Thursday 7 July 2011

Sheikh al-Azhar Kritik Pengkafiran Syiah


syekh ahmad tayyeb“Perbedaan antara Syiah dan Ahlu Sunnah bukan alasan untuk mengeluarkan kedua mazhab dari Islam. Perbedaan kami dengan Syiah hanya dalam masalah Imamah.”

Sheikh al-Azhar Mesir, Doktor Ahmed al-Tayeb mengkritik keras pengkafiran Syiah di beberapa chanel religi. Dikatakannya, isu-isu yang dilontarkan oleh mereka seputar keberadaan al-Quran Syiah yang berbeda dengan al-Quran di tengah masyarakat merupakan kebohongan semata.

Sebagaimana dilaporkan situs taghribnews, Sheikh Ahmed al-Tayeb kepada koran An-Nahar, cetakan Lebanon, menyatakan bahwa sama sekali tidak ada dalil al-Quran dan hadis untuk mengkafirkan Syiah. Ditegaskannya, “Kami mendirikan shalat di belakang orang-orang Syiah.”

Menurut Sheikh al-Azhar, perbedaan antara Syiah dan Ahlu Sunnah muncul akibat penyalahgunaan kekuasaan. Ditambahkannya, “Perbedaan antara Syiah dan Ahlu Sunnah bukan alasan untuk mengeluarkan kedua mazhab dari Islam. Perbedaan kami dengan Syiah hanya dalam masalah Imamah.”

Lebih lanjut, Sheikh Ahmed al-Tayeb menyeru umat Islam untuk bersatu dan menyatukan pandangan meski ada perbedaan dalam masalah ijtihad. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengunjungi setiap tempat demi persatuan Muslim. Ditegaskannya, “Jika saya berkunjung ke Irak, maka saya akan singgah di kota Najaf.”

Ia berharap dapat mengunjungi Irak setelah selesainya krisis pembentukan pemerintahan baru di negara itu. Ditandaskannya, “Saya sangat menderita akibat instabilitas di Irak.”

Seraya menyebut persatuan nasional, Arab, dan Islam termasuk tujuan utamanya, Sheikh al-Azhar menuturkan, persatuan merupakan pesan al-Quran dan Rasul Saw bagi dunia.

Ia juga menegaskan pentingnya persatuan global. Dikatakannya, sama sekali tidak ada halangan untuk melakukan dialog dengan Gereja Katolik.



Sumber:
Situs Lembaga Pendekatan Mazhab-Mazhab Islam; 18 Oktober 2010

1 comment:

DPS Kurikulum SMP SMA said...

orang2 islam sendirilah yang akan menghancurkan islam krn kedangkalan aqidah dan pemahaman mereka tentang islam yang kaffah