Wednesday 4 March 2020

Biarkan Turki Berdarah-Darah di Idlib, AS Siap Bantu Amunisi

Indonesian Free Press -- Alih-alih memberikan dukungan militer langsung sebagai sesama anggota NATO, AS hanya akan memberikan bantuan amunisi bukan cuma-cuma kepada Turki dalam petualangan militer Turki di Idlib Suriah.

Seperti dilaporkan oleh situs Bulgarian Military (BM), Selasa (3 Maret), AS tengah menyiapkan dukungan amunisi dan 'bantuan kemanusiaan' untuk pasukan Turki di Idlib yang sekaligus juga bantuan bagi para pemberontak teroris. 

"AS telah siap untuk memberikan bantuan amunisi bersama dengan bantuan kemanusiaan kepada Turki dalam operasi di Idlib, Suriah, menurut utusan khusus AS untuk wilayah tersebut, James Jeffrey, tulis Pentapostagma (media Yunani)," tulis BM dalam laporannya.


Sebelum offensif militer Turki ke Idlib tanggal 1 Maret Turki telah meminta dukungan militer kepada NATO. Dan khusus kepada AS sesama anggota NATO Turki meminta dikirim sistem pertahanan udara Patriot untuk mengimbangi pertahanan udara Suriah yang didukung Rusia. Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh AS dan NATO selain dukungan moral belaka.

“Turki adalah sekutu NATO. Kebanyakan persenjataannya berasal dari AS. Kami akan menjamin bahwa persenjataan-persenjataan itu selalu siap untuk digunakan,” kata Jeffrey kepada wartawan.

Jubir Kemenlu AS Morgan Orteigues juga mengatakan bahwa AS akan mengirimkan 'bantuan' kemanusiaan senilai $ 108 juta untuk operasi Turki di Suriah. Selain itu Morgan menyatakan dukungan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres untuk membuka pintu perbatasan baru antara Suriah dan Turki di Tal Abyad bagi pengiriman bantuan kemanusiaan dan obat-obatan.

BM juga melaporkan perkembangan perang di Idlib Suriah sehari sebelumnya (2 Maret) dengan menyebutkan kegagalan serangan besar-besaran Turki akibat serangan roket dan senjata taktis Suriah.

"Akibat serangan oleh militer Suriah, kami berbicara tentang kerugian signifikan di antara pasukan Turki, khususnya, sejumlah laporan menyebutkan jumlah korban jiwa mencapai 12 orang dan 8 orang terluka," tulis BM.

"Menurut sumber-sumber lokal, terdapat setidaknya tiga helikopter militer Turki, yang mengkonfirmasi laporan tentang 20 korban tewas dan terluka di antara tentara Turki," tambah BM.

Dalam serangannya itu Suriah menembakkan setidaknya 60 roket ke posisi pasukan Turki dan militan dan disusul dengan tembakan rudal ballistik Tochka OTRK. Selain itu BM dan juga Veterans Today juga melaporkan tembakan 14 rudal jelajah Kalibr dari kapal-kapal Rusia di Laut Mediterania timur ke posisi kelompok militan.(ca)

No comments: