Wednesday 16 November 2011

AMERIKA MENJADI NEGARA BERKEMBANG


Di Libya, sebelum serangan NATO, harga BBM hanya Rp 1.300 per-liter, seluruh rakyat mendapat jaminan kesehatan dan pendidikan penuh, setiap rumah tangga baru mendapat tunjangan $50.000, setiap ibu yang baru melahirkan mendapat tunjangan $5.000, setiap sarjana yang menganggur mendapat tunjangan gaji hingga mendapat pekerjaan, setiap penduduk yang mau bertani mendapat bantuan lahan dan rumah plus bibit dan perlengkapan selama setahun penuh dan masih banyak fasilitas lainnya yang disediakan pemerintah. Dan kini Amerika, negeri yang menyerbu Libya, pelan namun pasti terjerembat ke dalam status negara-berkembang.

Sebagaimana diberitakan di situs thetruthseeker.co.uk mengutip program "Natural News" Associated Pers tgl 9 November lalu, sebuah kota di Michigan, Highland Park, Mich., tidak sanggup membiayai tagihan listrik senilai $4 sehingga terpaksa mematikan sekitar 1,000 lampu jalanan dan membongkar sebagian darinya.

Berlokasi di wilayah rawan tindakan kriminal di dekat Kota Detroit, tindakan tersebut di atas secara esensial sama seperti tindakan bunuh diri pada orang yang putus asa. Kota ini telah kehilangan separo penduduknya yang pindah karena alasan keamanan selama jangka waktu 2 dekade terakhir. Dan kebijakan mematikan lampu jalanan dikhawatirkan akan semakin membuat komunitas kota semakin banyak yang pindah dan meninggalkan kota itu menjadi kota mati.

"Bagaimana kita bisa menggelapkan kota?" tanya Victoria Dowdell, selah seorang penduduk Highland Park. "Menurut saya itu sangat memilukan," tambahnya.

Sementara kota Detroit, pusat industri otomotif Amerika, telah memotong sejumlah besar anggaran layanan publiknya selama beberapa tahun terakhir karena ancaman kebangkrutan. Mike Shedlock dari "Business Insider" menulis dalam salah satu artikelnya bulan Desember tahun lalu bahwa selama bertahun-tahun Detroit mengalami kebangkrutan finansial. Dalam upayanya menekan kebangkrutan pemerintah kota telah memotong anggaran layanan sosial seperti perbaikan jalan, pemungutan sampah hingga pengurangan personil polisi di beberapa area.

Kota besar lainnya yang juga mengalami hal sama di antaranya adalah New York, Philadelphia, dan Lake Elmo. Lebih jauh, "Times Union" melaporkan bulan September lalu bahwa lebih dari separo penduduk Amerika terpaksa harus mengurangi belanja mereka secara signifikan karena krisis ekonomi.

Banyak masyarakat Amerika yang menganggap berhentinya layanan sosial merupakan tanda bahwa Amerika telah berubah status menjadi negara berkembang, bukan lagi negara maju. Ini adalah sebuah ironi. Dengan tingkat produksi nasional serta pendapatan pemerintahnya yang terbesar di dunia, Amerika justru menjadi negara bangkrut yang terlilit hutang triliunan dolar.

No comments: