Friday 11 October 2013

TERNYATA GEORGE "DUBYA" BUSH SELINGKUH

Akhirnya penjahat perang George "Dubya" Bush pun meminta maaf. Namun bukan atas kejahatannya yang mengakibatkan jutaan rakyat Irak tewas dan terluka, melainkan atas perselingkuhannya dengan mantan menlunya, Condoleeza "ACDC" Rice. (Awalnya saya menyangka Rice adalah lesbian, sebagaimana pejabat-pejabat wanita lajang Amerika dan Eropa lainnya).

Permintaan ma'af atas perselingkuhan tersebut diungkapkan oleh majalah Globe dalam laporan utamanya baru-baru ini berjudul "Forgive Me!". Menurut Globe, beberapa menit sebelum menjalani operasi jantung, Bush meminta ma'af kepada istrinya, Laura, atas perselingkuhannya dengan Condoleezza Rice saat keduanya masih menjadi pejabat tinggi Amerika.

“Drama itu terbongkar setelah Bush, 67 tahun, didiagnosa menderita penyumbatan pembuluh darah arteri di jantung yang mematikan dan dokter meminta segera dilakukan operasi untuk menghilangkan sumbatan," tulis reporter Globe Leon Wagener.

Bush menjalani operasi tgl 6 Agustus lalu di Texas Health Presbyterian Hospital di Dallas. "Dan kini ia memohon kepada Laura untuk memaafkannya dan melupakan masa lalu dan membawanya kembali ke kehidupan rumah tangga," tulis Wagener.

Menurut Globe dalam laporan yang disebutnya sebagai “world exclusive breaking news” itu, penyakit Bush yang mengganggu kesadaran itu tidak membuatnya meminta ma'af atas tindakan serangan terhadap Irak yang telah menewaskan dan melukai jutaan rakyat Irak itu. Ia juga tidak meminta ma'af atas triliunan dolar yang dihabiskan pemerintahannya untuk membiayai perang Irak dan Afghanistan, yang berujung pada kebangkrutan pemerintahan Amerika saat ini dan jutaan penduduk Amerika berubah status dari kelas menengah menjadi gelandangan akibat kebijakan bailout-nya kepada perbankan Amerika.

Dan George "Dubya" Bush lah yang memulai kebiasaan pemerintahan Amerika melakukan serangan militer terhadap negara lain tanpa persetujuan DPR dan pernyataan perang secara terbuka.

Mengapa Bush meminta ma'af pada istrinya karena selingkuh, namun tidak meminta ma'af pada jutaan rakyat Amerika, Irak, Afghanistan serta rakyat negara-negara lainnya yang menderita akibat tindakannya? Tidak lain karena ia hanya bisa memikirkan diri sendiri.

No comments: