Friday 2 March 2012

Saudi Siap untuk Di-"Mesir"-kan


Berdasarkan kondisi internal yang ada, Saudi Arabia siap untuk menuai revolusi. Demikian tulis surat kabar besar Inggris, "Guardian", Senin (27/2).

Menurut tulisan tersebut, beberapa kondisi internal yang bisa menjadi indikasi telah "matang"-nya sebuah gerakan revolusi di antaranya adalah tingginya tahanan politik yang angkanya mencapai puluhan ribu orang, sebagian besar dari mereka tidak pernah diadili sama sekali. Kondisi lainnya adalah tingginya angka pengangguran, tingginya tingkat kesenjangan sosial-ekonomi, serta berbagai tindakan keluarga kerajaan yang tidak populer di mata rakyat. Semua kondisi tersebut terjadi di negara-negara Arab yang telah dilanda revolusi.

Penulis Arab Saudi yang menulis di "Guardian", Saad Al-Faqih, mengatakan dengan berkembangnya sarana komunikasi modern saat ini telah menghancurkan tembok penghalang yang mengelilingi regim penguasa yang berdiri di atas dasar "kerahasiaan" dan "penipuan". Al Faqih menunjuk pada satu akun "twitter", @mujtahidd, yang mampu menarik 220,000 pengikut karena keahliannya membuka praktik-praktik korupsi penguasa secara mendetil dan akurat. Bahkan setelah pemerintah Saudi memblok akun ini, @mujtahidd masih terus mendapatkan banyak pengikut.

Al Faqih juga menekankan bahwa telah muncul kesadaran untuk melakukan reformasi di antara sebagian kelas menengah dan kelas atas di Saudi, meski ia menyayangkan hal ini tidak mendapat perhatian media massa barat yang justru lebih menaruh perhatian pada isu "kesetaraan gender" dan "revolusi Shiah".

Al Faqih mengakui bahwa gerakan revolusi Shiah cukup aktif bekerja saat ini, namun Shiah adalah minoritas di Saudi (sekitar 15%). Selain itu karena "image" gerakan Shiah Saudi mendapatkan dukungan Iran, maka regim kerajaan Saudi memiliki alasan untuk melakukan tindakan represif. Regim bahkan menggunakan sentimen anti-Shiah untuk memperkuat kekuatannya.

Sebagai kesimpulan Al Faqih menyebutkan bahwa penguasa kerajaan lebih peduli pada upaya untuk menunjukkan diri kepada barat sebagai penguasa yang stabil dan kukuh daripada sebagai penguasa yang demokratis. Mereka percaya bahwa kondisi sosial politik yang tidak stabil akan dapat membuat barat kehilangan kepercayaan pada regim.

No comments: