Monday 13 June 2011

IRAN SUDAH MILIKI BOM NUKLIR?


"Hari-hari setelah Iran melakukan tes bom nuklir pertamanya adalah hari-hari yang biasa. Hari itu adalah hari biasa bagi bagi rakyat Iran, namun bagi sebagian besar mereka terdapat kebanggaan yang baru".

Itu adalah sebagian kalimat yang tertulis dalam sebuah artikel "mengejutkan" di situs resmi Pasukan Pengawal Republik Iran, "Gerdab" tgl 24 April lalu. Mengejutkan karena selama ini Iran sangat tabu menyinggung program nuklir mereka yang tengah menjadi sorotan internasional. Lebih mengejutkan lagi karena artikel tersebut seolah menjadi konfirmasi bahwa Iran memang tengah melakukan program pembuatan senjata nuklir, bukan nuklir untuk energi dan riset sebagaimana klaim mereka.

Mengenai senjata nuklir ini terdapat sebuah artikel menarik di media Amerika, Fox News tgl 1 Juni lalu berjudul "Does Iran Now Have Nuclear Capable Warheads?" yang ditulis Reza Kalili (nama samaran), seorang agen rahasia CIA yang menjadi anggota pasukan Pengawal Republik Iran.

Menurut artikel ini Pasukan Pengawal Republik (IRGC) telah memiliki 2 pucuk kepala rudal nuklir yang diproduksi sendiri oleh Kementrian Industri Perang. Rudal-rudal nuklir tersebut memiliki daya jangkau hingga 3.200 km hingga bisa menjangkau sebagian besar ibukota negara Eropa. Di sisi lain sebuah proyek rahasia kerjasama Iran-Pakistan-Cina-Ukraina tengah mengerjakan bom nuklir untuk Iran.

Menurut artikel ini Ukraina menyediakan disain dari kepala nuklir, sementara Cina dan Pakistan menyediakan teknologi serta perlengkapannya. Kementrian Pertahanan Iran menjadi koordinator proyek ini.

Baru-baru ini pemerintah Amerika mengeluarkan peringatan kepada pemerintah Pakistan bahwa kerjasama lebih lanjut antara Iran-Pakistan di bidang industri nuklir akan mengakibatkan beberapa pejabat Pakistan dimasukkan dalam daftar penerima sanksi internasional. Sebelum ini pemerintah Amerika telah memberikan sanksi kepada beberapa perusahaan Cina dan Ukraina karena mengadakan kerjasama pembuatan senjata pemusnah massal Iran. Bahkan pada bulan Oktober tahun lalu pemerintan Amerika menyimpulkan beberapa perusahaan Cina telah membantu Iran mengembangkan teknologi rudal dan senjata nuklir dan telah meminta pemerintah Cina untuk menghentikan aktifitas perusahaan-perusahaan itu.

Laporan-laporan lembaga-lembaga kajian tentang Iran mengindikasikan Universitas Amir Kabir dan Universitas Shaheed Beheshti terlibat dalam program pengembangan senjata nuklir Iran. Berdasarkan perjanjian antara IRGC dengan kementrian pertahanan sebanyak 8 kepala rudal nuklir lainnya akan diproduksi dan diserahkan kepada IRGC dalam jangka waktu 10 bulan mendatang. Sementara itu beberapa jenis rudal berhasil dikembangkan oleh kerjasama antara departemen pertahanan dengan Esfahan Industrial University.

Menurut laporan yang sama rudal-rudal Iran telah diarahkan ke berbagai sasaran, terutama pangkalan-pangkalan militer Amerika di Timur Tengah hingga di Hungaria dan Italia. Menurut laporan tersebut kedua kepala rudal nuklir yang telah dimiliki Iran akan siap untuk diluncurkan paling lama bulan Maret 2012.

Beberapa sumber dari Iran juga memverifikasi desas-desus tentang kepemilikan rudal nuklir Iran. Pada tgl 17 Februari lalu misalnya, Jendral Mohammad Ali Jafari, panglima IRGC mengumumkan bahwa "dalam waktu dekat kita akan melihat proyek "hebat" yang akan menggoncangkan dunia".

Tahun lalu inteligen barat telah mengetahui bahwa Iran telah memiliki rudal yang bisa menjangkau kota-kota besar di Eropa Barat. Beberapa waktu kemudian "WikiLeaks" mengeluarkan informasi bahwa Iran telah berhasil mengembangkan rudal berkepala nuklir asal Korea Utara yang berdaya jangkau hingga 3.200 km, jarak yang cukup untuk menjangkau ibukota negara-negara Eropa Barat. Selain rudal asal Korea Utara yang berhasil dikembangkan Iran, rudal jelajah Kh-55 dari Ukraina juga berhasil dikembangkan Iran. Rudal ini mampu menjangkau jarak lebih dari 3.000 km dan bisa dilengkapi dengan kepala nuklir.

Iran juga telah lama menjalin kerjasama nuklir dengan Pakistan. Pada pertengahan tahun 1980-an berusaha membeli sebuah rudal nuklir Pakistan dengan harga mahal, namun hanya berhasil mendapatkan "cetak biru" dan mesin pengayak uranium. Selain itu Cina juga telah banyak membantu program nuklir Iran melalui dua front: pertama menjadi pendukung program kerjasama persenjataan Korut-Iran, dan kedua menyediakan material yang dibutuhkan untuk pengembangan nuklir Iran.

Dua bulan yang lalu polisi Malaysia menahan kargo asal Cina yang dikirimkan melalui Malaysia menuju Iran, berisi material yang dicurigai untuk membuat bom nuklir.

Di masa lalu Iran mengalami masalah dengan disain kepala nuklir yang cocok dengan rudal pengangkut. Selama bertahun-tahun Iran berusaha menggunakan disain rudal No Dong asal Korea Utara dengan keberhasilan minimal. Namun kini tampaknya masalah tersebut sudah teratasi oleh bantuan dari Cina, Pakistan dan Ukraina.

No comments: