Saturday 25 January 2020

Dukung Zionis, Ulama Senior Saudi Kunjungi Kamp Holocoust

Indonesian Free Press -- Ulama senior Saudi Mohammad Bin Abdul Karim bin Abdulaziz al-Issa menunjukkan dukungannya kepada zionis dengan mengunjungi museum holocoust Auschwitz-Birkenau, Polandia, 23 Januari.

Gambar yang dirilis Veterans Today, Jumat (24 Jan) menunjukkan Sekjend Liga Muslim Dunia yang juga mantan Menteri Kehakiman Saudi ini menyalakan lilin di dalam museum. Mohammad Bin Abdul Karim yang didampingi sekelompok warga yahudi dan Muslim itu melakukan kunjungan beberapa hari menjelang peringatan Holocoust yang dipusatkan di Jerussalem.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Mohammad Bin Abdul Karim memimpin delegasi yang beranggotakan 62 tokoh Muslim dari 28 negara. Bersama mereka adalah satu delegasi dari kelompok lobbi American Jewish Committee (AJC).


Usai kunjungan itu pimpinan AJC, David Harris, menyebut kunjungan itu sebagai bentuk 'dukungan yang signifikan dari dunia muslim' kepada kaum Yahudi. Sebagai balasan dikabarkan delegasi yahudi dunia akan mengunjungi Saudi Arabia tahun depan.

Ini adalah kunjungan serupa yang kedua oleh Mohammad Bin Abdul Karim. Pada bulan Mei 2018 lalu ulama yang dikenal dekat dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mengunjungi museum holocoust di Washington, DC. Pada bulan itu juga Mohammad Bin Abdul Karim dengan mengatas namakan Liga Muslim Dunia (MWL) menandatangani MoU bersama AJC yang salah satunya adalah mengadakan kunjungan bersama ke Auschwitz. Disusul kemudian dengan kehadiran dan pidato Mohammad Bin Abdul Kari di hadapan AJC Global Forum di Berlin, Juni 2020. 

Langkah-langkah yang dilakukan Mohammad Bin Abdul Karim sejalan dengan langkah-langkah elit penguasa Saudi untuk menjalin hubungan terbuka dengan Israel, bertentangan dengan suara mayoritas masyarakat Arab. Pada bulan Juli 2019 lalu warga Palestina di Jerussalem memprotes kedatangan Mohammed Saud, seorang blogger Saudi yang diketahui sebagai pendukung hubungan Israel-Saudi. Saud datang bersama 6 wartawan Arab yang datang atas undangan pemerintah Israel.

Pada bulan Mei tahun lalu media Lebanon al-Akhbar melaporkan Saudi menawarkan bantuan kepada ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas senilai $10 miliar bila ia mau menerima proposal kontroversial Presiden AS Donald Trump bagi perdamaian Israel-Palestina berjuluk “the deal of the century.” Dalam proposal itu Palestina diharuskan menerima Jerussalem menjadi ibukota Israel dan penghapusan hak kembali bagi para pengungsi Palestina.

Pada bulan Maret 2019 Russia Today melaporkan bahwa Abdullah ibn Muhammad Al ash-Sheikh, Ketua Parlemen Saudi (Consultative Assembly) bersama ketua parlemen Uni Emirat Arab dan Mesir menggagalkan resolusi Arab Inter-Parliamentary Union yang digelar di Amman, Yordania, yang mengutuk upaya normalisasi hubungan dengan.(ca)

No comments: