Thursday, 17 October 2013

MENGAPA KEJAHATAN HARUS DIUNGKAPKAN?


Suatu hari di akhir tahun 2006 saya bertemu Pemimpin Bank Indonesia Medan DR. Romeo Rissal Pandjialam di ruang kerjanya. Kami berdiskusi tentang rencana kegiatan "Syariah Fair & Bazaar UMK" yang akan digelar awal tahun 2007 dimana saya dipercaya menjadi organiser-nya sementara Pak Romeo menjadi menjadi host-nya bersama Walikota Medan Pak Abdillah serta Rektor IAIN-SU Prof Yassir Nasution sebagai co-host-nya.

Pak Romeo adalah pejabat baru di Medan dan kami sama sekali tidak saling kenal sebelumnya. Sementara saya sendiri juga pendatang baru di Medan meski lebih lama beberapa tahun dari Pak Romeo. Penunjukan saya sebagai organiser acara besar tentu saja membuat kaget kalangan established di Medan. Namun tentu Pak Romeo telah mempelajari track record saya sebelum penunjukan itu. Saya memang telah beberapa kali menjadi organiser acara-acara yang bersifat Islami, termasuk "Anugerah Wirausaha Muslim Medan" dan "Festival Muharram". Saya juga telah berulangkali menulis opini di beberapa media berpengaruh di Medan. Namun mungkin yang membuat Pak Romeo semakin yakin dengan penunjukan saya mungkin adalah momen ketika beliau bertemu Walikota Medan Pak Abdillah dengan saya berada di antara mereka. Di hadapan Pak Romeo, Pak Abdillah mengungkapkan pujiannya kepada saya: "Memiliki komitmen tinggi," kata Pak Abdillah, mungkin me-refer pada keterlibatan saya dalam acara-acara Islami tersebut di atas.

Di sela-sela diskusi di kantor Bank Indonesia Medan itu tiba-tiba Pak Romeo tampak seperti "menginterogasi" saya dengan menanyakan beberapa hal terkait kredibilitas saya. Meski sudah saya duga sebelumnya, rupa-rupanya berbagai rumor negatif yang disebarkan oleh orang-orang yang "iri" dengan penunjukan saya sebagai organiser acara besar, sampai juga ke telinga Pak Romeo. Saya mengetahui pasti, beberapa orang penebar rumor itu adalah orang-orang terhormat. Beberapa orang adalah para pendidik bergelar doktor, yang lainnya adalah pejabat penting. Seorang pejabat teras Pemko Medan bahkan membanting pintu sangat keras di belakang saya setelah kami bertemu untuk membicarakan sesuatu hal terkait acara tersebut.

Keheranan saya atas sikap "tidak terpuji" para penebar romor itu pun membuat saya bertanya balik kepada Pak Romeo: "Mengapa ya Pak, orang-orang terhormat kok suka menebar fitnah?"

Namun jawaban Pak Romeo sungguh menenangkan kegeraman saya: "Bukankah ada hadits yang memerintahkan kita untuk mengungkapkan kedzaliman untuk menghindarkan manusia dari bahaya? Siapa tahu mereka benar, yang berarti mereka telah melakukan kebaikan!"

Maka saya pun menjelaskan semua permasalahan yang menjadi pemikiran Pak Romeo dan beliau menerima penjelasan saya dengan baik. Singkat kata, akhirnya acara "Syariah Fair & Bazaar UMK" pun berjalan sukses. Berlangsung selama 2 minggu, setiap hari tidak pernah sepi dari pengunjung. Yang membuat saya bangga adalah acara ini dibuka oleh Wapres Yusuf Kalla dan dihadiri oleh beberapa menteri dan pejabat setingkat menteri. Beberapa pejabat tinggi dari negara tetangga juga mengunjungi acara ini.

Namun yang paling mengesankan saya hingga saat ini adalah perkataan Pak Romeo Rissal yang mendorong saya membuka blog ini dengan tagline: "Ungkapkan kejahatan orang-orang  musrik agar manusia terhindar dari kejahatannya."

Pak Romeo adalah tipe pejabat "pemberontak" di institusi yang sangat "feodalis" seperti Bank Indonesia. Ia suka memanjangkan rambutnya, dan di rumahnya ia suka bercelana jeans. Belum lagi kebiasaan beliau melakukan "blusukan malam", mengunjungi para pedagang sayuran dan makan malam di warung kaki lima untuk berdialog dengan orang-orang pinggiran. Beberapa bawahannya mengungkapkan kepada saya bahwa gaya kepemimpinan beliau sangat tidak cocok di Bank Indonesia. Mungkin karena itu meski beliau adalah orang yang cerdas dan pemegang gelar doktor universitas elit Amerika, beliau tidak pernah naik jabatan sebagai Deputi atau bahkan Gubernur Bank Indonesia. Jabatan terakhir beliau adalah Pemimpin Bank Indonesia Padang yang setingkat dengan jabatan sebelumnya di Medan.

Salam untuk Pak Romeo. Semoga rahmat dan keberkahan Allah terlimpah pada Anda sekeluarga.

No comments: