Monday, 6 August 2018

Presiden Maduro alami Percobaan Pembunuhan Gagal

Indonesian Free Press -- Presiden Venezuela mengalami percobaan pembunuhan gagal dengan menggunakan drone bersenjata, Sabtu petang (4 Agustus). Demikian laporan Russia Today

"Presiden Venezuela Nicolas Maduro menjadi sasaran percobaan serangan saat melakukan pidato yang disiarkan televisi, sejumlah pejabat mengkonfirmasi. Sejumlah drone bersenjata meledak saat ia berpidato di sebuah upacara militer," tulis Russia Today.


Menteri Informasi Venezuela Jorge Rodriguez membenarkan terjadinya serangan itu. Sejumlah drone yang mengangkut bom terbang mendekat ke arah presiden yang tengah berpidato.

“Seluruh penyelidikan mengindikasikan bahwa serangan ini ditujukan kepada Presiden Nicholas Maduro,” kata Rodriguez kepada media massa.

Maduro dibawa ke tempat aman tanpa cedera, sementara tujuh pengawalnya mengalami luka-luka, kata Rodriguez. 

Setelah kejadian itu Maduro, seperti dikatakan Rodriguez, berteriak, "Ini adalah serangan untuk membunuhku. Mereka mencoba membunuhku hari ini. Drone-drone itu mengincarku.” 

Dari sebuah video Maduro dan sejumlah pejabat yang berdiri di belakangnya tampak melihat ke atas saat drone-drone itu datang dan pidato Maduro berhenti. Gambar kemudian memperlihatkan orang-orang berlarian ke sana kemari menyelamatkan diri.

Rodriguez menyebutkan bahwa serangan terjadi pada pukul 5:41 waktu setempat. Para pengawal kepresidenan kemudian berhadil menembak jatuh drone-drone itu, tambahnya.

Maduro berpidato menyambut HUT ke 81 pasukan khusus Bolivarian National Guard (GNB). Beberapa saat setelah insiden sejumlah laporan media yang tidak bisa dikonfirmasi mengabarkan bahwa kelompok ‘Flannel Soldiers’ mengklaim sebagai pelaku serangan.

Menurut Gregory Wilpert, pendiri situs politik Venezuelanalysis, serangan itu ditujukan untuk memprovokasi militer melakukan kudeta terhadap Maduro.

Sehari setelah insiden, pada hari Minggu (5 Agustus), Maduro menyebut kelompok “ultra-kanan” bekerjasama dengan Presiden Colombia Juan Manuel Santos, sebagai penanggungjawab serangan itu. Sementara sponsor serangan itu tinggal di Florida, according to Maduro.(ca)

3 comments:

Kasamago said...

Ada yang salah dalam kekuatan Intelejen Venezuela..

Unknown said...

Harus dibuat zona aman dikawasan kepresidenan, bila tanpa izin tembak aja semua pesawat asing. Jgn hanya barat saja yg mampu ciptakan zona aman, demi tanah air venezuela harus mampu lakukan hal demikian.

Unknown said...

Harus dibuat zona aman dikawasan kepresidenan, bila tanpa izin tembak aja semua pesawat asing. Jgn hanya barat saja yg mampu ciptakan zona aman, demi tanah air venezuela harus mampu lakukan hal demikian.