Friday 29 April 2016

Status Cerdas seorang Teman

Indonesian Free Press -- Seorang teman medsos saya, Canny Watae, menulis sebuah status yang asyik banget, dan saya ingin membagikannya di blog ini.

-----------
Seorang kawan FB bertanya pada saya:

“Pertanyaan saya. Sekiranya Jokowi ini adalah Prabowo Anda, dan melakukan apa yang persis dilakukan Jokowi, Anda bersikap seperti ini juga?....”
Saya jawab: “Tentu...”
Apabila itu terjadi, maka saya tidak akan membela-bela Prabowo. Saya akan sangat malu. Saya akan mengkritisi dia agar rasa malu saya bisa terangkat, sampai dia benar-benar tidak seperti Jokowi.

Begini:

Pada awalnya, saya tidak memberi perhatian sedikit pun pada Prabowo. Apalagi pada Jokowi. Saya pun, sempat nge-joke di FB soal kuda Prabowo. Waktu itu, usai dibahas Kompas (waktu itu saya masih baca Kompas, sekarang tidak lagi), saya lempar status soal coto termahal di dunia. Coto itu adalah coto kuda. Kudanya Prabowo. Coto kuda populer di kawasan selatan Sulawesi Selatan, khususnya daerah Jeneponto. Ada segelintir pengasuh warung coto di kota Makassar dengan kuda sebagai sajian, tetapi saya lebih doyan coto sapi. Boleh dikata, saya justru tidak suka coto kuda. Mencobanya pun belum pernah. Nah, tulis saya waktu itu: kira-kira berapa harga semangkoknya, apabila coto pake kudanya Prabowo. Kudanya aja, merujuk Kompas, berada pada level harga milyar.

Thursday 28 April 2016

STL, Konspirasi Lain Zionis Terhadap Hizbollah yang Gagal (4)

Indonesian Free Press -- Pernyataan keras Al Sayyed dan dukungan Hizbollah terhadapnya mendorong perselisihan semakin keras. Perang kata-kata pun dilancarkan kedua blok politik yang bermusuhan di Lebanon.

Anggota parlemen dari Al Mustaqbal Mohamad Kabbara bersuara keras, "Siapapun yang mengancam pemimpin Sunni sekaligus perdana menteri (Saad Hariri) dengan tangan sendiri atau tidak, orang-orang Sunni akan memberinya pelajaran tentang sopan santun. Musuh-musuh kebenaran dan keadilan, yaitu Hezbollah dan sekutu-sekutunya telah meruntuhkan negara Lebanon demi menghancurkan pengadilan internasional (STL). Siapapun musuh kebenaran dan keadilan adalah musuh kami."

Sebagai reaksi, ketua Faksi Kesetiaan dan Perlawanan sekutu Hizbollah, Mohamad Raad, membalas: "Kami merasa negara ini tengah memasuki fase baru kegilaan politik yang tidak kita ketahui akhirnya... jadi marilah kita sepakat pada satu standar yang sama, yaitu siapapun yang bersalah harus dihukum, namun tidak dibenarkan untuk menggunakan standar ganda." Ia merujuk pada kasus kesaksian palsu yang melibatkan perdana menteri Saad Hariri.

Di sisi lain, anggota parlemen dari Hizbollah, Ibrahim Moussawi, menuduh Al Mustaqbal tengah melakukan kudeta diam-diam, dengan melancarkan propaganda untuk memecah belah dan memicu ketegangan.

Wednesday 27 April 2016

STL, Konspirasi Lain Zionis Terhadap Hizbollah yang Gagal (3)

Indonesian Free Press -- Kasus The Special Tribunal for Lebanon (STL) ini sangat relevan dengan situasi di INdonesia saat ini, terkait dengan tuntutan keadilan para keluarga eks. PKI dan bagaimana negara meresponnya. Keduanya merupakan masalah hukum bernuansa politik yang sarat dengan kepentingan asing untuk melemahkan kesatuan negara. Maka, baik di Lebanon maupun di Indonesia, untuk sementara kedua proses hukum tersebut sengaja di-'gantung' hingga negara benar-benar siap untuk melanjutkannya kembali.

Namun perlu menjadi catatan bahwa keteguhan sikap Hizbollah menentang STL -lah yang membuat organisasi ini berhasil mengalahkan konspirasi asing untuk menghancurkannya, dengan menggunakan tangan STL.

Perihal masalah kesaksian palsu dalam STL, anggota parlemen dari Partai Gerakan Patriot Bebas yang bersekutu dengan Hizbollah, Nabil Nicolas, menyebut kesaksian palsu dalam penyidikan pembunuhan Rafiq Hariri sebagai 'hal yang berbahaya' dan mendesak pemerintah untuk melakukan penyidikan khusus.

Terkait dengan hal itu Menteri Kehakiman Ibrahim Najjar mengatakan bahwa saksi yang diduga palsu tidak pernah dimintai keterangan oleh otoritas hukum, melainkan oleh International Committee setelah meninggalkan Lebanon pada tahun 2005. Hizbollah dan pendukung-pendukungnya pun mendesak keras pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum dan politik, mengingat kredibilitas Hizbollah yang terancam.

Tuesday 26 April 2016

Akhirnya, BBC Akui Kemungkinan MH17 Ditembak oleh Ukraina

Indonesian Free Press -- Setelah hampir dua tahun terlibat kampanye bersama-sama media-media barat lainnya menyalahkan Rusia sebagai penanggungjawab penembakan pesawat MH17 Malaysian Airlines yang menewaskan 300 penumpang dan awaknya padas 17 Juli 2014 lalu, kantor berita Inggris BBC akhirnya mengakui kemungkinan pesawat itu ditembak oleh pesawat tempur Ukraina.

Dalam cukilan promosi untuk program dokumentasi “Conspiracy Files: Who Shot Down MH17?” yang akan dipublis 3 Mei mendatang, situs BBC menulis: "Ada sejumlah saksi yang menyebutkan keberadaan pesawat lainnya yang terbang di dekat MH17 sebelum pesawat itu jatuh."

BBC mengklaim laporan tersebut dibuat berdasar pengakuan sejumlah saksi mata dan keterangan pejabat-pejabat inteligen dan militer yang berbicara secara rahasia.

"Don’t miss this compelling Conspiracy Files unfold to see whether the mystery can be unravelled," tulis promosi BBC.

Hal ini mengkonfirmasi klaim Rusia dan sejumlah pakar independen yang menyebutkan bahwa MH17 ditembak oleh pesawat SU-24 Ukraina.

Monday 25 April 2016

Selamatkan Irak dan Suriah dari Teroris ISIS, Iran Dituduh Teroris

Indonesian Free Press -- Dalam sesi foto bersama para pemimpin negara-negara Islam Organisation of Islamic Cooperation (IOC) di Turki tanggal 14 April lalu, Raja Salman dari Saudi mendekati Presiden Iran Hassan Rouhani dan kemudian berkata kepada Rouhani, "Kami negara-negara Islam menolak rafidi kalian."

Rouhani, dengan menahan marah karena telah diperlakukan tidak hormat, membalas dengan tenang, "Dulu orang-orang Mekkah juga menolak Rosulullah, namun Beliau tidak meninggalkan Islam."

Jawaban itu bagai tamparan keras bagi Raja Salman, sehingga tidak ada lagi yang bisa dikatakannya kemudian. Sebaliknya, jawaban Rounani telah mempermalukan Raja Salman, menunjukkan jati-dirinya yang tidak berkualitas di hadapan Rouhani.

Kebencian Salman kepada Iran itulah yang menjadi dasar dari pernyataan bersama IOC, yang menyudutkan Iran. Dalam pernyataan yang disusun Saudi Arabia bulan Februari lalu tanpa kehadiran delegasi Iran itu disebutkan:

"Konperensi ini 'menyesalkan' campur tangan Iran dalam urusan internal negara-negara di kawasan dan negara-negara anggota konperensi yang lain termasuk Bahrain, Yaman, Suriah dan Somalia, serta dukungannya yang terus berlanjut kepada terorisme."

Sunday 24 April 2016

Rusia dan Cina Sukses Ujicoba Rudal Jelajah Kecepatan Tinggi, Amerika Gagal

Indonesian Free Press -- Rusia dan Cina sukses mengujicoba rudal jelajah berkecepatan super tinggi (hipersonik), sementara ujicoba yang dilakukan Amerika mengalami kegagalan.

Seperti laporan Sputnik News, mengutip laporan situs Washington Free Beacon, akhir pekan ini, para pejabat militer Amerika merasa 'ketakutan' setelah Rusia dan Cina berhasil melakukan ujicoba rudal jelajah hipersonik, yaitu rudal jelajah yang terbang dengan kecepatan di atas 5 kali kecepatan suara (Match 5). Sementara ujicoba yang dilakukan Amerika mengalami kegagalan.

Laporan itu menyusul munculnya kabar keberhasilan Angkatan Rudal Strategis Rusia mengujicoba rudal ballistik antar benua (ICBM) yang membawa rudal 'glider' yang terbang seperti rudal jelajah (peluru kendali) namun dengan kecepatan seperti rudal ballistik.

Ujicoba tersebut menggunakan rudal RS-18A (kode NATO SS-19 Stiletto) yang ditembakkan dari wilayah Orenburg Region, Rusia Timur.

"Rusia telah melakukan uji terbang glider hipersonik yang revolusioner yang bisa mengangkut hululedak nuklir maupun konvensional untuk menembus sistem pertahanan udara yang canggih," tulis Washington Free Beacon mengutip pernyataan pejabat milier Amerika yang tidak disebutkan identitasnya.

Ujicoba ini, lapor Washington Free Beacon, adalah yang kedua dilakukan Rusia. Menanggapi ini, Jubir Dephan Amerika Michelle Baldanza hanya mengatakan pihaknya tidak bisa berkomentar.

Surat Terbuka Anak Medan untuk KPK tentang Ahok

Indonesian Free Press -- Surat terbuka ini saya dapatkan dari status teman di Facebook kemarin (23 April). Sebagai orang yang bertahun-tahun tinggal di Medan, saya merasa sangat lucu membacanya. Namun, yang paling menarik adalah isi surat ini secara esensi adalah sama dengan yang dirasakan orang-orang yang berakal di negeri ini, menyaksikan 'fenomena' korupsi RS Sumber Waras dan kasus-kasus korupsi di Indonesia lainnya yang berkaitan dengan Jokowi dan Ahok.

Silakan membacanya sendiri.

-----------------------

Udah lama kian aku nggak sor (suka) sama KPK. Entah cemana-cemana (bagaimana) orang itu kutengok. Lama-lama jadi naik pitam jugak aku nengok komisioner KPK itu. Bukan apa-apa. Jelek-jelek kaek (seperti) gini tamat jugaknya aku dari fakultas hukum USU.

Nggaknya dongok-dongok (bodoh) kali aku. Kolok aku longor, mana mungkin pulak aku bisa masok USU. Payah kian masok USU itu. Kolok dipiker-piker, udah masuknya payah, masak pulak udah bisa masok mesti cepet-cepet tamatnya.

Friday 22 April 2016

Amerika Cemas, Rusia-Iran Kerahkan Kekuatan untuk Serang Aleppo

Indonesian Free Press -- Amerika mencemaskan pengerahan kekuatan secara serius oleh Rusia dan Iran dalam rangka perebutan kota strategis Aleppo. Tidak lain, karena Amerika khawatir bahwa sekutu-sekutunya di suriah akan hancur bersama hancurnya ambisi Amerika untuk menggantikan regim Bashar al Assad dengan sekutunya.

Jubir Departemen Pertahanan Amerika Kolonel Steve Warren, hari Rabu (20 April) mengatakan Amerika 'khawatir' dengan rencana Rusian dan Iran menyerang Aleppo dengan mengerahkan kekuatannya di sekitar kota tersebut.

"Kami telah melihat pasukan regim Suriah, dengan dukungan Rusia telah memulai pengerahan kekuatan di sekitar Aleppo,” kata Steve Warren.

“Ini adalah yang kami khawatirkan," tambahnya.

Pernyataan ini terkait dengan sejumlah pengamat yang menyebutkan Rusia telah meningkatkan kekuatannya di sekitar Aleppo, dengan memindahkan unit-unit artileri yang sebelumnya digunakan untuk merebut kota Palmyra. Pesawat-pesawat tempur, helikopter dan pasukan khusus Rusia juga telah dipindahkan ke Aleppo.

Pada saat yang sama milisi-milisi Shiah dan tentara reguler Iran juga telah mengkonsentrasikan diri di sekitar Aleppo.

Belajar pada Restorasi Meiji dan Revolusi Islam Iran

Dicopas dari: kasamago.com, 21 April 2016

Tulisan asli silakan klik di sini


Indonesian Free Press -- Kasamago.com -- Krisis Ekonomi yang dilanjut dengan tumbangnya Orde baru dan dimulainya Reformasibesar-besaran di Tubuh Republik memang membawa sederet perubahan luar biasa yang sangat besar Impact nya terhadap segala sendi kehidupan Bangsa dan Negara.

Di mulai dari Reformasi Militer, Kepolisian, Hukum, Birokrasi, Budaya, Pendidikan, Politik, Media dan yang terbesar ber Demokrasi. Reformasi yang melahirkan kebebasan di segala sektor bagaikan semerbak wangi bunga Anggrek di padang ilalang, disisi lain membawa kebaikan, kebahagiaan dan kemajuan tetapi juga disisi lain Reformasi Bangsa Indonesia kian tak menemukan titik terangnya, kian tak menentu dan terombang-ambing dalam koridor neoLiberalisme, Kapitalisme, Fasisme dan Kepentingan Golongan.

Budaya Gotong Royong terus terkikir, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme lebih nekad dan merajalela disbanding zaman Orde Baru, Kewibawaan dan Kehormatan LembagaTinggi Negara baik Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif terus menuai citra negative di dalam masyarakat. Media massa makin mengganas, pemberitaan lebih banyak tidak jelas keseimbangannya, membawa kepentingan penguasa modal, dan lebih mengorek luka ketimbang Prestasi. Di Bidang Hukum dan Politik sama saja dimana Pedang lebih tajam ke bawah ketimbang keatas, sedangkan di Ranah Budaya, Gelombang Globalisasi telah menginjak-nginjak hegemoni budaya nusantara. Kaum muda lebih bangga dengan budaya asing ketimbang budaya sendiri.

Melihat arah Reformasi bangsa yang diharapkan mampu membawa Kemakmuran dan Kemajuan bagi segenap Rakyat Indonesia tak kunjung menemukan jalannya. Wacana untuk menghidupkan kembali Garis–Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan mengembalikan UUD 1945 sebelum Amandemen2 menguat kembali di permukaan. Di masa OrdeBaru, GBHN terlihat cukup sukses menjadi alat bantu navigasi terhada parah perjalanan kapal besar bernama Republik Indonesia. Usaha menghidupkan kembali GBHN dan keorisinalitas UUD 1945 mengingatkan kembali pada dua Jenis Reformasi yang dianggap paling sukses di Dunia, yakni RESTORASI MEIJI Jepang dan REVOLUSI ISLAM Iran.

Thursday 21 April 2016

Mohammad Bin Salman Bertemu Benjamin Netanyahu di Jordan

Indonesian Free Press -- Hubungan erat Saudi Arabia dengan Israel semakin tidak bisa lagi disembunyikan. Seperti laporan Veterans Today, Kamis (21 April), yang menyebutkan pertemuan Menteri Pertahanan dan Deputi Putra Mahkota Mohammad bin Salman dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yordania.

Menurut laporan tersebut, pertemuan berlangsung di kota pelabuhan Aqaba yang berdekatan dengan kota Eilat di wilayah Palestina yang diduduki Israel. Dalam pertemuan itu dihadiri juga oleh Brigjen Mash’al Mohammed Zein, Kepala Staff Gabungan Yordnia.

Tujuan utama pertemuan itu adalah membahas hubungan terbaru Saudi-Mesir, terutama setelah Mesir menyerahkan Pulau Tiran dan Pulau Sanafir di Laut Merah, kepada Saudi. Pertemuan juga membahas rencana kerjasama keamanan Saudi-Israel di Laut Merah setelah penyerahan kedua pulau. Selain itu dalam pertemuan itu juga dibahas peningkatan hubungan ekonomi Saudi-Israel dan rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza dengan menggunakan dalih pembangunan di Sinai.

Konflik Nagorno-Karabakh, Perang Proksi Iran VS Israel

Indonesian Free Press -- Bulan ini dunia dikejutkan dengan munculnya kembali konflik berdarah di wilayah Nagorno-Karabakh, Azerbaijan, yang menewaskan ratusan orang. Dengan cepat, konflik inipun memicu keterlibatan negara-negara asing yang berkepentingan dengan konflik ini, terutama Rusia, Turki dan Iran.

Baik Rusia, Iran dan Turki berkepentingan karena konflik tersebut karena terjadi di wilayah yang berdekatan sehingga mempengaruhi keamanan mereka. Bagi Turki, Iran dan Rusia, terutama karena wilayah tersebut adalah bekas kekuasaan mereka di masa lalu. Namun, dalam konflik ini ternyata pengaruh Israel tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Dan karena Iran adalah sekutu Rusia dan Turki bersekutu dengan Israel, terutama dalam konflik di Suriah, maka konflik Nagorno-Karabakh praktis menjadi kepanjangan konflik Suriah yang melibatkan kedua blok.

Paska tumbangnya Uni Sovyet di akhir dekade 1980-an, muncul negara pecahan baru Armenia yang mayoritas dihuni etnis Armenia-Kristen dan Azerbaijan yang mayoritas dihuni etnis Azheri-Shiah. Wilayah Nagorno-Karabakh berada di Azerbaijan, namun dihuni mayoritas warga Armenia-Kristen. Pada awalnya Iran mendukung Azerbaijan dengan menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Azerbaijan, berharap mendapatkan dukungan strategis dari orang-orang Azheri yang masih bersaudara dengan Iran dan satu keyakinan. Di Iran sendiri etnis Azheri cukup dominan dan Iran menjadi negara dengan jumlah etnis Azheri paling besar di dunia mengalahkan Azerbaijan. Namun Iran harus menelan kecewa karena Azerbaijan yang sekuler berkat pengaruh Uni Sovyet, lebih memilih Turki, dan belakangan Israel, daripada Iran.

Monday 18 April 2016

Bulan Madu Amerika-Saudi Berakhir Sudah

Indonesian Free Press -- Jangan pernah percaya sepenuhnya pada Amerika. Demikian kata Pemimpin Iran Ayatollah Khamenei ketika Iran terlibat perundingan program nuklir dengan negara-negara besar beberapa waktu lalu.

Khamenei benar. Dengan sejarah panjang pengkhianatan-pengkhianatan yang dilakukan Amerika kepada sekutu-sekutunya, negara yang dikendalikan para zionis jahat itu memang tidak bisa dipercaya 100%. Pemimpin Irak Saddam Hussein menjadi contoh paling valid pengkhianatan Amerika. Menjadi sekutu terpercaya Amerika, termasuk dengan mengikuti perintah Amerika untuk menyerang Iran paska Revolusi Iran tahun 1979, Saddam Hussein dijungkalkan oleh Amerika pada tahun 2003 dan hidupnya berakhir di tiang gantungan.

Bagi Amerika, seorang sekutu hanya menjadi sekutu ketika dibutuhkan. Saat tidak lagi dibutuhkan, ia pun akan dicampakkan ke tong sampah seperti Saddam Hussein.

'Pengkhianatan' Amerika ini pun kini tengah menghantui sekutu Amerika paling setia di Timur Tengah setelah Israel, yaitu Saudi Arabia. Congress atau lembaga Legislatif Amerika kini tengah mempertimbangkan untuk membuka ke publik file-file rahasia penyidikan Serangan WTC tahun 2001 yang menyebutkan keterlibatan Saudi dalam serangan teroris tersebut. Jika hal ini benar dilakukan, maka pemerintah Amerika terpaksa harus memberikan sanksi-sanksi serius kepada Saudi Arabia, termasuk membekukan asset-asset Saudi di luar negeri.

Sunday 17 April 2016

Iran Pamerkan Bagian-Bagian S-300, Rusia Siap Operasikan S-500

Indonesian Free Press -- Angkatan Udara Iran (IRIAF) memamerkan bagian sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia, S-300 dalam para militer Hari Angkatan Perang yang digelar IRIAF hari Minggu (17 April).

Berbagai jenis pesawat perang dipamerkan dalam parade tersebut yang berlangsung di atas kompleks pemakaman Imam Khomeini di selatan Teheran. Di antaranya adalah pesawat tempur buatan domestik ‘Saeqeh’ (Thunderbolt), sebagaimana pesawat-pesawat tempur F-4 Phantom, F-5 Skyhawk, F-7, F-14 Tomcat dan Mig-29.

Operasi pengisian bahan bakar di udara juga dipertunjukkan dalam acara itu antara pesawat tanker Boeing 707 dan pesawat tempur F-4 dan F-14. Demikian seperti dilaporkan kantor berita Iran FARS.

Juga turut diparade udara-kan adalah helikopter-helikopter Chinook, Cobra 206 dan Cobra 214. Perlu dicatat bahwa Iran adalah satu-satunya negara yang pernah menggunakan skuadron-skuadron tempur helikopter dalam perang darat dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-an. Negara lainnya adalah Amerika dalam Perang Vietnam.

Selain di Teheran, parade-parade militer juga digelar beberapa kota lain di Iran. Pejabat-pejabat tinggi Iran termasuk Presiden Hassan Rouhani, hadir dalam acara itu.

Saturday 16 April 2016

Tuhan Tidak Ada Waktu untuk Bermain-Main

Indonesian Free Press -- Sebagai hukuman atas pelanggaran orang-orang yahudi terhadap prinsip ke-Esaan Tuhan dengan menyembah sapi buatan, Tuhan memerintahkan orang-orang yahudi yang melakukan pelanggaran itu untuk membunuhi diri mereka sendiri sebagai penebusan dosa. Ketika sebagian besar dari mereka tidak sanggup melakukan perintah itu, maka Nabi Musa dan orang-orang yahudi yang masih setia dengan prinsip ke-Esaan Tuhan, membunuh mereka semua.

Maka pada hari itu, puluhan atau bahkan ratusan darah orang-orang Yahudi pun tertumpah karena pelanggaran mereka atas perintah Tuhan untuk hanya menyembah Tuhan yang Esa.

Dan itu bukan hukuman satu-satunya yang diberikan kepada Tuhan kepada orang-orang yahudi setelah mereka melarikan diri dari kejaran Fir'aun Mesir dan di bawah pimpinan Nabi Musa dan Nabi Harus mengembara ke padang pasir untuk menemukan 'Negeri yang Dijanjikan'. Ketika sebagian dari mereka melanggar perintah Tuhan untuk tidak meminum air sungai yang mengalir di dekat mereka, mereka pun meninggal kehausan. Dan kemudian ketika sebagian mereka melanggar perintah Tuhan untuk tidak mengambil ikan yang menggelepar-gelepar di tepi pantai pada Hari Sabat, mereka pun dikutuk Tuhan menjadi monyet.

Tuhan tidak pernah dan tidak ada waktu untuk bermain-main dengan hukum-hukumnya. Ketika Tuhan melarang, ataupun memerintahkan sesuatu, hal itu berarti memiliki konsekuensi yang 'mutlak' benar. Tidak ada tempat sedikit pun bagi manusia untuk membantah hukum-hukumnya, atau menafsirkan sendiri hukum-hukum itu sehingga menyimpang dari hukum dasarnya.

Thursday 14 April 2016

Gunakan OKI sebagai Alat Pemecah Belah Ummat, Saudi Dikecam Iran

Indonesian Free Press -- Organisasi Konperensi Islam (OKI) dibentuk untuk mempersatukan negara-negara Islam di tengah-tengah ancaman nyata zionisme dan kolonialisme. Namun Saudi Arabia telah menjadikan organisasi ini untuk memecah belah ummat Islam dengan menyudutkan Iran dan Hizbollah, organisasi perlawanan anti-Israel yang berbasis di Lebanon.

Hal itu pun mendapat kecaman keras Presiden Iran Hassan Rouhani, yang memimpin delegasi Iran dalam KTT OKI ke-13 yang berlangsung di Istanbul, Turki, yang dimulai hari Kamis kemarin (14 April).

"Tidak ada pesan yang akan memicu perpecahan di antara ummat Islam yang boleh dikeluarkan oleh OKI.... Tiap langkah seperti itu adalah tidak syah karena tidak didukung oleh seluruh negara anggota dan bertentangan dengan tujuan organisasi," kata Rouhani.

Pernyataan Rouhani ini muncul setelah Saudi berusaha memasukkan draft resolusi OKI yang memojokkan Iran dan Hizbollah. Draft tersebut telah disusun Saudi dalam pertemuan para diplomat OKI di Jeddah, Saudi Arabia, Februari lalu. Saat itu Iran tidak bisa turut menyusun draft karena visa para pejabat Iran ditolak Saudi, menyusul pemutusan hubungan diplomatik kedua negara sebulan sebelumnya oleh Saudi.

Kerjasama Militer Rahasia Saudi-Israel Terkuak

Indonesian Free Press -- Hubungan rahasia antara Saudi Arabia dengan Israel telah menjadi pengetahuan luas di masyarakat internasional. Namun, sejauh ini semuanya hanya sebatas isyu tanpa adanya laporan nyata.

Namun, pada hari Kamis (14 April) situs Veterans Today berhasil menyajikan laporan yang lebih nyata tentang isyu tersebut. Mengklaim laporan tersebut berdasarkan bocoran dokumen-dokumen rahasia yang diberikan oleh seorang perwira militer senior yang memiliki kedekatan dengan partai liberal-kiri 'Meretz', disebutkan bahwa pada tahun 2014 sebuah MOU (momorandum of understanding) telah ditandatangani oleh kedua negara tentang kerjasama militer di Laut Merah.

Isyu tentang Laut Merah menjadi perhatian dunia akhir-akhir ini setelah Mesir menyerahkan dua pulau di kawasan tersebut kepada Saudi Arabia. Sementara Israel berbagi pengawasan keamanan di kawasan tersebut bersama Mesir melalui kerjasama keamanan bilateral, hal itu membawa konsekuensi bahwa Saudi Arabia pun harus bekerjasama dengan Israel, meski keduanya tidak memiliki hubungan resmi seperti Mesir dengan Israel.

Dalam MOU tersebut Saudi dan Israel sepakat menjalin kerjasama keamanan di Selat Bab el-Mandeb Strait, Teluk Aden dan Terusan Suez Canal serta di wilayah-wilayah lainnya di Laut Merah. Terkait kerjasama ini, Israel menggelar kursus-kursus militer khusus untuk para perwira Saudi Arabia di pelabuhan Haifa, Israel, sejak tahun 2015.

Saatnya Berjihad, Kawan

Indonesian Free Press -- Blog ini sudah lama bersuara lantang menentang dominasi zionisme dan keturunannya: liberalisme, fasisme dan komunisme. Mungkin sekitar 90% dari postingan di blog ini berbicara tentang bahaya zionisme dan keturun-keturunannya itu.

Bagi yang pertama mengunjungi blog ini, silakan melihat tulisan berseri di blog ini "Sang Terpilih" untuk memahami misi utama blog ini yang terkait dengan kondisi yang dihadapi bangsa Indonesia karena konspirasi jahat zionisme melalui proksi-proksinya, terutama para pendukung neo-liberalis di birokrasi, lembaga-lembaga politik, dunia usaha dan LSM.

Sebelumnya harus dijelaskan terlebih dahulu apa itu neoliberalisme dan bahayanya, karena adanya sejumlah intelektual proksi neoliberalisme yang berusaha mengaburkan makna neoliberalisme dan bahayanya, dengan mempersempit makna neoliberalisme sebagai aspek bisnis semata. Neoliberalisme adalah dominasi segala aspek kehidupan oleh zionisme internasional dengan mengatasnamakan kebebasan, baik itu dalam persaingan usaha, gaya hidup hingga dalam hal penafsiran ajaran-ajaran agama. Namun, di sisi lain, dalam aspek politik, neoliberalisme berarti patuh mengikuti isyu-isyu politik yang dikembangkan zionisme internasional, seperti dalam isyu terorisme, konflik Palestina-Israel, persamaan gender, homoseksual dll.

Jadi, aspek bisnis hanyalah sebagian kecil dalam neoliberalisme. Neoliberalisme adalah penjajahan atas kedaulatan suatu negara dalam segala aspek kehidupan oleh zionis. Ini merupakan manifestasi dari konspirasi zionisme internasional untuk mewujudkan 'Tatanan Dunia Baru'.

Wednesday 13 April 2016

Bila Pesawat Tempur Rusia Mempermainkan Kapal Perang Amerika

Indonesian Free Press -- Pesawat-pesawat tempur Rusia kembali mempermainkan kapal perang Amerika di Laut Baltik setelah sebelumnya insiden serupa terjadi tahun 2014 lalu di Laut Hitam.

Seperti laporan Sputnik News, Rabu (13 April), pesawat-pesawat tempur SU-24 Rusia melakukan 'serangan simulasi' terhadap kapal destroyer Amerika, USS Donald Cook, di Laut Baltik, hari Selasa lalu (12 April). Pesawat-pesawat tempur tersebut berkali-kali terbang sangat dekat dengan USS Donald Cook hingga menimbulkan riak air di laut.

"Ini adalah tindakan paling agresif yang pernah kami lihat," kata seorang pejabat militer Amerika kepada Defence News dan dilansir Sputnik News.

Dalam laporan itu disebutkan SU-24 Rusia terbang hingga jarak 30 kaki (kurang dari 10 meter) dari USS Donald Cook. Pejabat tersebut menyebut manuver pesawat-pesawat tempur Rusia itu sebagai 'manuver serangan simulasi'.

Pada tahun 2014 kapal yang sama, USS Donald Cook, mengalami peristiwa yang sama saat berlayar di Laut Hitam.

Tuesday 12 April 2016

Amerika Marah, Rusia Kirim Rudal S-300 dan Pesawat Tempur SU-30 ke Iran

Indonesian Free Press -- Pengiriman pertama sistem pertahanan udara canggih S-300 Rusia ke Iran telah tiba di Iran. Demikian laporan Russia Today, Senin kemarin (11 April). Rusia dan Iran juga tengah membahas pembelian pesawat-pesawat tempur (fighter) modern SU-30 yang membuat Amerika khawatir.

"Kami telah mengumumkan bahwa, meski terdapat banyak perubahan (rencana pengiriman), kesepakatan telah dicapai dan telah dilaksanakan, dan hari ini saya umumkan bahwa pengiriman pertama peralatan ini (S-300) telah tiba di Iran dan akan disusul oleh pengiriman bagian-bagian lainnya," kata Jubir Kemenlu Iran Jaberi Ansari kepada wartawan, seperti dilaporkan Russia Today mengutip laporan media Iran Mehr News Agency.

Pengiriman itu, sebut Ansari, dilakukan dengan kapal melalui Laut Kaspia. Seluruh pengiriman diharapkan akan selesai pada pertengahan tahun ini. Pengiriman ini sendiri dilakukan secara 'agak tertutup' oleh pihak Iran dan Rusia, kemungkinan untuk tidak terlalu menyinggung Amerika dan Israel yang menentang keras penjualan senjata canggih ini.

Rusia akhirnya melanjutkan kontrak pengiriman S-300 ke Iran setelah terjadinya kesepakatan tentang program nuklir Iran dengan negara-negara maju tahun lalu. Kontrak yang ditandatangani tahun 2007 ini sempat dibatalkan oleh Presiden Dimitry Medvedev tahun 2010 karena dianggap melanggar larangan PBB tentang penjualan senjata ke Iran karena Iran dituduh mengembangkan senjata nuklir.

Monday 11 April 2016

Suriah-Rusia-Iran Siapkan Serangan ke Aleppo

Indonesian Free Press -- Pasukan gabungan Suriah, Iran, Hizbollah dan milisi-milisi Shiah dari Irak hingga Afghanistan, dengan dukungan angkatan udara Rusia tengah mempersiapkan serangan besar-besaran untuk membebaskan kota Aleppo. Sementara pemberontak juga telah memperkuat diri menghadapi serangan tersebut.

"Kami, bersama-sama dengan sekutu-sekutu kami termasuk Rusia tengah mempersiapkn operasi militer untuk membebaskan Aleppo dan memblokir semua pengiriman senjata ilegal kepada kelompok-kelompok teroris yang tidak terkait dengan gencatan senjata," kata Perdana Menteri Suriah Wael Nader al-Halki, Minggu (10 April), dalam pertemuan dengan delegasi parlemen Rusia yang terdiri dari politisi-politisi senior Alexander Yushchenko, Sergei Gavrilov dan Dmitry Sablin.

Menurut tim pemantau gencatan senjata Rusia di Suriah, seperti dilaporkan Sputnik News, Senin (11 April), lebih dari 1.000 militan dari kelompok teroris Jabhat al-Nusra yang dilengkapi dengan 7 tank dan 24 kendaraan taktis bersenapan mesin telah ditempatkan di Muheimhandrat, Jandul, Hraitan dan Qafr-Hamra di utara Aleppo, mengantisipasi serangan pasukan koalisi Suriah. Sementara itu sejumlah laporan menyebutkan Amerika dan sekutu-sekutunya telah mengirim 3.000 ton persenjataan kepada para pemberontak 'moderat', yang sebagian besar darinya sebenarnya jatuh kepada para teroris kelompok Al Nusra maupun ISIS. Sebagian senjata itu adalah rudal-rudal jinjing (MANPAD), yang terkonfirmasi oleh jatunya dua pesawat tempur Suriah oleh senjata-senjata tersebut dalam beberapa minggu terakhir.

Rusia Sukses Konservasi Harimau Amur

Indonesian Free Press -- Rusia berhasil dalam melaksanakan konservasi Harimau Amur (Harimau Siberia) sehingga populasi harimau di dunia meningkat untuk pertama kalinya setelah berpuluh-puluh tahun terancam.

Bersama-sama dengan keberhasilan konservasi harimau di India dan  Nepal, jumlah harimau di dunia mengalami peningkatan, demikian seperti laporan World Wildlife Fund (WWF) yang dikutip Sputnik News, Senin (11 April).

Di Rusia sendiri, yang menjadi habitat bagi sekitar 95% Harimau Amur di dunia, jumlah harimau ini meningkat dari 360 menjadi 433 ekor. Namun di beberapa tempat lain yaitu di kawasan Asia Tenggara, jumlah harimau mengalami penurunan. Fakta-fakta ini akan dipaparkan di forum 'International Forum on the Preservation of Wild Tigers' (IFPWT) yang akan digelar di New Delhi, tahun ini.

Dalam pertemuan IFPWT terakhir di St. Petersburg tahun 2012, seluruh negara-negara peserta bertekad untuk meningkatkan jumlah harimau di dunia dari 3.200 ekor menjadi 6000 pada tahun 2022. Saat ini tujuan itu telah sebagian tercapai. Selain Harimau Amur di Rusia yang meningkat dari 360 menjadi 433, di Nepal jumlah Harimau Bengal naik dari 121 menjadi 198, dan di Bhutan Harimau Bengal naik dari 75 menjadi 103.

Sunday 10 April 2016

Rusia Tuduh Turki Terlibat Konflik di Nagorno-Karabakh

Indonesian Free Press -- Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev menuduh Turki terlibat dalam konflik di wilayah Nagorno-Karabakh.

"Ada satu negara yang berharap mendapatkan keuntungan dari konflik di Nagorno-Karabakh demi posisinya di Timur Tengah dan atas Rusia… Semua konflik pada saat tertentu bisa menjadi faktor untuk mengambil keputusan politik. Maka saya tidak bisa mengesampingkan bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah konflik dari luar negeri. Anda berbicara tentang Turki. Faktor Turki mungkin ada, setidaknya karena Turki telah menyatakan posisinya (atas konflik Nagorno-Karabakh)," kata Medvedev kepada wartawan, Sabtu (9 April).

"Adalah lebih baik menjaga situasi aman daripada menumpahkan darah," kata Medvedev.

Medvedev juga mengecam Presiden Turki Tayyep Erdogan yang telah memprovokasi konflik dengan pernyataan-pernyataannya, daripada menyerukan perdamaian. Hal ini setelah Erdogan menyatakan dukungan kepada Azerbaijan dan menuduh Rusia berpihak dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Saturday 9 April 2016

STL, Konspirasi Lain Zionis Terhadap Hizbollah yang Gagal (2)

Indonesian Free Press -- Sebelum STL dibentuk, pembunuhan Rafiq Hariri ditangani oleh pengadilan sejenis, yaitu United Nations International Investigation Commission (UNIIIC). Namun kewenangan UNIIIC terbatas pada pengumpulan bukti-bukti dan membantu otoritas penegak hukum Lebanon dalam melakukan penyelidikan.

Sesuai dengan agenda politik zionis internasional dan dengan melalui penyelidikan sesat yang melibatkan saksi-saksi palsu, UNIIIC menyasar kepada Suriah dan para pejabat Lebanon sekutu Suriah. Hasilnya empat pejabat keamanan Lebanon ditangkap karena tuduhan keterlibatan pembunuhan Hariri.

Penyidikan UNIIIC, bersama-sama dengan kampanye anti Suriah yang dilakukan media massa dan pejabat-pejabat barat dan PBB, dan ditambah aksi-aksi massa anti-Suriah di Lebanon yang dilakukan kelompok-kelompok politik pro-Saudi Arabia/Amerika, berhasil memaksa Suriah untuk menarik seluruh pasukannya di Lebanon, yang berada di Lebanon sejak tahun 1980-an atas mandat Liga Arab untuk menjaga ketertiban dan integritas Lebanon setelah invasi Israel tahun 1982.

Penarikan pasukan Suriah membuka pintu bagi Israel untuk menyerang Lebanon tahun 2006 dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hizbollah. Gagal dengan serangan Israel, konspirasi zionis internasional kemudian memaksa pemerintahan Fuad Siniora yang pro-Saudi/Amerika untuk memprovokasi Hizbollah dengan menyita jaringan telekomunikasi milik Hizbollah, yang sangat vital untuk menghadapi Israel.

Friday 8 April 2016

Istana Erdogan 4X Lebih Besar dari Versailles dan 30X dari Gedung Putih

Indonesian Free Press -- Raja Louis XVI dan Permaisuri Maria Antoneitte dihukum mati oleh rakyat Perancis dalam Revolusi tahun 1789, karena gaya hidup mereka yang boros dan super mewah. Namun dibandingkan Presiden Turki Tayyep Erdogan, raja dan permaisuri Perancis itu tidak ada apa-apanya.

Seperti dilaporkan Sputnik News hari Jumat (8 April), Erdogan kini tengah membangun kompleks tambahan untuk istananya dengan nilai $230 juta atau sekitar Rp 3 triliun. Padahal istana Erdogan sendiri sebelum dibangun kompleks tambahan, ukurannya sudah mencapai empat kali istana Versailles tempat tinggal Raja Louis dan Maria Antoneitte dan 30 kali lebih luas dari istana Gedung Putih tempat tinggal Presiden Amerika. Secara keseluruhan istana Erdogan dibangun dengan uang rakyat Turki senilai $7 miliar atau sekitar Rp100 triliun.

Menurut arsitek Turki, Tezcan Karakus Candan, biaya sebenarnya dari pembangunan tersebut lebih besar dari yang dikatakan pemerintah. Sementara pembangunan itu sendiri melanggar undang-undang.

“Biaya untuk kompleks tambahan yang bersebelahan dengan istana presiden akan melampaui 650 juta Lira Turki (hampir $230 juta) seperti yang diumumkan,” kata Candan, Ketua Chamber of Architects Turki kepada Sputnik News.

Istana Erdogan sendiri, yang diberi nama Aksaray, dibangun dengan biaya $750 juta atau sekitar Rp 1 triliun. Ditambah disain interior dan fasilitas-fasilitas terkait lainnya, istana ini menelan biaya sekitar $7 miliar, demikian Sputnik News. Istana ini dibangun di atas Ataturk Forest Farm di kawasan Bestepe, yang merupakan kawasan konservasi dimana dilarang dibangun bangunan.

Thursday 7 April 2016

HARIMAU PEMANGSA TALLA DES


Indonesian Free Press -- SEMUA perburuan binatang pemangsa manusia yang dilakukan Jim Corbett dimotivasi oleh keingi­nan­nya untuk menolong sesa­ma manusia yang menderita oleh keberadaan binatang pe­mang­sa. Tentu saja ada motivasi lainnya, yaitu kemasyuran yang diperolehnya karena keberhasilannya membunuhi bina­tang-bi­na­tang pemangsa manusia yang termasyur seperti Ha­rimau Cham­­pawat, Macan Tutul Rudraprayag dan Macan Tutul Pa­nar. Na­mun tidak ada satupun dari belasan perburuan itu yang di­motivasi oleh keinginan mengakhiri hidup, sebagaimana da­lam perburuan Harimau Talla Des.
Bagi penggemar film tentu sudah pernah melihat film ‘Dances With Wolves’ yang dibintangi oleh aktor terkenal Kevin Cost­ner dan menjadi salah satu film yang paling banyak meraih peng­hargaan Oskar pada awal dekade 1990-an. Dalam film ini digambarkan bagaimana Letnan John Dunbar yang berputus asa dengan penyakit infeksi yang mengancam kakinya untuk di­amputasi, memutuskan untuk melakukan misi ‘bunuh diri’ de­ngan bertugas di wilayah terpencil yang berbatasan dengan wi­layah suku Indian Sioux yang ganas. Demikian juga dengan Jim Cor­bett dalam perburuan ini. Putus asa dengan penyakit infeksi di telinganya yang tidak bisa disembuhkan, Jim me­mutuskan untuk memburu Harimau Tella Des yang selama de­lapan tahun diketahui telah memangsa sekitar 150 orang.
Pa­da saat Jim berangkat dari rumahnya di Nainital, ia tengah ke­hilangan pendengaran dan penglihatan di telinga dan mata se­belah kirinya. Infeksi gendang telinga kirinya juga mem­bu­atnya ia tidak bisa menggerakkan lehernya, dan setiap langkah yang dibuatnya menimbulkan rasa sakit di kepalanya. Ini belum ter­masuk asupan makanan yang kurang akibat kesulitan me­ngu­nyah, membuat kondisi fisik Jim Corbett sangat tidak layak un­tuk melakukan perburuan, terlebih terhadap harimau yang te­lah me­mangsa 150 orang.

Skandal Kotor Bernama 'Panama Papers'

Indonesian Free Press -- Minggu lalu situs Veterans Today melaporkan tentang agen dinas rahasia Turki, Sawash Yeldiz, dalam interogasi yang dilakukan kelompok Popular Party of Kurdistan (PPK) yang menangkapnya, mengungkapkan kaitan antara Presiden Erdogan dengan serangan Brussels.

Akibat informasi ini, Sekretaris Jendral European Department for Security and Information (DESI), Haissam Bou Said, yang dianggap bertanggungjawab atas bocornya informasi ini, diancam oleh inteligen Israel yang diduga terlibat dalam serangan Brussels.

Ini adalah konekuensi nyata atas bocornya sebuah informasi yang sensitif. Dalam banyak kasus lain, puluhan atau bahkan ribuan, orang-orang dibunuh secara misterius karena dianggap membocorkan informasi penting.

Dalam minggu ini dunia digemparkan oleh skandal 'Panama Papers', yaitu bocornya informasi tentang orang-orang atau lembaga yang terlibat dalam bisnis keuangan dengan konsultan keuangan Mossack Fonseca yang berbasis di Panama, Amerika Latin. Dan meski bocornya informasi tersebut memiliki konsekuensi luas, termasuk kredibilitas Mossack Fonseca, perusahaan ini dengan santai berdalih bahwa mereka hanya menjadi korban peretasan. Tidak ada informasi tentang siapa yang melakukan peretasan.

Bagi yang sedikit saja faham tentang teknologi informasi, setiap tindakan peretasan selalu meninggalkan jejak. Dan jika Mossack Fonseca serius, mereka akan memburu peretas tersebut 'sampai titik darah penghabisan'. Dibantu oleh negara-negara dan tokoh-tokoh yang turut dirugikan oleh bocornya informasi tersebut, keberadaan peretas tersebut tidak akan lama untuk diketahui.

Wednesday 6 April 2016

Rusia akan Bentuk Satuan Garda Nasional Berkekuatan 430.000 Personil

Indonesian Free Press -- Presiden Rusia Vladimir Putin, hari Selasa kemarin (5/4) mengumumkan rencana pembentukan pasukan Garda Nasional yang akan bertugas menangani masalah terorisme, kejahatan terorganisir dan menjaga ketertiban sosial.

