Friday, 25 October 2013

EMIR KUWAIT DAN SEBOTOL MIRAS

Di Kuwait, negara Teluk yang relatif lebih terbuka dibanding negara-negara Arab lain, mengkritik Emir (raja) adalah kejahatan serius yang diancam hukuman penjara hingga 5 tahun.

Sejak tahun lalu sebanyak 35 warga Kuwait telah ditahan karena karena mengkritik keluarga kerajaan. Karenanya kritikan terhadap Emir dan keluarganya sangat jarang dilakukan secara terbuka. Bahkan di media sosial seperti Twitter dan Facebook pun sangat jarang karena pengawasan aparat negara yang ketat. Biasanya kritikan-kritikan terhadap Emir dan keluarganya hanya muncul di forum-forum pertemuan keluarga (diwaniyas), atau lewat aplikasi pesan pribadi seperti WhatsApp dan Blackberry Messenger.

Melalui WhatsApp pula baru-baru ini rakyat Kuwait dikejutkan oleh munculnya video sang Emir tengah menyantap sop ditemani minuman beralkohol. Dalam video tersebut sang Emir yang berpakaian santai tampak duduk ditemani 2 orang tua lainnya yang seorang di antaranya menikmati sekaleng bir. Sang videographer yang belum diketahui identitasnya namun diduga kuat adalah anggota kerajaan atau pengawal pribadi keluarga Emir dengan jelas menjelaskan vidoe tersebut lengkap dengan nama tempat dan tanggal pengambilan gambar. Pada bagian terakhir Sang Emir memerintahkan sang videographer untuk tidak memfilemkan minuman keras yang berada di atas meja.

Tidak satupun media lokal yang menyinggung video tersebut. Kritikan di media-media sosial juga sangat terbatas mengingat kerasnya hukuman yang telah menanti. Namun beberapa kritikan terselubung tetap bebas beredar:

"Wajah saya saat saya tidak minum sama sekali."
"Pemerintahan dalam pengaruhnya."

Sampai saat ini WhatsApp masih menjadi alternatif penyampaian kritik kepada keluarga raja. Namun dipastikan hal itu tidak akan lama lagi terjadi, karena aparat keamanan pun segera melakukan tindakan pencegahan agar skandal itu tidak lagi terjadi.

Seiring munculnya fenomena Arab Springs, kondisi politik Kuwait juga dilanda ketidak pastian. Sejak tahun 2006 ketika Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah naik ke kursi kekuasaan, sebanyak 8 pemerintahan telah dibentuk dan dibubarkan. Demikian pula 7 parlemen telah dibentuk dan dibubarkan. Sejak tahun 2010 berbagi aksi demonstrasi yang digalang kelompok-kelompok Islamis, liberal dan suku-suku dilakukan untuk menentang kekuasaan. Sebagai tambahan serius adalah masalah yang ditimbulkan oleh sekitar 100.000 pendatang ilegal asing serta berbagai kasus korupsi yang dilakukan para pejabat dan keluarga kerajaan.

Untuk meredam ketidakpuasan publik pemerintah seringkali mengandalkan hadiah dan hiburan sebagaimana pengampunan massal kepada para tahanan kriminal dan politik. Namun penangkapan-penangkapan juga terus saja terjadi.

Kuwait adalah negara Arab tertinggi dalam hal penggunaan media sosial dengan pengguna Twitter yang mencapai 240.000 orang per-1,4 juta penduduknya. Namun tingginya penggunaan media sosial itu juga menimbulkan kekhawatiran terhadap tindakan-tindakan represi regim penguasa terhadap para pengguna media sosial. Sebagaimana laporan Human Rights Watch bulan April lalu, belasan orang telah telah ditetapkan sebagai tersangka dan menghadapi ancaman hukuman akibat penggunaan media sosial dengan dakwaan terbesar adalah penghinaan terhadap Emir dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

Pada akhir Juli lalu bertepatan dengan masa terakhir bulan Ramadhan dan hanya berselisih beberapa hari setelah pemilihan parlemen, Emir memberikan pengampunan massal kepada para "penghina", namun setelah itu penangkapan demi penangkapan masih terus saja terjadi.

Baru-baru ini di bulan Oktober, seorang penulis oposisi dijatuhi hukuman penjara selama 3 bulan karena menghina mantan perdana menteri dan anggota senior keluarga Emir, Sheikh Nasser al-Mohammed al-Sabah. Masih di bulan Oktober ini juga seorang aktifis online juga dihukum 2 tahun penjara karena tuduhan menghina Emir.

Popularitas sang Emir sendiri saat ini adalah yang terburuk di antara para Emir pendahulu. Sejak awal Agustus lalu Emir menghabiskan hidupnya di luar negeri hingga pertengahan Oktober ini. Selama masa itu muncullah berbagai rumor tentang kesehatan Emir. Pemerintah dan membisu justru menambah tinggi spekulasi itu. Dan tiba-tiba saja muncul video itu.



REF:
"Kuwait: Chicken Soup with the Emir"; Haifaa Abbasi; AL AKHBAR; 24 Oktober 2013

No comments: