Sunday, 26 April 2009
Columbine Massacre: 10 Tahun Kebohongan Pers
"Ambillah nyawa dari kliphoth (jiwa jahat dari orang-orang non-yahudi) dan bunuhlah mereka, dan kamu akan memuaskan Tuhan.." --- Talmud: Sepher 177b.
10 tahun sudah peristiwa penembakan massal yang menggemparkan dunia terjadi di sekolah menengah Columbine, Colorado Amerika (Columbine Massacre). Penembakan tersebut menewaskan 13 orang siswa dan guru yang tidak bersalah dan dua orang pelaku penembakan yang bunuh diri setelahnya. Hingga kini media massa terus berusaha mempermalukan para korban penembakan dan keluarganya dengan memanipulasi fakta-fakta di balik peristiwa tersebut.
Media massa mengklaim bahwa para pelaku pembantaian adalah "orang-orang rasis", "white supermacist" dan "neo nazi". Ini adalah istilah-istilah yang dibuat oleh orang-orang "liberal", "kiri", "demokrat", "pejuang HAM", "feminis", "pluralis" dsb yang dilabelkan kepada orang-orang yang tidak mereka sukai, terutama orang-orang kulit putih, orang-orang Islam dan kelompok-kelompok agama yang memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas. (Saat ini mereka menciptakan istilah baru yang cukup ampuh, yaitu "teroris").
Faktanya adalah para pembunuh adalah orang-orang yahudi homoseks yang karena indoktrinasi agamanya menjadi pembenci orang-orang non-yahudi. Merekalah para rasis musuh masyarakat yang sebenarnya.
Salah seorang pembunuh, Dylan Klebold, berasal dari keluarga yahudi yang ta'at. Namun demikian Reuters melakukan klaim yang aneh bahwa Klebold adalah seorang "yahudi neo-nazi". Yahudi dan neo-nazi adalah dua kutub yang bertentangan sebagaimana orang beragama dan komunis. Jadi mengapa Reuters menggabungkan dua kutub itu dalam diri Klebold?
Media massa juga mengklaim bahwa hari pembantaian sengaja dipilih para pelaku untuk memperingati "Tragedi Pembantaian Waco". Media lainnya menulis hari ulang tahun kelahiran Adolf Hitler. Semuanya untuk mengkait-kaitkan para pelaku dengan "neo nazi" atau "White supremacist". Namun sebenarnya para pembunuh memilih hari aksinya di hari yang sama dengan bubarnya group band favorit mereka, KMFDF, sebuah group band yang mengajarkan kekerasan, rasisme, nihilisme, dan bunuh diri. KMFDF sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jerman yang artinya adalah tidak ada belas kasihan bagi orang-orang.
KMFDF juga menjadi band yang menginspirasi aksi penembakan di sebuah sekolah di Finlandia baru-baru ini.
Para pelaku juga dikenal sebagai anggota kelompok homoseksual yang menamakan diri sebagai “trench coat mafia.”
Beberapa tahun setelah aksi penembakan, berbagai bukti terkumpul dalam satu file yang disebut “basement tapes” yang disimpan oleh penyidik. Para pembunuh membuat video tentang aktifitas mereka sebelumnya. Secara jelas mereka mengungkapkan kebencian kepada orang-orang kristen terutama para wanitanya. Mereka mengekspresikan keinginan mereka untuk membunuh "pelacur kristen pecinta tuhan. Klebold berkata, "Saya senang bisa membunuh orang-orang kristen," dan "saya akan menembak gadis-gadis kristen tepat di kepala."
Namun tentu saja semua itu tidak ada di berita-berita yang dibuat media massa.
Ibu Klebold, Susan Yassenoff adalah jemaah sinagog Temple Israel di Comumbus, Ohio, dimana kakeknya, Leo Yassenoff membangun sebuah balai pertemuan yahudi yang diberi nama sesuai namanya.
Rekan Klebon sesama pelaku penembakan, Eric Harris berasal dari New York dan datang ke Columbine dua tahun sebelum penembakan. Rekan-rekan Harris mengklaim bahwa Harris adalah penderita depresi, narsis dan paranoid serta agresif, yang dibuktikan dengan aksinya melakukan penembakan sadis di Columbine. Harris juga berdarah yahudi dan berpacaran dengan yahudi wanita bernama Sarah Davis. Selain itu ia juga aktif mengelola suatu website pro-yahudi yang menulis isu-isu sosial politik, agama dan ras.
Setelah pembantaian, keluarga dan orang-orang yang menghormati para korban mendirikan monumen berbentuk salib. Namun lobbi yahudi memaksa sekolah untuk memindahkan monumen tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment