Saturday 12 October 2019

Tanker Iran Dirudal di Lepas Pantai Saudi

Indonesian Free Press -- Sebuah kapal tanker dirudal di lepas pantai Jeddah, Saudi Arabia. Iran mengancam akan melakukan tindakan balasan namun belum diketahui siapa pelaku penyerangan tersebut. 

Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat (11 Oktober), kapal tanker Iran 'Sabiti' dihantam oleh dua rudal saat berlayar di Laut Merah di lepas pantai Jeddah, Saudi Arabia, Jumat. Rudal menghantam dalam selang waktu setengah jam namun belum diketahui jenis rudal dan siapa yang meluncurkan.

Serangan terjadi sekitar pukul 5 dini-hari, merusak dua ruangan dan menimbulkan kebocoran minyak. Namun kebocoran telah berhasil dihentikan dan kapal kemudian berlayar menuju Iran. Diperkirakan kapal mengangkut 1 juta barrel minyak mentah.


Menanggapi insiden ini Ketua Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Iran dipastikan akan membalas aksi yang disebutnya sebagai 'aksi banditisme' dan 'petualangan berbahaya'.

"Perompakan dan banditisme di perairan internasional dengan tujuan membuat lalu-lintas laut menjadi tidak aman tidak akan dibiarkan begitu saja," kata Ali Shamkhani seperti dikutip Press TV, Sabtu. 

Shamkhani menambahkan bahwa sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut dan tim telah menemukan 
'jejak utama' dari insiden ini. Langkah balasan baru akan diambil setelah di menyelesaikan penyelidikannya.

Shamkari juga menyinggung sejumlah insiden yang merugikan Iran di Laut Merah dalam beberapa bulan terakhir, terutama insiden yang dialami kapal tanker 'Happiness-1' dan 'Helm'. 

Happiness-1 mengalami 'kerusakan mesin' juga di lepas pantai Jeddah pada 30 April lalu dan harus ditarik ke pelabuhan Saudi. Saudi kemudian menahan kapal tersebut dan meminta tebusan $10 juta sebelum kapal dilepas pada 20 Juli. Sebulan kemudian Helm juga mengalami kegagalan mesin di lepas pantai Saudi.

Sementara Jubir Pemerintah Iran Ali Rabiei menyebut aksi terhadap Sabiti sebagai tindakan pengecut dan memastikan Iran melakukan tindakan balasan terhadap pelaku.

"Iran menghindari tindakan tergesa-gesa. Tindakan balasan yang tepat akan dilakukan, namun kami harus menunggu sehingga semua aspek dari serangan ini dievaluasi," kata Ali.(ca)

No comments: