Thursday 30 June 2011

PARA PEMIMPIN ISRAEL SEMBUNYI DI DALAM BUNKER


Mungkin ini untuk pertama kalinya para pemimpin Israel harus merasakan tinggal di dalam bunker bawah tanah. Sebagaimana diberitakan Reuters tgl 22 Juni lalu para pemimpin Israel harus tinggal di dalam bunker bawah tanah untuk beberapa waktu sebagai bagian dari latihan untuk menghadapi kemungkinan perang rudal melawan Iran, Syria, Hamas dan Hizbollah di masa mendatang.

Beberapa pejabat Israel menyebutkan bahwa hal itu merupakan pertama kalinya para menteri bidang keamanan yang dipimpin PM Benjamin Netanyahu merasakan tinggal di dalam bunker bawah tanah, jauh di bawah bukit sebelah barat kota Jerussalem yang oleh media Israel disebut sebagai "Lorong Nasional".

Sejak tahun 2006, menyusul kekalahan Israel dalam Perang Lebanon 2006 melawan Hizbollah, Israel rutin mengadakan latihan penyelamatan sipil. Dalam perang kala itu Hizbollah berhasil mendaratkan ribuan roket-roket jarak dekat di kota-kota utara Israel. Gerilyawan Palestina di Gaza juga telah menembakkan roket-roketnya ke kota-kota selatan Israel, terutama dalam Perang Gaza 2008-2009. Dalam perang mendatang yang dijalani Israel diperkirakan roket dan rudal yang lebih besar dan akurat tidak saja datang dari Palestina dan Hizabollah, namun juga dari Siria dan Iran.

"Ini tentu saja sebuah skenario yang sangat ekstrim," kata menteri Pertahanan Dalam Negeri Matan Vilnai pada saat dilakukannya latihan tersebut, Rabu (22/6). Dalam latihan yang diberi sandi "Turning Point 5" tersebut diskenariokan terjadi hujan roket di beberapa tempat di Israel yang menelan korban ribuan penduduk.

Keberadaan bunker bawah tanah untuk para pemimpin Israel tersebut menimbulkan pertanyaan masyarakat Israel, apakah para pemimpin Israel telah dilanda ketakutan dan harus melakukan pendekatan defensif? Namun para pejabat Israel tentu saja membantahnya. Menurut mereka jaminan keselamatan para pemimpin Israel akan bisa mencegah terjadinya perang.

"Israel akhirnya memiliki tempat yang tetap bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi darurat," kata Vilnai.


HIZBOLLAH TERTAWAKAN "KETAKUTAN" ISRAEL

Melakukan latihan-latihan penyelamatan sipil sejak Perang Lebanon 2006 dengan sandi "Turning Point" tentu seja menjadi bahan tertawaan Hizbollah, pihak yang mengalahkan Israel tahun 2000 dan 2006. "Turning point" sendiri berarti titik balik yang diartikan Hizbollah sebagai bentuk pengakuan Israel tidak lagi berada pada posisi ofensif, melainkan defensif.

"Israel telah melihat bahwa mereka tidak lagi memiliki kemampuan militer untuk menjaga negeri mereka sehingga harus mengadakan latihan-latihan dan merancang berbagai skenario penyelamatan," kata pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah, mengomentari latihan penyelamatan yang dilakukan Israel, kepada pers Lebanon, Jumat (24/6).

"Ini membuat mereka berfikir 1.000 kali sebelum memutuskan untuk melakukan serangan di masa mendatang," tambahnya.

Nasrallah menambahkan latihan tersebut membuktikan Israel tidak lagi bisa menjamin bisa memenangkan peperangan secara singkat sebagaimana perang-perang terdahulu (Perang Arab-Israel tahun 1967 dimenangkan Israel dalam waktu 6 hari, Perang Lebanon I tahun 1981 dimenangkan Israel dalam waktu 1 minggu)


Ref:
"Israel’s leaders hole up in nuclear bunker"; Reuters - 22 Juni 2011 dalam thetruthseeker.co.uk, 28 Juni 2011

No comments: