapa orang yang tak berharga…” 4]

Al-Kautsar juga berarti sebuah sumber mata air atau telaga di Surga yang khusus Allah anugerahkan kepada Rasul Saw. Kadang-kadang Rasulullah Saw menyebut telaga karunianya ini dengan sebuatan : al-Haudh.

Diriwayatkan oleh Abu Bisyr di dalam Shahih Bukhari bahwa Said bin Jubair mengatakan bahwa Ibn Abbas menceritakan tentang al-Kautsar : “Al-Kautsar itu adalah “anugerah” yang Allah karuniakan kepada Rasulullah Saw.”. Lalu Abu Bisyr berkata kepada Said, “Tapi banyak orang mengatakan bahwa al-Kautsar itu adalah salah satu sungai (mata air) di surga.” Said menjawab, “Mata air surga itu adalah salah satu anugerah yang berlimpah ruah yang Allah karuniakan kepada Rasulullah Saw.” 5]

Masih di dalam Shahih Bukhari, Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw meminta seorang Anshar agar mengumpulkan mereka (para sahabat Nabi) untuk berkumpul di sebuah tenda lalu beliau pun bersabda, “Bersabarlah sampai kalian menjumpai Allah dan Rasul-Nya dan aku akan menunggu kalian di Telaga (Al-Kautsar)” 6]

Dan yang paling menarik, masih di dalam kitab yang sama - Shahih Bukhari - Anas bin Malik menambahkan kalimat di atas dengan : “Namun kami tidak bersabar” 7]

NABI SAW TERPUTUS KETURUNANNYA?

Siapa pun yang menganggap Nabi Saw tidak memiliki keturunan dalam arti “silsilah beliau terputus karena beliau tidak memiliki seorang pun anak laki-laki” maka berarti ia tidak berbeda dengan kaum kafir Quraisy yang telah menghina Nabi Saw dengan sebutan al-Abtar. Allah SwT menyebut orang-orang yang berpikir bahwa Rasulullah Saw telah terputus keturunannya sebagai orang-orang yang membenci Rasulullah Saw, dengan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu (Muhammad) dialah yang terputus (keturunannya)” (Al-Quran Surah Al-Kautsar:3)

Apakah Anda juga berpikir bahwa Nabi Saw tidak memiliki keturunan yang berlanjut? Saya berlindung kepada Allah SwT dari pemikiran seperti itu!

Simak hadits di bawah ini dengan sungguh-sungguh :

“…Setiap anak memiliki penisbatan keturunan melalui ayahnya (‘ishbah) , kecuali kedua putra Fatimah (Hasan dan Husain) . Karena sesungguhnya akulah wali dan ishbah untuk keduanya!” (Hadits riwayat al-Hakim dari Jabir) 8]

Di dalam Shahih Bukhari pun diriwayatkan bahwa suatu waktu Rasulullah Saw membawa al-Hasan (putra Fatimah) lalu beliau Saw bersabda, “Sesungguhnya anakku ini adalah seorang Sayyid!” (Shahih Bukhari Jil. 4, Fadhail Al-Shahabah, Bab Manaqib al-Hasan, hadits no. 3746. Dalam edisi bahasa Inggris hadits no. 823) 9]

Dan memang di dalam kitab-kitab hadits mau pun sejarah telah tercatat bahwa Rasulullah saw senantiasa memanggil putra-putra Fatimah dengan panggilan: waladiy (anakku).

Jadi sekali lagi, jika sesorang berpikir bahwa keturunan Rasulullah Saw tidak berlanjut, maka orang itu sama dengan para pembenci Rasul Saw! Saya (Quito) berlindung dari yang demikian itu! Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa aali Muhammad!


Catatan Kaki :
1. Tafsir Ayatullah Mahdi Pooya ttg Surah Al-Kautsar. Sedangkan menurut Tafsir Singkat Ayatullah Makarim Syirazi, beliau mengatakan bahwa orang yang menghina Nabi Saw dengan perkataan Al-Abtar adalah : Al-Ass ibn Wa’il al-Sahmi. (Tafsir Singkat Ayatullah Makarim Syirazi ttg Surah al-Kautsar)

2. Fakhrur Razi di dalam Tafsir Fakhrur Razi-nya; Al-Thabarsi di dalam Majma al-Bayan-nya, dan Ayatullah Makarim Syirazi di dalam tafsir singkatnya.

3. Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 30, Surah Al-Kautsar.

4. Abu Muhammad Ordoni, Fatima The Gracious, Ahlul Bait Digital Library. Menurut sejarahwan lainnya, Bani Umayyah punah (kecuali beberapa orang yang melarikan diri ke Andalusia Spanyol) setelah Bani Abassiyah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah. Segera setelah perebutan kekuasaan itu Bani Abassiyah membantai habis seluruh anggota keluarga Bani Ummayah. Tidak hanya itu, kuburan para tetua Bani Umayyah, termasuk kuburan Muawiyah dan Jazid bin Muawiyah, dibongkar dan tulang belulangnya dibakar.

5. Shahih Bukhari Jil. 6, hadits no. 490. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Al-Hakim, Ibn Jarir, dan Al-Suyuthi di dalam Durr al-Mantsur-nya.

6. Ibid, Jil. 9, hadits no. 533

7. Ibid, Jil. 4, hadits no. 375

Tentu saja maksud Anas bin Malik dengan kata-kata “Namun kami tidak bersabar” berhubungan erat dengan pesan terakhir Rasulullah Saw saat Hajji Wada’. Saat itu Rasulullah Saw berpesan, “Kiranya telah dekat saatnya aku dipanggil (oleh Tuhanku) dan aku segera memenuhinya. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kalian al-Tsaqalain (2 perkara yang berharga) Kitab Allah dan ‘Itrah, Ahlul Baitku. Kitab Allah adalah tali yang terbentang daripada langit ke bumi dan ‘Itrahku Ahlu l-Bait. Sesungguhnya Allah SWT memberitahuku tentang kedua-duanya. Sesungguhnya kedua-duanya tidak akan berpisah sampai dikembalikan kepadaku di (telaga) al-Haudh. Maka kalian jagalah baik-baik kedua peninggalanku itu.” (Hadits Riwayat Ahmad bin Hanbal di dalam Musnadnya dari Sa’id al-Khudri. Sedangkan Tirmidzi, Al-Hakim dan Al-Thabari juga meriwayatkannya namun dari Zaid bin Arqam)

8. Thabrani juga meriwayatkan hadits serupa dari Sayyidah Fatimah Az-Zahra as. Thabrani juga meriwayatkan dari Umar dengan lafadz yang berbeda: “…Setiap anak penisbatan keturunan mereka ikut sang ayah, kecuali putra Fatimah. Akulah ‘ishbat (marga) mereka sekaligus ayah mereka!” Al-Hakim juga meriwayatkan hadits ini di dalam kitab haditsnya Mustadrak Al-Shahihain Jil. 3 hlm. 54.

9. Lihat Fathul Bari 7:94

- Tirmidzi, Al-manaqib Bab Manaqib al-Hasan wal Husain Jil.5 hlm. 616, hadits no. 3773.

- Abu Dawud misalnya di dalam kitabnya : Sunan Abu Dawud, Bab. 31, hadits no. 4276; Bab 35, hadits no. 4645.

- Al-Nasaiy 3 : 107 dalkam Al-Jumu’ah Bab : Khutbah Pemimpin Kepada Rakyatnya di atas mkimbar.

- Thabarani hadits no. 2588, 2592, 2593.

- Ahmad hadits 5:38, hadits no. 44, 49, 51.

Sunday 22 November 2009

Perjuangan Hidup Rakyat Eropa: Hancurkan Perjanjian Lisbon


Oleh Mike James: "The Fight Of Our Lives: Destroying The Lisbon Treaty"
Dimuat di situs truthseeker.co.uk, 10 November 2009


David Cameron, pemimpin partai konservatif, sesuai perkiraan telah melanggar janjinya kepada rakyat Inggris untuk memberi kesempatan rakyat Inggris menerima atau menolak melalui sebuah referendum atas Perjanjian Lisbon (perjanjian yang semakin mengintegrasikan Uni Eropa menjadi negara super sekaligus mengeliminasi identitas bangsa Inggris dan bangsa-bangsa Eropa anggotanya). Pemaksaan legislasi ini dimaksudkan untuk menempatkan seluruh rakyat Eropa ke dalam penjara untuk selamanya.

(Blogger: Negara super seperti Uni Eropa dan dalam tahap lebih kecil adalah ASEAN, NAFTA, APEC dll adalah sebuah rakayasa pembentukan negara-negara super yang selanjutnya akan saling berintegrasi menjadi negara global dimana kepentingan kapitalis yahudi menjadi pemerintahnya. Dalam negara super dibentuk undang-undang, pengadilan, mata uang, pemerintah, parlemen, dan polisi/tentara baru yang menyingkirkan undang-undang, pengadilan, mata uang, pemerintah, parlemen, dan polisi/tentara asli masing-masing negara anggota. Semua lembaga baru itu dibentuk tanpa melibatkan rakyat masing-masing negara anggota melainkan oleh para elit penguasa negara-negara anggota)

Cameron, sebagaimana Tony Blair dan Gordon Brown, adalah pengkhianat bangsa Inggris yang mayoritas menginginkan Inggris menarik diri dari pemerintahan zionis model Uni Sovyet bernama Uni Eropa. Saya pernah bekerja di daerah Westminster (tempat parlemen Inggris berlokasi) dan saya sangat mengetahui adanya tiga tiang lampu di daerah itu dimana orang-orang akan menyiapkan tali untuk menggantung penjahat perang Tony Blair, pembohong Gordon Brown dan pengecut oportunis David Cameron.

Waktu untuk berdebat telah usai. Tidak pernah ada perdebatan yang sebenarnya. Demokrasi, jika kita bisa melihatnya secara benar, telah mengkhianati rakyat Inggris dan Amerika. Ini hanya menjadi alat kepentingan lobby yahudi dan sistem perbankan internasional mereka yang keji.

Kita, yang mencoba mengatakan kebenaran, seringkali justru difitnah sebagai penyebar kebencian. Rakyat telah menderita di balik angan-angan bahwa pengetahuan dan informasi (akan kondisi sebenarnya) akan membebaskan mereka. Banyak orang yang mengatakan, "Rakyat telah mulai sadar. Mereka mengetahui kebenaran. Mereka akan bangkit dan semuanya akan segera bebas."

Tapi berapa lama kita harus menunggu dengan berbicara saja?

Kita telah mengetahui banyak kebenaran. Kita mengetahui bahwa serangan WTC 9-11 adalah rekayasa. Kita mengetahui Protocols of Zion, tidak peduli dengan klaim kebohongan atau bukan, segalanya "matching" dengan yang disebutkan dalam dokumen itu. Kita berbicara, mengeluh, menangis di forum-forum debat-debat tanpa akhir, terus bermimpi adanya revolusi nasionalis yang akan membebaskan kita dari kejahatan zionis dan perangkatnya, Marxist Soviet European Union.

Seperti teman saya, patriotis dari Australia DR. Fredrick Toben, saya telah berjuang di garis depan. Sampai saat ini saya masih sering menanggung sakit dari serpihan peluru yang masih bersarang di tubuh saya yang ditembakkan oleh agen inteligen Inggris di Frankfurt tgl 22 Mai 1997. Seorang polisi anti teror Jerman pernah menyumbat mulut saya dengan pistol, namun kekuasaan Tuhan telah membuatnya lari terbirit-birit setelah saya menatap wajahnya dengan tajam. Saya menentangnya untuk menarik pelatuk, tapi ia justru menangis.

Saya membenci kekerasan. Saya muak dengan ritual pemujaan setan berdarah oleh orang-orang yahudi zionis terhadap rakyat saya serta keutungan yang diperoleh para pemuja perang. Saya selalu menjadi orang yang pasif. Selama menjalani karier sebagai wartawan saya telah melihat dengan mata sendiri anak-anak tewas mengenaskan di jalanan dikerubuti lalat. Kondisi mengenaskan mayat-mayat yang tak tergambarkan. Tragedi lebih besar dialami orang tua dan keluarga yang ditinggalkan.

Saya kekanakan, tapi saya adalah saudara dari jutaan anak-anak cantik Eropa Amerika, Celts, Irish, Scots, Anglo-Saxons, Teutonic Germany. Hak apa yang mencegah saya untuk berperang demi mereka? Hak apa yang bisa saya klaim untuk mengatakan: "Saya mengharapkan tidak lebih dari hidup tenang dan persetan dengan mereka yang lahir di sisi lain dunia yang kelam.”

Cameron, Blair, Brown, Obama, dan Netanyahu. Para lelaki yang bertanggungjawab atas terciptanya holocoust terbesar yang pernah terjadi di dunia: pembunuhan besar-besaran terhadap bayi-bayi dalam kandungan (aborsi) kulit putih. Mereka membenci kita (kulit putih) sebagaimana tertulis di Georgia Guide Stones (Blogger: prasasti batu misterius di Georgia, Amerika. Bertuliskan seruan untuk mengeliminir penduduk dunia hingga tinggal 500 juta manusia "terbaik"). Namun mereka membuat kesalahan. Dan karena Tuhan bersama kita, saya akan berkata sebagaimana dikatakan Kristus: "Lawanlah iblis, maka ia akan lari!"

Perjanjian Lisbon, ditandatangani, dijaga dan dilaksanakan oleh kaki tangan iblis, adalah hukuman mati bagi rakyat Eropa. Saya telah meninggalkan pasifisme saya. Kewajiban saya adalah berperang. Saya tidak ingin melihat anak keturunan saya tewas mengenaskan di jalanan dikerubuti lalat. Saya harus perperang untuk mengakhiri pemerintahan zionis yang menciptakan holocoust terhadap rakyat saya. Saya tidak akan mentolerir "konstitusi" apapun yang menciptakan pemerintahan pembunuh model Sovyet terhadap rakyat saya, sebagaimana Uni Eropa.

Mereka melucuti kita dengan mendoktrin kita untuk menjadi bangsa pemalu. Dan jika kita bangsa kulit putih menyuarakan hak-hak kita sebagai minoritas (17% dari total penduduk dunia), kita dihentikan dengan tuduhan: rasis, anti-semit, intoleren, bigot, ultra nasionalis dlsb. Mereka menawan kita dan menekan keras-keras. Kita mengeluh karena telah menjadi ras monyet yang menyerah.

Saya muak dengan ini semua. Saya telah mendengar banyak pembicaraan tentang revolusi nasional. Dan kini saatnya bangkit melawan. Anda bisa bertaruh bahwa saya adalah orang pertama yang akan mereka bunuh. Saya akan mati dalam satu tahun mendatang karena saya sedemikian marahnya menentang mereka, namun saya tidak peduli lagi.
Namun saya ingin Anda dan anak keturunan kita tetap hidup dan tumbuh dalam dunia yang memungkinkan mereka menjadi apa yang mereka inginkan. Dunia kebebasan. Dunia tanpa rasa takut. Dunia tanpa mesin pembunuh zionis. Dalam konteks perlawanan tanpa kepemimpinan seperti sekarang, pilihan ada pada diri Anda, dan Anda akan merasa sendirian.

Jangan dengarkan apa perkataan saya. Saya hanya seorang manusia biasa. Tapi dengarkan suara hati Anda, dan bertindaklah menurut pertimbangan Anda.

Kita, keturunan bangsa Inggris, akan memimpin perjuangan ini. Kita harus menolak secara keras Perjanjian Lisbon sebagaimana menolak cetak biru Negara Komunis Amerika Utara (NAFTA). Kita akan bangkit. Kita akan menjadi semakin militan seiring waktu dan para penguasa itu akan semakin ketakutan.

Waktu tidak lagi berpihak kepada mereka dan kini kita harus berlomba melawan waktu.

Tidak lagi berupa garis pembatas yang tipis yang memisahkan kita dengan para pengkhianat di Westminster karena tidak ada satu polisi dan tentara Inggris yang patriotis yang akan berani menembak mati rakyat sendiri. Namun Perjanjian Lisbon akan mengirimkan polisi dan tentara dari Rumania, Hongaria atau NATO yang tidak akan segan-segan menembak mati rakyat Inggris. Ini hanya salah satu dampak kecil dari Lisbon Treaty.

Cameron, Brown, Blair dan semua pengkhianat itu telah menjadi kaki tangan pemerintahan global Tata Dunia Baru dengan bayaran murah. Tiang lampu di Westminster telah menunggu untuk menjadi gantungan mereka. Saya pun telah menyiapkan talinya. Anda hanya perlu membantu saya mengikatkannya. Dan Anda rakyat Inggris, akan menikmati kebebasan.


Michael James, seorang patriot Inggris, mantan wartawan yang blacklist oleh media-media massa utama. Sejak tahun 1992 tinggal di Jerman.

Ksatria Templar dan Penerusnya Saat Ini


Ksatria Templar adalah sebuah fenomena sejarah yang sangat unik dan menarik. Hanya sebuah sekte agama Kristen yang didirikan oleh beberapa ksatria tentara salib pada masa Perang Salib I di abad 11, Templar berubah menjadi penguasa de facto Eropa selama dua abad, menjadikan para raja dan bangsawan sebagai "bawahan". Mereka menguasai secara mutlak bisnis perbankan, perdagangan, jasa transportasi selain menguasai properti berupa tanah dan kastil terbesar di Eropa. Mereka hanya bertanggungjawab kepada Sri Paus.

Menyusul pendudukan Jerussalem oleh orang-orang Islam, kaum kristen di Eropa bangkit fanatismenya. Namun baru setelah Peter the Hermit dan puluhan ribu pasukan petani-nya yang diikuti oleh wanita dan anak-anak, tewas menyedihkan tanpa pernah sampai di Jerussalem (sebagian besar di antaranya dibunuh oleh pasukan Byzantium), Sri Paus Urbanus II, para raja dan bangsawan baru Eropa baru tergugah untuk mengirimkan pasukan "pembebas" Jerussalem yang disebut juga tentara salib atau crusader.

Pada tahun 1095, Paus Urbanus II mengirimkan pasukan besar crusader di bawah komando Godefroi de Bouillon, Duke of Lower Lorraine, untuk merebut Jerussalem dari tangan orang-orang Islam. Pasukan ini berhasil menjalankan misinya dan menguasai Jerussalem dan sekitarnya. Oleh pasukannya dan atas restu Sri Paus, Godefroi yang merupakan seorang keturunan yahudi, kemudian diangkat menjadi Raja Jerussalem dan bertahta di masjidil Aqsa di dalam kompleks Kuil Sulaiman.

Setelah kematian Godefroi tahun 1099, sembilan ksatria Perancis mendirikan ordo Templar dengan tujuan utama melindungi peziarah kristen di Jerussalem. Ordo ini kemudian mendapat kepercayaan penuh Raja Jerussalem yang baru, Baldwin of Boulogne, untuk menjadi pengawal komplek Kuil Sulaiman.

Sebelum terusir dari Jerussalem oleh Sultan Salahuddin Ayyubi, para Templar, demikian cerita yang masih kontroversial, menemukan harta karun yang tersimpan di bawah kuil sejak jaman Raja Sulaiman. Harta karun ini tidak saja berupa emas dan perak dengan jumlah tak terkira, namun juga peninggalan-peninggalan bersejarah paling berharga seperti artifak kitab-kitab kuno suci Injil dan Taurat hingga batu tablet Musa tempat diukirnya 10 perintah Tuhan kepada Musa.

Sekembalinya ke Eropa tahun 1128, Ordo Templar menjadi ordo yang paling berpengaruh, berkat harta karun Raja Sulaiman yang mereka temukan. (Keberadaan harta karun ini terkonfirmasi oleh dokumen kuno "Dead Sea Schrolls" yang berhasil diterjemahkan oleh Universitas Manchester tahun 1956). Pada tahun itu, melalui Council of Troyes di Troyes Perancis yang dipimpin oleh St Bernard dan dihadiri utusan Paus, Ordo Templar diresmikan sebagai ordo resmi agama Kristen. Kemudian pada tahun 1139 Paus Innocent mengeluarkan dekrit yang menyatakan Ordo Templar bebas dari semua kekuasaan kecuali kekuasaan Paus. Sebagai konsekwensinya, Templar mendapatkan wilayah kekuasaan yang terbentang antara Inggris hingga Palestina dan sebagian besar properti yang berada di dalamnya. Raja Inggris Henry I segera memberikan hadiah besar-besaran kepada Templar dan Raja Spanyol Alfonso menyerahkan 1/3 wilayahnya untuk Templar.

Namun kekuatan sebenarnya yang dimiliki oleh Ordo Templar adalah kekuasaannya sebagai pemegang monopoli perbankan. Dengan kekayaan yang dimilikinya, para raja dan bangsawan tidak lebih sebagai orang miskin di hadapannya. Selain kewajiban membayar pajak kepada ordo Templar, para raja dan bangsawan juga terjerat dalam praktik riba yang dilakukan Templar.

Yah, meski secara resmi Templar adalah ordo agama Kristen yang melarang riba, Templar pada kenyataannya adalah sekte bid'ah penyembah berhala. Secara diam-diam mereka masih mempraktikkan ritual-ritual kuno penyembahan berhala yang pernah dilakukan bangsa-bangsa Mesir dan Babilonia dan ditiru oleh orang-orang yahudi moyang mereka. Yah, mereka adalah keturunan yahudi parisi dan saduki yang telah membunuhi nabi-nabi dan berusaha menyalibkan Nabi Isa. Mereka berbeda dengan yahudi essene (nashara) penyembah Tuhan yang Esa.

Karena kekuasaannya yang luar biasa yang diperoleh tiba-tiba itu membuat para raja dan bangsawan menaruh iri kepada mereka. Sri Paus dan para pendeta pun akhirnya mengetahui penyimpangan agama para Templar. Apalagi karena kemudian disadari bahwa agama bid'ah seperti Templar telah menyebar bak jamur di musim hujan. Selain Templar, masih terdapat beberapa sekte kristen bid'ah lainnya seperti sekte cistercian, sekte cathary, serta beberapa ordo fremason seperti Brotherhood of the Third Degree, Children of Father Soubise.

Pada tahun 1208 Paus Innocent III mengirimkan 30.000 pasukan kepausan untuk membasmi sekte-sekte kristen bid'ah di Languedoc, Perancis, yang menjadi basis utama sekte-sekte bid'ah tersebut. Pada tahun 1244 misi penghancuran sekte-sekte bid'ah di Languedoc selesai, namun sampai saat itu sekte Templar masih belum tersentuh. Baru pada tahun 1307 Raja Perancis Philip IV dan Paus Clement V menyerang dan menghancurkan Templar di seluruh Eropa.

Namun Templar tidak hancur sama sekali. Mereka kemudian bergerak di bawah tanah, atau berubah bentuk menjadi ordo-ordo baru seperti Knights Hospitaller yang berhasil membangun bisnis perbankan Swiss hingga eksis sampai kini. Ordo-ordo samaran lainnya di antaranya adalah, Teutonic Knights.

Dalam penyamarannya, para Templar terus aktif menjalankan misinya. Mereka mendorong gerakan protestan untuk memecah agama kristen. Mereka memprovokasi raja-raja untuk melawan Paus. Dan akhirnya pada tahun 1789 mereka sukses menggerakkan Revolusi Perancis yang selain berhasil membalaskan dendam terhadap raja Perancis, juga menghancurkan institusi gereja katholik.

Amerika di Afghanistan: Membayar Taliban


Perjanjian rahasia antara Inggris dan Jerman dalam Perang Dunia II (Jerman menjamin tidak menyerang Oxford dan Cambridge dan sebaliknya Inggris tidak menyerang Lembah Ruhr) adalah di luar pemikiran orang kebanyakan. Namun perjanjian rahasia antara Amerika dan Taliban dimana Amerika membayar Taliban untuk "jasa keamanan" transportasi logistik perangnya, jauh di luar pemikiran orang.

Pada tgl 29 Oktober 2001, saat regim Taliban penguasa Afghanistan tengah mendapat serangan gencar dari pasukan NATO, dubes regim tersebut di Pakistan mengadakan konperensi pers yang menghebohkan di Islamabad. Duduk di samping sang dubes adalah penterjemah Ahmad Rateb Popal, yang seperti sang dubes mengenakan pakaian tradional Afghanistan dan berjanggut panjang. Ia mengenakan penutup mata warna hitam menutupi mata kanannya, dan cacat di kedua tangannya karena perang.

Namun Popal bukan seorang mujahidin Taliban biasa. Pada tahun 1988, atau setahun sebelum Rusia menarik diri dari Afghanistan, Popal ditahan oleh polisi Amerika karena menyelundupkan lebih dari sekilo heroin. Arsip pengadilan menyebutkan ia dilepaskan dari penjara pada tahun 1998.

Kini, tahun 2009, Afghanistan dipimpin oleh Presiden Hamid Karzai, mantan pegawai perusahaan minyak Amerika yang juga saudara sepupu Popal. Popal pun berubah penampilan, tidak ada lagi jenggot panjang melainkan rambut klimis dan pakaian necis. Ia adalah seorang pengusaha sukses sebagaimana saudaranya Rashid Popal, yang juga pernah dipenjara di Amerika karena menyelundupkan heroin tahun 1996.

Popal bersaudara menjalankan perusahaan konglomerasi Watan Group di Afghanistan yang bergerak di bidang telekomunikasi, logistik, yang paling penting adalah jasa keamanan. Watan Risk Management (WRM), perusahaan jasa keamanan milik Popal bersaudara adalah satu dari sedikit perusahaan sejenis di Afghanistan yang mendapatkan rejeki melimpah dari operasi militer Amerika di Afghanistan. Personil Watan Risk Management terdiri di antaranya para mantan tentara Inggris, sebagian dari satuan elit Special Services (SS). Salah satu tugas yang diemban WRM adalah mengawal konvoi truk pembawa perlengkapan militer Amerika antara Kabul dan Kandahar.

Selamat datang di bazar kontrak militer masa perang di Afghanistan dimana mantan agen inteligen CIA dan M16 serta mantan personil militer NATO bergandengan tangan dengan para mantan mujahidin untuk meraup keuntungan bisnis perang yang luar biasa menggiurkan.

Dalam salah satu bisnis ini diketahui bahwa para kontraktor militer swasta seperti WRM telah membayar para gerilyawan Taliban untuk melindungi keamanan konvoi militer Amerika. Ini kenyataan yang menggelikan: Amerika membayar musuh yang telah membunuhi tentaranya. Dan ironi ini semakin besar saja mengingat jumlah yang dibayarkan Amerika untuk urusan ini sangatlah besar.

"Itu adalah sumber penghasilan utama Taliban," aku seorang pejabat militer Afghanistan. Para pejabat militer Amerika di Afghanistan sendiri mengakui sekitar 10% dari nilai kontrak yang dikeluarkan untuk perusahaan penyedia jasa keamanan swasta seperti WRM yang totalnya mencapai ratusan juta dolar (triliunan rupiah) setahun, jatuh ke tangan Taliban.

Mengetahui kondisi ini berjalan membuat kita bisa bisa mengetahui siapa sebenarnya yang menang perang dan siapa yang kalah. Dan satu tempat yang tepat untuk mengetahui hal ini adalah NCL Holdings.

Seperti perusahaan Popal, NCL adalah perusahaan kontraktor penyedia jasa keamanan di Afghanistan. Satu hal yang membuat perusahaan ini terkenal, selain kuantitas pekerjaan yang dilakukannya, adalah pemiliknya, Hamed Wardak. Ia kelahiran Amerika, anak dari menteri pertahanan Jendral Rahim Wardak yang juga mantan pejuang mujahidin.

Pada awal tahun ini perusahaan ini, meski tanpa pengalaman menjalankan bisnis transporatasi, mendapatkan kontrak untuk mengangkut perbekalan militer Amerika di Afghanistan yang berserak di berbagai wilayah. Awalnya nilai kontrak tersebut tidak terlalu besar. Namun seiring dengan gerakan ofensif pasukan NATO serta munculnya doktrin baru "uang adalah sistem persenjataan", Amerika meningkatkan nilai kontraknya secara berlipat ganda hingga 600%, untuk NCL dan lima perusahaan transportasi lainnya.

Nilai kontrak keseluruhan dari proyek tersebut adalah $2,2 miliar (setara sekitar Rp 22 triliun lebih) dan masing-masing kontraktor mendapat nilai kontrak $360 juta (setara sekitar Rp3,6 triliun). Nilai kontrak tersebut setara dengan 10% GDP Afghanistan.

Semua itu adalah dalam rangka menjaga personil militer Amerika tetap bertahan dalam kerasnya medan perang Afghanistan. "Kami menyuplai segalanya untuk pasukan termasuk kertas toilet, air bersih, bahan bakar, senjata, dan kendaraan," kata seorang eksekutif perusahaan transportasi yang berasal dari Amerika.

Pusat logistik pasukan Amerika adalah di pangkalan udara Bagram, satu jam perjalanan di sebelah utara Kabul. Dari sini konvoi panjang kendaraan penyuplai bergerak menuju medan perang di seluruh penjuru negeri. Namun tidak semudah itu. Konvoi-konvoi itu harus melalui wilayah-wilayah yang dikuasai gerilyawan Taliban. Dan satu-satunya jalan untuk menjamin konvoi-konvoi itu aman, para gerlyawan itu harus dibayar. "Pada dasarnya kami membayar Taliban untuk tidak menembaki kami. Uangnya berasal dari Departemen Pertahanan," kata seorang komandan militer Amerika.

Mike Hanna, seorang eksekutif perusahaan transportasi Amerika yang pernah menjadi kontraktor di Afghanistan dan tahun ini kalah tender mengatakan, "Kami membayar sejumlah uang kepada penguasa-penguasa wilayah. Jika tidak membayar, maka sudah pasti konvoi kita diserang," katanya. Fee yang harus dibayarkan untuk "jasa keamanan" itu berbeda-beda tergantung jalur yang dilalui. "Tergantung pada jumlah kendaraan konvoi dan barang yang diangkut. Biasanya dengan 10 kendaraan truk, kami membayar $8.000 (setara sekitar Rp 80 juta)." Fee paling mahal dikenakan para gerilyawan jika barang yang diangkut berupa bahan bakar atau perlengkapan militer.

Terkadang konvoi-konvoi itu menolak membayar tuntutan gerilyawan dan melawan. Namun karena peraturan hanya membolehkan pengawal membawa senjata laras panjang, hal itu berakhir dengan malapetaka bagi konvoi. "Gerilyawan menembaki kami dengan roket dan granat dari jarak 1 km. Kami hanya dipersenjatai dengan AK-47. Saya membawanya satu, cukup untuk bunuh diri jika perlu," kata seorang pengawal konvoi.

Kondisi seperti ini sebenarnya sangat tidak diinginkan oleh pemerintah Afghanisan maupun NATO karena justru memperkuat Taliban dan melemahkan pasukan NATO.

