Monday 5 March 2012

JENASAH WARTAWAN YANG TERJEBAK DI HOMS DITEMUKAN


Jenasah tiga wartawan asing yang terjebak di tengah pertempuran di distrik Baba Amr, Homs, berhasil ditemukan dan kini tengah dalam persiapan untuk diserahkan kepada pemerintah masing-masing. Demikian laporan kantor berita Syria SANA, Juma't (2/3). Pencarian terhadap ketiga jenasah dilakukan palang merah internasional dan bulan sabit merah Syria, setelah pasukan pemerintah melakukan pembersihan terhadap kawasan tersebut dari kantong-kantong perlawanan pemberontak.

Ketiga wartawan asing tersebut adalah wartawati senior Amerika Marie Colvin, fotograper Perancis Remi Ochlik, dan wartawan Spanyol Javier Espinosa. Sebelumnya dikabarkan bahwa Espinosa berhasil meloloskan diri ke Lebanon, namun ternyata laporan tersebut tidak benar.

Menurut keterangan kementrian luar negeri Syria sebagaimana dikutip SANA, ketiga jenasah sebenarnya telah siap untuk dievakuasi oleh tim pencari dari palang merah internasional dan bulan sabit merah Syria beberapa hari sebelumnya, namun ditolak oleh para pemberontak. Penolakan tersebut, menurut SANA, dilakukan untuk mendramatisir kondisi di Homs demi kepentingan politik.

Ketiga jenasah kini tengah menjalani pemeriksaan DNA di rumah sakit Damaskus sebelum diserahkan kepada perwakilan tiga negara tempat wartawan-wartawan tersebut berasal. Colvin akan diserahkan kepada perwakilan kedubes Polandia yang mewakili pemerintah Amerika, karena Amerika telah menarik semua staff kedubesnya dari Syria sebagai bentuk tekanan terhadap pemerintahan Syria.

Pemerintah Syria telah menyampaikan pernyataan dukacita terhadap keluarga ketiga wartawan disertai seruan kepada para wartawan asing untuk menjauhkan diri dari upaya penyusupan ke wilayah-wilayah konflik yang terlarang di Syria atau ke tempat-tempat keberadaan para pemberontak.

Espinosa sebenarnya hampir selamat setelah sebuah operasi penyelamatan oleh aktifis kemanusiaan Syria berhasil mengeluarkannya bersama dua wartawan Perancis William Daniels dan Edith Bouvier dari Homas, Rabu (29/2). Namun di tengah perjalanan menuju perbatasan Lebanon, konvoi yang membawa mereka mendapat serangan hingga memaksa mereka kembali ke Homs. Saat ini belum diketahui nasib kedua wartawan Perancis tersebut. Upaya penyelamatan itu sendiri menelan nyawa 13 aktifis kemanusiaan Syria meski berhasil menyelamatkan 47 warga sipil yang terperangkap.

Pada saat upaya penyelamatan Edith Bouvier dalam kondisi terluka akibat serangan militer Syria yang telah menewaskan Marie Colvin dan Remi Ochlik minggu lalu.

Terlepas dari "kepahlawanan" para wartawan tersebut (tidak sebanding dengan para relawan yang berusaha menyelamatkan mereka), terdapat suatu kontradiksi. Mereka tidak berada di Gaza saat diserang dengan brutal oleh Israel, karena para bos mereka memenuhi perintah Israel untuk menutupi kejahatan Israel di sana. Sebaliknya mereka tidak memenuhi permintaan Syria untuk menjauhi wilayah konflik, yaitu agar "kejahatan" pemerintah Syria di Homs terbuka ke publik. Para wartawan itu juga tidak memberitakan korban di kawasan pendukung pemerintah di distrik Az-Zahra, Homs, yang juga mengalami kehancuran akibat serangan artileri para pemberontak, termasuk korban 80 personil keamanan Syria yang diculik dan jenasahnya dimutilasi oleh para pemberontak.



Catatan:
Berita terakhir: jenasah ketiga wartawan telah kembali ke tanah air masing-masing.

No comments: