Indonesian Free Press -- Militer Suriah tengah mempersiapkan pembebasan kota strategis Aleppo. Ini akan menjadi operasi militer terbesar selama konflik di Suriah yang telah berlangsung hampir lima tahun. Diperkirakan kota ini akan menjadi penentu kemenangan dalam konflik Suriah, sebagaimana kota Stalingrad dalam Perang Dunia II.
Sementara itu Chechnya menyatakan kesiapannya membantu Suriah dalam membangun kembali negara yang hancur dilanda konflik bersenjata.
Aleppo, kota kuno yang merupakan kota terbesar kedua di Suriah, yang sebelum konflik adalah kota bisnis utama Suriah, kini terbagi dua. Wilayah barat dikuasai pemerintah dan sebelah timur dikuasai pemberontak. Kelompok-kelompok teroris ISIS dan Al-Nusra Front adalah kelompok pemberontak utama yang menguasai sebagian kota Aleppo.
Dengan menguasai kembali Aleppo, militer Suriah akan memperluas kawasan aman yang dikontrolnya di sekitar kota tersebut, sekaligus memutus jalur logistik pemberontak dari perbatasan Turki ke Suriah tengah yang masih dikuasi pemberontak.
Penguasaan Aleppo juga akan menjadi kemenangan moral besar bagi pemerintahan Bashar al Assad, sekaligus keruntuhan moral bagi pemberontak. Namun untuk melakukan itu militer Suriah, yang didukung milisi-milisi sipil pro-pemerintah, Hizbollah dan milisi-milisi Iran dan Irak serta didukung serangan udara Rusia, harus melakukan operasi militer besar-besaran.
Secara umum, didukung oleh serangan-serangan udara Rusia, tentara Suriah kini berada pada posisi di atas angin dan sejumlah pangamat memperkirakan jatuhnya Aleppo ke tangan pemerintah akan menjadi 'permainan akhir' dalam konflik Suriah.
"Ini akan menjadi operasi militer terbesar di Suriah sejak dimulainya perang,” kata seorang komandan militer Suriah kepada kantor berita Perancis, AFP, baru-baru ini.
Ia menambahkan, tentara Suriah kini tengah bertempur di tujuh front di sekitar Aleppo untuk memutus jalur logistik sekaligus mengepung para pemberontak di wilayah timur. Sebelumnya militer Suriah telah melakukan gerak maju yang signifikan, meski agak lambat, di wilayah selatan dan tenggara Aleppo.
Militer Suriah juga berhasil merebut sejumlah wilayah di berbagai wilayah pertempuran di Suriah dalam beberapa minggu terakhir. Akhir pekan lalu kantor berita SANA melaporkan pasukan pemerintah berhasil membebaskan tiga desa di wilayah timur Aleppo melalui pertempuran sengit dengan kelompok ISIS.
Sehari sebelumnya, pada hari Kamis minggu lalu (14 Januari) militer Suriah dan pendukung-pendukungnya berhasil merebut kota Tell Aran yang berada di distrik al-Safira, yang berada di provinsi Aleppo.
Sementara itu pemimpin Chechnya menyatakan kesiapannya mendukung pembangunan kembali Suriah setelah berakhirnya konflik yang telah berlangsung selama hampir 5 tahun.
Diplomat senior Chechnya, Ziyad Sabsabi, minggu lalu mengadakan kunjungan ke Suriah dan bertemu Perdana Menteri Suriah Wael Nader al-Halqi. Dalam pertemuan itu Sabsabi menyerahkan sepucuk surat dari pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov kepada Presiden Bashar al-Assad.
"Akan ada banyak proyek investasi Rusia di Suriah. Suriah telah siap untuk mengirimkan produk-produk sitrus ke Rusia. Pada 25 Januari tahun ini ekspor pertama akan dikirim di bawah kerangka kerjasama antara Rusia dan Suriah," kata Sabsabi kepada media Rusia Sputnik News.
Dan saat konflik berakhir, Chechnya akan menyediakan dukungan bagi pembangunan infrastuktur yang hancur di Suriah, berdasar pengalaman Chechnya membangun kembali kota Grozny yang hancur karena perang pada tahun 1990-an.
"Perusahaan-perusahaan Chechnya memiliki pengalaman besar dalam pembangunan infrastruktur paska perang. Seperti terlihat dalam pembangunan kembali kota Grozny (ibukota Chechnya) yang kini telah berubah menjadi kota maju dengan infrastruktur terbaik," tambah Sabsabi.
Di sisi lain, Al-Halqi, menyatakan kegembiraan atas dukungan itu. Ia juga memuji peran warga keturunan Suriah yang tinggal di Rusia yang telah berhasil membangun kesadaran untuk membantu negara asal mereka dan menyebarkan berita tentang aksi-aksi Rusia di Suriah.(ca)
2 comments:
Gamelan yang mengiringi "kidung perang" akan mengakhirinya dengan menabuh "Gong" di Allepo (suriah) dan Mosul (irak)
Battle of Allepo akn sgera trctat dlm sejarah perang modern..
Post a Comment