Friday, 13 December 2013

QALAMOUN JATUH, AMERIKA PUN "MENDEKATI" HIZBOLLAH

"Regim Assad telah sampai pada tahap dimana pemberontak tidak lagi memberikan ancaman terhadap kekuasaannya dan kehilangan kemampuan tempurnya kecuali melakukan serangan teroris atau pemboman mortir sporadis. Pemberontak Syria telah kehilangan koherensi mereka sebagai kekuatan tempur. Dalam keputus-asaan, mereka mengeluarkan berbagai klaim palsu tentang keberhasilan mereka serta tuduhan-tuduhan tak berdasar tentang serangan kimia oleh regim Assad."

Demikian laporan media Israel yang dikenal memiliki kredibilitas tinggi karena kedekatannya dengan sumber-sumber militer dan inteligen Israel, Debkafile, tgl 9 Desember lalu berjudul "US in quiet talks with Hizballah as Syrian rebels lose Qalamoun strongholds in crushing defeat".

Laporan tersebut menyusul keberhasilan militer Syria merebut kota Nabuk (Nabak) di Pegunungan Qalamoun di dekat perbatasan dengan Lebanon. Keberhasilan militer Syria ini merupakan kemenangan yang sangat strategis, setelah melalui pengepungan dan pertempuran selama 2 minggu atas kota tersebut. Dengan kemenangan di Nabuk ini regim Syria dan pasukan-pasukan pendukungnya: Hizbollah Lebanon, Garda Revolusi Iran dan Brigade Al Abas Irak, setidaknya mendapatkan 4 keuntungan strategis sekaligus mengirimkan para pemberontak kepada kehancurannya:

1. Jalan raya yang menghubungkan Damaskus ke 2 kota pelabuhan penting Latakia dan Tartus, kini terbuka kembali dengan melalui Homs, kota ketiga terbesar Syria.

2. Jalur logistik terakhir pemberontak yang menghubungan Lebanon kini terputus. Padahal selama ini mereka mendapatkan suplai pasukan, senjata dan logistik, termasuk evakuasi korban perang melalui jalur ini. Lebanon, sumber utama logistik pemberontakan selain Turki dan Jordania, kita telah hilang.

3. Jalan raya Damaskus-Beirut kini berada sepenuhnya di bawah kontrol Hizbollah, memungkinan mobilisasi pasukan dan logistik Hizbollah di Lebanon dengan pasukannya di Syria semakin mudah.

4. Menyingkirkan pemberontak dari Qalamoun merupakan langkah terakhir sebelum pemberontak kehilangan seluruh kekuatan mengontrol kawasan timur Damaskus. Di bawah tekanan militer Syria yang terus-menerus pemberontak pun satu demi satu menyerahkan wilayah yang didudukinya kepada tentara Syria.

Atas dasar itulah maka debkafile bisa memastikan berbagai klaim pemberontak bahwa mereka telah menerima jaminan dari Amerika dan Eropa tentang kekuasaan Bashar al Assad yang tidak lagi bertahan paska Perundingan Geneva II Januari mendatang, tidak berdasar. Sebaliknya, karena kekuatan tempur pemberontak yang tersisa adalah gerombolan-gerombolan teroris salafi-wahabi Jabhat al Nusra dan ISIL, Amerika pun memilih untuk memalingkan mukanya kepada pemerintah Syria dan pendukung kuatnya, Hizballah, melalui kontak tidak langsung.

Sumber-sumber Debkafile menyebutkan bahwa Amerika kini mulai menjalin kontak dengan pejabat-pejabat Hizbollah melalui diplomat-diplomat Inggris. Meski belum ada informasi lebih jelas tentang pembicaraan antara Amerika dengan Hizbollah, tampaknya bagi Hizbollah inilah saatnya menerima "imbalan" atas pengorbanan mereka yang tidak terkira di medan tempur Syria.


7 comments:

abu bakar said...

sudah jatuh di timpa tangga- salim idris lari ke turki - simpanan senjatanya dirampas front islamic, kumpulan moderat barat sudah tidak berjejak dibumi lagi, us dan uk meminta supaya segala senjata dikembalikan kepada fsa- bantuan barat di anggarkan 260 juta- mereka akan menghentikan dana

Unknown said...

Suriah adalah negeri yg di berkahi.

Unknown said...

mati lah pembrontak suriah...hìdup assad!

anti zionis israel said...

SEKELOMPOK EKSTRIMES (ZIONIS ISRAEL) BERSEKONGKOL MENEBAR DONGENG BERNAMA "HOLOCUAUST" MEMUJA RASIALISME ATAS NAMA KITAB SUCI (TALMUT) MENJAJAKAN MITOS "BANGSA PILIHAN" (ISRAEL), MENEBAR JEJARING TIPU DAYA, MERAMPAS TANAH DAN MEMECAH BELAH UMAT MANUSIA ITULAH NEGARA FIKTIF (ISRAEL) YANG HARUS DIMUSNAHKAN DARI MUKA BUMI INI.

anti zionis israel said...

"REZIM YANG MENJAJAH AL-QUDS(YERUSALEM)INI AKAN LENYAP DARI LEMBARAN MASA(SEJARAH). MAHMOUD AHMADINEJAD. SEPERTI DALAM PERANG KHAIBAR, IMAM ALI BIN ABI THOLIB AS MENGHANCURKAN BENTANG KHAIBAR . BEGITU PULA NEGARA IRAN AKAN MEMBUMI HANGUSKAN NEGARA FIKTIF YANG BERNAMA ISRAEL .

Unknown said...

Saya rasa mas adi melebih kan aja kalo amerika mndkati hisbullah, itu adalah hal yg tdk mgk trjadi jika pemeritahaan as sndiri di bawah lobi israel dan kita tahu amerika tdk akan bisa di percaya.. Semoga mas adi skr tdk berada di bawah pengawasan as dgn membawa misi misi as.. I like this blog.

cahyono adi said...

To manungso.
Amerika mendekati Hizbollah adalah hal yang wajar dalam dunia politik, sebagaimana Obama mendekati Hassan Rouhani. Komunikasi antar 2 musuh yang berperang juga sudah biasa. Yg penting adalah esensinya, apalah Hizbollah bisa didikte Amerika atau tidak. Sy sangat percaya Hizbollah tidak bisa dijinakkan dan tetap berjuang untuk mewujudkan cita-citanya.