Tuesday 7 July 2015

Putin Kembali Pecundangi Obama

Indonesian Free Press -- Hanya dua hari sebelum kedatangan Menhan Amerika Ashton Carter di Jerman bulan lalu, perusahaan migas Rusia Gazprom mengumumkan kesepakatan pengiriman gas Rusia ke Jerman melalui pipa gas Nord Stream II, yang akan membuat jumlah gas Rusia yang mengalir ke Jerman menjadi 2 kali lipat.

Kesepakatan itu berarti Jerman, dan juga seluruh negara-negara Eropa barat tidak perlu lagi tergantung pada gas yang mengalir melalui Ukraina, Polandia, Rumania, Belarusia, Hungaria atau Slovakia.

Dengan kata lain, upaya Amerika untuk mengisolir Rusia dengan memelihara konflik di Ukraina dan Eropa timur, kandas seketika.

Ahli olahraga yudo sekaligus ahli strategi Vladimir Putin kembali mempecundangi Amerika. Ia menunggu waktu yang tepat untuk memberikan pukulan mematikan kepada lawan. Dan kini, ia menikmati ketika para pejabat Amerika kebingungan menghadapi situasi yang tidak mereka perhitungkan.

Jerman memang tidak memiliki sumber gas, tapi dengan bantuan Rusia bisa menjadi penjual gas terbesar di Eropa. Dengan gas Rusia yang melimpah, Jerman mengalirkannya ke Belanda, Belgia, Perancis dan Inggris. Dengan cara ini sekaligus Jerman telah membuat 'daya tawar' Rusia tidak terlawan.

Harus diingat bahwa Jerman dan Rusia telah memiliki preseden membuat perjanjian rahasia, meski di permukaan tampak keduanya seperti bermusuhan. Ingat, perjanjian rahasia Jerman-Rusia sebelum Perang Dunia II yang membagi Polandia menjadi wilayah Rusia dan Jerman.

Sejak lama Amerika melihat bahwa bergabungnya Rusia dengan Jerman, kekuatan sumber energi dan kekuatan industri, akan menjadi ancaman nyata bagi dominasi Amerika. Industriawan Amerika dari STRATFOR, George Friedman, dalam sebuah pidato di depan The Chicago Council on Foreign Affairs beberapa waktu lalu mengatakan:

"Kepentingan primordial AS selama beberapa abad yang mendorong kita terlibat dalam Perang Dunia I, Perang Dunia II dan Perang Dingin, adalah hubungan antara Jerman dan Rusia. Jika mereka bersatu, maka mereka akan menjadi satu-satunya kekuatan yang bisa mengancam kita. Itulah sebabnya hal itu tidak boleh terjadi."

Jadi, buang jauh-jauh 'ancaman Rusia' sebagai alasan Amerika yang akhir-akhir ini sangat agresif memperkuat kehadiran militernya di Eropa timur. Kepentingan ekonomi dan dominasi global-lah yang menjadi perhatian Amerika.

Namun ternyata pukulan yang diterima Amerika dari Putin bukan hanya melalui proyek Gazprom dengan Jerman. Putin juga berhasil menandatangani perjanjian dengan Turki untuk mengalirkan gas ke Turki mulai bulan Juni ini.

Jadi, tidak hanya melalui wilayah utara (Jerman), Rusia juga membanjiri Eropa dengan gas melalui wilayah selatan (Turki), sekaligus meninggalkan Amerika sendirian di tengah gurun.

Pada saat yang bersamaan, Ukraina, negara yang berhasil dikendalikan Amerika untuk menjadi senjata memukul Rusia melalui revolusi berdarah Februari 2014, kini terancam bangkrut. Bloomberg baru-baru ini melaporkan:

"Ukraina terancam gagal membayar cicilan pembayaran hutang untuk bulan Juli atas hutang sebesar $19 miliar, pada saat pembicaraan dengan para kreditor tidak menunjukkan tanda-tanda yang baik, demikian menurut Goldman Sachs Group Inc."

"Ukraina tidak akan membayar pada tanggal 24 Juli, dan sebagai akibatnya akan dinyatakan bangkrut,” tambah Bloomberg.

Jadi, jargon-jargon demokrasi dan kesejahteraan yang didengung-dengungkan Amerika dalam dukungannya atas kudeta berdarah terhadap presiden terpilih Victor Yanukovych tahun lalu hanya membuat wilayah Krimea memisahkan diri, terciptanya regim neo-Nazi, terjadi perang saudara di wilayah timur, menembak jatuh pesawat penumpang Malaysia, dan kini berujung pada kebangkrutan.

Amerika sebagai negara adidaya kini hanya bisa membuat kerusakan. Setiap negar yang disentuhnya pasti hancur berantakan. Afghanistan, Iraq, Libya, Suriah, dan kini Ukraine. Jika tidak hati-hati, Indonesia bisa menjadi korban berikutnya.(ca)



Ref: "Putin Gobsmacks Uncle Sam … Again", Mike Whitney, Counter Punch, 3 Juni 2015

2 comments:

Unknown said...

Tulisan ini..tlah membuka cakrawala , trims.

gogo said...

Tulisan perdana yg sy baca di tahun ini..
berbulan bulan sudah menanti akhirnya update jg. Thx Bang Adi, Keep Posting