Monday 26 September 2016

Iran Semakin Bertekad Perkuat Pertahanan Paska Perjanjian Pertahanan AS-Israel

Indonesian Free Press -- Iran semakin bertekad untuk memperkuat pertahanan setelah perjanjian keamanan AS-Israel yang memberikan Israel bantuan $38 miliar selama 10 tahun. Ini adalah bantuan terbesar Amerika untuk Israel sepanjang sejarah.

Dalam wawancara dengan televisi Iran, Jendral Mohammad Hossein Bagheri, kepala staff gabungan Iran, mengatakan bahkan perjanjian AS-Israel itu 'akan membuat kami semakin bertekad untuk memperkuat kekuatan pertahanan negara ini'. Demikian katanya di sela-sela acara parade militer tahunan, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu lalu (21 September).

Pertengahan bulan ini Amerika dan Israel menandatangani perjanjian keamanan yang memberikan Israel $38 miliar dalam jangka waktu 10 tahun, atau $3,8 miliar per-tahun. Ini adalah bantuan keamanan terbesar Amerika yang diberikan kepada Israel.
Iran sendiri adalah musuh utama Israel, tidak mengakui eksistensi negara zionis itu dan mendukung lawan-lawan Israel seperti Hamas dan Hezbollah. Iran bahkan aktif terlibat menggagalkan proyek zionis internasional dalam konflik Suriah.

Dalam parade militer di kota pelabuhan Bandar Abbas di Teluk Parsia itu Iran menggelar senjata-senjata barunya, termasuk rudal Zulfighar yang diklaim memiliki jangkauan hingga 750 kilometer dan bisa membawa beberapa hululedak independen yang bergerak menjangkau sasaran sendiri.

Dalam parade itu Zulfiqar diangkut dengan kendaraan pengangkut yang membawa banner bertuliskan pernyataan pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, bahwa Iran akan merudal kota Tel Aviv dan Haifa jika Israel berani menyerang Iran.

Media setengah resmi Iran yang dekat dengan Tentara Pengawal Revolusi 'Tasnim' menyebutkan rudal tersebut adalah rudal ballistik dengan hulu ledak 'cluster'. Namun tidak diberikan penjelasan lebih detil lagi. Sedangkan media Iran lainnya ISNA, menyebut bahwa rudal ini berdaya jangkau 700 kilometer.

Zulfiqar sendiri diambil dari nama pedang Nabi Muhammad S.A.W yang diberikan kepada sepupu dan menantunya Imam Ali bin Abu Thalib yang oleh para mengikut Shiah dianggap sebagai Imam pertama pengganti Nabi Muhammad.

Parade militer di Bandar Abbas digelar setiap tahun untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 yang menewaskan lebih dari sejuta orang. Kala itu Irak yang dibantu oleh Amerika, Israel dan beberapa negara Arab, menyerang Iran yang baru mengalami revolusi menumbangkan regim Shah Pahlevi yang pro Amerika, tahun 1979. Tahun ini adalah parade yang ke-36.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

bsarnya dana dari AS ke Israel, ada kemngkinan dlm beberapa Tahun, Iran menjadi target militer yg segera di eksekusi..

gelagat yg sdh dicium Teheran..