Seperti dilaporkan Sputnik News, Rabu (6/4), pengumuman itu disampaikan Putin dalam pertemuan dengan para pejabat keamanan Rusia. Satuan paramiliter baru ini dibentuk di luar Kementrian Dalam Negeri yang juga memiliki pasukan serupa, Internal Troops, namun keduanya akan bekerjasama dengan erat. Kementrian Dalam Negeri juga membawahi kepolisian.

Tugas Garda Nasional, sebut Putin, mencakup tugas-tugas yang pernah diemban oleh unit OMON dan SOBR, pasukan khusus gerak cepat yang tugasnya menjaga ketertiban sosial dan membantu polisi menangani situasi darurat. Namun, tugas khusus Garda Nasional mencakup juga menangani masalah terorisme, menjaga fasilitas-fasilitas vital dan mencegah konflik bersenjata institusi-institusi bersenjata domestik. Satuan ini juga bertanggujawab menjaga keamanan perbatasan.

Tuesday 5 April 2016

STL, Konspirasi Lain Zionis Terhadap Hizbollah yang Gagal

Indonesian Free Press -- The Special Tribunal for Lebanon (STL), atau disebut juga sebagai 'Pengadilan Hariri', adalah pengadilan internasional khusus yang dibentuk untuk menangani kasus pembunuhan Rafik Hariri, mantan perdana menteri Lebanon yang tewas bersama 22 orang lain oleh serangan bom pada tanggal 14 Februari 2005.

Meski disebut sebagai 'Pengadilan Hariri', pengadilan ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai 'Pengadilan Hizbollah' karena motif politik di baliknya untuk menghancurkan kelompok perlawanan anti-Israel tersebut.

Untuk mengetahui hakikat pengadilan ini sebagai alat kepanjangan zionis internasional kita harus melihat latar belakang pembentukannya. Sebelum insiden bom yang menewaskan Hariri, Lebanon adalah sekutu sangat dekat dengan Suriah. Tidak hanya kedekatan politik sebagai sesama negara Arab yang terancam oleh keberadaan Israel, kedua negara memiliki hubungan kultural dan sosial yang erat. Saking dekatnya, ada partai politik cukup kuat di Lebanon yang menggunakan nama Suriah: Syrian Social Nationalist Party.

Secara politik, mayoritas kekuatan politik di Lebanon adalah sekutu Suriah. Pada saat itu pejabat Presiden, Ketua Parlemen, panglima angkatan bersenjata, kepala kepolisian, dan sebagian besar menteri adalah sekutu Suriah. Ditambah keberadaan Hizbollah sebagai sekutu militer Suriah melawan Israel, maka persekutuan Lebanon dan Suriah seakan menjadi 'batu karang' di hadapan zionis internasional.

Namun, untungnya bagi zionis, mereka juga memiliki sekutu di Lebanon, melalui kelompok-kelompok politik yang dekat dengan Saudi Arabia, Amerika dan Perancis sebagai negara bekas penjajah Lebanon yang secara kultural dan politik sangat berpengaruh di Lebanon, terutama di kalangan elit negara itu dan di kalangan orang-orang Kristen. Latar belakang inilah yang melahirkan STL.

Monday 4 April 2016

Sentil Tokoh Reformis, Khamenei Tegaskan Masa Depan Iran Tergantung pada Kekuatan Rudal

Indonesian Free Press -- Pemerintahan Presiden Rouhani bisa saja mengklaim berhasil memaksa Amerika dan sekutu-sekutunya untuk menerima program nuklir Iran sekaligus mencabut sanksi ekonomi. Namun dengan implementasi yang masih belum sepenuhnya berjalan dan ancaman-ancaman sanksi yang terus dikeluarkan Amerika, pernyataan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei sangat patut dihargai tinggi.

"Mereka yang percaya bahwa masa depan Iran tergantung pada negosiasi dan bukan rudal, maka mereka adalah bodoh atau pengkhianat," kata Khamenei di situs resminya hari Rabu (30 Maret).

“Jika Republik Islam Iran mengejar negosiasi daripada kekuatan pertahanan, maka Iran sudah harus menyerah pada negara lemah," tambahnya.

Pernyataan ini tampak sekali ditujukan pada mantan Presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, tokoh yang diketahui sebagai pemimpin kelompok 'moderat', yang minggu lalu mengatakan di akun Twitternya bahwa "masa depan Iran ada pada dialog, bukan rudal". Presiden Rouhani juga termasuk dalam kelompok 'moderat', yang dalam peta politik Iran terlibat persaingan sengit dengan kelompok 'garis keras' yang dipimpin Khameini. Kelompok moderat menghendaki pendekatan dialog dengan Amerika sementara kelompok garis keras menolak dialog selama Amerika tidak mengubah kebijakan politiknya di Timur Tengah.

Friday 1 April 2016

Bagaimana Turki dan Konspirasi Imperium-Zionis Menghancurkan Brussels

Indonesian Free Press -- Hanya berselang beberapa hari setelah Presiden Turki Thayyep Recep Erdogan mengingatkan tentang serangan teroris di jantung Eropa, beberapa bom meledak di kota Brussels, ibukota Uni Eropa, menewaskan lebih dari 30 orang dan melukai ratusan orang.

Mengapa Erdogan bisa meramalkan dengan tepat serangan tersebut?

Tentu saja ia tahu, karena Turki memang terlibat dalam serangan itu.

Menurut laporan wartawan senior dan pengamat inteligen Gordon Duff, di situs Veterans Today, tanggal 25 Maret lalu,  tersangka pelaku serangan, Barkouri, adalah agen inteligen yang direkrut Turki saat bergabung dengan pemberontak Suriah di Raqqah. Setelah direkrut, ia dilepaskan ke Belanda dengan pesawat komersial.

Di Belanda, Barkouri 'diamankan' ICTS, perusahaan jasa keamanan milik warga Israel yang menangani bandara bandar-bandara utama di Eropa. Ia sama dengan teroris Umar Farouk, yang diterbangkan ICTS dengan maskapai Northwest nomor penerbangan 253 di Amsterdam pada Hari Natal 2009, tanpa tiket dan passport, di kursi Kelas Utama.

Ya, teroris Barkouri yang berpassport Belgia, ditangkap inteligen Turki di Suriah. Namun ia tidak dipenjara, bahkan diterbangkan dengan pesawat komersial ke Belanda untuk melakukan aksi terorisme di Belgia.