Indonesian Free Press -- Iran mangancam Israel atas aksi serangan rudal yang dilakukan Israel terhadap pangkalan militer Iran di Suriah yang menewaskan sejumlah personil militer Iran awal pekan ini (8 April).
Seperti dilaporkan Sputnik News, Selasa (10 April), penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengatakan bahwa serangan rudal Israel terhadap pangkalan Tiyas (T-4) di Suriah tidak akan dibiarkan tanpa balasan.
Media Iran Tasnim News menyebut jumlah personil militer Iran yang tewas dalam serangan itu mencapai 7 orang. Sejumlah laporan menyebut angkanya mencapai 12 orang.
Kemenhan Rusia menyebut Israel sebagai pelaku serangan rudal terhadap pangkalan Tiyas dengan menggunakan dua pesawat F-15. Kedua pesawat itu menembakkan delapan rudal jelajah di atas udara Lebanon untuk menghindarkan diri dari sistem pertahanan udara Suriah. Dari delapan rudal itu, tiga rudal berhasil mengenai sasaran dan lima lainnya berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Suriah. Israel bungkam dengan aksi ini, namun hal itu bisa diartikan sebagai pengakuan Israel.
Pada bulan Februari lalu Israel juga melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer yang menjadi basis militer Iran di Suriah. Dalam aksi ini sebuah pesawat F-16 Israel ditembak jatuh.
Kemenlu Iran mengutuk serangan Israel ini. Sementara Suriah telah mengirimkan surat ke Dewan Keamanan PBB, menegaskan bahwa Suriah berhak untuk membela diri dari semua tindakan agresif Israel.
Amerika Kirim Kapal Perang
Sementara itu Amerika semakin menunjukkan keseriuasannya untuk menyerang Suriah karena tuduhan penggunaan senjata kimia oleh regim Suriah di Dhouma.
Media-media Turki melaporkan bahwa kapal perang Amerika USS Donald Cook, dengan 60 rudal Tomahawk telah berada di lepas pantai Suriah. Kapal destroyer ini hanya berjarak 100 km dari pangkalan laut Rusia di Tartus, Latakia, Suriah. Sebuah kapal perang lainnya dilaporkan sejumlah media juga tengah bergerak ke Suriah.
Presiden Rusia Vladimir Putin awal bulan lalu mengingatkan bahwa tiap serangan terhadap Suriah akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia dan akan direspons dengan keras. Beberapa hari kemudian Putin mengumumkan keberadaan senjata-sanjata super Rusia ke publik. Di antaranya rudal jelajah supersonik yang digerakkan dengan tenaga nuklir yang mampu terbang dengan jarak dan waktu yang tidak terbatas.
Namun hal itu sepertinya tidak membuat Amerika 'takut'. Hari ini (Rabu, 11 April), Presiden Amerika Donald Trump melalui akun resmi Twitter-nya menulis:
"Rusia mengatakan akan menembak jatuh semua rudal yang ditembakkan ke Suriah. Bersiap-siaplah Rusia, rudal-rudal itu akan datang segera, cantik, baru dan pintar."(ca)
1 comment:
Adu teknologi dan strategi antar dua negara adidaya semakin dramatis
Post a Comment