"Pada dasarnya semua jasa pengawalan dilakukan oleh Taliban. Karena pemerintahan yang lemah, semua orang harus membayar Taliban," kata seorang eksekutif perusahaan pemegang kontrak asal Amerika yang menyarankan agar Amerika membuat perjanjian langsung dengan Taliban mengenai masalah itu agar ongkos yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

Kembali ke Watan Risk Management (WRM), perusahaan yang dimiliki oleh sepupu presiden Hamid Karzai, Popal bersaudara. Perusahaan ini menguasai jalur transportasi paling strategis di Afghanistan yang menghubungkan Kabul dengan Kandahar. Satu-satunya alasan mengapa perusahaan ini yang dipercaya menguasai jalur strategis ini adalah karena Popal bersaudara memiliki kedekatan dengan para komandan Taliban di daerah ini.

Komandan tertinggi Taliban di wilayah ini adalah Rahullah, seorang komandan eksentrik. Selain mengenakan pakaian tradisional, ia juga mengenakan aksesoris produksi barat yang mahal seperti jam tangan Rolex. Untuk setiap truk yang melintasi jalur ini, Ruhullah mengenakan tarip sebesar $1.500, atau lebih dari Rp 15 juta.

Bahkan NCL, perusahaan milik menteri pertahanan, diharuskan membayar. NCL membayar hingga $500.000 per-bulan kepada WRM selaku penguasa jalur. Selanjutnya WRM membagi 10% sampai 20% darinya untuk Ruhullah.

"Bagi kami kondisi ini berarti kekalahan. Tapi bagi saya ini adalah kenyataan yang harus diterima. Membayar musuh sembari berkata, hai jangan ganggu kami. Saya tidak menyukainya, tapi inilah kenyataannya," kata seorang komandan tentara Amerika.

Sunday 15 November 2009

Tembok Berlin? Itu sih Kecil!




“If we kill a Gentile who has sinned or has violated one of the seven commandments, there is nothing wrong with the murder.” – Rabbi Yitzhak Shapiro, dalam buku “King’s Torah”.


Tanyakan kepada kebanyakan orang, terutama yang sudah cukup dewasa pada akhir tahun 1980-an, mengenai "Tembok Berlin". Mereka pasti akan dapat menjawab dengan mantap apa itu "Tembok Berlin" karena saat diruntuhkan, beritanya menyebar ke seluruh penjuru dunia melebihi berita-berita lainnya. Banyak orang bahkan rela mengeluarkan segepok uang untuk membeli kepingan tembok tersebut sekedar untuk "kenang-kenangan" atau sekedar untuk kebanggan diri pernah terlibat dalam peristiwa sejarah yang terkenal.

Tapi tanyakan kepada semua orang apa itu Tembok Pemisah di Palestina? Kebanyakan orang tidak mengetahui apa itu. Padahal tembok buatan Israel yang difungsikan untuk memecah belah wilayah Palestina dan memenjarakan penduduknya itu jauh lebih besar, lebih tinggi dan panjang daripada Tembok Berlin.

Tembok Berlin terkenal dengan keangkerannya karena telah menelan nyawa belasan warga Jerman yang berusaha menerobosnya demi bertemu dengan sanak keluarganya. Tembok Pemisah jauh lebih banyak menelan korban warga Palestina yang beruaha menerobosnya. Beberapa di antara mereka tewas ditembak pasukan penjaga Israel hanya karena warga Pelestina tersebut berusaha membawa kerabatnya yang sakit keras ke rumah sakit terdekat.

Mengapa media massa jarang memberitakan Tembok Pemisah yang masih eksis dan terus menerus memakan korban, sementara mereka lebih suka menulis tentang Tembok Berlin, sejarah yang sudah berlalu 20 tahun lalu. Inikah yang disebut dunia dengan pers bebas? Atau dunia dengan pers yang dikendalikan sekelompok kepentingan tertentu?

Ketidak adilan ini kini bahkan telah sampai pada tahap "kegilaan" dimana kita terus-menerus dijejali dengan cerita masala lalu tentang kekejaman Nazi Jerman terhadap orang-orang Yahudi, terutama melalui film-film Hollywood seperti “Defiance“, "Basterd", "Sophie’s Choice", "Shindler’s List", "The Pianist" dll. Sementara rakyat Pelestina yang saat ini tinggal dalam kamp-kamp tawanan raksasa dikelilingi Tembok Pemisah, luput dari perhatian.

Gambar-gambar di atas menggambarkan betapa orang-orang yahudi memperlakukan rakyat Palestina jauh lebih kejam dibandingkan perlakuan Jerman kepada mereka.

Gambar pertama searah jarum jam: Seorang gadis kecil Palestina terkubur hidup-hidup oleh reruntuhan rumahnya akibat pemboman membabi buta Israel terhadap wilayah Gaza awal tahun ini. Ekspresi kebencian orang yahudi terhadap orang Arab yang telah mereka rampok rumah, tanah dan seluruh harta bendanya. Orang-orang yahudi Israel diijinkna memiliki senjata api hanya untuk digunakan menembaki rakyat Palestina. Seorang warga Palestina ditembak oleh warga Israel dan mayatnya dilemparkan ke dalam kereta dorong material seperti mayat binatang.

Gambar kedua: tentara Israel menangkap seorang warga Palestina. Setelah dilucuti, warga sipil yang tidak berdaya itu digeletakkan di aspal dan ditembak kepalanya dari jarak dekat. Untuk menutupi kejahatannya tersebut kemudian polisi Israel mengeluarkan robot penjinak bom seolah-olah warga Palestina tersebut adalah seorang teroris.

Namun semua cerita itu tidak dapat menandingi kekejaman "Kapten R" seorang perwira tentara Israel di daerah pendudukan Israel di Palestina belum lama berselang. Setelah menembak jatuh seorang gadis kecil Palestina hanya karena salah jalan, sang kapten berjalan mendekati gadis malang yang tengah tergeletak mengerang kesakitan. Dari jarak dekat sang kapten menembak kepala sang gadis malang, dua kali. Peristiwa ini disaksikan oleh puluhan saksi warga Palestina maupun para tentara Israel sendiri. Tapi sang kapten bebas dari tuduhan pembunuhan.

SURAT TERBUKA AYATULLAH MAKARIM SYIRAZI KEPADA ULAMA WAHABI


Dari blog "Somewhere Over The Rainbow"
Oktober, 2009




Beberapa bulan yang lalu terjadi peristiwa yang sangat aneh dan langka di sebagian negara-negara Islam. Pada tanggal 16 Dzul Qa’dah 1427 H sebuah kelompok yang terdiri dari 38 ulama dan dosen menandatangani sebuah deklarasi. Ulama dan dosen Wahabi ini berasal dari universitas Ummul Qura dan universitas Malik Su’ud serta sebagian kecil dari sebagian wilayah Arab Saudi lainnya.

Deklarasi itu adalah fatwa untuk membunuh orang-orang Syi’ah Irak dan Syi’ah seluruh dunia! Mereka menuduh orang-orang Syi’ah adalah Rafidhi Safawi, sekutu Amerika dan pelindung Israel yang membunuhi orang-orang Ahli Sunah.

Pada poin pertama dari deklarasi itu, setelah pendahuluan, perlu adanya mobilisasi terhadap media-media Arab untuk menyampaikan kepada seluruh kaum muslimin di dunia bahwa “Syi’ah itu berbahaya, Syi’ah harus dicitrakan membunuh orang-orang Ahli Sunah, Tunjukkan bahwa orang-orang Ahli Sunah adalah orang-orang yang dianiaya“. Deklarasi ini menyebutkan bahwa Syi’ah Irak ingin memecah negara Irak menjadi negara-negara kecil. Kawasan Selatan yang kaya milik Syi’ah, Utara dikuasai oleh Kurdi dan kawasan kecil di pusat Irak menjadi milik Ahli Sunah. Dalam lanjutannya disebutkan bahwa apa yang diambil secara paksa, maka harus direbut secara paksa juga. Perang adalah pilihan pertama dan Irak harus direbut dari Syi’ah. Bahkan orang-orang Kurdi juga harus dikeluarkan dari Irak.

Pada poin kedua disebutkan bahwa para pemikir dan ulama harus dimaksimalkan untuk berbicara di masjid dan pertemuan-pertemuan khusus atau umum. Mereka harus menjelaskan hakikat yang selama ini tersembunyi. “Mereka harus menekankan kemazluman Ahli Sunah agar orang-orang Ahli sunah bangkit melawan Syi’ah”.

Pada poin ketiga diserukan kepada seluruh orang-orang Ahli Sunah untuk membantu Ahli Sunah Irak sekuat tenaga, baik uang maupun persenjataan.

Poin keempat meminta kepada seluruh kelompok-kelompok Ahli Sunah di Irak untuk bersatu demi menghadapi Syi’ah. Istilahnya adalah menghadapi taghut Amerika, Rafidhi dan sekutu mereka. Ketiga kelompok ini harus dihancurkan. Maksud dari sekutu mereka adalah orang-orang Kurdi dan sebagian orang-orang Ahli Sunah yang moderat.

Poin kelima menyebutkan agar tidak boleh putus asa untuk menyebarkan semangat ini. Dalam masalah ini harus aktif. Karena masa kebatilan hanya sesaat, sementara kebenaran akan kekal hingga hari kiamat.

Belum pernah dalam sejarah Islam, ada fatwa yang semacam ini. Memerintahkan untuk perang saudara sesama muslim dan membunuh orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat. Syi’ah sendiri meyakini bahwa mengalirkan darah seorang muslim; baik itu Syi’ah maupun Sunni, adalah sebuah dosa besar yang tidak terampuni.

Sekalipun ancaman semacam ini ada, Kami tidak pernah takut sedikit pun. Di hadapan sikap dan aksi kekerasan yang tidak manusiawi ini, kami mengulurkan tangan persaudaraan. Kami akan mengatakan kepada mereka: “Saudaraku! Kalian telah salah jalan. Musuh kita orang lain”. Bila kalian tetap ingin menjalankan rencana kalian, niscaya Islam tidak tersisa lagi. Sebagai saudara, kami ingin menasihati kalian: “Lebih dari ini jangan lagi kalian rusak Islam ini!” Jangan kalian memperkenalkan Islam sebagai agama kekerasan dan hanya milik orang-orang bodoh!

Terlepas dari semua itu, kenyataan keji dan berbahaya ini harus dipikirkan oleh semua kaum muslimin. Ada baiknya bila merenungkan beberapa poin berikut:

1. Deklarasi ini mengajak untuk membunuh saudara sendiri dan ratusan juta jiwa kaum muslimin. Deklarasi ini telah membunyikan tambur peperangan. Di seluruh dunia, Islam diperkenalkan sebagai agama kekerasan dalam bentuknya yang paling ekstrim. Hari ini, deklarasi ini menunjukkan bahwa musuh paling berbahaya adalah cara berpikir Wahabi ekstrim. Cara pandang yang melihat bahwa Syiah dan Ahli Sunah sama-sama kafir. Yang Islam hanya mereka saja. Ini dapat ditelusuri dalam buku Muhammad bin Abdul Wahhab. Mayoritas Ahli Sunah juga sangat tersiksa menghadapi mereka.

Sangat disayangkan, cara berpikir yang mendahulukan kekerasan sangat menghambat kemajuan Islam di dunia. Bahkan cara berpikir semacam ini menjadi problem besar dunia Islam sekarang. Padahal, dunia saat ini siap menerima Islam. Namun, bila mereka telah dekat dengan Islam, mereka melihat sekelompok kaum muslimin yang hobinya melakukan aksi teror dan tindak kekerasan. Sesaat mereka berbalik dari Islam.

2. Wahabi memperkenalkan Amerika sebagai salah satu dari faktor yang membahayakan stabilitas keamanan di Irak. Kami juga meyakini hal yang demikian. Namun semua tahu bahwa sebagian dari negara-negara Islam secara praktis merupakan sekutu Amerika di Timur Tengah. Orang-orang Amerika dengan bebas bisa berkeliling di negara-negara Arab itu terserah kemauannya. Mengapa Wahabi tidak memerangi mereka? Mengapa Wahabi menerima mereka dengan tangan terbuka, sementara di Irak mereka ingin mengangkat senjata berperang melawan Amerika?

3. Sesuai dengan pernyataan mereka bahwa Rafidhi Safawi adalah sekutu Amerika dan pembela Israel. Apakah mereka dapat memberikan keterangan mana negara Islam yang bertahun-tahun memutuskan hubungannya dengan Amerika dan diembargo? Masyarakat mana di Lebanon yang mampu mengalahkan Israel? Dan siapa yang selama ini mengadakan kerja sama dengan Israel? Ketika Hizbullah berperang melawan Israel, siapa yang mengharamkan segala bentuk bantuan kepada Hizbullah?

4. Apakah orang-orang Ahli Sunah Irak dibunuh oleh Syi’ah, ataukah orang-orang Ahli sunah dan sekutu mereka dari sisa-sisa anggota partai Ba’ts yang membantai orang-orang Syi’ah?

Apakah Ayatullah Sayyid Muhammad Baqir al-Hakim bersama tiga ratus orang di Najaf berasal dari Ahli Sunah?

Apakah lebih dari seribu orang di Kazhimain yang tewas berasal dari Ahli Sunah?

Kematian paling mengenaskan dalam beberapa tahun terakhir ini di Hilla. Di sana tewas 400 orang dan semuanya dari Syi’ah. Apakah pembantaian ribuan orang yang terjadi di Kufah, Karbala, Najaf dan Hilla dilakukan juga oleh orang-orang Syi’ah?

5. Kalian mengatakan bahwa apa yang diambil secara paksa harus direbut kembali secara paksa. Tahukah kalian bahwa pemerintah Irak saat ini terbentuk setelah melalui pemilihan bebas yang diawasi oleh pengawas internasional. Setelah itu dipilih secara demokrasi anggota parlemen, presiden dan perdana menteri. Hal yang belum pernah terjadi di negara Arab Saudi, tempat tinggal kalian. Kalian mengatakan bahwa mereka mengambil kekuasaan dengan kekerasan. Apakah kalian ingin mengatakan bahwa negara kalian adalah negara yang muncul berdasarkan demokrasi?

6. Mungkin akan sangat baik sekali bila kita menengok data statistik yang ada. Irak terdiri dari lebih dari 60 persen Syiah, 20 persen Kurdi sunni dan 20 persen Arab Sunni. Dengan data ini, kalian ingin mengatakan bahwa 20 persen Arab Sunni harus berkuasa atas 80 persen dari jumlah penduduk Irak lainnya? Itupun dengan kekerasan? Selain itu, pekerjaan seperti itu di dunia kini adalah tidak mungkin. Tidak masuk akal dan juga tidak logis. Buat seorang awam saja hal ini tidak masuk akal, bagaimana bisa para ulama dan dosen percaya dengan logika seperti ini?

7. Siapa yang membuat karikatur yang menghina Nabi Muhammad saw?

Siapa yang menulis buku ayat-ayat setan dan siapa yang melindungi penerbitan buku itu?

Siapa yang menganggap Islam sebagai agama kekerasan dan barbar?

Siapa yang menguasai Masjidul Aqsha, kiblat pertama kaum muslimin dan menjadikannya sebagai ibu kotanya? Saat ini, tanah-tanah kaum muslimin di bawah cengkeraman tentara mereka.

Kalian meninggalkan semua itu dan mengobarkan peperangan sesama kaum muslimin yang manfaatnya kembali kepada musuh-musuh Islam.

Apakah rasa cinta kalian kepada agama yang memerintahkan kalian melakukan hal ini?

8. Deklarasi yang kalian tanda tangani bertentangan dengan ayat-ayat al-Quran dan hadis.

Apakah kalian lupa al-Quran mengatakan: “Dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan “salam” kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya)” (Nisa’: 94).

Apa yang membuat kalian ingin membunuh kelompok besar dari kaum muslimin yang beriman sebagai kafir? Mereka yang punya andil besar untuk perkembangan serta kemajuan Islam.

Apakah kalian telah lupa dengan hadis yang disampaikan berulang-ulang oleh Nabi Muhammad saw: “Siapa saja yang mengucapkan dua kalimat syahadat, maka jiwa, harta dan kehormatannya dilindungi”. Mengapa kalian menginjak-injak hadis ini?

Apakah kalian lupa Allah berfirman: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu”. (Anfal: 46). Apakah dengan perang yang ingin kalian kobarkan di Irak yang hasilnya adalah tewasnya kaum muslimin dari kedua belah pihak tidak membuat kaum muslimin menjadi lemah di hadapan musuh Islam?

9. Bila klaim kalian benar, mengapa kalian tidak mengamalkan ayat yang berbunyi: “Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya”. (Hujurat: 9) Mengapa kalian malah mengobarkan perang, padahal pihak lain mengulurkan tangan persahabatan terhadap kalian? Apakah perilaku seperti ini sesuai dengan al-Quran?

Dalam deklarasi yang kalian tanda tangani tersisip sebuah hadis dari Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan dalam buku Sahih Muslim. Nabi Muhammad saw bersabda: “Allah menjanjikan bahwa musuh Islam tidak akan dapat menguasai kaum muslimin. Bila ada masalah yang terjadi, maka itu muncul dari perselisihan kaum muslimin sendiri”!

Kalian menukilkan hadis ini, tapi mengamalkan sebaliknya!

Apakah Nabi Muhammad saw tidak pernah memberikan aturan dalam berperang bahwa ketika berperang melawan kaum musyrikin, anak-anak dan wanita jangan dibunuh. Bagaimana mungkin kelompok dari kalian melupakan aturan Islam yang sangat manusiawi ini, ketika menghadapi sekelompok dari kaum muslimin? Dengan teror, kalian membantai semuanya.

10. Bila sebagian dari kepala-kepala negara Islam tidak mengindahkan aturan Islam ini, masih dapat diterima. Tapi, bila itu tidak diperhatikan oleh orang-orang yang disebut sebagai ulama sangat mengherankan. Mudah-mudahan mereka tidak diperalat oleh pemerintah.

Al-Quran menyebutkan bahwa pembunuhan terhadap seorang muslim mendapat laknat dari Allah, azab ilahi yang sangat pedih dan bakal kekal di neraka. “Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan azab yang besar baginya”. (Nisa’: 93)

Sesungguhnya, ayat ini membuat orang yang mendengarnya bergetar. Bila seseorang menjadi penyebab bagi terbunuhnya ribuan bahkan jutaan kaum muslimin, apa yang bakal diterimanya di hari kiamat?

11. Deklarasi yang kalian tanda tangani menunjukkan bahwa kalian mengidap penyakit buruk sangka kronis terhadap Syi’ah dan pengikut Ahlul Bait. Sumbernya adalah propaganda musuh. Merasa cukup dengan data yang didapat dari isu. Menjadikan perbuatan orang-orang awam sebagai tolok ukur. Tidak pernah melakukan pendekatan dan menghakimi secara in absentia.

12. Kami mengumumkan kepada kalian bahwa ulama Syi’ah siap hadir dalam pertemuan-pertemuan kedua belah pihak ulama. Siap melakukan dialog dan diskusi dalam lingkungan persaudaraan. Ulama Syi’ah siap untuk membuktikan bahwa tuduhan yang selama ini dialamatkan ke Syi’ah hanyalah buruk sangka, propaganda musuh dan perilaku orang-orang ekstrim. Sangat tepat sekali bila dalam pertemuan itu, seluruh dari mereka yang memberikan fatwa untuk membantai semua orang Syi’ah, untuk hadir.

Selama empat tahun setelah lengsernya Sadam, ulama Syi’ah senantiasa mengajak agar semua kelompok dan rakyat Irak untuk tidak terlibat dalam konflik sektarian dan perang saudara. Saat ini, tiba giliran ulama dan pemikir Ahli Sunah untuk mengamalkan kewajiban mereka. Ulama Ahli Sunah harus berani menjelaskan kepada kelompok-kelompok yang tidak sadar ikut dalam skenario perang antara sesama muslim, untuk tidak lagi melakukan hal itu. Jangan sampai kehormatan Islam yang ada ini semakin jatuh di mata dunia. Dan yang lebih penting lagi, agar jangan sampai terulang kembali tumpahnya darah manusia tidak berdosa. Jangan sampai mereka mempermainkan hukum Islam yang diterima oleh semua kaum muslimin.

“Ya Tuhan kami! Berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil)”. A’raf: 89)

“Ya Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang”. (Hasyr: 10)

Taliban Boneka CIA?


Saat pertempuran di Afghanistan semakin intensif dan Amerika berencana menambah pasukannya hingga 40 ribu personil lagi, berbagai laporan muncul ke permukaan bahwa pasukan NATO sering bekerjasama dengan gerilyawan Taliban. Di sisi lain hubungan antara pasukan NATO dengan pasukan Afghanistan justru semakin renggang. Insiden saling bunuh antara pasukan Afghanistan dan NATO sering terjadi. Semua itu memberikan bukti bahwa Perang Afghanistan, sebagaimana semua peperangan di dunia, adalah sebuah rekayasa untuk mewujudkan agenda rahasia global tertentu. Dan sebagaimana perkataan aktor Mel Gibson dalam satu insiden yang terkenal, Yahudi berada di balik semua peperangan itu.

Banyak laporan yang muncul bahwa helikopter-helikopter misterius seringkali kedapatan mengangkut pasukan Taliban dan mendaratkannya di sasaran tertentu untuk menciptakan aksi-aksi kekerasan. Saat terkepung helikopter-helikopter tersebut menyelamatkan pasukan Taliban tersebut.

"Saat tentara dan polisi berusaha mengepung Taliban di sebuah desa di distrik Qala-e-Zaal, kami melihat helikopter-helikopter mendarat dengan tim pendukung," kata seorang tentara Taliban. "Mereka berusaha menyelamatkan teman-teman mereka, bahkan dengan mengorbankan pasukan Afghanistan."

Laporan demi laporan tentang pasuan NATO yang mengangkut gerilyawan Taliban muncul di banyak tempat. Hal ini membuat hubungan antara pasukan Afghanistan dan NATO memburuk. Baru-baru ini muncul berita yang dimuat di media-media massa dunia bahwa tentara dan polisi Afghanistan menembak mati tujuh orang pasukan Inggris. Aksi ini kemudian dibalas oleh pembunuhan tujuh pasukan Afghanistan oleh pasukan NATO.

"Peperangan kami melawan Taliban hanya omong kosong belaka. Ternyata teman-teman NATO kita berteman lebih dekat dengan Taliban," kata seorang tentara lain.


PANGKALAN CIA DI PAKISTAN

Pada bulan Februari lalu muncul beberapa laporan mengenai keberadaan pangkalan CIA di Pakistan yang digunakan untuk melakukan serangan udara menggunakan pesawat tak berawak. Mengingat begitu banyaknya serangan pesawat tak berawak terjadi di wilayah Pakistan, tidak bisa dibantah bahwa pemerintah Pakistan mengijinkan Amerika membunuhi rakyatnya sendiri. Laporan-laporan itu juga mengatakan helikopter-helikopter "penolong" Taliban berasal dari pangkalan-pangkalan tersebut.

Pada bulan Mei, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, mengatakan kepada media NBC News bahwa CIA dan dinas inteligen Pakistan ISI telah "menciptakan" Taliban dan masih tetap "membina"-nya.

Namun pada tgl 29 Oktober lalu menlu AS, Hillary Clinton, mempermalukan pemerintah Pakistan dengan mengatakan, "tidak masuk akal jika inteligen Pakistan tidak mengetahui keberadaan para pemimpin Al Qaida dan Taliban." Ia tengah membentuk opini seolah-olah Taliban dan Qaida bukan "bentukan" Amerika.

Pada tgl 28 Oktober polisi Pakistan menangkap empat warga Amerika yang tengah melakukan aksi spionase di Islamabad. Mereka mengenakan pakaian tradisional Afghanistan dan memiliki senjata dan bom ilegal. Dalam kendaraan mereka ditemukan 2 pucuk senjata laras panjang, 2 piston dan 2 granat. Polisi sempat menahan mereka, namun segera dilepaskan setelah seorang menteri menginterfensi penyidikan mereka.

Pada tgl 28 Februari 2009 beberapa diplomat Inggris tertangkap karena membangun kamp latihan perang untuk Taliban. Pemerintah Afghanistan langsung mengusir dua orang diplomat tinggi Inggris.

CIA dan dinas inteligen barat lainnya, melalui gerilyawan Taliban dan Qaida binaanya terlibat langsung dalam aksi-aksi kekerasan yang kini melanda Pakistan.


AGENDA TERSEMBUNYI

Semua peperangan adalah rekayasa untuk memenuhi agenda tertentu. Dan seperti perkataan aktor Mel Gibson dalam sebuah insiden yang terkenal yaitu bahwa yahudi berada di belakang semua peperangan itu. Peperangan digunakan untuk memecah belah, mengalihkan perhatian dan menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.

Dunia dikuasai oleh sekelompok pemilik modal terbesar di dunia. Mereka yang menguasai keuangan global sejak ratusan lalu. Mereka yang pertama membuat uang kertas saat dunia hanya mengenal uang logam emas dan perak. Merekalah yang menguasai sebagian besar penerbitan uang kertas global. Dengan kekuasaannya itu seluruh umat manusia menjadi budak mereka. Jika Anda diberi kewenangan untuk mencetak uang, maka Anda adalah orang berkuasa. Dan jika sebagian besar uang di dunia seperti dollar, pound, mark, dan franc adalah cetakan Anda, maka Anda adalah penguasa dunia.

Dengan kekuasaan itu mereka dapat mengeruk kekayaan dunia tanpa batas. Di luar beban bunga berganda, mereka menggelontori manusia dengan kredit dan kemudian tiba-tiba menarik likuiditas sehingga timbul kresis keuangan. Dan saat harga aset-aset fisik anjlok, mereka memborongnya dengan harga murah.

Tragisnya para penguasa keuangan global itu adalah orang-orang yang tamak dan haus darah. Mereka, yahudi (bukan yahudi pewaris ajaran Musa, melainkan yahudi khazar, sephardin yang sudah bercampur dengan bangsa lain. Orang Palestina lebih berhak mengklaim sebagai pewaris ajaran Musa) dan antek-anteknya adalah para penyembah berhala dalam arti sebenarnya dengan berbagai ritual anehnya: pengorbanan darah manusia, pesta seks abnormal dll. Mereka para psikopat, homoseks, pedhopili dan mempunyai obsesi sebagaimana legenda burung phonik: menghancurkan dunia dan muncul sebagai penguasa di atas puing-puingnya.

1,5 abad yang lalu seorang dari agen mereka, yaitu Albert Pike, seorang jendral dan politisi terkenal Amerika mengatakan: perang dunia 3 dipicu dengan membenturkan zionisme dengan Islam. Pada saat orang belum bisa membayangkan perang dunia itu seperti apa, Albert Pike bahkan telah berbicara tentang perang dunia 3.(Pernyataan Pike terdokumentasi dalam suratnya yang masih tersimpan hingga sekarang).

Kita melihat Perang Afghanistan dimana Taliban ternyata bekerja untuk musuhnya Amerika dan barat. Kita juga mengetahui ramalan perang dunia 3 yang diungkapkan Pike. Kini kita tahu, perang Afghanistan adalah satu bagian dari agenda besar membenturkan zionisme (Amerika dan NATO) dengan Islam demi terjadinya perang dunia 3 agar di atas puing-puingnya mereka muncul sebagai penguasa tunggal dunia. Kita juga tahu Taliban dan Qaida juga didukung oleh regim wahabi-salafi Arab Saudi yang akar sejarahnya merujuk pada yahudi.

Dalam jangka pendek Perang Afghanistan, yang kini telah melebar ke Pakistan, memberikan keuntungan tak terhingga kepada para penguasa modal global: bisnis senjata, bisnis rentenir kepada para pemerintah yang terlibat, bisnis narkoba (Afghanistan adalah penghasil opium terbesar di dunia, bisnis minyak dan gas dll. Namun dalam perspektif lebih luas, perang ini adalah alat untuk menghancurkan Islam yang masih menjadi kekuatan satu-satunya yang bisa menghalangi ambisi para penguasa modal untuk menguasai dunia.

Islam adalah agama wahyu terakhir setelah yahudi dan kekristenan telah dikooptasi oleh para penyembah berhala. Kini Islam mengemban misi suci sebagaimana misi suci agama-agama wahyu di masa lalu, yaitu menyelamatkan manusia dari penyembahan berhala.

Thursday 12 November 2009

Upaya KOnsisten Israel Kuasai Al-Aqsa


"Perang dunia III akan dimulai dengan membenturkan zionisme dengan Islam." (Albert Pike, tokoh freemason Amerika abad 19)


Israel terus berupaya menguasai Masjid Al Aqsa, tempat suci umat Islam ketiga setelah Mekkah dan Madinah, dan menimbulkan kekhawatiran terjadinya kerusuhan yang dapat memicu perang besar antara umat Islam dan Israel.

Para ekstremis yahudi yang didukung pasukan pemerintah terus berupaya merebut Masjid Al Aqsa dari tangan umat muslim. Pada akhirnya, setelah masjid itu dikuasai, mereka akan membangun kuil yahudi, yang menurut keyakinan kaum ekstremis yahudi merupakan syarat turunnya messiah akhir jaman.

Pada tgl 25 Oktober lalu, pasukan Israel menyerbu Al Aqsa dengan tembakan peluru karet dan gas air mata kepada kerumunan umat Islam yang tengah berdoa di masjid. Mereka menangkap dan memukuli para jemaah, termasuk wanita dan anak-anak. Selanjutnya mereka menutup komplek masjid dan melarang umat Islam memasuki masjid untuk beribadah. Mereka selanjutnya memadamkan listrik di seluruh kawasan Jerussalem lama. Lebih dari 20 orang mengalami luka-luka dalam insiden itu, dan belasan orang ditangkap pasukan Israel.

Dan setelah masjid Al Aqsa dikuasai, para ekstremis yahudi kini telah membangun menoreh (simbol yahudi) raksasa di depan masjid. Ekstremis juga telah membangun model kuil yahudi di sana. Para ekstremis yahudi percaya, menguasai masjid Al Aqsa dan mendirikan kuil yahudi di atas reruntuhannya merupakan syarat kondisi bagi turunnya messiah (nabi) akhir jaman mereka. Mereka tidak peduli bahwa kawasan tersebut telah menjadi tempat suci umat Islam selama 1.300 tahun.

Dengan berbagai provokasi tersebut para ektremis yahudi dan pemerintahnya percaya umat Islam akhirnya akan terusir dari masjid Al Aqsa. Namun pastinya tidak tanpa perlawanan umat Islam. Dan itu telah ditunjukkan oleh umat Islam Palestina, yang dengan segala kelemahannya sebagai warga jajahan, dengan gigih mempertahankan tempat tersebut dengan darah dan keringat.

Setelah pendudukan tersebut para pemimpin Islam Palestina menyerukan kepada warga Palestina untuk berbondong-bondong ke masjidil Aqsa mempertahankan tempat suci itu dari tangan yahudi. Israel kini telah membuka akses untuk ibadah umat Islam namun dengan pembatasan lebih ketat.

Sementara itu dalam upayanya mengkonsolidasikan diri dalam upaya perebutan masjid Al Aqsa, para ekremis yahudi telah mengadakan pertemuan di Jerussalem. Mereka menyerukan direbut dan diruntuhkannya masjidil Aqsa untuk didirikan kuil yahudi di atasnya. Pertemuan ini juga dihadiri para politisi yahudi.

Demi tercapainya tujuan itu, pertemuan menyerukan dilakukannya "upaya-upaya lebih keras dan tanpa banyak bicara", "diam-diam dan melalui cara sabotase" untuk "merubah status quo" masjidil Aqsa.

Beberapa waktu sebelumnya media-media utama Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel tengah merencanakan penggalian besar-besaran (untuk menemukan benda-benda bersejarah yahudi) di bawah komplek masjidil Aqsa yang mereka kuasai setelah pendudukan Jerussalem dari pasukan Jordania tahun 1967.

(Sebagaimana diketahui, tanpa perlawanan berarti pasukan Jordania menyerahkan Jerussalem kepada Israel dalam sebuah episode perang yang disebut "Perang 6 Hari". Bersama pasukan negara-negara Arab lainnya mereka "sengaja" menyerahkan sebagian wilayah Arab untuk dikuasai Israel. Kini kita mengetahui bahwa tentara Israel sebenarnya adalah para pengecut yang tidak tahan berperang terus-menerus lebih dari 3 bulan. Mereka keok melawan para pejuang Hizbollah dan Hamas, dua organisasi sosial yang bahkan tidak memiliki tentara reguler).

Penggalian-penggalian Israel yang telah menjadi perhatian umat Islam sejak tahun 1960-an, diyakini dapat meruntuhkan seluruh masjid. Namun Israel terus berbohong kepada para pemimpin Arab sekutunya seperti pemimpin Mesir, Jordania dan para pemimpin wahabi-salafi Arab Saudi bahwa penggalian itu dilakukan secara hati-hati. Selanjutnya para pemimpin tersebut di atas menjadi humasnya Israel dengan menjelaskan masalah penggalian itu kepada pemimpin Islam lainnya, tentunya berdasarkan versi Israel.

Adnan Al-Husseini, pemimpin Dewan Tertinggi Muslim di Jerussalem, termasuk para pendahulunya, telah mengeluarkan tuduhan bahwa dengan penggalian-penggalian itu Israel sebenarnya tengah merencanakan untuk meruntuhkan masjidil Aqsa.

"Ketika bertemu dengan pemimpin-pemimpin Islam, Israel selalu bersumpah penggalian-penggalian itu tidak membahayakan. Namun kami yang berada di sini dan melihat segalanya dengan mata kami sendiri yakin sepenuhnya bahwa tujuan utama Israel adalah menghancurkan masjidil Aqsa dan membangun kuil yahudi di atasnya," kata Al-Husseini.

Sheikh Mohamed Hussein, tokoh Islam lainnya di Jerussalem mengatakan bahwa kondisi al Aqsa saat ini “sangat, sangat berbahaya". “Otoritas Israel tengah berupaya menjadikan umat Islam tidak sensitif terhadap masalah ini dan pada satu titik dimana umat Islam akan membiarkan Israel menguasai al Aqsa. Namun tentu saja hal ini tidak akan pernah terjadi.”

Pada tahun 2000 tokoh yahudi Ariel Sharon mengunjungi Al Aqsa dengan kawalan ketat pasukan Israel. Dengan sengaja ia memasuki masjid dengan sepatu tetap menempel di kakinya. Umat Islam Palestina langsung melancarkan aksi protes besar-besaran yang berujung pada gerakan Intifadah II yang merengut nyawa ratusan warga palestina dan Israel. Dan aksi penyerbuan Israel terakhir ini di Jerussalem juga telah memicu berbagai aksi demonstrasi menentang Israel di berbagai negara di dunia.

"Mereka berusaha menguasai Al Aqsa setahap demi setahap sebagaimana mereka lakukan di Masjid Ibrahim setelah peristiwa berdarah tahun 1994. Di sana mereka membagi masjid menjadi dua dan memberikan bagian terpentingnya (tempat nabi Ibrahim dimakamkan) kepada umat Yahudi," kata Sheikh Hussein.

Saturday 7 November 2009

Ada Apa di Balik Kasus Kriminalisasi KPK?


Akhir-akhir ini energi masyarakat Indonesia dihabiskan oleh kasus kriminalisasi KPK oleh oknum-oknum polisi dan jaksa. Saya tidak ingin mengomentari aspek hukum (yang digunakan polisi untuk menjerat pimpinan KPK) yang bertentangan dengan aspek keadilan sosial masyarakat. Namun saya tertarik untuk menganalisis fenomena ini secara politis.

Tidak bisa dibantah bahwa kasus kriminalisasi KPK oleh polisi-Anggodo ini telah memecah masyarakat Indonesia dalam dua kubu: pembela KPK dan pembela polisi-Anggodo. Pembela KPK terdiri dari Tim Pembela KPK, kalangan LSM terutama ICW dan Police Watch, Tim 8, pengamat politik dan sosial, kalangan akademisi, dan aktifis demokrasi. Sedangkan pembela polisi terdiri dari para pengacara (figur menonjol adalah OC Kaligis, Indra Sahnun Lubis dan pengacara Anggodo, Bonaran Situmeang) serta para politisi di Komisi 3 DPR.

Media massa, sebagaimana masyarakat, secara umum membela KPK kecuali TVOne yang agak "condong" ke polisi-Anggodo. Metro TV awalnya sangat pro-KPK, tapi terakhir ia mencair dengan mendekat pada polisi dengan memberi acara khusus wawancara dengan Susno Duadji, tokoh kontroversial dalam kasus kriminalisasi KPK. Presiden SBY sendiri agak cair sikap politiknya. Pada awalnya ia anti-KPK (berbagai statemennya jelas menunjukkan hal itu, apalagi tindakannya yang membiarkan polisi menjerat pimpinan KPK). Namun setelah opini publik berkembang membela KPK, presiden yang getol "menebar pesona" ini tampak seperti membela KPK dengan membentuk Tim 8. Namun yang menarik adalah sikap Tim 8 sendiri. Meski awalnya keras menentang polisi-Anggodo, pada saat-saat terakhir para anggota tim, terutama Adnan Buyung Nasution tampak lunak kepada polisi-Anggodo.

Konspirasi tingkat tinggi tidak dapat dibantah mewarnai kasus kriminalisasi KPK ini. Sebagaimana dikatakan salah seorang anggota Tim 8, Komaruddin Hidayat, kasus ini bak cerita novel Agatha Christie. Kasus pembunuhan Nasruddin yang menjadi pintu masuk penahanan pimpinan KPK oleh polisi adalah aksi inteligen yang brilian oleh polisi. Namun aksi "pembelotan" Ari Muladi yang menohok polisi adalah aksi kontra inteligen yang tidak kalah gemilangnya.

Namun tidak adanya unsur politik, ras dan agama sebagaimana biasa terjadi dalam kasus-kasus besar yang menyangkut masyarakat luas membuat menganalisa masalah ini adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit kecuali orang-orang yang memiliki akses informasi tak terbatas. Apalagi kekuatan-kekuatan yang terlibat dalam gonjang-ganjing ini tidak konsisten menunjukkan sikapnya. Cairnya sikap Metro TV, Tim 8 dan Presiden SBY serta anti klimaksnya liputan media massa serta aksi-aksi demonstrasi di ibukota menunjukkan tidak jelasnya agenda dari gerakan pro-KPK. Itulah sebabnya antusiasme para tokoh seperti E'ep Syaifullah Fatah dan Profesor Hikmawanto bahwa aksi-aksi pro-KPK akan berujung pada people power tidak menjadi kenyataan. Mereka tidak mengetahui bahwa aksi reformasi tahun 1998 pun tidak akan pernah terwujud tanpa campur tangan neolib asing. (Tanyakan pada Pak Amien Rais mengapa ia datang ke Amerika saat gerakan reformasi tahun 1998 mulai bergerak).

Analisis saya sampai saat ini adalah kasus gonjang-ganjing ini adalah pekerjaan inteligen asing neolib untuk me-"reformasi" sistem hukum dan politik Indonesia agar lebih akomodatif dengan kepentingan neolib. Namun karena kelemahan presiden SBY agenda ini sementara tertunda.

Sebagaimana diketahui, setelah "berhasil" mengobok-obok sistem ekonomi Indonesia, neolib ingin hal tersebut diperkuat lagi dengan sistem hukum, sosial dan politik yang lebih akomodatif dengan kepentingan mereka. Hal ini tampak jelas dengan ditempatkannya Purnomo Yusgiantoro, seorang agen fundamentalis neolib, sebagai menteri pertahanan.

Namun untuk merombak total sistem politik dan hukum yang sudah established diperlukan sebuah trigger yang "kuat". Dan trigger ini dilakukan oleh presiden SBY dengan mengkriminalisasikan KPK. Tanpa dukungan SBY dengan jajaran partai politik pendukungnya, polisi dan kejaksaan tidak akan pernah berani mengobok-obok KPK yang mereka tahu mendapat legitimasi kuat di mata masyarakat.

SBY sendiri telah memberikan tanda-tanda konspirasi pelemahan KPK jauh hari sebelum polisi bertindak menyidik petinggi KPK, dengan berbagai komentarnya yang "anti KPK" seperti kritikannya terhadap KPK sebagai lembaga "superbody" dan intervensinya terhadap kewenangan KPK dengan meminta KPK lebih memusatkan perhatian pada upaya pencegahan korupsi, bukan penindakan. Dan setelah presiden SBY memberi "sinyal" pada pembukaan National Summit dengan secara tersirat menyebut KPK melakukan kesalahan dengan melakukan langkah-langkah "penjebakan" (mungkin merujuk pada rekaman KPK yang membongkar konspirasi kriminalisasi KPK yang melibatkan SBY), polisi langsung menahan Chandra-Bibit, dua pimpinan KPK yang disidik polisi dengan tuduhan yang absurd.

Keterlibatan SBY terhadap konspirasi kriminalisasi KPK semakin kuat saat ia "tega" melukai rasa keadilan masyarakat dengan membiarkan polisi mengobok-obok KPK. Dan hal itu dikonfirmasi dengan rekaman konspirasi pelemahan KPK yang diputar di Mahkamah Konstitusi yang jelas-jelas menunjukkan keterlibatan presiden. Dan hal ini semakin telanjang saja karena presiden tidak pernah serius menindak para oknum yang dituduhnya telah mencatut namanya. Menurut ahli komunkasi Effendi Ghazali hanya ada dua kemungkinan mengapa SBY tidak menindak orang-orang yang telah mencatut namanya: pertama SBY memang benar terlibat dalam konspirasi pelemahan KPK dan kedua SBY telah memaafkan orang-orang itu.(Halo apa kabar Ong Yuliana?)

Selain melalui tangan SBY, neolib menggunakan tangan lainnya untuk dibenturkan dengan SBY dan pendukung polisi-Anggodo sehingga terjadi gejolak sosial, yaitu kelompok-kelompok pendukung KPK seperti telah saya sebutkan sebelum ini. Dalam kondisi chaos (Kapolri BHD telah mengkonfirmasi ancaman kondisi chaos ini di hadapan rapat dengar pendapat dengan Komisi 3 DPR saat menjelaskan alasan polisi menangguhkan penahanan Chandra-Bibit, dua petinggi KPK yang tengah menjalani penahanan polisi) diharapkan presiden SBY melakukan tindakan ekstrem seperti mengeluarkan dekrit "pemberantasan korupsi" atau "reformasi sistem hukum nasional" yang berujung pada terbentuknya sistem hukum nasional yang lebih akomodatif terhadap neolib. Namun karena (lagi-lagi menunjukkan) kelemahan SBY, ia hanya berani membentuk Tim 8 sebagai bempernya.

Dalam blog ini saya pernah memprediksi Indonesia akan mengalami kondisi buruk paska terpilihnya presiden SBY dan hal ini telah terbukti dengan gonjang-ganjingnya Indonesia oleh kasus kriminalisasi KPK yang disebabkan oleh "kebijakan SBY". Saya juga sudah mengatakan adanya resistensi sebagian kalangan nasionalis terhadap SBY yang dianggap terlalu kebablasan dalam pemihakannya terhadap neolib. Mereka tidak bisa dinafikan turut terlibat dalam gonjang-ganjing kasus kriminalisasi KPK ini. Mungkin karena itulah SBY tidak berani melakukan tindakan lebih ekstrem.

Kini kita hanya bisa berdoa semoga kondisi terburuk tidak akan pernah terjadi.

Misi Rahasia Penyelamatan Yahudi Yaman.


Artikel asli: Miriam Jordan – Wall Street Journal, 31 Oktober 2009


Anda telah mendengar aksi-aksi kekerasan di Yaman saat ini? Dan mengapa Arab Saudi melibatkan diri dalam aksi kekerasan di Yaman? Inilah cerita di balik itu semua.

Di rumah barunya di Amerika, Shaker Yakub, seorang yahudi Yaman, menutup kepala dan lehernya dengan kain penutup kepala khas Arab. Di bawah kain itu, ia mengenakan skullcap (kupluk kecil khas yahudi). "Dengan inilah saya berhasil melarikan diri dari Yaman menghindari orang-orang muslim yang marah," kata Yakub, laki-laki 59 tahun dengan tujuh anak. Semua anaknya pun mengenakan pakaian muslim untuk menyembunyikan identitas mereka.

Tindakan mereka itu memungkinkan mereka melarikan diri dari kota kelahiran mereka, Raida, Yaman, yang dilanda aksi kerusuhan anti-yahudi, menuju ibukota Sana 50 mil di selatan Raida. Di ibukota mereka dijemput oleh para pegawai kedutaan Amerika yang selanjutnya mengirimkan mereka diam-diam ke Amerika.

Sejak Juli setelah lebih dari setengah tahun kerusuhan anti-yahudi merebak di Yaman, sekitar 60 orang yahudi Yaman telah pindah dan tinggal di Amerika. Para pejabat Amerika menyebutkan kemungkinan 100 lagi akan segera tiba di Amerika. Secara keseluruhan terdapat sekitar 350 orang yahudi Yaman di Raida. Selain ke Amerika, sebagian dari mereka telah melarikan diri ke Israel. Sisanya bersembunyi di kantor-kantor pemerintah.

Operasi rahasia penyelamatan yahudi Yaman, salah satu komunitas yahudi dalam pengasingan tertua, menunjukkan Amerika semakin banyak melibatkan diri di semenanjung Arab. Namun keterlibatan Arab Saudi dalam aksi kerusuhan dengan menyerang Yaman lebih menarik lagi. Ini menunjukkan tuduhan sebagian orang bahwa para penguasa regim Wahabi-Salafi Saudi adalah keturunan yahudi adalah benar adanya. Mereka menyerang Yaman sebagai bentuk solidaritas kepada komunitas yahudi yang tengah mendapat represi di Yaman.

Operasi penyelamatan yahudi Yaman oleh Amerika dilakukan menyusul berbagai gejolak yang melanda Yaman. Diwarnai dengan aksi sentimen anti-yahudi setahun lalu yang diperparah oleh aksi kebiadaban Israel di Gaza, aksi-aksi terorisme Al Qaida hingga pemberontakan Shiah di wilayah utara negeri.

Pada bulan Juli Jendral David Petraeus, komandan pasukan Amerika di Timur Tengah, terbang ke Yaman untuk mendorong presiden Ali Abdullah Saleh, seorang shiah, untuk bertindak agresif terhadap al-Qaeda yang berada di Yaman. Bulan lalu Presiden Barack Obama mengirim surat kepada Saleh menekankan pentingnya Yaman bagi keamanan kepentingan Amerika. Selama bertahun-tahun Yaman lewat dari perhatian Amerika yang tertuju ke Irak dan Afghanistan. Namun akhir-akhir ini Amerika melihat Yaman mulai berubah menjadi sarang "teroris".

Kerusuhan yang semakin intensif di utara akibat pemberontakan kaum Shiah, gerakan separatisme di selatan, ditambah aktifitas Al Qaida di Yaman menciptakan kekhawatiran ketidak mampuan pemerintahan Saleh mengendalikan negerinya. Banyak analis barat memperkirakan Yaman potential untuk menjadi basis gerakan terorisme sebagaimana Afghanistan sebelum pendudukan Amerika tahun 2001.

Amerika mengambil kebijakan yang beresiko dengan menampung orang-orang yahudi Yaman di saat mana berbagai kasus pengungsian di dunia tidak mendapat perhatian, termasuk pengungsi Palestina yang terkatung-katung selama puluhan tahun. Lagipula kebijakan itu tentu sangat tidak populer di kalangan sekutu Arab-nya.

Yakub mengatakan, missi rahasia Amerika telah menyelamatkan nyawanya dan keluarganya. Namun missi itu juga mengancam keberadaan salah satu komunitas yahudi diaspora tertua di dunia.

Kaum yahudi telah berada di Yaman sejak 2.500 tahun yang lalu. Tepatnya sebagai pedagang di jaman raja nabi Sulaiman. Hidup terisolasi di tengah-tengah komunitas Islam yang mayoritas membuat mereka teguh mempertahankan tradisi keyahudiannya. Mereka bisa membaca Taurat dengan huruf hebrew, tapi tidak bisa membaca bahasa Arab. Mereka hidup di dalam rumah-rumah batu dengan gaya hidup sangat sederhana. Ajaran Islam yang memberikan perlindungan kepada kaum minoritas membuat mereka betah hidup di Yaman.

Namun saat terjadi perang Arab-Israel tahun 1948, kaum yahudi Yaman mengalami tekanan keras dari masyarakat Arab yang mengakibatkan sebagian dari mereka tewas dalam kerusuhan. Antara tahun 1949-1950 sebanyak 50 ribu warga yahudi yaman diterbangkan ke Israel melalui operasi rahasia "Operation Magic Carpet." Sisanya sebanyak 2.000 orang tetap tinggal hingga tahun 1962 saat terjadi perang saudara yang membuat sebagian dari mereka mengungsi keluar negeri. Kini terdapat beberapa ratus yahudi di Yaman. Namun keberadaan mereka tidak banyak diketahui orang.

Penghinaan Berkesinambungan Yahudi terhadap Kristen


Sebuah acara televisi berjudul “Curb You Enthusiasm” menceritakan Larry David (seorang penulis terkenal berdarah yahudi) bertamu ke rumah asistennya yang beragama Kristen. Pada saat berada di kamar mandi, Larry yang menderita penyakit lemah kontrol terhadap kelaminnya "tanpa sengaja" memercikkan urine ke wajah gambar Yesus yang tergantung di dinding kamar mandi. Kemudian setelah sang asisten mengetahui ada air di wajah gambar Yesus, ia menyangka air itu adalah air mata yang keluar dari mata di gambar tersebut dan mengiranya sebagai keajaiban. Maka sang asisten langsung bersimpuh dan berdoa.

Adegan acara itu adalah sebuah bentuk pelecehan yang disengaja terhadap simbol-simbol kristen sekaligus penghinaan terhadap pola pikir orang-orang kristen dengan menyamakan orang kristen yang saleh sebagai orang bodoh yang tidak bisa membedakan antara air kencing dengan air mata.

Bukti lain pelecehan terhadap agama kristen yang disengaja adalah:

1. Tidak ada orang kristen yang saleh menempatkan gambar Yesus di kamar mandi.
2. Tidak ada seorang penulis yang berintegritas membicarakan kejadian konyol yang sensitif di hadapan publik.
3. Bagi agama selain kristen, kejadian serupa tentu akan memancing kemarahan publik.

Tapi umat kristen yang "loyo" memang telah menjadi fakta yang tidak terbantahkan. Sebagaimana umat kristen yang diam seribu bahasa saat gereja suci kriten di Jerussalem tempat kelahiran Yesus dirusak oleh tentara Israel, mereka pun tidak banyak bereaksi atas insiden kencing di gambar Yesus tersebut.

"Apakah ia pikir itu sebagai lelucon belaka jika seseorang mengencingi gambar ibunya?" sekedar komentar Bill Donohue, pimpinan Catholic League atas insiden tersebut.

Reaksi "keras" ditunjukkan oleh Deal Hudson, penulis dalam situs InsideCatholic.com berkomentar: "Mengapa masyarakat membiarkan pertunjukan yang menghina simbol-simbol kristen? Jika simbol-simbol agama lain seperti Islam dan yahudi, maka pasti terjadi kerusuhan.”

Penghinaan orang-orang yahudi terhadap umat Kristen merupakan kejadian sehari-hari di Israel dan di wilayah-wilayah pendudukan Israel di Palestina. Seorang yahudi yang meludahi orang kristen di jalanan Jerussalem adalah kejadian biasa. Kitab Talmud, kitab buatan para pemuka agama yahudi jaman dahulu yang lebih dikeramatkan orang-orang yahudi daripada kitab Taurat yang diturunkan Tuhan kepada nabi Musa bahkan menyebutkan Yesus sebagai anak haram "pelacur" Maria dengan prajurit Romawi.

Contoh lain penghinaan yahudi kepada simbol-simbol kristen adalah pada tahun 1987 mereka memberikan penghargaan atas sebuah foto patung yesus dikencingi. Judul foto tersebut adalah “Piss Christ”.

Keterangan gambar: Lukisan berjudul "Piss Christ"