Friday, 19 May 2017

Pengawal Erdogan Terlibat Keributan di Amerika, Politisi Senior Marah

Indonesian Free Press -- Politisi senior dan mantan kandidat presiden Amerika, John McCain, menyerukan pengusiran Duta Besar Turki untuk Amerika, menyusul terjadinya keributan yang melibatkan pengawal Presiden Turki dengan demonstran, Selasa (16 Mei).

"Kita harus melempar duta besar mereka (Turki) keluar dari Amerika. Ini bukan Turki, ini bukan negara dunia ketiga," kata McCain, Kamis (18 Mei), seperti dilansir Veterans Today.

Sejumlah laporan menyebutkan bahwa para pengawal Erdogan melewati polisi yang bertugas melakukan pengamanan, kemudian memukuli sejumlah demonstran yang kebanyakan adalah warga keturunan Kurdi yang melakukan aksi protes atas kebijakan Turki terhadap Kurdi.


"Hal ini tidak boleh dibiarkan secara diplomatik," tambahnya perihal keributan yang terjadi saat pertemuan antara Erdogan dengan Presiden Donald Trump di Washington, DC.

Sejumlah politisi juga menyatakan kemarahannya terkait dengan insiden tersebut dan suara-suara perlunya dilakukan langkah hukum juga mengemuka.

Polisi Amerika menyebut aksi pengawal Erdogan itu sebagai 'serangan brutal'. Sementara Deplu Amerika mengecam insiden itu sebagai 'hal yang tidak patut'.

"Kekerasan adalah respons yang tidak patut terhadap kebebasan pers dan kami mendukung hak-hak masyarakat dimana pun untuk mengekspresikan diri dan melakukan aksi protes damai," kata Jubir Kemenlu Amerika.

Kedubes Turki di Amerika dalam pernyataannya terkait dengan insiden itu tidak menyebutkan sama sekali keterlibatan pengawal Erdogan. Mereka justru menuduh para demonstran pendukung kelompok Kurdi PKK, sebagai pemicu terjadinya keributan.

"Para demonstran mulai melakukan provokasi secara agresif kepada warga Amerika dan Turki yang menyambut damai kedatangan Presiden (Erdogan)," kata Jubir Kedubes Turki.

Dalam aksi kerusuhan tersebut dilaporkan sebanyak 10 orang demonstran mengalami cedera.(ca)

No comments: