Sunday 24 November 2013

DIEJEK KERRY, BROTHERHOOD MARAH

TURKI MESIR SALING USIR DUBES

Ikhwanul Muslimin (Moslem Brotherhood) Mesir marah besar kepada menlu Amerika, John Kerry, setelah yang bersangkutan menuduh Brotherhood telah "mencuri" revolusi Mesir.

"(Revolusi) telah dicuri oleh satu entitas paling terorganisir di negeri ini, yaitu Brotherhood," kata Kerry hari Rabu (20/11) di sela-sela kunjungannya di Mesir. Kerry juga menyatakan dukungannya atas kudeta militer yang menyingkirkan Presiden Mohammad Moersi dari Ikhwanul Muslimin, 3 Juli lalu. Menurutnya Moersi telah gagal membentuk pemerintahan yang inklusif dan transparan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.

Menanggapi pernyataan Kerry tersebut, sekjen Brotherhood, Mahmoud Hussein, mengkritik balik Kerry dengan menuduh Amerika terlibat dalam kudeta militer terhadap pemerintah yang legitimet, yang terpilih melalui pemilu yang transparan.
 
"Amerika yang mendukung demokrasi dan kebebasan di negerinya sendiri telah menjadi pendukung kediktatoran dan penindasan," kata Hussein.

Sementara itu hubungan 2 negara Islam terbesar di Timur Tengah, Mesir dan Turki, kini mengalami titik terendah setelah keduanya saling mengusir duta besar. Dubes Turki Huseyin Avni Botsali diusir pemerintah Mesir pada hari Sabtu (23/11) setelah Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk ke-sekian kalinya mengkritik kudeta militer di Mesir terhadap Mohammad Moersi. Kritikan dilakukan Erdogan dalam kunjungannya di Rusia, Kamis (21/11).
Atas tindakan tersebut pemerintah Turki membalasnya dengan mengeluarkan perintah ‘Persona Non Grata’ kepada Dubes Mesir di Turki Abduracman Salah El-Din. Turki juga menurunkan skala hubungan diplomatiknya dengan Mesir.

"Kami tidak pernah hormat pada mereka yang tidak menghormati hak-hak rakyatnya," kata Tayyip Erdogan mengomentari aksi saling usir diplomat kedua negara.

Hubungan Mesir dan Turki memburuk setelah Mohammad Moersi digulingkan militer tgl 3 Juli lalu. Moersi memang sekutu dekat Erdogan karena keduanya berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

"Komentar Erdogan Kamis lalu, merupakan bukti nyata Turki pendukung Morsi yang kini tengah diadili karena terlibat pembunuhan massal," kata Badr Abdel Aty, juru bicara kementerian luar negeri Mesir terkait dengan tindakan Mesir mengusir dubes Turki.

Memburuknya hubungan Turki dengan Mesir semakin membuat Turki terisolir, terutama menyusul keterlibatan Turki dalam konflik Syria yang gagal dimenangkannya. Selain Mesir, Turki juga mengalami perselisihan dengan Saudi dan negara-negara Teluk yang mendukung kudeta militer Mesir. Sementara kasus penculikan pilot-pilot Turki di Lebanon beberapa waktu lalu semakin menunjukkan bahwa Turki tidak lagi memiliki wibawa di kawasan tersebut. Tidak mengherankan jika kini Turki tampak berusaha mendekati Iran dan Irak untuk mencari sekutu baru.


REF:
ALMANAR.COM.LB; 22 November 2013
"Turki dan Mesir Saling Usir Dubes"; inilah.com 25 November 2013

1 comment:

abu bakar said...

ucapannya hampir tepat, peringkat awal mb tidak terlibat dalam menjatuhkan mubarak, tak tahu kenapa, itu yang dimaksudkannya
namun mereka ingin membolot semuanya seolah-olah mereka orang yang pertama melakukannya- namun strategi mereka tidak jitu telah memakan diri