Thursday 12 March 2020

Pangkalan Militer AS di Irak Diserang Roket, 3 Tentara Tewas

* 4 Tentara AS tewas dalam 3 hari di Irak


Indonesian Free Press -- Serangan roket kembali menimpa pangkalan militer AS di Irak. Rabu petang (11 Maret) pangkalan militer Taji yang terletak di utara Baghdad diserang oleh 15 sampai 30 roket sehingga menewaskan dua personil militer AS dan seorang personil Inggris. Demikian seperti dilaporkan The Guardian kemarin.

"Serangan roket di pangkalan Irak menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Inggris, 12 tentara lainnya terluka oleh roket-roket Katyusha," tulis laporan itu.

Tidak ada yang mengklaim sebagai pelaku serangan, namun AS langsung menuduh milisi Irak dukungan Iran (PMU) sebagai pelakunya. Serangan udara pun dilakukan AS selang beberapa jam kemudian atas posisi PMU di perbatasan Suriah, menewakan sejumlah personil PMU, tambah laporan tersebut.


Akhir tahun lalu serangan roket juga menimpa sebuah pangkalan militer AS di Irak yang memicu krisis sangat serius setelah AS melancarkan serangan balasan yang menewaskan 25 personil PMU disusul kemudian dengan pembunuhan komandan pasukan khusus Iran Jendral Soleimani. Iran kemudian membalas dengan menembakkan rudal ballistik ke dua pangkalan militer AS di Irak, menewaskan puluhan personil militer AS meski AS hanya mengklaimnya sebagai 'cedera otak'.

Menurut laporan Al Jazeera, serangan Rabu petang itu merupakan serangan roket yang ke-22 yang menimpa pangkalan militer AS di Irak. Sementara Guardian menyebutkan bahwa serangan tersebut bersamaan dengan ulang tahun Jendral Soleimani ke-63 tahun.

AS menempatkan sekitar 5.000 personil di Irak atas persetujuan pemerintah Irak dengan dalih memerangi ISIS sejak tahun 2014. Namun, setelah terdepaknya ISIS dari Irak, keberadaan pangkalan-pangkalan militer AS di Irak itu menjadi kerikil bagi Irak dimana Iran telah berhasil membangun hubungan erat dengan elemen-elemen penting politik dan militer Irak setelah keberhasilannya membantu Irak memukul mundur ISIS. Setelah serangan yang menewaskan Jendral Soleimani, pada 5 Januari lalu parlemen Irak mengeluarkan resolusi untuk mengusir AS dari Irak. Pemerintah Irak juga telah mendesak AS untuk menarik pasukannya, namun ditolak AS.

2 Tentara AS lainnya tewas di Irak

Hanya tiga hari sebelum serangan Rabu petang itu dua tentara AS lainnya tewas akibat diserang oleh 'musuh' saat berpatroli bersama tentara Irak.

"Dua tentara AS meninggal hari Ahad (8 Maret) di Iraq oleh pasukan musuh, jubir Pentagon mengumumkan hari Senin pagi," tulis CNN dalam laporan tentang insiden ini.

Laporan itu tidak menyebutkan lokasi serangan yang menewaskan dua tentara AS itu dan hanya menyebutkan mereka diserang saat membantu tentara Irak memerangi ISIS di wilayah pegunungan. Kedua jenasah tentara itu berhasil dievakuasi beberapa jam kemudian melalui operasi militer yang sulit.(ca)

No comments: