Thursday 1 April 2010

Agen Rahasia Amerika di Balik Teror Mumbai


Apa kaitan antara Amerika dengan Tragedi Terror Mumbai tahun 2008 yang menewaskan 166 orang itu? Sangat besar kaitannya, bahkan mungkin Amerika-lah yang menjadi dalang peristiwa tersebut.

Sebagaimana tragedi WTC 9-11 tahun 2001, banyak terjadi keanehan yang mementahkan tuduhan teroris Islam sebagai pelakunya. Kalau dalam peristiwa WTC terdapat lima orang agen Mossad yang tertangkap merekam runtuhnya Gedung WTC (tidak mungkin terjadi jika mereka tidak mengetahui peristiwa tersebut sebelumnya) dan berpesta kembang api, maka dalam tragedi Mumbai tertangkap kamera CCTV seorang teroris yang mengenakan gelang berwarna merah yang biasa digunakan oleh para ekstremis Hindu.

Adapun benang merah yang menunjukkan keterlibatan Amerika dalam tragedi Mumbai adalah ditangkapnya David Coleman Headley, seorang agen dinas federal anti obat bius Amerika (DEA) yang juga bekerja untuk dinas intelegen luar negeri CIA, di Chicago bulan Oktober 2009 lalu. David adalah orang yang dicurigai dinas inteligen India sebagai salah satu orang yang terkait dengan serangan tersebut. Alih-alih menyerahkan David ke India, polisi federal Amerika (FBI) menahannya dengan fasilitas "plea bargain" atau semacam kompromi pemberian informasi penting oleh terdakwa dengan imbalan hukuman ringan, yang membebaskannya dari segala tuntutan hukum bahkan investigasi oleh pemerintah India.

Selain hilangnya kemungkinan menghadirkan David dalam pengadilan, fasilitas "plea bargain" juga menutup informasi tentang kaitan David dengan dinas ineligen Amerika serta keterlibatannya dengan peristiwa teror Mumbai. Bagi David sendiri fasilitas tersebut memungkinkan dirinya bebas dari tuntutan hukuman mati.

Awalnya penangkapan David menjadi harapan besar terungkapnya motif dan pelaku di balik tragedi Mumbai yang media-media massa seluruh dunia menyebutkan kelompok Lashkar-e-Taiba (LeT), kelompok militan Islam yang berbasis di Pakistan sebagai pelakunya. Namun pemerintahan Presiden Obama justru berupaya menutup-nutupi kasus ini dengan pemberian "plea bargain" kepada David.

"Plea bargain" ini menimbulkan tanda tanya besar. LeT diketahui telah merencanakan aksi tersebut sejak September 2006. Sejak saat itu hingga terjadinya serangan teror, David Headley telah mengunjungi India sebanyak lima kali dalam misi mata-mata. Sebelum kembali ke Amerika, David selalu mampir ke Pakistan dan menjumpai beberapa kontak termasuk orang-orang LeT". LeT memiliki hubungan dekat dengan dinas inteligen Pakistan ISI dan lagipula tidak masuk akal sebuah operasi besar yang bisa memicu perang regional antara Pakistan dengan India tidak diketahui oleh ISI.

Dalam pengakuannya kepada FBI David mengaku bahwa setelah kunjungan terakhirnya ke Pakistan, seorang tokoh LeT menginformasikan kepadanya tentang rencana serangan Mumbai, termasuk anggota tim penyerang, serta tekad mereka untuk melakukan aksinya sampai mati.

"Plea bargain" yang diberikan kepada David mengkonfirmasikan jati dirinya. Ia adalah mantan pengedar obat bius yang pernah dipenjara selama enam tahun karena kasusnya. Namun kemudian ia direkrut oleh dinas penanganan obat terlarang DEA (Drugs Enforcement Agency) yang sejak peristiwa Tragedi WTC tahun 2001 menjalin kerjasama erat dengan dinas inteligen luarnegeri (CIA).

"Plea bargain" yang diberikan David tidak memungkinkan aparat keamanan India menggali informasi langsung darinya selain informasi yang diberikan Amerika. Ini menjamin kerahasiaan kaitan antara David dengan dinas inteligen Amerika, dengan Dinas inteligen Pakistan serta dengan LeT.

Sebuah editorial di India menulis mengenai peristiwa penangkapan David: "Headley ... pernah terbukti sebagai pengedar obat bius dan dipenjara di Amerika. Kita juga tahu ia kemudian dibebaskan dari penjara dan diserahkan kepada DEA yang mengatakan mereka ingin mengirimkannya ke Pakistan sebagai agen rahasia. Ini semua tercatat dalam dokumen. Apa yang terjadi antara waktu ia dikirim ke Pakistan dan penangkapannya di Chicago beberapa bulan lalu? Bagaimana mungkin seorang agen rahasia negara tiba-tiba berubah status menjadi teroris? (Ini sama anehnya dengan masalah terorisme di Aceh. Bagaimana mungkin tempat dimana orang-orang GAM tinggal tiba-tiba menjadi sarang teroris seolah-olah tiba-tiba saja orang-orang GAM yang sekuler dan berorientasi ke barat, berubah menjadi teroris yang berkiblat ke Arab, blogger).

Dari keterangan yang berhasil dikorek dari David diketahui bahwa dalam misinya di Pakistan antara bulan Februari 2002 hingga Desember 2003 David mengikuti beberapa sesi latihan penggunaan senjata, perang kota (yang dipraktikkan dalam serangan di Mumbai), dan teknik kontra-spionase. Itu masih ditambah beberapa sesi latihan antara bulan bulan April hingga Desember 2003 di kamp-kamp latihan LeT.

Kerjasama India-Amerika kini tertumpu pada isu utama pemberantasan terorisme dan serangan teroris Mumbai membuat kerjasama tersebut semakin kuat hingga bisa "merobohkan halangan birokrasi" antara kedua negara. Namun kasus David mengancam hubungan strategis yang telah terbina tersebut.

Beberapa pengamat masalah keamanan internasional mempertanyakan kebijakan keamanan Amerika yang menjalin hubungan dengan LeT meski organisasi ini terbukti sejak tahun 2006 menjadi pendukung Taliban di Afghanistan dengan menyediakan relawan mujahidin yang menyusup melalui perbatasan Pakistan-Afghanistan. Mereka, sebagaimana banyak pihak di India, mencurigai setidaknya Amerika telah mengetahui rencana serangan teroris Mumbai kalau tidak turut aktif merencanakannya.

No comments: