Saturday 16 April 2016

Tuhan Tidak Ada Waktu untuk Bermain-Main

Indonesian Free Press -- Sebagai hukuman atas pelanggaran orang-orang yahudi terhadap prinsip ke-Esaan Tuhan dengan menyembah sapi buatan, Tuhan memerintahkan orang-orang yahudi yang melakukan pelanggaran itu untuk membunuhi diri mereka sendiri sebagai penebusan dosa. Ketika sebagian besar dari mereka tidak sanggup melakukan perintah itu, maka Nabi Musa dan orang-orang yahudi yang masih setia dengan prinsip ke-Esaan Tuhan, membunuh mereka semua.

Maka pada hari itu, puluhan atau bahkan ratusan darah orang-orang Yahudi pun tertumpah karena pelanggaran mereka atas perintah Tuhan untuk hanya menyembah Tuhan yang Esa.

Dan itu bukan hukuman satu-satunya yang diberikan kepada Tuhan kepada orang-orang yahudi setelah mereka melarikan diri dari kejaran Fir'aun Mesir dan di bawah pimpinan Nabi Musa dan Nabi Harus mengembara ke padang pasir untuk menemukan 'Negeri yang Dijanjikan'. Ketika sebagian dari mereka melanggar perintah Tuhan untuk tidak meminum air sungai yang mengalir di dekat mereka, mereka pun meninggal kehausan. Dan kemudian ketika sebagian mereka melanggar perintah Tuhan untuk tidak mengambil ikan yang menggelepar-gelepar di tepi pantai pada Hari Sabat, mereka pun dikutuk Tuhan menjadi monyet.

Tuhan tidak pernah dan tidak ada waktu untuk bermain-main dengan hukum-hukumnya. Ketika Tuhan melarang, ataupun memerintahkan sesuatu, hal itu berarti memiliki konsekuensi yang 'mutlak' benar. Tidak ada tempat sedikit pun bagi manusia untuk membantah hukum-hukumnya, atau menafsirkan sendiri hukum-hukum itu sehingga menyimpang dari hukum dasarnya.


Ketika Tuhan melarang manusia untuk makan daging babi, maka tidak ada tempat bagi manusia untuk menghalalkan daging babi. Bahkan, meskipun Tuhan membolehkan manusia untuk memakan babi dalam kondisi darurat, hal itu tidak mengubah hukum pokoknya, yaitu keharaman babi.

Maka, menjadi sangat mengherankan jika ada sejumlah 'intelektual' Muslim yang berani mengubah hukum 'larangan memilih pemimpin non-Muslim' menjadi 'boleh memilih pemimpin non-muslim', tanpa ada kondisi darurat yang menyertainya dan hanya karena opini yang dikembangkan media-media non-muslim bahwa banyak orang-orang Muslim yang korup

Kitab suci orang Yahudi Talmud dengan 'kurang ajar' menyebutkan bahwa salah satu kegiatan rutin Tuhan adalah bermain-main dengan ikan paus. Itulah sebabnya, seperti disebutkan dalam Al Qur'an, orang-orang yahudi (secara umum, namun secara khusus masih ada orang-orang yahudi yang baik) telah dikutuk oleh Tuhan dan para nabi. Nabi Musa sendirinya akhirnya meninggalkan kaum Yahudi sebelum mereka mendapatkan 'Negeri yang Dijanjikan' dan selama berpuluh-puluh tahun hidup menggelandang di padang pasir. Dan kalaupun saat ini Tuhan memberi kesempatan orang-orang yahudi untuk berkuasa, itu karena Tuhan sudah mempersiapkan hukuman keras untuk mereka.

Begitupun orang-orang mengaku Muslim yang mempermainkan hukum Tuhan demi hawa nafsunya sendiri, patut dikutuk dunia dan akhirat.(ca)

1 comment:

Kasamago said...

Sanksi Tuhan akan hadir pada waktunya..
Semoga bangsa Indonesia sellu dlm lindungan NYA