Sunday, 23 February 2020

Ingin Buktikan Bumi Datar, ‘Mad’ Mike Hughes Tewas dlm Peluncuran Roket Buatan Sendiri

Indonesian Free Press -- Mike Hughes, seorang tokoh pemikiran 'bumi datar' asal Amerika harus meregang nyawa akibat kebodohannya ingin membuktikan teorinya yang nyeleneh tersebut. Ia tewas dalam kecelakaan dalam peluncuran roket buatan sendiri yang bertenaga uap.

Seperti laporan Sputnik News, Ahad (23 Feb) 'Si Gila' Mike Hughes (64 th) tewas setelah roket buatannya jatuh dalam percobaan penerbangan di gurun pasir California, Sabtu (22 Feb). Polisi wilayah San Bernardino County kini tengah melakukan penyelidikan atas insiden itu. Namun dipastikan tidak ada korban lain dalam insiden itu.


Mantan pengemudi limosin itu sebenarnya bakal muncul dalam program siaran Science Channel berjudul '‘Homemade Astronauts’. Ia berambisi untuk menjadi warga sipil pertama yang berhasil membuat dan meluncurkan kendaraan ruang angksa.

Dalam cuplikan video acara tersebut tampak roket bertenaga uap buatan Mike diluncurkan dari atas truk sebelum jatuh dan meledak.

Mike yang digelari “Si Gila” ini adalah ilmuwan roket otodidak yang belajar sendiri tentang roket. Di tahun 2014 ia behasil terbang setinggi 419 m selama satu menit di atas wilayah Winkelman, Arizona, sebelum roketnya jatuh. Ia mengalami luka cukup serius dan harus menjalani perawatan selama tiga hari. Disusul kemudian di bulan Maret 2018 ia berhasil mencapai ketinggian 572 sebelum roketnya jatuh dengan parasut di Gurun Mojave.

Menurut seorang pendukungnya, Justin Chapman, dalam penerbangan maut tersebut Mike berambisi untuk bisa mencapai ketinggian 1,5 km untuk meraih simpati publik dan mendapatkan bantuan dana. Ambisi puncaknya adalah mencapai ketinggian 100 km yang disebut dengan ketinggian 'Garis Karman' yang merupakan tapal batas luar angkasa.

Mike pernah mengklaim dirinya tidak percaya dengan sains dan menganggapnya tidak berbeda dengan cerita fiksi. Mungkin karena itulah ia tidak percaya bahwa untuk bisa melepaskan diri dari gravitasi bumi dan menembus atmosfir bumi serta meraih batas luar angkasa sebuah roket harus bisa mencapai kecepatan minimal 40.320 km per-jam. Dan itu hanya bisa dicapai oleh roket-roket bertenaga besar.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

semoga menjadi pelajaran banyak pihak