Thursday 2 January 2014

SAUDI BERENCANA BELI SENJATA ISRAEL

Saudi dikabarkan telah merencanakan untuk membeli senjata langsung dari Israel. Selain untuk menghadapi kemungkinan adanya kerusuhan di dalam negeri, senjata-senjata itu juga akan dikirimkan ke Syria.

"Aparat inteligen Saudi telah memberikan informasi-informasi penting dan sensitif kepada Israel, khususnya terkait dengan situasi yang berkembang di kawasan saat ini, dan Saudi telah menandatangani sejumlah kontrak pembelian senjata dari Israel," tulis media Palestina Al-Manar hari Rabu (1/1), mengutip keterangan yang diberikan seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Sebelumnya beberapa laporan di media-media Israel telah banyak menyebutk adanya kerjasama antara Saudi dengan Israel di berbagai bidang. Bulan lalu analis politik dari lembaga kajian Amerika "Foreign Politic", David Kenner, menuliskan laporannya yang menyebutkan bahwa Saudi Arabia baru saja menandatangani pembelian senjata besar-besaran dari Amerika berupa rudal-rudal anti-tank yang oleh media-media Amerika disebut-sebut akan dikirimkan ke Syria.

"Tidak ada yang berfikir ada negara yang akan menyerang Saudi dengan tank-tank, namun Saudi telah membeli sejumlah besar rudal anti-tank sehingga para analis memperkirakan pembelian itu ada kaitannya dengan pemberontakan di Syria," tulis Kenner dalam laporannya pertengahan Desember lalu.

Menurut laporan tersebut disebutkan Saudi telah menandatangani pembelian 15.000 rudal anti-tank Raytheon dari Amerika dengan nilai $1 miliar.

"Ada sekutu Saudi yang sangat membutuhkan senjata anti-tank, yaitu pemberontak Syria," tulis Kenner tentang motif pembelian senjata tersebut.

Lebih jauh Kenner memaparkan bahwa selama ini Saudi telah membeli senjata-senjata anti-tank dari Kroasia untuk para pemberontak Syria, dan saat ini para pemberontak tengah mendapatkan latihan penggunaan senjata-senjata tersebut di Jordania. Selain itu diketahui juga bahwa Saudi juga telah membeli 100 rudal anti-tank HJ-8 buatan Cina dari pasar gelap, yang telah digunakan para pemberontak untuk melawan tank-tank regim Syria.

Menurut mantan dubes Amerika di Saudi, Charles Freeman, ada kemungkinan pembelian rudal-rudal Raytheon tersebut adalah untuk menggantikan persediaan rudal-rudal Saudi yang telah menipis karena telah dikirimkan ke Syria.

Pada bulan Desember 2012 berbagai sumber menyebutkan bahwa Saudi telah menandatangani kontrak pembelian senjata besar-besaran dari Amerika dan Inggris. Senjata-senjata tersebut dipersiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya kerusuhan dan pemberontakan di Saudi.

"Pemerintah Saudi sangat khawatir dengan perkembangan aksi-aksi protes yang terjadi dan karenanya tengah mempersiapkan diri untuk melakukan penumpasan besar-besaran tidak hanya di kawasan Timur, namun juga di kawasan Tengah, Selatan dan Barat," kata pendiri lembaga kajian saudi Center for Democracy and Human Rights, Ali Al-Yami.

Ali menyebutkan kemiskinan dan penindasan pemerintah telah mendorong munculnya aksi-aksi demonstrasi di Saudi. Padahal pada saat yang sama pemerintah Saudi justru sibuk mengirim pasukan dan senjatanya ke luar negeri, baik untuk membantu pemberontakan di Syria maupun membantu regim Bahrain menumpas aksi-aksi demonstrasi.



REF:
"Sources: Saudi Arabia to Buy Arms from Israel Soon"; Fars News Agency; 1 Januari 2014

3 comments:

Unknown said...

dasar saudi wahabi latnat,eh iya lupa...?padahal israel kan saudara kandung badui saudi,pantasan dia beli perlengkapan militer dari saudara nya,untuk menghajar orang2 islam.entar lagi kau saudi akan merasakan rudal rusia.

Pencinta Ahlul Bait said...

prinsip awal dalam islam kita tak boleh memulai perang namun semua jalan untuk menghancurkan islam tertutup semua plot gagal .tentu emosi yang duluan .daya nalar lepas dari otak .rasa kemanusiaan hilang nafsu setan mulai keluar keji bengis dan nafsu membunuh dan melumat musuh mebuncah .baru nampak bahwa manusia lebih kejam dari iblis karena iblis tak pernah membunuh manusia apalgi sesama iblis .apa bila manusia sudah saling berhadapan sudah mau saling membunuh iblis lari tak mau terlibat mereka takut pada Allah .tugasnya hanya menyeru .itu dalam alqur.an .tugas iblis hanya mengajak .sepenuhnya tergantung manusia mau atau tidak .tak pernah iblis memaksa .namun manusia yang pikirannya sudah sudah kerasukan nafsu iblis dan mempunyai sifat jahat iblis .ini tak perlu lagi iblis menggoda karena lebih pintar dari iblis lebih kejam dan angkara murka .ternyata manusia lebih hina mahluk yang terhina .dan melecehkan Allah membunuh dan memutilasi mencincang dan lebih keji lagi sambil menyebut nama Allah.iblis dilatnat Allah tak seperti itu kelakuannya .mereka tetap menurut Aturan Allah .iblis menggoda orang yang beriman dan betul betul meniti jalan Allah .kalau manusia sudah menurut nafsunya jahatnya tak perlu iblis menggoda sudah jalan sendiri .perang tak bisa ditolak .sama posisi rosullah di madinah .semua jaln tertutup dan islam tak bisa dibendung .perang di jadikan jalan keluar itu untuk mempercepat kemenangan islam .sejarah yang membuktikan kalau perseteruan lama akan lama membawa penderitaan rakyat tak berdosa .namun perang itu sendiri bukan kita yang menciptakan musuh yang datang sungguh kemenangan akan menyongsong .tentu idiologi islam diuji dengan idiologi kaum musyrikin mekah .ternyata madinah ahir jaman adalah negri syam .dan siap menerima pukulan musyikin mekah akhir jaman

abu bakar said...

jika kita mempunyai wang dan kuasa dan kita memulakan perang adakah dunia kisah...us dan israel memulakan perang adakah dunia kisah..dunia suka kepada peperangan ,kemenangan walau mereka itu setan