Saturday 20 July 2019

Logika Game Online Di Balik Rencana Pertempuran Baru Prabowo

Oleh: A Uwais Alatas

SAYA tidak bisa pahami, bagaimana sosok Prabowo dan partai besar seperti Gerindra ibarat kerumunan bebek tidak berdaya diarahkan hanya oleh logika khayal buzzer yang berada dalam asuhan kekuatan penista kepentingan rakyat, bisa menyusup kemudian mengambilalih tokoh dan melepaskannya dari pendukung serta cita cita ideologisnya.
 

Tentu saja dalam konteks Prabowo, seperti ada yang sengaja lepaskan beliau dari pijakan perjuangan ideologisnya. Dipisahkan dari pendukung tulusnya, kemudian dalam keadaan linglung tanpa alas, Prabowo dibuat sebagai seorang yang berkhianat pada pendukungnya itu, dan setelahnya kini diberi gambaran angin surga untuk bertempur dari dalam di Istana.

Tuesday 9 July 2019

MEREKA TIDAK TULUS MAU REKONSILIASI, LANTAS KENAPA KITA MUSTI TUNDUK ?

Oleh : Nasrudin Joha

Rezim Jokowi tak benar-benar tulus ingin rekonsiliasi. Yang mereka butuhkan itu hanya legitimasi kemenangan yang diperoleh secara curang. Bukan ingin rekonsiliasi.

Saat Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan usul agar rekonsiliasi Jokowi-Prabowo Subianto dimanfaatkan untuk membawa pulang Habib Rizieq Syihab (HRS) ke Indonesia. Kubu TKN Jokowi melalui Hendrawan Supratikno menolak, alasannya rekonsiliasi yang sehat adalah yang memikirkan kepentingan bangsa. Jadi, HRS tidak dianggap sebagai bagian dari aset dan kepentingan bangsa, bahkan boleh jadi HRS dianggap bagian dari musuh bangsa.

Bagi kubu TKN Jokowi, BPN Prabowo bisa menyampaikan syarat apapun, termasuk konsesi berbagi kekuasaan. Dan hal ini, jelas sudah dipersiapkan oleh kubu rezim untuk memuluskan rencana rekonsiliasi untuk melegitimasi Kemenangan Jokowi. Tapi untuk HRS, untuk membebaskan semua tokoh dan ulama yang dikriminalisasi, No way !