Tuesday 23 April 2013

PERAN MEDIA DALAM PEMBOMAN BOSTON

Media massa "mapan" Amerika, yang diikuti juga oleh media-media "mapan" Indonesia, saat ini tengah sibuk mengotak-atik kaitan "tersangka" pemboman Boston dengan gerilyawan muslim Chechnya.

New York Times misalnya, pada tgl 20 April menulis judul "Inquiry Shifts to Suspect’s Russian Trip", menyebut langkah aparat penyidik yang berusaha mencari motif kunjungan salah seorang "tersangka" ke kampung halamannya di Dagestan, Rusia, wilayah yang dikenal sebagai wilayah konflik antara pemerintah Rusia dengan gerilyawan muslim.

Keterkaitan antara "tersangka" dengan aktifitas gerilyawan muslim tentu masih sekedar spekulasi, terlebih lagi setelah adanya bantahan dari kelompok gerilyawan muslim Dagestan dan Chenchya tentang keterkaitan mereka dengan "tersangka". Namun hal itu sudah cukup untuk menciptakan modus rekayasa yang akan menjerat "tersangka".

Mengapa media-media massa melakukan hal ini? Tidak lain adalah untuk mengalihkan perhatian publik dari "tersangka sebenarnya" pemboman Boston yang dengan jelas tertangkap kamera dan keberadaannya telah terpublikasikan luas di seluruh dunia. Salah satunya adalah CRAFT INTERNATIONAL, perusahaan jasa keamanan swasta yang menyediakan tentara bayaran dan tenaga inteligen profesional.

Hari Sabtu lalu (20/4) seorang "youtuber" terkenal DAHBOO77 mempublikasikan video yang memperlihatkan "tersangka" Dzhokhar Tsarnaev meninggalkan lokasi pemboman "dengan tas ransel tetap di punggungnya". Selanjutnya gambar menunjukkan seorang personil CRAFT INTERNATIONAL lari dari lokasi pemboman dengan "tanpa tas ransel di punggungnya". Selain bukti-bukti lain berupa foto keberadaan sekelompok personil CRAFT INTERNATIONAL (salah satunya menunjukkan seorang di antaranya memencet tombol remote control, kemungkinan besar detonator bom), video tersebut di atas dengan telak membuktikan bahwa pemboman Boston merupakan aksi yang telah direkayasa.

Dengan menyembunyikan keterlibatan CRAFT INTERNATIONAL, dan juga kemungkinan besar tersangka lainnya, media-media massa sebenarnya telah terlibat dalam kejahatan pemboman Boston. Dan hal itu telah berlangsung sejak tahun 2001 ketika mereka turut menyembunyikan kejahatan pemboman gedung WTC, juga dalam peristiwa London Bombing atau Madrid Bombing dan berbagai aksi terorisme lainnya. Bom Bali?



REF:
"Inquiry Shifts to Suspect’s Russian Trip"; Rixon Stewart; thetruthseeker.co.uk; 22 April 2013

No comments: