Sunday 5 March 2017

Pasukan Khusus Rusia Hancurkan ISIS di Palmyra

Indonesian Free Press -- Pasukan khusus Rusia kembali berperan besar dalam pembebasan kota Palmyra pekan lalu. Ini adalah kedua kalinya Rusia terlibat dalam pembebasan kota bersejarah ini.

"Operasi pembebasan Palmyra oleh angkatan bersenjata Suriah berjalan sangat sukses. Operasi ini direncanakan dan dipandu oleh para penasihat militer Rusia," kata Letjend Sergei Rudskoi, Kepala Direktorat Operasi Utama Angkatan Perang Rusia kepada pers, Jumat (3 Maret).

Rudskoy menyebut keberhasilan itu menjadi keberhasilan khusus pasukan khusus Angkatan Udara Rusia dan secara khusus menyebut peran helikopter modern Ka-52 Alligators yang berhasil menghancur leburkan kekuatan ISIS.

“Kota ini telah sepenuhnya dibebaskan. Pasukan Suriah juga telah menguasai wilayah di utara dan selatan kota dan kini terus bergerak ke timur,” kata Rudskoi lagi.


Kini, aktifitas utama militer Suriah dan Rusia di kota ini adalah menjinakkan bom-bom yang ditinggalkan ISIS.

Menurut Rudskoy sebanyak 1.000 anggota ISIS berhasil ditewaskan dan terluka. Selain itu sebanyak 19 tank, 37 kendaraan lapis baja, 98 pickups bersenjata dan lebih dari 100 kendaraan taktis milik kelompok itu berhasil dihancurkan.

Sementara itu Jim W. Dean, Managing Editor Veterans Today menambahkan bahwa paska kekalahan itu, ISIS tinggal memiliki kurang dari 150 kendaraan militer yang berusaha menyelamatkan diri ke Deir Ezzor. Militer Suriah dan Rusia berusaha memblokir pasukan itu di jalan raya M-20 Highway.


Milisi Kurdi Serahkan Wilayah Sekitar Manbij kepada Suriah
Sementara itu South Front melaporkan sehari sebelumnya (2 Maret) bahwa milisi Kurdi pro-Amerika Syrian Democratic Forces (SDF) yang anggotanya berasal dari kelompok Kurdish People’s Protection Units (YPG) menyerahkan wilayah barat dan utara kota Manbij kepada militer Suriah demi menghincarkan serangan Turki ke ibukota Kurdi di Suriah ini.

“Melindungi warga sipil dan menjaga mereka dari dampak buruk peperangan, menjamin keamanan Manbj dan menggagalkan rencana serangan Turki di bumi Suriah merupakan tujuan-tujuan yang harus kami ambil bagi seluruh warga yang tinggal di bumi Suriah," kata jubir kelompok SDF seperti dikutip Kurdish Hawar News.

Menurut pernyataan itu, langkah tersebut dilakukan setelah berkonsultasi dengan pihak Rusia. Sementara Amerika telah memperkuat pertahanan kota dimana Amerika memiliki pangkalan militer yang cukup strategis untuk mencegah rencana serangan Turki yang bertekad merebut Manbij, setelah sebelumnya berhasil menduduki Al Bab.

Dengan keberadaan pasukan Suriah di sekeliling Manbij diharapkan Turki membatalkan niatnya menyerang kota ini, karena menyerang pasukan Suriah akan memicu kemarahan Rusia.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Negara penyokong ISIS semakin muncul kepermukaan..