Wednesday 31 October 2012

DUKUNG SUDAN, IRAN KIRIM KAPAL PERANG

Menunjukkan dukungannya kepada Sudan yang baru saja mendapat serangan udara Israel, Iran mengirimkan 2 kapal perangnya ke Sudan. Kedua kapal perang tersebut, sebuah destroyer dan kapal pengangkut helikopter, kini bersandar di pelabuhan Sudan setelah tiba pada hari Senin (29/10).

Kapal-kapal yang merupakan bagian dari Armada ke-22 AL Iran itu sebenarnya telah berangkat dari Iran sejak akhir September lalu untuk berlayar ke Djibouti dan Selat Bab el-Mandeb sebagai misi damai melawan terorisme dan bajak laut. Para komandan dan perwira kedua kapal dijadwalkan akan bertemu para perwira AL Sudan.

AL Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional sejak tahun lalu, membentang dari Samudra Hindia hingga Laut Mediterania. Pada bulan Februari tahun lalu untuk pertama kalinya Iran mengirimkan kapal-kapal perangnya ke perairan Laut Tengah melewati Terusan Suez dan perairan lepas pantai Israel. AL Iran juga telah melakukan patroli anti bajak laut di Teluk Aden sejak tahun 2008, terutama untuk melindungi kapal-kapal tanker minyak Iran.

Namun kehadiran kapal-kapal perang Iran di Sudan hanya beberapa hari setelah Sudan mendapatkan serangan udara Israel, bisa dipandang serius sebagai bentuk dukungan Iran terhadap Sudan dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Dukungan Iran terhadap Sudan juga ditunjukkan dengan pernyataan politik Iran terkait insiden serangan udara Israel atas sebuah pabrik senjata di Yarmouk, Khartoum, hari Rabu (24/10). Iran mengecam keras aksi tersebut dan mengajak masyarakat internasional untuk melakukan aksi terhadap Israel.

Tuesday 30 October 2012

INDONESIA YG MAKIN MENYESAKKAN DADA

Selama ini saya lebih suka menulis hal-hal yang terjadi di luar negeri daripada di dalam negeri. Bukan karena saya tidak peduli dengan bangsa ini. Selain menganggap dinamika sosial politik ekonomi yang terjadi di Indonesia hanya resultan dari dinamika internasional, saya merasa semakin mencurahkan perhatian pada perkembangan tanah air, semakin membuat dada saya sesak.

Dengan menulis tulisan fiksi berseri "Sang Terpilih" saya sebenarnya berharap beban pikiran yang menyesakkan dada saya akan berkurang. Namun saya keliru karena kondisi sosial politik dan terutama ekonomi tanah air, tidak semakin membaik.

Seperti berita baru-baru ini tentang kasus pemborosan PLN di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan hingga mencapai angka yang fantastis, Rp 37 triliun. Yang membuat saya sesak dada adalah yang bersangkutan tidak pernah merasa menyesal telah membangkrutkan negeri ini, bahkan dengan santai mengatakan, "Mestinya pemborosannya Rp 100 triliun, bukan Rp 37 triliun," ketika dimintai komentarnya oleh wartawan tentang masalah itu.

Ia berbicara seolah uang sebesar itu hanya angka-angka tak bernilai. Padahal dengan dana sebesar itu banyak hal berguna bisa dilakukan, terutama untuk meningkatkan harkat martabat manusia-manusia Indonesia yang selama ini terpinggirkan. Mungkin karena yang bersangkutan merasa, toh dengan semua yang dilakukannya (memboroskan uang negara besar-besaran) ia masih bisa melenggang ke kursi menteri dan orang-orang masih mengelu-elukannya bak pahlawan. Bila tidak ada aral melintang ia bahkan mungkin bakal melenggang ke kursi presiden dua tahun lagi.

KABAR SAMPAH TIMUR TENGAH

Selama beberapa waktu "TVOne" menayangkan program berita "Kabar Timur Tengah" yang digelar setiap tengah malam pukul 23.00 atau 24.00 WIB. Program ini secara khusus menayangkan berita-berita dan analisis seputar fenomena "Arab Spring" atau revolusi Arab yang kini masih bergolak di beberapa bagian Arab dengan fokus utama saat ini adalah krisis Syria.

Tentu saja program seperti ini sangat menarik dan bermanfaat seandainya benar-benar ditayangkan sesuai kode etik jurnalisme. Namun sayangnya program "Kabar Timur Tengah" sangat jauh dari kode etik jurnalisme seperti "meliput dua pihak" yang terlibat konflik atau menyebutkan dengan jelas pelaku peristiwa, motif atau latar belakang terjadinya peristiwa, serta waktu dan tempat terjadinya peristiwa.

Dalam prinsip "meliput dua pihak" program "Kabar Timur Tengah" sangat jauh terpenuhi karena sepenuhnya atau 100% berita-beritanya berasal dari pihak pemberontak tanpa memberikan porsi sepersen pun pada pihak pemerintah. Selain itu program ini juga sepenuhnya mendasarkan sumber berita pada stasiun televisi "Al Jazeera" yang sudah terkenal keberpihakannya yang mutlak terhadap pemberontak. Akibatnya tentu saja program itu hanya berisi kecaman dan kutukan pada pemerintah Syiria dan puji-pujian 1/2 mati bagi para pemberontak.

Dalam prinsip penyebutan pelaku, motif, motif dan tempat program "Kabar Timur Tengah" juga sangat amburadul. Menayangkan gambar yang itu-itu saja dan disebutkan sebagai peristiwa yang berbeda-beda, terkadang menayangkan gambar tanpa menyebutkan waktu dan tempatnya.

Monday 29 October 2012

SAUDI WAHABI AKAN HANCURKAN SITUS SEJARAH ISLAM YG TERSISA

Keterangan gambar: makam ibunda Rosulullah Aminah yang dihancurkan pemerintah Saudi.

 

Berziarah menghormati tempat-tempat yang dimuliakan merupakan kebiasaan manusia di seluruh dunia. Dengan berziarah kita bisa belajar dari sejarah masa lalu dan untuk menjadi dasar tindakan kita di masa mendatang yang lebih baik. Dalam perspektif batiniah, berziarah bisa menguatkan jiwa dan mental yang tengah letih. Tidak heran jika dalam Al Qur'an pun Allah memerintahkan kita untuk berziarah ke tempat-tempat peninggalan umat manusia di masa lalu untuk mengambil pelajaran darinya.

Bukankah ibadah haji yang merupakan ibadah pokok umat Islam juga termasuk kegiatan ziarah?

Namun ada satu kelompok manusia aneh yang berbeda dengan seluruh umat manusia sepanjang sejarah, yaitu para pengikut sekte salafi-wahabi yang menganggap berziarah sebagai perbuatan yang hina. Dengan cara pandang yang sempit mereka mengaggap berziarah adalah perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan dengan benda).

Demikian ekstrem-nya mereka mengharamkan ziarah hingga sebagian dari mereka tidak akan segan-segan untuk membom orang-orang yang tengah berziarah sebagaimana sering mereka lakukan terhadap umat-umat lain yang tengah melakukan kegiatan ziarah. Mereka juga tidak akan segan menghancurkan tempat-tempat bersejarah yang menjadi tujuan ziarah umat Islam.

Menurut penelitian sebuah lembaga kajian Amerika, "Gulf Institute", dalam kurun waktu 20 tahun terakhir pemerintahan salafi-wahabi Saudi yang kini memerintah di semenanjung Arab telah menghancurkan 95% bangunan-bangunan bersejarah Islam yang telah berusia lebih dari 1.000 tahun di kota Madinah dan Makkah. Selanjutnya bangunan-bangunan bersejarah itu diganti dengan shopping senter, hotel dan bangunan-bangunan pencakar langit.

Sunday 28 October 2012

DRONE IRAN JAUH LEBIH MAJU

Israel patut ketakutan dengan kemampuan pesawat tanpa awak (drone) Iran setelah keberhasilan drone buatan Iran yang diluncurkan Hizbollah menerobos Israel dan melintasi tempat-tempat strategis Israel tanpa ketahuan beberapa waktu lalu. Dan Israel patut lebih takut lagi karena ternyata drone tersebut ternyata bukan drone paling canggih yang dimiliki Iran.

Menurut keterangan menhan Iran Brigjend Ahmad Vahidi, Iran telah memiliki drone-drone yang jauh lebih canggih dibandingkan drone penerobos Israel tersebut di atas. 

"Republik Islam Iran telah memiliki pesawat-pesawat tanpa awak yang teknologinya jauh lebih maju dibandingkan pesawat yang diluncurkan gerakan perlawanan Hizbollah di atas udara Israel baru-baru ini," kata Vahidi kepada media massa Iran, Minggu (28/10). Pernyataan tersebut sekaligus mengkonfirmasi rumor keberhasilan Iran menjiplak pesawat drone canggih Amerika RQ-170 Sentinel yang didapatkan Iran akhir tahun lalu dengan membajak pesawat tersebut saat menjalankan misi mata-mata di udara Iran.

Vahidi menekankan bahwa keberhasilan Hizbollah menerbangkan drone menembus Israel telah menghancurkan kebanggaan Israel atas kekuatan militernya.

"Israel telah menyebarkan propaganda tentang kecanggihan sistem pertahanan udara "Iron Dome", namun drone Hizbollah menghancurkan kebanggaan tersebut," tambah Vahidi.

"Iron Dome" adalah senjata pertahanan udara buatan Amerika yang sejauh ini diklaim sebagai yang tercanggih di dunia yang dipasang di Israel secara khusus untuk menghadapi ancaman rudal-rudal maupun pesawat-pesawat tempur Iran dan sekutu-sekutunya. Namun terbukti drone Hizbollah mampu membuat sistem pertahanan udara itu "lumpuh".

PEMIMPIN "IDIOT" HANYA MEMBAWA KESENGSARAAN

Debat calon presiden Amerika terbaru minggu lalu tentang isu-isu kebijakan luar negeri bagaiman sebuah panggung "dagelan" belaka. Dengan para pemimpinnya yang tidak mengetahui peta dan letak geografis negara-negara penting di dunia semakin membuktikan bahwa Amerika tidak pernah berada pada posisi yang benar sebagai "pemimpin" dunia.

Jika dahulu Presiden George "Dubya" Bush, Jr tidak mengetahui letak negara Pakistan, negara sekutu utama di Asia Selatan, capres Romney kali ini tidak mengetahui letak negara Iran dan Syria, 2 negara yang kini menjadi perhatian utama Amerika. Romney juga tidak mengerti bahwa Iran memiliki pantai sepanjang 2.000 km serta tidak berbatasan langsung dengan Syria melainkan dengan Irak.

Saya pernah menyaksikan sebuah acara "reality show" di MTV yang menguji pengetahuan peta masyarakat Amerika. Dalam acara itu ditampilkan seorang "host" berdiri di pinggir jalan yang ramai. Ia menggelar peta Amerika berukuran besar dan meminta orang-orang yang berkumpul di sekelilingnya satu per-satu untuk menunjukkan negara bagian Utah. Dari ratusan orang yang berkeliling dan berlalu-lalang di sekitar, tidak satupun yang bisa menunjukkan dengan tepat posisi yang dimaksud hingga acara berakhir.

Saya (blogger) sudah mengetahui posisi peta ibukota-ibukota negara bagian Amerika ketika masih duduk di bangku SMP.

AFGHANISTAN SALAHKAN AMERIKA

(SOAL INSIDEN-INSIDEN "GREEN ON BLUE ATTACK")


Hubungan antara pemerintah Afghanistan dan negara-negara koalisi pimpinan Amerika semakin memburuk akibat insiden-insiden serangan aparat keamanan Afghanistan terhadap personil militer Amerika dan koalisi internasional (green on blue attack) yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Hubungan itu semakin memburuk saja setelah para pejabat kedua belah pihak saling berselisih pendapat tentang insiden tersebut.

Mendagri Afghanistan hari Jum'at lalu (26/10) membantah keras tuduhan barat bahwa terjadinya insiden-insiden "green on blue attack" adalah karena kelemahan pihak berwenang Afghanistan yang telah memungkinkan terjadinya penyusupan oleh kelompok-kelompok militan. Sebaliknya ia menuduh personil militer Amerika dan sekutunya tidak menghormati rakyat Afghanistan dan tradisi serta nilai-nilai Islami.

Sehari sebelumnya 2 personil militer Amerika tewas dalam insiden "green on blue attack" yang terjadi di provinsi Uruzgan. Pada hari yang sama seorang personil militer Australia juga tewas akibat insiden serupa.

Saturday 27 October 2012

KUDETA GAGAL OPOSISI LEBANON

Sulit untuk tidak mengatakan apa yang terjadi hari Minggu lalu (21/10) di Lebanon sebagai suatu upaya kudeta, meski media-media massa terafiliasi zionis berupaya menutup-nutupinya dengan menyebutnya sebagai kerusuhan-kerusuhan biasa, menyusul tewasnya kepala inteligen Lebanon (Internal Security Force Informatioan Branch) akibat serangan bom tgl 19 Oktober lalu.

Diawali dengan pidato berapi-api tokoh oposisi mengutuk regim Syria dan menuntut perdana menteri Lebanon Najib Miqati mengundurkan diri, termasuk pidato mantan perdana menteri Fuad Siniora, massa pendukung oposisi (blok politik pro-Amerika/Israel/Saudi) yang mengikuti pemakaman Wissam al-Hasan hari Minggu (21/10) yang sebagian di antaranya bersenjata api dan sebagian lainnya melambai-lambaikan bendera pemberontak Syria, menyerang kantor perdana menteri di Istana Grand Serail dan berusaha mendudukinya. Hanya karena kegigihan para pengawal istana serta bantuan militer yang kemudian datang, upaya pendudukan itu berhasil digagalkan.

Serentak dengan upaya merebut kantor perdana menteri, di berbagai tempat di ibukota Beirut, kota terbesar kedua Tripoli, dan berbagai kota lain, milisi bersenjata oposisi menutup jalan-jalan, mendirikan pos-pos pemeriksaan, menyerang penduduk sipil dan aparat keamanan hingga merebut fasilitas-fasilitas negara termasuk fasilitas militer. 

Namun petualangan berbahaya itu hanya berlangsung singkat. Sikap tegas militer, dukungan masyarakat internasional terhadap pemerintah, hingga kecaman keras Grand Mufti Lebanon (di luar kesiapan pendukung-pendukung pemerintah mempertahankan pemerintahan), dan terlebih lagi, kurangnya dukungan publik terhadap aksi kudeta tersebut, merontokkan plot jahat itu. Dan kini para pelaku kudeta itu hanya bisa berharap-harap cemas, aparat keamanan tidak akan mencokoknya dan menjebloskannya ke penjara.

Wednesday 24 October 2012

SKANDAL JIMMY SAVILE DAN KEBOBROKAN ELIT INGGRIS

Selama ini publik Inggris, dan juga publik dunia, hanya bisa berandai-andai tentang kejahatan konspirasi kalangan elit Inggris. Keterlibatan elit penguasa dengan organisasi-organisasi rahasia, kehidupan glamor dan kebejatan moral mereka, serta kebohongan-kebohongan publik yang terurai satu per-satu membuat publik mulai merasa muak dengan struktur sosial politik negerinya yang dikuasai elit korup.

Saya beri sebagian contoh kecil saja. "Pembunuhan" Lady Diana di Perancis, kebohongan perdana menteri Tony Blair tentang senjata pemusnah massal Irak besarta intrik-intrik jahat yang melingkupinya termasuk pembunuhan seorang pakar senjata biologi Inggris, kehidupan maksiat pangeran Henry dan kaum elit Inggris yang terbongkar ke publik, pemboman London 7/7 yang semakin terbuka ke publik sebagai operasi inteligen Inggris sendiri dan masih banyak lagi.

Namun semua itu tidak se-menggemparkan kasus yang satu ini: terbongkarnya praktik pelecehan seksual oleh Jimmy Savile dan keterlibatan media terbesar Inggris BBC di dalamnya.

Jimmy Savile dianggap sebagai ikon industri hiburan Inggris yang menjadi "host" beberapa acara televisi terkenal seperti "Jim’ll Fix It" dan "Top of the Pops". Karier cemerlangnya selama beberapa dekade di dunia pertelevisian telah mengantarkannya menjadi bagian dari kelompok elit Inggris dengan berbagai gelar dan penghargaan seperti "Officer of the Order of the British Empire", "Cross of Merit of the Order" dan "Freeman of the Borough of Scarborough". Ia bahkan mendapat gelar bangsawan langsung dari Ratu Inggris dan gelar ksatria dari Paus Jean-Paul II sebagai "Knight Commander of the Order of Saint Gregory the Great".

Namun kini, setahun setelah kematiannya, keborokan-keborokannya yang mengguncangkan masyarakat Inggris, terbongkar oleh media-media massa Inggris sendiri: ia telah melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap sejumlah besar wanita dewasa dan anak-anak sepanjang kariernya, serta menerror dan memanipulasi korban-korbannya setelah itu, tanpa tersentuh hukum sedikitpun.

Tuesday 23 October 2012

KONDISI SEBENARNYA DI SYRIA

"Saya akan memberi saran kepada Presiden untuk menolak gencatan senjata karena alasan-alasan berikut:

Pertama, hal itu tidak menghargai jasa ratusan teman-teman kami di militer yang telah mengorbankan nyawanya demi menjaga keamanan negeri ini. Bagi saya hal ini seperti sebuah  pengkhianatan atas kemajuan yang tengah kami alami setelah berbulan-bulan terlibat pertempuran. Kami ingin menghabisi teroris-teroris asing itu dan rakyat percaya dengan kami. Kami tengah berada dalam posisi militer terkuat saat ini karena pengorbanan teman-teman kami.

Kedua, suatu gencatan senjata, meski hanya 96 jam, akan memungkinkan musuh-musuh beristirahat dan memperkuat diri, mendapatkan lebih banyak suplai senjata berat yang disediakan negara-negara Arab Teluk dengan restu Amerika yang telah menyediakan "senjata-senjata tidak mematikan" seperti alat penglihat malam hari dan perlengkapan-perlengkapan sejenisnya. Sebagai anggota militer saya yakinkan Anda bahwa dalam banyak situasi "senjata-senjata tidak mematikan" semacam itu lebih mematikan daripada satu peti senjata api.

Mengapa kami harus memberi mereka hadiah semacam itu (gencatan senjata)? Apakah Anda pikir al Qaida dan teroris-teroris Afrika Utara dan Arab itu akan melakukan ibadah pada Idhul Adha? Apakah Anda pikir mereka akan sholat I'd dan kemudian menyembelih kambing dan onta untuk dibagikan kepada rakyat miskin? Atau berdo'a kepada Tuhan dan memohon ampun? Tidak teman, saya yakinkan Anda mereka tidak akan melakukannya. Mereka akan menggunakan gencatans senjata untuk memulihkan diri dan memperpanjang kekacauan dan terorisme. Presiden kami sangat bijak dan mengetahui ini semua.

Monday 22 October 2012

ERDOGAN PUN AKHIRNYA MENYERAH

PM Turki Erdogan dikabarkan telah menyetujui penyelesaian krisis Syria tanpa harus menjatuhkan pemerintahan Bashar al Assad sebagaimana selama ini ia dan mitra-mitra barat dan Arab-nya tuntut. Persetujuan itu dihasilkan dalam pembicaraan antara Erdogan dengan Presiden Iran Ahmadinejad di sela-sela pertemuan Economic Cooperation Organization di Baku, Selasa (16/10). Kabar tersebut muncul dari laporan harian Lebanon "Al Akhbar", Sabtu (20/10). Menurut "Al Akhbar" keputusan Erdogan bukan disebabkan oleh "kecintaan" Erdogan pada Bashar, melainkan karena "tidak ada pilihan lain".

Menurut laporan itu Erdogan akan mengumumkan usulan penyelesaian krisis Syria yang disepakatinya itu segera setelah pelaksanaan pemilu di Amerika.

Latar belakang keputusan Erdogan adalah fakta bahwa pemberontak Syria yang didukungnya selama hampir 2 tahun bersama barat dan beberapa negara Arab, gagal menjalankan misinya menjungkalkan Bashar al Assad. Selain itu dukungan Rusia, Cina dan Iran terhadap Bashar juga manjadi pertimbangan utama. Namun pemicu terjadinya titik balik pada kebijakan politik Erdogan itu adalah "muncul"-nya Irak yang tiba-tiba saja "mendeklarasikan diri" sebagai sekutu Syria yang serius.

Sebagaimana diberitakan dalam blog ini beberapa waktu lalu, dalam kunjungannya di Rusia minggu lalu PM Irak Nour Maliki mengecam keras sikap Turki atas Syria sebagai sikap yang "berlebihan". Ditambah kesepakatan kerjasama militer Irak dan Rusia yang ditandai dengan penjualan senjata Rusia kepada Irak dengan nilai transaksi miliaran dolar, serta pembiaran Irak atas penerbangan misi pengiriman senjata Iran kepada regim Bashar al Assad melalui udara Irak mengindikasikan Irak telah bergabung dengan blok Iran-Syria-Rusia. Ditambah lagi dengan sikap teguhnya Rusia dalam mendukung Bashar al Assad.

PEMBOMAN LEBANON DAN AGENDA ZIONISME

Tidak lama setelah terjadinya serangan bom yang menewaskan kepala inteligen Lebanon Brigjend Wissam al-Hassan dan 9 orang lainnya, Jum'at sore lalu (19/10), terjadi dua hal yang menarik. Tanpa menunggu waktu lama, apalagi investigasi aparat keamanan yang bahkan belum dimulai, dua kubu yang berseteru di Lebanon, melancarkan tuduhannya. Yang menarik adalah tuduhan itu saling bertolak belakang. Jika Hizbollah dari "kelompok perlawanan" yang anti-Amerika/Israel/Saudi menuduh Israel sebagai pelaku pemboman, kubu oposisi yang pro-Amerika/Israel/Saudi menuduh Syria sebagai pelakunya.

Hizbollah beralasan bahwa sang kepala inteligen telah berhasil menggulung jaringan mata-mata Israel di Lebanon sehingga Israel menjadikannya target sasaran. Sedangkan kubu oposisi beralasan sang kepala inteligen berhasil menggulung jaringan teror yang didukung Syria, sehingga Syria membalas dengan membunuhnya. Oposisi menunjuk keberhasilan inteligen Lebanon menangkap Michel Samaha, tokoh politisi yang dikenal dekat dengan Presiden Syria Bashar al Assad, yang dituduh tengah merancang plot serangan teror di Lebanon atas perintah Bashar.


Media massa barat, yang juga diikuti oleh media-media nasional Indonesia, tentu saja hanya memuat tuduhan pihak  oposisi daripada Hizbollah.

Sebenarnya kedua tuduhan tersebut sangat lemah. Keberhasilan Lebanon menggulung jaringan mata-mata Israel bukanlah karena pekerjaan dinas inteligen Lebanon (Internal Security Force) yang dikenal korup dan menjadi kepanjangan tangan kelompok oposisi. Keberhasilan itu adalah karena pekerjaan Hizbollah dan inteligen tentara. Tuduhan Hizbollah tidak lain karena mereka melihat hanya Israellah target yang paling tepat untuk disalahkan terlepas tuduhan itu valid ataupun tidak.

Sunday 21 October 2012

UCAPAN TERIMA KASIH

Sebelumnya saya sampaikan bahwa blog ini terus mengalami peningkatan pengunjung. Jika tiga bulan lalu hit bulanan adalah 62.000-an, dua bulan lalu meningkat menjadi 66.000-an, dan pada bulan terakhir ini jumlahnya telah meningkat mencapai angka 72.000-an atau dengan hit harian rata-rata mencapai 2.400-an.

Perlu juga saya sampaikan bahwa selama penayangan "iklan" donasi untuk blog ini yang telah berjalan hampir 1 bulan, telah terkumpul donasi sebesar Rp 1.130.000 yang dikirimkan oleh 12 orang donatur.

Di satu sisi saya merasa agak kecewa karena dari seribu lebih pengunjung harian blog ini hanya satu lusin orang saja yang terketuk hatinya untuk membantu keberadaan blog ini. Namun saya cukup berbesar hati karena masih ada orang yang peduli dengan blog ini. Seperti sudah pernah saya katakan, meski hanya ada 1 orang pengunjung yang setiap hari datang ke blog ini, saya akan terus menulis. Saya baru berhenti jika sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang.

Saya ucapkan terima kasih kepada para donatur. Kepedulian Anda telah membantu semangat saya untuk terus menulis dan meningkatkan kualitas blog ini. Tidak lupa saya mohon kritik dan sarannya selalu. Dan bagi para pengunjung yang ingin mendonasikan dukungannya, saya memberi kesempatan yang tidak terbatas.


Wassalam,
Blogger,


Cahyono Adi



Saturday 20 October 2012

UNI EROPA KORUP, BANTAH CEKAL MEDIA IRAN

Uni Eropa membantah telah memerintahkan pencekalan terhadap media-media online Iran. Bantahan tersebut menanggapi pernyataan 2 perusahaan provider satelit "Eutelsat" dan "Arqiva". Namun bantahan tidak mengubah kecurigaan sebagian masyarakat dunia bahwa Uni Eropa benar-benar telah melakukan pencekalan, terutama tidak adanya upaya hukum terhadap provider satelit yang telah menuduh mereka.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada salah satu media Iran yang dicekal, Press TV, Rabu (17/10), bahwa pencekalan terhadap media-media massa Iran tidak ada kaitannya dengan Uni Eropa.

"Saya katakan kepada Anda bahwa keputusan itu adalah keputusan "Eutelsat" dan "Arqiva" dan Anda harus menanyakan sendiri kepada mereka. Ini adalah keputusan mereka," kata Maja Kocijancic, jubir sekjen Uni Eropa Catherine Ashton, kepada Press TV.

Menurut Maja mengatakan bahwa Uni Eropa telah menerapkan sanksi baru terhadap Iran namun hanya mencakup bidang keuangan, energi, perdagangan dan transporatasi, tidak termasuk telekomunikasi.

Pernyataan tersebut berseberangan dengan pernyataan "Eutelsat" dan "Arqiva" kepada Press TV bahwa keputusan mereka menghentikan kontrak dengan Press TV adalah akibat adanya tekanan dari KOmisi Uni Eropa.

PEMBERONTAK SYRIA TAK CUKUP KEKUATAN

Dengan gagah berani TVOne masih mempertahankan program acara "Laporan dari Timur Tengah" yang sangat jauh dari prinsip jurnalisme yang jujur, adil dan netral. Acara ini sama sekali tidak "cover both side" dengan hanya mengutip keterangan dari pihak-pihak anti-pemerintah tanpa sedikit pun memberikan porsi kepada pihak pemerintah. Acara ini juga hanya menampilkan narasumber yang itu-itu saja yang miskin perspektif. Dan siaran Sabtu dinihari tadi (29/10) kembali memberikan laporan yang bias.

Menurut siaran itu "Parlemen Lebanon menuduh Syria sebagai pelaku pemboman di Beirut yang terjadi hari Jum'at (19/10)". Bagi yang memahami politik Lebanon berita itu sungguh menggelikan. Baik pemerintahan maupun parlemen Lebanon kini dikuasai oleh blok politik yang pro-Syria dan anti-Israel/Amerika, yang tentu akan sangat sulit mengeluarkan pernyataan resmi seperti itu bahkan seandainya Syria benar-benar menyerang Lebanon.

Saya beri contoh "kedekatan" Lebanon dengan Syria. Ketika beberapa waktu lalu terjadi insiden tembak-menembak di perbatasan Lebanon-Syria, Presiden Lebanon Michel Suleiman memerintahkan menlu Lebanon untuk mengajukan protes kepada Syria. Sang menlu menolak dengan mengatakan bahwa "sesama teman tidak akan saling memarahi". Ketika sebagian rakyat Lebanon melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menentang Syria paska terbunuhnya mantan PM Rafiq Hariri tahun 2005, Hizbollah dan sebagian rakyat Lebanon lainnya mengadakan demonstrasi besar-besaran mendukung Syria. Ketika pemberontak Syria menculik seorang warga Lebanon pendukung pemerintah Syria, milisi Lebanon pendukung Syria balik membalas menculik anggota pemberontak Syria yang berada di Lebanon. Dan di perbatasan Lebanon-Syria terdapat ribuan milisi Syria keturunan Lebanon yang mengangkat senjata mendukung pemerintah Syria.

Friday 19 October 2012

IRAN KLAIM DRONE MALANG MELINTANG DI UDARA ISRAEL

Belum hilang keterkejutan Israel atas penerobosan pesawat tanpa awak (drone) buatan Iran yang dioperasikan Hizbollah baru-baru ini, Israel dikejutkan lagi dengan klaim Iran bahwa drone buatannya telah lama malang melintang di udara Israel tanpa terdeteksi. Klaim tersebut disampaikan oleh seorang pejabat militer Iran yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip oleh kantor berita Amerika Associated Press tgl 16 Oktober lalu.

Pejabat tersebut menyatakan, Selasa (16/10), bahwa drone buatan Iran telah berkali-kali melakukan misi pengintaian di udara Israel tanpa terdeteksi selama beberapa tahun setelah Perang Lebanon tahun 2006. Pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara detil penerbangan-penerbangan rahasia tersebut, termasuk penjelasan apakah drone-drone tersebut sama dengan milik Hizbollah.

“Pesaawt drone yang tertembak di Israel minggu lalu bukanlah yang pertama dan bukan drone terakhir yang akan terbang di udara Israel," kata pejabat tersebut.

Israel tentu saja membantah pernyataan tersebut dengan menyebut insiden penerobosan drone Hizbollah baru-baru ini adalah yang pertama terjadi. Israel mengklaim telah mendeteksi drone Hizbollah tersebut, namun membiarkannya karena dianggap tidak berbahaya dan baru ditembak jatuh setelah terbang terlalu jauh di daerah tak berpenghuni.

RAKYAT ARAB ANGGAP ISRAEL MUSUH UTAMA, PEMERINTAH SAUDI SEBALIKNYA

Masyarakat Arab menganggap Israel sebagai musuh utama. Namun sebaliknya pemerintah Arab Saudi menghapuskan Israel dari daftar musuh negara.

Sebuah pooling yang baru-baru ini diadakan oleh lembaga kajian politik yang berbasis di Qatar, "Arab Center for Research and Political Studies", menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Arab menganggap Israel sebagai musuh utama mengalahkan negara-negara musuh lainnya. Pooling yang digelar sejak 15 Juli hingga 10 September dan dirilis hasilnya tgl 8 Oktober lalu menyebutkan dari 16.173 responden yang tinggal di 12 negara Arab sebanyak 35% di antaranya memandang Israel sebagai musuh utama, disusul kemudian dengan Amerika (14%) dan negara tetangga Arab (12%).

Selain itu sebanyak 10% responden menganggap negara-negara Turki, Perancis dan Spanyol sebagai ancaman utama. Selain itu sebanyak 29% responden menyatakan tidak mengetahui negara mana yang merupakan ancaman utama.

Wednesday 17 October 2012

KONSPIRASI JAHAT YAHUDI DI UJUNG TANDUK

"Saya tidak mengerti mengapa mereka terus melakukan hal-hal sepele yang tidak mempengaruhi kekuasaan mereka dan justru membahayakan mereka di masa mendatang?"

Begitulah pertanyaan yang diajukan Philip Marlowe alias "Incogman" dalam blognya, incogman.net melalui artikelnya yang berjudul "The Scorpion and The Frog" yang dipostingkan tgl 10 Oktober lalu.

Incogman lalu memberi beberapa contoh seperti upaya orang-orang yahudi melarang simbol-simbol ke-Kristen-an seperti salib ditampilkan di tempat-tempat publik termasuk di sekolah-sekolah dan universitas negeri di negara-negara Eropa dan Amerika yang justru mayoritas penduduknya beragama Kristen. Pada saat yang sama mereka justru mendirikan "menorah" (simbol yahudi berupa tempat lilin enam tangkai) raksasa di depan tempat-tempat publik, kantor-kantor pemerintah hingga kantor presiden di Gedung Putih, Washington DC, Amerika.

Selanjutnya Incogman mencontohkan bagaiman Alan Shatter, menhan Irlandia yang yahudi, melarang (untuk pertama kalinya) partisipasi angkatan perang Irlandia dalam upacara-upacara keagamaan Katholik yang selama beratus-ratus tahun sudah menjadi tradisi. Sebaliknya Shatter mengubah kantornya menjadi semacam museum "holocoust" atau sinagog yahudi.

Saya (blogger) mempunyai contoh lain: sebuah media massa yahudi Amerika yang sudah berani berkata lantang: "Kami yahudi memang berkuasa, lalu mau apa?"

Tuesday 16 October 2012

ISRAEL RAYU SYRIA UNTUK TINGGALKAN IRAN

Penyebab zionisme internasional menyerang Syria akhirnya terbongkar sudah: Presiden Syria Bashar al Assad menolak tawaran perdamaian Israel berupa pengembalian Dataran Golan kepada Syria, dengan syarat Syria menghentikan hubungan dengan Iran dan Hizbollah. Demikian laporan harian Israel "Yediot Aharonot" hari Jum'at, 12 Oktober.

Menurut laporan tersebut PM Israel Benjamin Netanyahu pada bulan Januari 2011 mengirimkan pesan kepada Bashar al-Assad dengan mengatakan bahwa Israel bersedia merundingkan penarikan total Israel dari Dataran Golan jika bersedia memutuskan hubungan dengan Iran dan Hizbollah. Dataran Golan adalah wilayah Syria yang direbut Israel dalam Perang 6 Hari tahun 1967.

Kontak rahasia antara Netanyahu dengan Bashar berlangsung sejak bulan Desember 2010 hingga Maret 2011, bulan dimulainya aksi kerusuhan di Syria yang berujung pada perang yang berlangsung hingga sekarang. Kontak tersebut dimediasi oleh utusan khusus Amerika untuk Timur Tengah Dennis Ross dan Fred Hoff. 

Sunday 14 October 2012

ISRAEL MASIH PANIK DENGAN DRONE IRAN

Insiden penerobosan pesawat tanpa awak buatan Iran milik Hizbollah baru-baru ini masih menimbulkan kepanikan di kalangan internal Israel. Bandara Ben Gurion di kota Tel Aviv dan sebagian wilayah masih ditutup dari aktifitas penerbangan karena khawatir drone Hizbollah yang laih masih berkeliaran dan melakukan kegiatan mata-mata.

Media Israel "Yedioth Ahronoth" baru-baru ini melaporkan bahwa pesawat drone yang menerobos Israel tersebut selain sulit dideteksi radar, juga sulit untuk dijatuhkan setelah berhasil dideteksi. Diperlukan 2 pesawat tempur F-16 Israel untuk menjatuhkan drone tersebut setelah sebuah F-16 gagal menembaknya jatuh meski telah ditembak dengan rudal anti pesawat paling canggih Israel. Padahal rudal-rudal itulah yang digunakan Israel untuk menembak jatuh 2 drone Hizbollah yang berukuran lebih kecil dalam Perang Lebanon II tahun 2006 lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa Iran telah berhasil mengembangkan drone yang sangat canggih yang tidak saja sulit dideteksi, juga memiliki kemampuan manuver udara yang tinggi.

KOALISI IRAK-SYRIA-IRAN-RUSIA YANG TERBENTUK

Apa yang dilakukan PM Irak Nouri al-Maliki di Moskow baru-baru ini merupakan satu tanda dari sebuah konstelasi politik baru yang sangat serius di kawasan Timur Tengah. Menandatangani sebuah kontrak pembelian senjata senilai $4,3 miliar dengan Rusia sembari "mendamprat" Turki atas aksinya terhadap Syria menunjukkan bahwa sebuah koalisi baru tengah mengerucut, yaitu Iran-Irak-Syria-Rusia dan menjadi ancaman serius bagi dominasi Amerika-Israel dan sekutu-sekutunya.

Menurut pernyataan pers bersama yang dikeluarkan Selasa (9/10) di Moskow antara PM Rusia Dmitry Medvedev dan PM Irak Nouri al-Maliki, kedua negara telah menandatangani kontrak penjualan senjata senilai $4,3 miliar tahun ini.

Penandatanganan kontrak tersebut merupakan salah satu agenda kunjungan al-Maliki di Rusia yang dimulai hari Senin (8/10) untuk mengkonsolidasikan hubungan politik, ekonomi dan pertahanan. Selain itu kedua negara juga mendiskusikan krisis yang tengah terjadi di Syria. Di antara senjata-senjata yang dibeli Irak dari Rusia adalah 30 heli tempur Mi-28 serta 42 sistem pertahanan udara Pantsir-S1. Senjata-senjata lain yang diincar Irak adalah pesawat tempur MiG-29 dan senjata-senjata lapis baja.

KRISIS SYRIA, MALAPETAKA BAGI AMERIKA Cs.

Dua malam terakhir saya kehilangan sesuatu, yaitu acara "Laporan dari Timur Tengah" yang setiap tengah malam disiarkan oleh TVOne. Buka isi laporannya yang membuat saya menarik, melainkan analisis-analisis dangkal para narasumber dan ke-idiot-an host-nya yang cantik. Jika ada anggapan lama bahwa kecantikan identik dengan kebodohan, mungkin host TVOne adalah contohnya.

Dengan agak "ge-er" saya sempat berfikir, mungkin kritikan-kritikan blog ini telah membuat para petinggi TVOne memutuskan untuk menghentikan acara itu daripada menjadi bahan tertawaan rakyat Indonesia yang semakin cerdas melihat apa yang terjadi di Syria.

Saya masih ingat siaran terakhir acara tersebut hari Jum'at dini hari (12/10). Lagi-lagi yang paling saya ingat adalah kedangkalan analisis narasumber acara itu. "Yang paling bersalah dalam krisis yang terjadi di Syria adalah Presiden Bashar al Assad. Karena ia gagal menjamin keamanan rakyat Syria!" Demikian kesimpulan yang disampaikan narasumber pada bagian terakhir acara tersebut.

Thursday 11 October 2012

DRONE IRAN SUKSES TEROBOS ISRAEL

Baru-baru ini kita disuguhi dengan berita-berita tentang penembakan sebuah pesawat tanpa awak (drone) misterius oleh angkatan udara Israel tgl 6 Oktober lalu. Berita-berita itu bahkan dibumbui dengan video keberhasilan Israel menembak jatuh pesawat misterius tersebut dengan menggunakan 2 pesawat tempur F-16. Namun hingga kini Israel dan media-media massa tidak pernah menyebutkan pesawat apa yang ditembak jatuh itu dan siapa pengirimnya.

Sebuah artikel di blog "roytov.com" tulisan Roy Tov berjudul "IDF Photographs its own Defeat" mengupas nyaris tuntas insiden penerobosan wilayah Israel oleh pesawat tanpa awak itu, sekaligus implikasi serius dari insiden tersebut yang menjadi alasan kuat bagi Israel untuk tidak mempublikasikan pesawat tanpa awak itu.

Menurut Roy Tov pesawat tanpa awak (drone) itu meluncur dari Lebanon paralel dengan garis pantai Laut Tengah melintasi 2 kota besar Israel, Haifa dan Tel Aviv. Pesawat itu juga melintasi pusat-pusat industri Israel dan pangkalan-pangkalan udara Israel. Selanjutnya dalam 30 menit terakhir pesawat melintasi beberapa instalasi militer dan inteligen strategis Israel. Semua instalasi tersebut dilengkapi radar-radar paling canggih buatan Amerika dan Israel, termasuk sistem pertahanan udara modern "Iron Dome" yang digelar Amerika untuk Israel. Namun pesawat itu terbang tak terdeteksi hingga mendekati reaktor nuklir Dimona sebelum akhirnya ditembak jatuh.

MALIKI DAN CHAVEZ: NATO, TURKI, MENYINGKIR DARI SYRIA

Analisis yang menyebutkan bahwa Iran adalah pemenang dari Perang Teluk II antara sekutu melawan regim Saddam Hussein di Irak kembali terbukti. Regim pemerintahan Irak yang ditinggalkan Amerika lebih "condong" ke Iran daripada Amerika, dan itu terbukti dengan sikap Irak yang mendukung regim Bashar al Assad di Syria.

Meski secara resmi kebijakan politik Irak atas krisis di Syria adalah netral, para analis politik tahu benar bahwa Irak mendukung Syria. Tahun lalu PM Irak Nouri al Maliki menyatakan bahwa regim Bashar al Assad tidak akan jatuh. "Mengapa harus jatuh?" tanyanya balik kepada wartawan yang mewawancarinya menyusul pernyataan para pemimpin Amerika dan sekutu-sekutunya yang menyebut "Bassar al Assad pasti jatuh".

Kini dukungan Irak terhadap Syria kembali ditunjukkan oleh Nouri Nur Maliki yang pemerintahannya berkoalisi dengan kelompok militan Shiah Tentara Mahdi. Baru-baru ini Maliki "mendamprat" Turki atas sikapnya terhadap Syria. Maliki menuduh Turki berupaya menyeret NATO ke dalam medan perang di Syria dan mengingatkan barat untuk tidak melakukan intervensi atas Syria.

"Cerita-cerita tentang pesawat-pesawat tempur Syria membom wilayah Turki adalah cerita berlebih-lebihan yang keterlaluan. Tidak ada urgensinya menyulut perang dan menyeret seluruh organisasi seperti NATO untuk membela Turki. Tidak ada negara yang mengancam Turki," kata Maliki di sela-sela kunjungan ke Rusia, Rabu (10/10).

Maliki selanjutnya mengkritik Turki sebagai telah "bertindak seolah-olah lebih bertanggungjawab atas nasib rakyat Syria daripada orang-orang Syria sendiri."

IMF: EKONOMI IRAN TUMBUH DI TENGAH SANKSI

Berbeda dengan propaganda media massa barat dan media-media massa "underbow" di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang akhir-akhir ini gencar memberitakan krisis ekonomi yang melanda Iran, IMF melaporkan Iran berhasil mengatasi masalah ekonominya dengan tetap menjaga inflasi yang terkendali serta pertumbuhan ekonomi.

Laporan IMF yang juga mencatat surplus perdagangan internasional Iran tahun ini menegaskan bahwa meski sanksi ekonomi barat telah mengurangi pendapatan minyak Iran namun tidak cukup signifikan untuk mengguncangkan perekonomian Iran. Hal ini bertolak belakang dengan laporan-laporan media massa yang menyebutkan sanksi ekonomi barat telah membuat keruntuhan ekonomi Iran.

Dalam laporan triwulanan "World Economic Outlook" baru-baru ini IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi Iran turun 0,9 persen tahun ini, berkurang dari pertumbuhan 2% pada tahun 2011. Namun IMF juga meramalkan ekonomi Iran akan kembali tumbuh sebesar 0,8% tahun depan.

Sementara itu IMF juga meramalkan inflasi Iran akan berkurang dari 25,2% tahun ini menjadi 21,8% tahun depan. Sedangkan untuk perdagangan internasional tahun ini Iran tetap mengalami surplus sebesar 3,4% dari GDP.

Laporan "positif" itu tentu membuat media-media massa barat "berang". "Reuters" misalnya menyebut laporan IMF sebagai "mengakomodasi kepentingan negara-negara yang dimonitor demi menjaga hubungan baik". "Reuters" juga menganggap laporan tersebut "terlalu optimis" dengan meremehkan resiko pemotongan subsidi terhadap kenaikan inflasi dan penurunan daya beli masyarakat.

Wednesday 10 October 2012

SENJATA ERDOGAN TEWASKAN WARGA SENDIRI

Kecurigaan sebagian kalangan tentang insiden penembakan mortir di kota Akcakale Turki yang menewaskan 5 orang warga sipil Turki tgl 3 Oktober lalu semakin terbukti. Sebuah harian Turki "YURT" melaporkan bahwa senjata mortir yang diduga digunakan dalam insiden tersebut adalah senjata standar NATO yang tidak dimiliki Syria. Lebih jauh laporan itu juga menyebutkan bahwa senjata tersebut dikirimkan kepada para pemberontak Syria melalui Turki.

Artikel yang ditulis langsung oleh pemimpin redaksi harian tersebut Merdan Yanardag, mengklaim ditulis berdasarkan "sumber inteligen yang terpercaya".

"Informasi ini membuktikan bahwa kebijakan keliru pemerintahan Erdoganlah yang harus disalahkan atas insiden penembakan mortir di kota Akcakale yang menewaskan 5 warga sipil Turki," kata Yanaradag.

Yanaradag menuduh Erdogan telah menjadi boneka atas kebijakan politik Amerika di Syria dan Timur Tengah yang bebannya harus ditanggung oleh rakyat Turki sendiri.

Tuesday 9 October 2012

ERDOGAN YANG TERTIPU

"Jika Erdogan membiarkan Obama dan Cameron (PM Inggris) mengelabuhinya hingga berfikir bahwa ia akan menjadi pemimpin besar dengan menghancurkan negara tetangganya (Syria), negaranya sendiri akan mengalami perang saudara. Bagi barat ini memecahkan 2 masalah sekaligus: menghancurkan Syria dan pada saat yang sama, ketika Turki meledak akibat perang saudara, barat akan membersihkan tangannya dari Turki dengan menolaknya menjadi anggota Uni Eropa." (Randy Short, "Dignity, Human Rights and Peace Organization")


Saya tidak akan berandai-andai tentang apakah Turki akan melakukan invasi atas Syria, atau tentang bagaimana akhir dari konflik Syria yang hampir pasti tidak akan selesai dalam 5 tahun mendatang bahkan jika Turki dan seluruh negara barat menyerang Syria, jika pihak-pihak yang terlibat tidak mau duduk di meja perundingan. Yang akan saya tulis adalah analisis tentang masa depan Turki secara keseluruhan dan PM Erdogan secara pribadi.

Namun perlu saya sampaikan tentang kecurigaan saya bahwa insiden serangan mortir Syria terhadap Turki adalah sebuah operasi "false flag" (menyerang diri sendiri untuk ditimpakan kesalahannya pada lawan) ternyata mendapatkan pembenaran. Sebagaimana diberitakan "Global Research" tgl 5 Oktober lalu televisi pemerintah Jerman "Channel ZDF" pada tgl 4 Oktober melaporkan bahwa pemberontak Syria telah melakukan serangan terhadap Turki. Serangan inilah yang kemudian dituduhkan dilakukan pasukan Syria. Televisi tersebut bahkan menayangkan pernyataan seorang warga Turki yang khawatir dengan aksi pemberontak Syria yang akan menyeret Turki ke dalam perang.

Aslinya laporan tersebut adalah sbb:

"Raketen- und Granatfeuer. Die Türkei übt Vergeltung für einen Angriff von syrischer Seite. Gestern Nachmittag hatten syrische Rebellen einen türkischen Ort in Grenznähe beschossen. Seit Wochen schon warnt Ankara davor, die Türkei zu provozieren. Inzwischen haben sich die syrischen Rebellen ganz offiziell zu der Provokation bekannt.“

yang terjemahannya adalah sbb:

The Bob-and-Weave Style of Ahmadinejad


Dina Y. Sulaeman*


David Ignatius, seorang kolumnis di Washington Post menyebut gaya  bicara Ahmadinejad saat diwawancarai media AS sebagai gaya bob-and-weave. Saya coba mencari tahu apa itu, ternyata terkait dengan tinju. Seorang petinju yang bergaya bob-and-weave akan bergerak dari sisi ke sisi, dari belakang ke depan, untuk menghindari pukulan lawannya dan membuat lawannya kehilangan keseimbangan. Benar saja, dengan gayanya ini Ahmadinejad berhasil membuat host sekelas Piers Morgan tampak seperti badut karena ditertawakan oleh penonton; setidaknya, oleh saya yang memang berkali-kali tertawa saat menyaksikan rekaman wawancara Ahmadinejad di CNN tanggal 24 September lalu.

Sejak awal, Ahmadinejad sudah memperlihatkan ‘kelas’-nya. Begitu wawancara dimulai, Morgan langsung mengajukan pertanyaan intimidatif, “Banyak orang AS yang melihat Anda sebagai musuh publik no 1. Bagaimana perasaan Anda atas hal ini?”


Ahmadinejad sama sekali tidak terintimidasi, bahkan terlihat menahan senyum. Dia menjawab tenang dengan diawali basmalah dan doa, “Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma ajjil liwaliyyikal faraj… Selamat pagi. Saya menyampaikan salam kepada semua rakyat AS yang mengagumkan dan seluruh orang yang menyaksikan program Anda. Kalaupun Anda punya kebencian terhadap saya, jangan tularkan kepada orang lain di AS. Kami mencintai seluruh rakyat AS and rakyat Iran mendoakan kedamaian dan stabilitas bagi seluruh dunia.”

Saturday 6 October 2012

SEKALI LAGI UNTUK PARA PENGUNJUNG SETIA

Ketika pertama kali saya mengumumkan perihal masalah dana untuk mempertahankan eksistensi dan pengembangan blog ini, saya berekspetasi cukup besar. Dengan lebih dari 1.000 pengunjung setia yang setiap hari mengunjungi blog ini yang sebagian besar dari mereka berasal dari daerah berpendapatan per-kapita tertinggi di Indonesia yaitu JABODETABEK dan Bandung, saya berharap para pengunjung setia tidak akan "terganggu" untuk mendonasikan Rp 20 ribu saja untuk blog ini. Dengan itu maka kesulitan yang tengah saya hadapi untuk mengembangkan usaha kecil saya sekaligus secara tidak langsung mempertahankan dan mengembangkan eksistensi blog ini, teratasi.

Namun saya agak kecewa karena sampai saat ini, lebih dari 2 minggu sejak saya memposting tulisan tentang masalah tersebut di atas, baru terdapat 4 orang saja di antara pengunjung setia blog ini yang tergugah kesadarannya untuk memberikan sharing-nya kepada blog ini dengan nilai yang kurang dari Rp 500 ribu.

Meski demikian saya masih belum putus harapan bahwa 996 pengunjung setia blog lainnya akan tergugah kesadarannya untuk membantu keberadaan blog ini.

Silakan mewujudkan dukungan Anda dengan bentuk donasi ke:

Bank Mandiri Rek. No. 106-00-0430519-2, A/N Cahyono Adi.

Dan berbanggalah. Karena Anda telah menjadi "pemilik" salah satu blog "pencari kebenaran" terbaik di Indonesia.


Hormat saya,
Blogger,

Cahyono Adi.

KONFLIK TURKI-SYRIA, SEBUAH SKENARIO

"Kami dikelilingi oleh para pembunuh," kata seorang penduduk provinsi Latay, provinsi perbatasan Syria, kepada wartawan yang mewawancarainya. Ia merujuk pada keberadaan tentara-tentara bayaran dan teroris asing yang menyusup ke Syria melalui Turki.

Itulah perasaan sebagian rakyat Turki atas fenomena yang terjadi di Turki seiring terjadinya krisis di Syria. Mereka kecewa atas keterlibatan negerinya dengan krisis yang terjadi di Syria. Perasaan itu pula yang dialami oleh ribuan demonstran anti-perang yang memprotes keputusan parlemen Turki memberikan mandat kepada pemerintah dan tentara Turki untuk melakukan aksi militer di Syria.

Namun tidak bagi awak TVOne dan narasumber-narasumbernya yang setiap tengah malam dinihari menyiarkan berita-berita dan analisis tentang krisis Syria. Demikan halnya dengan siaran TVOne Jum'at dinihari (5/10) dengan topik utama ketegangan Syria-Turki paska insiden penembakan mortir Syria atas kota perbatasan Turki yang menewaskan 5 orang warga sipil Turki.

Dengan penuh semangat para narasumber dan host acara tersebut menyalahkan kesalahan pada Syria yang dianggap melakukan aksi provokasi, lengkap dengan analisis dangkal tentang kekejaman pemerintahan Syria terhadap rakyatnya. Bahkan ketika semua komentator yang "online" dengan bijaksana menyebutkan faktor Amerika dan zionisme internasional sebagai dalang semua keributan di Syria, TVOne tetap kukuh dalam jalurnya, sebagai propagandis zionisme.

Tidak sedikit pun para narasumber acara tersebut menyebut peran kontroversial Turki yang telah membantu para pemberontak bersenjata. Tindakan tersebut sebenarnya bisa ditafsirkan sebagai sebuah tindakan perang terhadap Syria dan Syria memiliki legitimasi penuh untuk melakukan aksi pembalasan dengan menyerang Turki. Yang lebih mengherankan lagi adalah pembelaan mereka terhadap aksi penembakan sniper pemberontak terhadap wartawan Iran, meski jelas bahwa tindakan itu adalah ilegal dan bertentangan dengan konvensi dunia tentang jurnalisme dan hukum internasional.

Namun setidaknya saya cukup senang bahwa sebagian besar rakyat Indonesia, sebagaimana tercermin dari pandangan para komentator, masih lebih cerdas dibandingkan host TVOne dan para narasumbernya. Dalam hal ini saya lebih menghargai Metro TV yang kini mulai lebih bijak memberitakan tentang krisis Syria dengan tidak menelan mentah-mentah apa yang disiarkan oleh "Al Jazeera", "Al Arabiya" ataupun media-media barat.

UMAT ISLAM YANG DEGIL, DAHULU DAN SEKARANG

Al Qur'an banyak menceritakan tentang sifat-sifat "degil" kaum yahudi, yaitu sifat-sifat negatif yang membuat seseorang sulit untuk menerima kebenaran dan berujung pada malapetaka.

Dalam Surat Al Baqarah disebutkan bahwa ketika Allah memerintahkan Nabi Musa untuk mengajak orang-orang yahudi menyembelih seekor sapi betina sebagai bentuk pertobatan mereka yang telah tergelincir oleh godaan iblis dengan membuat sesembahan berbentuk seekor sapi betina, orang-orang yahudi itu "tersinggung". "Tuhan mengolok-olok kita," kata mereka. Maka mereka pun protes dengan ke-degil-an mereka.

"Sapi betina seperti apakah yang dimaksudkan Tuhan wahai Musa?"

Maka Musa pun berdo'a kepada Tuhan untuk manyampaikan apa yang ditanyakan orang-orang yahudi kepadanya. Namun setelah Tuhan memberikan jawaban atas pertanyaan mereka, mereka mengajukan pertanyaan yang baru yang sebenarnya tidak terlalu penting yang ditanyakan hanya sekedar untuk "membalas olok-olok Tuhan". Hingga sampailah pada satu titik di mana orang-orang yahudi itu sadar bahwa mereka telah terjebak dalam masalah serius karena kedegilan mereka. Yaitu ketika, karena permintaan mereka sendiri, Tuhan mensyaratkan sapi betina yang dipotong harus berwarna kuning mulus, belum kawin dan tidak pernah digunakan untuk bekerja, tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda, beradan tidak gemuk dan tidak kurus dan berbagai persyaratan lainnya yang tidak mungkin lagi dipenuhi. Padahal awalnya Tuhan hanya memerintahkan mereka untuk menyembelih seekor sapi betina apa saja.

Thursday 4 October 2012

KISSINGER: DALAM 10 TAHUN ISRAEL HILANG DARI PETA BUMI

Berulangkali Presiden Iran Ahmadinejad dan pejabat-pejabat Iran lainnya mengingatkan bahwa Israel telah sampai di ujung usianya. Oleh kebanyakan orang peringatan-peringatan itu dianggap sebagai "gertak sambal" yang tidak perlu diperhatikan. Sangat berbeda jika pernyataan seperti itu diungkapkan oleh zionis sejati, Henry Kissinger. Dan hal itulah yang terjadi.

"Dalam 10 tahun tidak akan ada lagi Israel," kata Kissinger kepada media berpengaruh Amerika The New York Times baru-baru ini.

Pernyataan Kissinger sangat jelas dan tegas: Pada tahun 2022 Israel sudah tidak akan ada lagi di peta bumi. Ia tidak mengatakan Israel dalam bahaya dan bisa diselamatkan dengan bantuan tanpa batas oleh Amerika. Ia tidak mengatakan jika rakyat Amerika memilih Mitt Romney maka Israel akan bisa diselamatkan. Ia juga tidak mengatakan bahwa jika Amerika menyerbu Iran maka Israel bisa diselamatkan. Ia hanya mengatakan: Israel akan lenyap dalam waktu 10 tahun. Titik.

Pernyataan Kissinger tersebut semakin menjadi sesuatu yang valid, meski ia telah didahului jauh-jauh hari oleh Ahmadinejad, setelah komunitas inteligen Amerika (The US Intelligence Community) dengan pendapat tentang lenyapnya Israel, meski tidak sepersis ramalan 10 tahunnya Kissinger.

Gabungan 16 lembaga inteligen Amerika dengan total anggaran mencapai $70 miliar (setara hampir Rp 700 triliun) telah mengeluarkan laporan bersama setebal 82 halaman dengan judul “Preparing for a Post-Israel Middle East.” Dalam laporan tersebut dikatakan bahwa keberadaan 700.000 pemukim ilegal yahudi di wilayah Palestina yang diduduki Isreal cepat atau lambat tidak bisa lagi diterima oleh masyarakat internasional. Akibatnya keberadaan Israel akan seperti Afrika Selatan tahun 1980-an yang dikecam terus-menerus oleh masyarakat internasional dan berujung pada runtuhnya regim apartheid.

AMERIKA KALAH SEBELUM BERPERANG

Ada satu lagu kuno yang dinyanyikan oleh Phil Ochs, bercerita tentang kekalahan perang yang telah terjadi ketika perang belum dimulai. Phil Ochs bernyanyi tentang Perang Vietnam, namun hal yang sama kini juga terjadi dalam Perang Afghanistan.

Sekjen NATO Jendral Anders Fogh Rasmussen mengatakan baru-baru ini bahwa insiden "serangan hijau atas biru" (serangan tentara Afghanistan yg berseragam hijau terhadap tentara NATO yang berseragam biru) telah menghancurkan ke-salingpercayaan antara aparat keamanan Afghanistan dengan tentara sekutu pimpinan Amerika.

Meski Amerika dan sekutunya telah meningkatkan keamanan dan kewaspadaan, serangan-serangan tersebut semakin meningkat tajam selama tahun 2012 ini. Hal ini membuat marah para pejabat militer Amerika dan NATO dan semakin membuat petualangan Amerika dan sekutu-sekutunya di Afghanistan tidak populer di mata rakyat mereka sendiri. Padahal personil militer Amerika dan sekutu-sekutunya telah menjalin hubungan yang cukup lama, hampir 10 tahun, dengan mitra mereka aparat keamanan Afghanistan dalam menjaga keamanan dari serangan Taliban dan Al Qaida.

Tuesday 2 October 2012

AMERIKA TOLAK INTERVENSI, SAUDI TOLAK DAMAI

Angin benar-benar mulai menjauh dari para pemberontak. Amerika, kekuatan utama penopang gerakan oposisi Syria mulai berfikir realistis. Jika selama ini para pejabat Amerika selalu menuntut pengunduran diri presiden Bashar al Assad dan bahkan Presiden Amerika Barrack Obama pun telah menjamin kejatuhan Assad yang "tidak lama lagi", mereka mulai "menurunkan nada" tuntutan.

Bahkan menhan Amerika Leon Panetta baru-baru ini menampik kemungkinan Amerika melakukan intervensi langsung, justru setelah sekutu dekatnya Arab Saudi dan Qatar menyerukan dilakukannya intervensi atas Syria setelah selama berbulan-bulan upaya menyingkirkan Bashar al Assad dari kekuasaan, mengalami kegagalan total.

"Seruan Emir Qatar untuk dilakukannya intervensi militer terhadap Syria tidak akan mengubah keyakinan saya bahwa hal itu akan menjadi kesalahan yang serius," kata Panetta kepada wartawan di Pentagon, Jumat (28/9), menanggapi seruan Emir Qatar. Seruan Emir Qatar disampaikannya dalam sidang umum PBB, 2 hari sebelumnya.

Menurut Panetta, jika "masyarakat internasional" memutuskan untuk melakukan intervensi, Amerika akan mendukungnya. Namun jika Amerika yang melakukannya secara sepihak, maka hal itu hanya akan menjadi kesalahan fatal.

2 LAPORAN YG DIABAIKAN MEDIA TTG SYRIA

Fakta bahwa pemberontak Syria telah mengalami kejenuhan dan kehilangan legitimasi tidak bisa disembunyikan lagi meski media-media barat berusaha kuat untuk menyembunyikannya. Mundurnya Bassma Qodmani sebagai pejabat Syria National Council (organisasi payung gerakan pemberontakan Syria) telah memperlihatkan itu dengan jelas. Namun dua berita berikut ini menggambarkan lebih jelas lagi kondisi sebenarnya yang terjadi di Syria yang memperlihatkan dengan jelas gambaran sebenarnya tentang pemberontak Syria.

Berita pertama oleh kantor berita Iran "Press TV" tgl 30 September lalu menggambarkan bagaimana para pemberontak berubah menjadi gerombolan kriminal yang saling membunuh karena perselisihan pembagian harta rampokan. Sedang berita kedua oleh "Intifada Palestine" tgl 29 September lalu menunjukkan bagaimana para pemberontak mengalami krisis legitimasi sehingga beramai-ramai melakukan pembelotan.

Menurut laporan "Press TV" tgl 30 September lalu, seorang komandan pemberontak tewas ditembak oleh anak buahnya akibat perselisihan tentang pembagian harta rampokan. Peristiwa itu terjadi di barat-daya kota Dara'a, 114 km selatan Damaskus, hari Sabtu (29/9).